Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PUSAT PENELITIAN HUTAN LAMBUSANGO DI BUTON Hasim, Hermizi; Rianty, Hapsa
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1297.718 KB)

Abstract

Perencanaan Pusat Penelitian Hutan Lambusango bertujuan untuk mendapatkan lokasi yang tepat, tampilan bangunan yang mencerminkan unsur ekologi arsitektur dan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang bersifat ekologi arsitektur yang dapat memberi rasa aman,nyaman dan berestetika pada perencanaan Pusat Penelitian Hutan Lambusango di Buton. Metode pembahasanyang di gunakan adalahmenggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan cara memaparkan data-data yang telah di peroleh baik secara primer maupun secara sekunder. Dan juga di lakukan pengamatan, dokumentasi, perumusan masalah dan kemudian menganalisa data mengenai objek terpilih di lapangan, menentukan bentuk tampilan yang bersifat Ekologi arsitektur dan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang bersifat ekologi arsitektur yang dapat memberi rasa aman,nyaman dan berestetika. Desain Pusat Penelitian Hutan Lambusango menganut prinsip ekologi Arsitektur sebagai acuan karena sangat selaras dengan kondisi lingkungan setempat.Pendekatanekologi atau eko arsitektur bukan merupakan konsep rancangan bangunan hi-tech yang spesifik, tetapi konsep rancangan yang menekankan pada suatu kesadaran dan keberanian sikap untuk memutuskan konsep rancangan yang menghargai pentingnya keberlangsungan ekositim di alam. Seperti,bangunan utama (bangunan penelitian) dengan tampilan pohon pada fasad dan daun sebagai atap bangunanyang menggunakan garden roof. Dalam perencanaan struktur bangunan didesain dapat mendukung kekuatan bangunan dan mengunakan sumber tenaga listrik yang terbarukan atau tenaga surya agar dapat mengurangi pemakaian tenaga yang bergantung pada fosil yang dapat merusak lingkungan.Kata kunci:pusat penelitian, hutan Lambusango, arsitektur ekologis
ARSITEKTUR MODERN PADA PUSAT KEBUGARAN DAN KECANTIKAN KHUSUS WANITA DI KOTA KENDARI Devi, Santi; Rianty, Hapsa
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKPusat kebugaran dan  kecantikan di area Kendari, meskipun jumlahnya sudah cukup banyak namun  masih terpisah-pisah dalam lingkup kecil dan tidak lengkap sehingga membuat pengunjung harus menghabiskan  lebih banyak waktu untuk berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dari data yang ada  menunjukkan animo masyarakat kota Kendari untuk melakukan kegiatan kecantikan dan kebugaran sangat tinggi, maka perlu adanya suatu tempat yang menyediakan pelayanan kebugaran dan kecantukan yang dikhususkan bagi wanita dengan peningkatan pelayanan yang lengkap dengan fasilitas-fasilitas pendukung  agar mampu memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi pengunjung. Berdasarkan  kondisi  di atas, maka perlu diadakan pembangunan yang mendukung kegiatan tersebut,  sehingga penulis mencoba mengangkat judul mengenai “Pusat Kebugaran dan Kecantikan Khusus Wanita dengan Konsep Arsitektur Modern” ini dengan menerapkan unsur-unsur arsitektur modern baik dari segi tampilan karakter bangunan maupun dari segi fungsi bangunan yang sesuai dengan fungsinya sebagai Pusat Kebugaran dan Kecantikan Khusus Wanita di Kota Kendari. Kata kunci: Pusat kebugaran, kecantikan, arsitektur modern ABSTRACTFitness and beauty center in Kendari is quite a lot, but separated in small and incomplete scope, making the visitors have to spend more time to move from one place to another. The existing data shows that Kendari city’s people has high interest to perform activities of beauty and fitness, it is necessary to have a place that provides fitness and beauty services devoted for women only with complete services and supporting facilities in order to provide comfort and satisfaction for visitors. Based on the conditions above, it is necessary to hold a development that supports the beauty and fitness activity. With that, the writer tries to raise the title of "Fitness and Beauty Center for Women Only with Modern Architecture Concepts" so is to apply the elements of modern architecture both in terms of appearance of the building characters and in terms of function that fit its function as a Fitness and Beauty Center for Women Only in Kendari City.Keywords: Fitness and Beauty, Modern Architecture
