Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PERMAINAN KARTU KASUGI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA Kristyawan Sutriyanto; Ardini Septianingsih Raksanagara; Merry Wijaya
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 4 (2016): Volume 1 Nomor 4 Juni 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.005 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i4.12828

Abstract

Penyuluhan kesehatan dengan metode yang menarik dapat meningkatkan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh permainan kartu Kasugi terhadap peningkatan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian menggunakan pendekatan Quasi Experimental dengan Non-Equivalent Control Group Design. Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 sekolah dasar di Kabupaten Bandung Barat. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretest-posttest pada kelompok eksperimen yang mendapat permainan kartu Kasugi maupun kelompok kontrol dengan ceramah.  Hasil analisis dengan uji Repeated Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna nilai pretest dan posttest pengetahuan setelah siswa mendapat 1 kali permainan kartu Kasugi (p=0,021) dengan kenaikan sebesar 0,62, setelah 2 kali permainan kartu Kasugi (p=0,001) dengan kenaikan 22,24, dan setelah 3 kali permainan kartu Kasugi (p=0,001) dengan kenaikan 32,40. Tidak terdapat perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan antara siswa yang mendapat 3 kali permainan kartu Kasugi dengan siswa yang mendapat 3 kali ceramah (p=0,831). Penyuluhan kesehatan melalui permainan kartu Kasugi sebanyak 1 kali atau lebih berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa. Penyuluhan kesehatan melalui permainan kartu Kasugi sebanyak 3 kali berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat yang sama dengan siswa yang mendapatkan 3 kali penyuluhan kesehatan melalui metode ceramah.Kata Kunci: Kartu Kasugi, Pengetahuan, Permainan, PHBS
Gambaran Status Nutrisi pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung Farida Adiningrum; Hadyana Sukandar; Merry Wijaya
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.904 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i2.11258

Abstract

Proporsi gizi kurang pada pasien tuberkulosis (TB) dewasa masih tinggi di negara-negara berkembang. Hal ini akan menyebabkan permasalahan kesehatan yang lebih serius, jika tidak teridentifikasi dengan segera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status nutrisi berdasarkan karakteristik pasien TB dewasa rawat jalan di Klinik Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data diambil dari 107 rekam medis online (Sistem Informasi Rumah Sakit: Admission dan Klinik Rawat Jalan) dan Kartu Pengobatan Pasien TB (Formulir TB.01) pada pasien TB dewasa rawat jalan dalam periode Juni 2015 hingga Oktober 2016. Informasi mencakup identitas pasien (nama, nomor rekam medis, umur, pekerjaan, pendidikan, dan sistem pembayaran), diagnosis, serta berat dan tinggi badan yang diukur saat didiagnosa mengalami TB.Proporsi gizi kurang adalah tiga puluh lima persen (35 %). Enam puluh dua persen (62 %) pasien tidak bekerja dan sembilan puluh persen (90 %) pasien terdaftar sebagai pasien asuransi kesehatan. Enam puluh lima persen (65 %) pasien mengalami gizi kurang dan tidak bekerja. Proporsi gizi kurang masih cukup tinggi (35 %) pada pasien-pasien yang mengalami TB. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan landasan penatalaksanaan yang lebih efektif dan meningkatkan angka kesembuhan pada pasien TB dewasa.Kata Kunci: Gizi kurang, pasien rawat jalan, tuberkulosis
Hubungan antara Riwayat Status Gizi Ibu Masa Keha milan dengan Pertumbuhan Anak Balita di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Ridha Mustika Zaif; Merry Wijaya; Dany Hilmanto
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 3 (2017): Volume 2 Nomor 3 Maret 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.396 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i3.11964

