ABSTRAKHIV dan AIDS (Acquire Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah global, dimana kasus AIDS pertama kaliditemukan pada tahun 1981 pada pria homoseksual di United States. HIV/AIDS telah menjadi wabah penyakit di seluruhdunia dan menurut UNAIDS (United Nations Program on HIV/AIDS), virus HIV ini telah menginfeksi setidaknya 38,6juta orang di seluruh dunia, serta telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui padatanggal 5 Juni 1981. Tujuan penelitian agar mampu menampung dan merawat, serta membina anak-anak pengidapHIV/AIDS ini. Dengan demikian, mereka dapat memiliki suatu tempat bernaung yang layak, mendapatkan perawatanyang layak, serta mendapat pembinaan atau pendidikan yang layak. Metode penerapan arsitektur perilaku, terlebih dahulumempelajari perilaku dan karakteristik dari pengguna. Dengan demikian konsep ruang dan bangunan yang sesuai dapattercapai. Penggunaan warna, material, pencahayaan, bukaan, view yang alami hal pertama yang perlu diperhatikan. Karenasecara tidak sengaja, ruang yang terbentuk dan isi dari ruang dapat turut mempengaruhi keadaan psikis dari pasienpenderita HIV/AIDS, Apakah itu membuat pasien semakin baik atau tidak. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa lokasiberada di kecamatan baruga kota Kendari, metode kajian meliputi metode pengumpulan data, survey lapangan secaralangsung, studi literatur yang berkaitan dengan tema dan obyek perancangan. Dalam perancangan ini menggunakan temaarsitektur perilaku diharapkan bangunan pusat rehabilitasi HIV/AIDS ini bisa memenuhi fungsinya sebagai tempatrehabilitasi.Kata Kunci : Pusat Rehabilitasi HIV/AIDS, Arsitektur PerilakuABSTRACTHIV and AIDS (Acquire Immune Deficiency Syndrome) are global problems, with AIDS being first discovered in 1981in homosexual men in the United States. HIV/AIDS has been a plague of diseases around the world and according toUNAIDS (United Nations Program on HIV/AIDS), this HIV virus has infected at least 38.6 million people worldwide, andhas caused the deaths of more than 25 million people since it was first recognized on June 5, 1981. The aim of the researchis to be able to accommodate and care for, and foster children with HIV / AIDS. Thus, they can have a decent shelter, getproper care, and get proper training or education. The method of applying behavioral architecture first studies thebehavior and characteristics of the user. Thus the appropriate spatial and building concepts can be achieved.The use of colors, materials, lighting, openings, natural view the first thing to note. Because accidentally, thespace formed and the contents of the space can also influence the psychological state of patients with HIV /AIDS, whether it makes the patient better or not The results of the study concluded that the location is in the Barugadistrict of Kendari City, methods of study include data collection methods, direct field surveys, literature studies related tothemes and design objects. In designing the architecture of the theme of the behavior of the expected building of HIV/AIDSRehabilitation Center can fulfill its function as a rehabilitation place.Keywords: HIV/AIDS Rehabilitation Center, Behavioral Architecture