PENERAPAN ARSITEKTUR TROPIS PADA BANGUNAN SEKOLAH SEPAK BOLA DI KOTA KENDARI Murdiawan, Murdiawan; Rianty, Hapsa
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSekolah sepak bola pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan pembinaan yang lebih berkesinambungan dan terpadu serta sebagai solusi atas kurang efektifnya sistem pembinaan pemain muda di kota kendari selama ini, sekolah sepak bola merupakan wadah pembinaan yang membutuhkan beragam fasilitas sebagai tempat pembelajaran dan pelatihan berupa indoor maupun outdoor yang membutuhkan kenyamanan dalam penyesuaian dengan kondisi iklim.Arsitektur Tropis merupakan pilihan tema yang berorientasi terhadap kenyamanan kondisi iklim alam serta cuaca, konsep desain tropis ini mengedepankan orientasi bangunan dan pemeliharaan bangunan sesuai dengan iklim dan cuaca tropis tersebut. Arsitektur Tropis disini adalah bagaimana untuk merancang sebuah bangunan yang memiliki sistem penghawaan alami, sistem kenyamanan di dalam ruang yang baik struktur dan utilitas yang baik dan efesien memperhatikan bahan alami, serta memberi tampilan bangunan yang sesuai dengan lingkungan yang ada di lingkungan sekitarnya dan juga menghadirkan suatu bangunan yang tanggap iklim dengan memperhatikan kenyamanan termal.Di harapkan dengan perencanaan sekolah sepak bola dengan pendekatan ini dapat di jadikan sebagai bahan rujukan bagi perancang ? perancang lainnya dalam mendesain bangunan dengan fungsi keolahragaan serta lebih memanfaatkan potensi iklim untuk mendapatkan kenyamanan di dalam bangunan. Kata Kunci: Perencanaan, sekolah sepak bola, arsitektur tropis.  ABSTRACTThe football school is basically aimed at developing a more sustainable and integrated coaching and as a solution to the ineffectiveness of young player coaching system in Kendari city during this time, the football school is a form of coaching that requires a variety of facilities as a place of learning and training in the form of indoor and outdoor require comfort in adjustment to climatic conditions.Tropical architecture is a theme choice oriented to the comfort of natural climatic conditions and weather, this tropical design concept prioritizes building orientation and maintenance of buildings in accordance with the climate and tropical weather. Tropical architecture here is how to design a building that has a natural air conditioning system, comfort system in the space of good structure and good utility and efficiently pay attention to natural materials, and give the appearance of buildings in accordance with the environment in the surrounding environment and also presents a climate-responsive buildings with respect to thermal comfort.Expected with the planning of a football school with this approach can be made as a reference material for other designers in designing buildings with sporting function and further utilize the potential of climate to get comfort in the building. Keywords : Planning, School of Football, Tropical Architecture.
PENERAPAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MUNA PADA KAWASAN RESORT PANTAI WALENGKABOLA DI KABUPATEN MUNA Rizkal, Rizkal; Rianty, Hapsa; Aulia, Weko Indira Romanti
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerencanaan Ini bertujuan untuk menata pengolahan tata masa bangunan Kawasan resort untuk menunjangkegiatan wisata pantai dengan memperhatikan kearifan lokal di kawasan yg di rencanakan. Metode yangdigunakan untuk mendapatkan data dan informasi pada penelitian ini adalah metode kualitatif denganmengumpulkan data yakni dengan melakukan survey lapangan secara langsung ke lokasi, serta di tunjangdengan teori-teori dari berbagai artikel dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan perencanaaan Resort ini.Hasil dari penelitian ini adalah lokasi perencanaan ini berada di Kawasan Pantai Walengkabola Desa OempuKabupaten Muna dengan luas lahan ± 30 Ha. Pengolahan tata masa bangunan mengadopsi pola permukimanmasyarakat Muna yakni membentuk pola grid memanjang mengikuti jalan dengan pengembangan daneksplorasi pada rancangan tapak. Pendekatan konsep arsitektur tradisional Muna di terapkan pada semuabangunan yakni bentuk rumah panggung , atap membentuk segi tiga memanjnag ke belakang/ pelana denganbentuk sederhana, dan dinding membentuk pola vertical.Kata kunci : Wisata pantai , Resort, Arsitektur tradisional MunaABSTRACTThis planning aims to organize the processing of the resort area building