Abstract

Pertumbuhan saat balita memiliki dampak terhadap kehidupan selanjutnya karena masa balita merupakan masa kritis (golden period). Status gizi anak harus diperhatikan  sejak dalam kandungan. Asupan gizi yang baik pada saat kehamilan penting  untuk pertumbuhan janin sampai bayi dilahirkan. Bayi lahir dengan berat badan rendah dapat mengalami risiko gangguan pertumbuhan dengan gizi kurang, pendek dan kurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat status gizi ibu masa kehamilan yang dinilai dengan pertambahan berat badan ibu trimester III dan ukuran LILA dengan pertumbuhan balita. Desain penelitian dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 109 ibu yang mempunyai balita di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung pada bulan Maret-November 2016. Pengambilan sample dengan multistage random sampling dan dianalisis dengan uji Gamma Chi-square. Tidak terdapat hubungan antara lingkar lengan atas (LILA) ibu saat hamil dengan pertumbuhan anak balita berdasarkan BB/U (p=0,065), TB/U (p=0,218) dan BB/TB (p=0,089). Dan juga tidak terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu trimester III kehamilan dengan pertumbuhan balita berdasarkan BB/U (p=0,978), TB/U (p=0,678) dan BB/TB (p=0,724). Tidak terdapat hubungan antara riwayat status gizi ibu pada masa kehamilan berdasarkan ukuran LILA dan pertambahan berat badan ibu hamil trimester III dengan pertumbuhan anak balita.Kata Kunci: Masa Kehamilan, Pertumbuhan Balita, Status Gizi
Effectiveness of Cadres Training in Improving Maternal and Neonatal Health in Soreang Subdistrict Merry Wijaya; Fardila Elba; Ariyati Mandiri; Wenny Friska; Balkis Fitriani Faozi; Dany Hilmanto
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.537 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i3.3986

Abstract

The high maternal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR) are indicators of low health quality in society. Most maternal and neonatal mortality cases prevented through early detection and quick and accurate responses. Other factors that contribute to maternal and neonatal mortality are the quality of health care, the uneven distribution of health workers, and the inadequate health-supporting facilities. The government’s efforts in improving fair health workers distribution and quality of healthcare services by involving integrated health service post (pos pelayanan terpadu/posyandu) cadres, as the front-liners of health care programs (especially concerning maternal and neonatal health), should be able to provide better healthcare services to the people. Hence, cadres training is crucial for improving the cadres’ knowledge and skills in healthcare services. This study aims to analyze the effect of cadres training implementation on the development of cadres’ knowledge and skills in giving maternal and neonatal (infant) health counseling. This study used a quasi-experimental pretest-posttest design conducted from July to November 2017. The sample consists of 32 active cadres from 12 villages in Soreang sub-district who satisfy the inclusion criteria. Data is collected through questionnaires to measure knowledge improvement and checklists to measure cadres’ skills development. The findings show that cadres training implementation can improve cadres’ knowledge and skills in maternal and neonatal (infant) health counseling. EFEKTIVITAS PELATIHAN KADER DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KECAMATAN SOREANGAngka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi menjadi indikator status kesehatan masyarakat yang rendah. Sebagian besar kasus kematian ibu dan bayi dapat dicegah melalui deteksi dini dan penanganan yang cepat dan tepat. Faktor lain yang memengaruhi kematian ibu dan bayi adalah kualitas pelayanan kesehatan, distribusi tenaga kesehatan belum merata, dan sarana pendukung pelayanan kesehatan yang belum memadai. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pemerataan tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan dengan melibatkan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) sebagai ujung tombak program kesehatan, khususnya ibu dan anak, seyogianya mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelatihan kader untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kesehatan mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh implementasi pelatihan kader terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pretest-posttest yang dilakukan dari Juli hingga November 2017. Sampel penelitian adalah 32 kader aktif dari 12 desa di Kecamatan Soreang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menilai perubahan pengetahuan dan daftar tilik untuk mengukur perubahan keterampilan kader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pelatihan kader mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak.
PARTICIPATIVE LEARNING TO IMPROVE FEMALE ADOLESCENTS’ KNOWLEDGE ON THE RISKS OF EARLY-AGE MARRIAGE Merry Wijaya; Fardila Elba
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 4 No 1 (2020): Volume 4 Issue 1 April 2020
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.271 KB) | DOI: 10.29082/IJNMS/2020/Vol4/Iss1/268

Abstract

Early-age marriage is still one of the most prominent issues in female health in Indonesia. Scarce information on the risks and dangers of early-age marriage has caused many adolescents to make a rash decision to get married. This study aims to discover the effectiveness of participative learning on the risks of early-age marriage in improving female adolescents’ knowledge about the matter. This is a quantitative study in quasi-experimental design, using pretest-posttest design method, conducted at Kalijaya and Kalisari Villages, Karawang Regency, on May 2018. The sample of 80 girls from Kalijaya Village and 101 girls from Kalisari Village was selected through purposive sampling from the population of all female adolescents at those villages. Data is obtained from two sources, questionnaire (for primary data) and annual report register in local Religious Affairs Office (for secondary data). Data is analyzed using paired T-test and effect-size (ES) measurement. The results show that in Kalijaya Village, the pretest score of R=69.10, s.b=16.45 increase to a posttest score of M = 77.58, SD = 15.88, [t(80) = 6.75, p = 0.000], and the pretest score of M = 66.14, SD = 15.38 in Kalisari Village increase to a posttest score of M = 76.36, SD = 16.10 [t(101) = 7.65, p = 0.000]. The intervention of participative learning has high effectiveness (ES ≥ 0.14) in improving female adolescents’ knowledge on the dangers and risks of early-age marriage (ES = 0.37). Health education using participative method is effective to improve female adolescents’ knowledge on the risks of early marriage.
IDENTIFICATION OF FAMILY SUPPORT ON QUALITY OF LIFE OF ELDERLY WOMEN IN CINTAMULYA VILLAGE, JATINANGOR DISTRICT Dr. Merry Wijaya., Dra., M.Kes
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 4 No 3 (2020): VOLUME 4 ISSUE 3 DECEMBER 2020
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2020/Vol4/Iss3/315

