rosada rosada, rosada
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MASYARAKAT ARAB DAN AKULTURASI BUDAYA SASAK DI KOTA MATARAM (TINJAUAN HISTORIS) Ilmiawan, Ilmiawan; Sriwahyuni, Dian Eka Mayasari; Afandi, Ahmad; Iskandar, Iskandar; Rosada, Rosada
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2021): Juni
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/historis.v6i1.5005

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Masyarakat Arab dan Akulturasi Budaya Sasak Di Kota Mataram (Suatu Tinjauan Historis). Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang Arab masuk di tanah gumi sasak sekitar abad 1545 semenjak islam masuk dan dilanjutkan oleh para ulama yang datang dari Hadrami Yaman Selatan sekitar abad 18-20-an bahkan sampai sekarang telah membentuk sebuah kelompok sosial yang dapat dipastikan telah terjadi interaksi dan proses saling mempengaruhi antara Masyarakat Arab dengan keturunannya dan masyarakat gumi sasak. Keterikatan itu juga dapat kita lihat pada komunitas masyarak arab yang mendiami Perkampungan Arab Kota Tua Ampenan Mataram. Masyarakat arab masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Islam dengan tetap mempertahankan musik gambus untuk memeriahkan acara perkawinan, sehingga masyarakat arab belum dapat sepenuhnya berbaur dengan masyarakat setempat, akan tetapi masyarakat Arab selalu menghadiri setiap ada undangan acara perkawinan masyarakat Sasak. Hubungan masyarakat Arab dan Sasak dalam interaksi sosial menghasilkan pola hubungan kebiasaan baru yang saling mempengaruhi sehingga terciptanya kebiasaan dan kebudayaan baru yang saling diadopsi antara masyarakat Arab dan masyarakat Sasak. Sehingga terjadilah proses asimilasi dan akulturasi dari interaksi sosial antara masyarakat Arab sebagai pendatang dan masyarakat Sasak sebagai pribumi.Abstract: This study aims to describe the Arab Community and Cultural Acculturation of Sasak In Mataram City (A Historical Review). The research method used in this study is a descriptive qualitative research method with a historical method approach. The results showed that Arabs entered the land of gumi sasak around the 1545 century since Islam entered and continued by scholars who came from Hadrami South Yemen around the 18th-20th century even today has formed a social group that can be ascertained there has been interaction and mutual influence between Arabs and their descendants and the gumi sasak community. The attachment can also be seen in the Arab community that inhabits the Old City Arab Village of Ampenan Mataram. Arab society still upholds Islamic cultural values while maintaining gambus music to enliven the wedding ceremony, so the Arab community has not been able to fully blend in with the local community, but the Arab community always attends every invitation to the Sasak wedding ceremony. Arab and Sasak public relations in social interactions resulted in a pattern of new habitual relationships that influenced each other to create new habits and cultures that were mutually adopted between Arabs and Sasak peoples. Thus there was a process of assimilation and acculturation of social interaction between Arabs as immigrants and Sasak people as natives.
META-ANALISIS: MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STAY TERHADAP HASIL BELAJAR Mansurah, Rakim; Wahyuningsi, Sry; Insani, Nur; Syaharudin, Syaharuddin; Satriawan, Rody; Rosada, Rosada
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 4, No 2: Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/elementary.v4i2.4467

Abstract

Abstrak: Two stay two stray yaitu salah satu model  pembelajaran  kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh model pembelajaran two stay two stray terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah meta-analysis yaitu dengan cara  mengumpulkan data dari hasil-hasil penelitian yang terindeks database pengindeks seperti Google Scholar, SINTA, dan Portal Garuda. Data yang diambil sesuai kriteria inklusi dan ekslusi penelitian ini untuk kemudian ditentukan nilai effect size (ES) dan standard error (SE). Hasil analisis data menggunakan software JASP menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran two stay two stray terhadap hasil belajar peserta didik sebesar 57% dengan estimasi dampak sebesar 0,567 yang termasuk kategori sedang. Sedangkan dari variabel moderator yang paling dominan terhadap hasil belajar terdapat pada jenjang SD yakni estimasinya sampai 0,82 atau sebesar 82% pada mata pelajaran IPS yakni 0,60 atau 60% yang termaksud kategori sangat kuat.Abstract:  Two stay two stray is one of the cooperative learning models that gives the group the opportunity to share results and information with other groups. This is done because many teaching and learning activities are colored by individual activities. This study aims to find out the influence of the two stay two stray learning model on student learning outcomes. The research method used is meta-analysis by collecting data from the results of research indexed indexer databases such as Google Scholar, SINTA, and Garuda Portal. The data taken in accordance with the criteria of inclusion and exclusion of this study to then be determined the value of effect size (ES) and standard error (SE). The results of data analysis using JASP software showed that there was a significant influence of two stay two stray learning model on student learning outcomes by 57% with an estimated impact of 0.567 which belongs to the moderate category. While from the most dominant moderator variables on the results of learning is at the elementary level, namely the estimate up to 0.82 or 82% in ips subjects, namely 0.60 or 60% which is referred to as a very strong category.