layout to support coastal tourismactivities by paying attention to local wisdom in the planned area. The method used to obtain data andinformation in this study is a qualitative method by collecting data, namely by conducting field surveysdirectly to the location, and supported by theories from various articles and journals related to planning thisResort. The results of this study are the location of this planning is in the Walengkabola Beach Area, OempuVillage, Muna Regency with a land area of ± 30 hectares. The processing of the building period adopted thesettlement pattern of the Muna community, namely forming a longitudinal grid pattern following thedevelopment and exploration of the site design. The traditional Muna architectural concept approach isapplied to all buildings, namely the shape of the house on stilts, the roof forms a triangular extendingbackward / saddle with a simple shape, and the walls form a vertical pattern.Keywords: Beach Toursm, Resort, Muna Traditional Architecture
PENERAPAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA RESTORAN KAWASAN WISATA BAHARI PULAU KONDO DI KABUPATEN BOMBANA Abriandi, Adi; Rianty, Hapsa; Amri, Siti Belinda
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAK Sebagai tempat tujuan wisata, dibutuhkan sebuah Restoran untuk mewadahi kegiatan masyarakat yang sedang berwisata. Maka dari itu sebagai tempat tujuan wisata, dibutuhkan sebuah Restoran untuk mewadahi kegiatan masyarakat yang sedang berwisata. Dengan adanya perencanaan Restoran pada kawasan wisata bahari di pulau Kondo ini bisa memberikan peluang untuk masyarakat lokal, memperluas lapangan kerja dan memperbesar pendapatan asli daerah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu data diambil dengan studi literatur, pengumpulan data,  survey, wawancara dan studi banding. Data dikumpulkan sesuai tujuan penelitian. Penelitian di tujukan sebagai berikut: (1) Mewujudkan Perencanaan Restoran pada kawasan Pulau Kondo yang  dapat mewadahi kegiatan pengunjung/wisatawan; (2) perencanaan desain fisik gedung Restoran pulau Kondo yang sesuai standar dengan memperhatikan prinsip Arsitektur Bioklimatik. Penerapan arsitektur bioklimatik pada Restoran Pulau Kondo di aplikasikan lebih banyak ke bentuk fisik bangunan dan material, Pada bentuk fisik bangunan di aplikasikan dengan membuat ruang transisional sebagai ruang udara dan atrium dan sebagai penghubung ruang luar dan ruang dalam, Penempatan bukaan dengan menggunakan kaca dengan sistem metrical bioclimatic window (MBW), penggunaan balkon dan secondary skin dimana balkon dan secondary skin dapat di jadikan pembayang sinar matahari yang alami dan dapat mereduksi intensitas cahaya matahari pada pagi dan sore hari. Kata kunci: Restoran Pulau Kondo, Arsitektur Bioklimatik. ABSTRACTAs a tourist destination, it needs a restaurant to accommodate the activities of people who are traveling.. Therefore, as a forging tourist destination, it takes a restaurant to accommodate community activities that are traveling. The availability of restaurants in the marine tourism area is an important point that needs to be considered in developing a marine tourism area.this can provide opportunities for local communities, expand employment, and enlarge local revenue. This study uses qualitative methods, namely data taken with literature studies, data collection, surveys, interviews and comparative studies. Data is collected according to the purpose of the study. The research is aimed as follows: (1) Realizing Restaurant Planning in the Kondo Island area which can accommodate visitor / tourist activities; (2) planning the physical design of the Kondo island Restaurant building in accordance with the standards by taking into account the principles of Bioclimatic Architecture. The application of bioclimatic architecture in Kondo Island Restaurant is applied more to the physical form of buildings and materials, the physical form of the building is applied by making transitional spaces as air and atrium spaces and as a link between outer and inner spaces, Placement of openings using glass with metrical bioclimatic systems window (MBW), the use of balconies and secondary skins where balconies and secondary skins can be made as natural sun shading and can reduce the intensity of sunlight in the morning and evening.  Keywords: Kondo Island Restaurant, Bioclimatic Architecture.