Abstract

ABSTRACT Quality of life for the elderly is a functional condition of the elderly which includes healthy psychological and physical health. If the physical condition of the elderly is not healthy, various complaints of discomfort due to changes in physical, mental and social conditions in elderly women can become a burden and have an impact on the quality of life, this condition has not been realized by many individuals and families due to the lack of support from the elderly's family itself. , support from family is one of the reinforcing factors to reduce the complaints / discomfort that arise, especially those related to physical health related to the reproductive health of the elderly. The purpose of this study was to identify the type of support provided by families for the health of elderly women in Cintamulya Village, Jatinangor District. This research method is a descriptive study, with a cross sectional approach, using primary data with a questionnaire on 61 elderly women in Cintamulya Village who meet the inclusion criteria. The sampling technique was proportional sampling. Research results obtained information,73.77% of the elderly women residing in Cintamulya Village are aged 60-65 years. Most support from families for elderly women in Cintamulya Village is in the form of instrumental support, amounting to 52.46%. While From assessment, emotional and spiritual support, the most and always received support from elderly women in Cintamulya Village is in the form of emotional support as much as 67.21%. Keywords: Family Support, Reproductive Health for Elderly Women.
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG BAHAYA PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI DESA KALISARI DAN DESA KALIJAYA KABUPATEN KARAWANG Vera Fauziah Dilla; Merry Wijaya; Ariyati Mandiri; Ari Indra Susanti; Fardila Elba
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.767

Abstract

ABSTRAKPengetahuan remaja tentang seks pranikah masih kurang karena sumber informasi yang didapatkan tidak benar, tepat, dan terpercaya sehingga akan mempengaruhi pemahaman menjadi menyimpang. Pengetahuan remaja yang minim akan berpegaruh terhadap perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual pranikah berisiko terjadi kehamilan di luar nikah, aborsi, dan dapat meningkatkan kasus kekerasan dan perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang bahaya perilaku seksual pranikah di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018 dengan populasi dua desa sebayak 403 orang. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 remaja putri di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Cara pengolahan dan analisis data menggunakan spss versi 15. Hasil penelitian pada kuesioner pengetahuan menunjukkan 47,8% berpengetahuan cukup. Simpulan penelitian ini adalah masih terdapat remaja yang berpengetahuan cukup tentang bahaya perilaku seksual pranikah.Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Seksual Pranikah, Remaja PutriABSTRACTAdolescent girls' knowledge about premarital sex is still lacking due to the incorrect, inaccurate, and untrustworthy source of information obtained, which affects their understanding to be distorted. Lack of adolescent girls' knowledge will affect the premarital sexual behavior. Premarital sexual behavior presents risks of an extramarital pregnancy, abortion, and can increase cases of violence and divorce. This study aimed to determine the adolescent girls' knowledge about the dangers of premarital sexual behavior in Kalisari and Kalijaya Villages, Karawang District. The research method used was descriptive research with cross-sectional approach and the sampling used purposive sampling technique. This study was conducted in July 2018 with a population of two villages consisting of 403 people. The sample size in this study was 80 adolescent girls in Kalisari and Kalijaya Villages. Instrument of this study used a questionnaire. Furthermore, data processing and analyzing used SPSS version 15. The results of the study from questionnaire on knowledge showed that 47.8% were knowledgeable enough. The conclusion of this study is that there are still adolescent girls who have sufficient knowledge about the dangers of premarital sexual behavior.Keywords: knowledge, premarital sexual behavior, adolescent girls
PERBANDINGAN PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN MELALUI METODE FASIL DAN SIMULATION GAME Puspa Sari Puspa Sari; Ari Indra Susanti; Sri Astuti; Merry Wijaya; Eka Noyan Nur Annisa
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.33 KB) | DOI: 10.36749/seajom.v3i2.9