PENERAPAN KONSEP ECO-LIVING PADA GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA KENDARI Wahyuni, Nita; Santi, Santi; Rianty, Hapsa
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPusat perbelanjaan yang ada pada zaman ini tentunya harus mengikuti tren perilaku berbelanja masyarakat, dimanamasyarakat menginginkan sebuah Pusat Perbelanjaan yang memiliki fungsi sebagai tempat berbelanja, berkumpulsekaligus rekreasi. Untuk dapat menunjang kenyamanan pengunjung, wujud rancangan bangunan harus memberikansesuatu dampak yang positif bagi para pelaku kegiatan pusat perbelanjaan dan lingkungan sekitar, seperti sirkulasi udarayang mengalir dengan baik dan sejuk, pemenuhan pencahayaan ruang yang memadai, utilitas bangunan sesuai denganstandard. Konsep Eco-Living adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya perancangan daritahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian material yang ramah lingkungan serta penggunaan energi dan sumber dayayang efektif dan efisien. Rancangan dilakukan dengan metode pengumpulan data lapangan dan studi pustaka maupun studiliteratur. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data yang menghasilkan konsep perancangan, desain, serta maket.Penerapan Eco-Living dalam bangunan yaitu dengan menghadirkan suasana alam yang kental, dan bertujuan agarmasyarakat lebih menikmati kegiatan yang dilakukan. Penerapan pendekatan Eco-Living dalam perencanaan pusatberbelanja diharapkan mampu memenuhi kegiatan berbelanja, berkumpul dan berekreasi yang nyaman bagi masyarakat dandapat menjadi daya tarik bagi para pengunjung.Kata kunci: Pusat Perbelanjaan, Eco-Living, Berbelanja, Berkumpul, RekreasiABSTRACTCertainly in this era a shopping mall must follow people’s trend of shopping behavior, where people want a shoppingmall which has a place for shopping, gathering and recreation. The design form of building must give a positive value tosupport the luxury for shopping mall’s visitors and surrounding environment, such as a comfortable and proper aircirculation flows, a satisfying space lighting for a whole space, building’s utilities in accordance with the standards. Theconcept of Eco-Living is a sustainable movement that aspires to the creation of design from the stage of planning,implementation and use of friendly environmental materials as well as an effective and efficient usage of energy andresources. The design is done with a field data collection and literature review nor study of literature. Data analysis isdone next which results in planning, design and mock-up. The implementation of Eco-Living in building is by presenting astrong natural atmosphere and intends to give people comfort in doing activities. The implementation of Eco-Livingapproach in the shopping mall design is expected to give a comfortable activity of shopping, gathering and recreation forpeople and can be an allure for visitors.Keywords: Shopping Mall, Eco-Living, Shopping, Gathering, Recreation.
PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR MUNA PADA PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM PUNCAK MASALILI DI KABUPATEN MUNA Lasmi, Nur Badiyati; Nurjannah, Irma; Rianty, Hapsa
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu. Pariwisata sendiri terbagimenjadi berbagai macam, contohnya saja pariwisata alam dan pendidikan. Di Sulawesi Tenggara tepatnya di KabupatenMuna, terdapat beberapa wisata alam contohnya saja wisata Alam Puncak Masalili. Namun, wisata ini sudah jarangdikunjungi oleh wisatawan dikarenakan kurangnya pengelolaan pada kawasan. Sementara disekitar kawasan memilikipotensi budaya yaitu tenunan. Karena kurangnya minat wisatawan, perlu dikembangkannya kawasan wisata ini denganmempertimbangkan potensi kawasan yang ada dan budaya setempat. Sehingga kedepannya dapat menjadi wisata alam danpendidikan didalam kawasan wisata ini dengan menyediakan wadah untuk kegiatan tersebut. Rancangan dilakukan denganmetode pengumpulan data lapangan melalui wawancara tidak terstruktur dan studi pustaka maupun studi literatur.Kemudian dilanjutkan dengan analisis data yang menghasilkan konsep perancangan, desain, dan maket. Hasil daripenelitian disimpulkan bahwa lokasi wisata berada di desa Masalili dimana salah satu potensi budaya di desa ini yaitutenunan khas Kabupaten Muna yang dapat menjadi wisata pendidikan. Dengan mengusung konsep Arsitektur Neo-Vernakular dapat mengembalikan wajah tradisional pada kawasan dalam bentuk modern dengan tidak meninggalkanbentuk tradisionalnya pada bangunan dan begitu juga pada ruang luar. Konsep Arsitektur Neo-Vernakular yang diterapkanpda bangunan yaitu dalam 3 aspek, bentuk, ornamen dan juga material.Kata kunci : Kawasan wisata, Neo-Vernakular, Kabupaten MunaABSTRACTTourism is a trip that a person takes for a while. Tourism itself is divided into various kinds, for example, naturetourism and education. In Southeast Sulawesi, precisely in Muna Regency, there is several natural attractions, for example,the Masalili Peak Nature tour. However, this tour is rarely visited by tourists due to the lack of management in the area.Meanwhile, the surrounding area has cultural potential, namely woven. Due to the lack of tourist interest, it is necessary todevelop this tourist area by considering the potential of the existing area and local culture. So that in the future it canbecome natural and educational tourism in this tourist area by providing a forum for these activities. The design wascarried out by collecting field data through unstructured interviews and literature and literature studies. Then proceed withdata analysis that produces design concepts, designs, and models. The results of the study concluded that the touristlocation is in the village of Masalili where one of the cultural potentials in this village is the typical woven fabric of MunaRegency which can become educational tourism. By carrying out the concept of Neo-Vernacular Architecture, it canrestore the traditional face of the area in a modern form without leaving its traditional form in buildings and also in outerspace. The concept of Neo-Vernacular Architecture applied to buildings, namely in 3 aspects, form, ornament andmaterial.Keywords: Tourist area, Neo-Vernacular, Muna Regency.
PENERAPAN ARSITEKTUR VERNAKULER MUNA PADA GEDUNG PELESTARIAN ALAT MUSIK “RAMBI WUNA “ DI KOTA RAHA Saputra, Ahong; Nurjannah, Irma; Rianty, Hapsa
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAKKesenian alat musik “Rambi Wuna” merupakan kesenian musik daerah Kabupaten Muna dimana mempunyai peran sangat penting di bidang  kesenian karena merupakan salah satu aset yang sangat penting dalam perkembangan parawisata dan menjadi ciri khas daerah Kota Raha Kabupaten Muna. Kesenian Alat musik Rambi Wuna merupakan suatu seni dalam memukul alat musik yang terdiri dari dua alat musik utama yaitu alat musik (Mbololo) Gong dan (Ganda) Gendang. Alat musik Rambi Wuna mempunyai peranan yang sangat penting dalam acara - acara kebudayaan di Kota Raha Kabupaten Muna dimana alat musik ini dimanfaatkan sebagai iringan dalam acara kebudayaan tersebut. Untuk mengembangkan dan menumbuhkan kembali kepedulian masyarakat tentang kesenian alat musik tradisional “Rambi wuna” dibutuhkan wadah yang dapat memberikan pengenalan dan pengetahuan kembali terhadap masyarakat akan pentingnya alat musik tradisional Rambi Wuna yang menjadi ciri khas Kabupaten Muna. Kata Kunci: Pelestarian Alat Musik, Rambi Wuna, Arsitektur Vernakuler   ABSTRAKInstrument "Rambi Wuna" is a musical art Muna area, which had a very important role in the field of art because it is a very important asset in the development of tourism and become the hallmark of the City of Raha Muna. Musical instrument Rambi Wuna Art is an art in the hit musical instrument consisting of two main musical instrument is a musical instrument (Mbololo) Gong and (double) drum. Wuna Rambi musical instrument has a very important role in the events - cultural events in the city of Raha Muna where the instrument is used as accompaniment in the cultural event. To develop and grow back the public awareness of the art of traditional musical instruments "Rambi wuna" requires a container that can provide an introduction to and knowledge back to the community on the importance of traditional musical instruments Rambi Wuna that characterizes Muna. Keywords: preservation of musical instruments, rambi wuna, architecture vernakuler 
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR PERILAKU PADA PUSAT REHABILITASI HIV AIDS DI KOTA KENDARI Ariani Aras, Wa Ode Nining; Rianty, Hapsa; Arsyad, Muhammad
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKHIV dan AIDS (Acquire Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah global, dimana kasus AIDS pertama kaliditemukan pada tahun 1981 pada pria homoseksual di United States. HIV/AIDS telah menjadi wabah penyakit di seluruhdunia dan menurut UNAIDS (United Nations Program on HIV/AIDS), virus HIV ini telah menginfeksi setidaknya 38,6juta orang di seluruh dunia, serta telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui padatanggal 5 Juni 1981. Tujuan penelitian agar mampu menampung dan merawat, serta membina anak-anak pengidapHIV/AIDS ini. Dengan demikian, mereka dapat memiliki suatu tempat bernaung yang layak, mendapatkan perawatanyang layak, serta mendapat pembinaan atau pendidikan yang layak. Metode penerapan arsitektur perilaku, terlebih dahulumempelajari perilaku dan karakteristik dari pengguna. Dengan demikian konsep ruang dan bangunan yang sesuai dapattercapai. Penggunaan warna, material, pencahayaan, bukaan, view yang alami hal pertama yang perlu diperhatikan. Karenasecara tidak sengaja, ruang yang terbentuk dan isi dari ruang dapat turut mempengaruhi keadaan psikis dari pasienpenderita HIV/AIDS, Apakah itu membuat pasien semakin baik atau tidak. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa lokasiberada di kecamatan baruga kota Kendari, metode kajian meliputi metode pengumpulan data, survey lapangan secaralangsung, studi literatur yang berkaitan dengan tema dan obyek perancangan. Dalam perancangan ini menggunakan temaarsitektur perilaku diharapkan bangunan pusat rehabilitasi HIV/AIDS ini bisa memenuhi fungsinya sebagai tempatrehabilitasi.Kata Kunci : Pusat Rehabilitasi HIV/AIDS, Arsitektur PerilakuABSTRACTHIV and AIDS (Acquire Immune Deficiency Syndrome) are global problems, with AIDS being first discovered in 1981in homosexual men in the United States. HIV/AIDS has been a plague of diseases around the world and according toUNAIDS (United Nations Program on HIV/AIDS), this HIV virus has infected at least 38.6 million people worldwide, andhas caused the deaths of more than 25 million people since it was first recognized on June 5, 1981. The aim of the researchis to be able to accommodate and care for, and foster children with HIV / AIDS. Thus, they can have a decent shelter, getproper care, and get proper training or education. The method of applying behavioral architecture first studies thebehavior and characteristics of the user. Thus the appropriate spatial and building concepts can be achieved.The use of colors, materials, lighting, openings, natural view the first thing to note. Because accidentally, thespace formed and the contents of the space can also influence the psychological state of patients with HIV /AIDS, whether it makes the patient better or not The results of the study concluded that the location is in the Barugadistrict of Kendari City, methods of study include data collection methods, direct field surveys, literature studies related tothemes and design objects. In designing the architecture of the theme of the behavior of the expected building of HIV/AIDSRehabilitation Center can fulfill its function as a rehabilitation place.Keywords: HIV/AIDS Rehabilitation Center, Behavioral Architecture
Bimbingan Teknis Pembuatan Material Bata Beton dari Bahan Tambah Serat Sagu (metroxylon sagu rottb.) pada Para Tukang Bangunan di Kelurahan Wuawua Kecamatan Wuawua Kota Kendari Kadir, Ishak; Ma’ruf, Annas; Rianty, Hapsa; Umar, Muhammad Zakaria
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.886 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v1i1.10077

Abstract

Di Jalan Chairil Anwar, Lorong Durian, RW. 02, RT. 04, RT. 06, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara masih terdapat tanaman sagu yang tumbuh dan berkembang secara sporadis di sekitar permukiman warga. Selama ini tanaman sagu belum dimanfaatkan dengan optimal. Pengabdian ini penting dilaksanakan karena untuk memanfaatkan limbah serat sagu sebagai bahan tambah bata beton. Pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pembuatan material bata beton dari bahan tambah limbah ampas sagu. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengabdian ini adalah tahap persiapan, rekruitmen peserta, tahap pembekalan, dan pelaksanaan. Tahap pelaksanaan terdiri dari tahap pratest, praktek, dan tahap postest. Data dianalisis dalam bentuk tabulasi data, diagram batang, dan analisis uji dua sampel berpasangan dengan uji Wilcoxon sehingga diketahui apakah pengetahuan para tukang bangunan meningkat atau tidak meningkat sebelum dan sesudah bimbingan teknis. Pengabdian ini disimpulkan bahwa pengetahuan para tukang bangunan mengenai bata serat sagu meningkat sebelum dan sesudah bimbingan teknis.