Abstract

Permasalahan masalah kesehatan reproduksi, diantaranya usia perkawinan pertama di bawah usia 20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengetahuan remaja mengenai Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) melalui metode fasil dan simulation game di salah satu SMP di wilayah Jatinangor. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dalam bentuk pretest-posttest design yang dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas IX SMP Negeri 1 Jatinangor yang berusia 13-15 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan jumlah sampel 20 responden dengan metode fasil (kelompok kontrol) dan 20 responden dengan metode simulation game (kelompok eksperimen). Metode pendidikan kesehatan dengan metode fasil dan simulation game dapat meningkatkan pengetahuan remaja mengenai. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai PUP dengan metode fasil maupun metode simulation game (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan remaja mengenai PUP setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode fasil dan simulation game (p>0,05).
Perbandingan Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Kehamilan pada Remaja Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Video Firda Thursyana; Puspa Sari; Merry Wijaya
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.049 KB) | DOI: 10.36749/seajom.v5i1.42

Abstract

A wide range of sexual and reproductive health problems occur among adolescents. The issue is high on teenage pregnancy on nowadays are teenagers. Based on studies of teenage pregnancies in Sumedang-related parenting parents, the influence of friends and dating, as well as media exposure information. This study aims to compare the knowledge of teenagers before and after the given health education about the impact of pregnancy on teens through the medium of video. The methods used in this research was quasi experimental research method with the concept of one group pre test and post test design. Development by way of doing a one time measurement before and after health education was given. Sampling is done using a stratified random sampling technique. The number of samples that used as many as 52 respondents ages 17-19 years as a schoolgirl SMAN Jatinangor. Instrument research using questionnaires with retrieving the data directly. This research using univariate analysis and bivariat with kolmogorov-smirnov test for normality and Wilcoxon test. Research time on July 28, 2016. The results of this research is that before health education 71.2% of respondents knowledgeable enough and after health education changed to 94.2% respondents have knowledge well. There is a difference of knowledge teenagers before and after health education is provided through video on the impacts of teenage pregnancies with p value 0.000. Summary of the research is given after the teenager's knowledge of health education through the medium of video is higher than before given health education through the medium of video.
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Melalui Media Kartu Cinta Anak Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam Meningkatkan Pengetahuan Pasangan Calon Pengantin di KUA Kecamatan Jatinangor Dian Nurlaela; Puspa Sari; Neneng Martini; Merry Wijaya; R. Tina Dewi Judistiani
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 3, No 2 (2018): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.38765

Abstract

Background: The First Thousand Days of Life (Golden Period) is a very critical period from the moment of conception to infant aged 2-year-olds which, if not properly utilized, will have permanent damage such as impaired physical growth, intelligence, and non-communicable diseases. The soon-to-be married couple is one of the target groups to improve health quality in the First 1000 Days of Life (1000 FDL). Improvement of the quality of health can be achieved by providing health education using Kartu Cinta Anak (KCA). Objective: The purpose of this study is to determine the effectiveness of health education using KCA about 1000 FDL in improving the knowledge of soon-to-be married couple in KUA Jatinangor Sub District.Methods: This research used a quantitative method with pre-experimental design in the form of pretest-posttest, conducted in July 2017. The sample of the research are soon-to-be married couples registered in KUA Jatinangor sub district who have never been married and have not had children. The total number of samples are 34 pairs of respondents. Data analysis using Paired Sample t-test.Results: The results showed that the use of KCA was effective in improving soon to be married couple’s knowledge about 1000 FDL, with Paired Sample t-test value of <0,05 (P = 0,000), suggesting that there was significant difference in soon-to-be married couple’s knowledge before and after health education.Conslusion: The conclusion of this research is the use of KCA is effective in improving the knowledge of soon-to-be married couple about the First 1000 Days of Life.
Co-Authors -, Sutriyanto Akhmad Yogi Pramatirta Alviani, Euis Sisca Aprilliani, Irna Kurnia Aqilah, Alma Salsabila Ardini Septianingsih Raksanagara Ardini Septianingsih Raksanagara, Ardini Septianingsih Ari indra Susanti Ariyati Mandiri Astuti Dyah Bestari Astuti Dyah Bestari Balkis Fitriani Faozi Balkis Fitriani Faozi Chika Apriana Widyaningsih Cynthia Ramadhan Asriati Dany Hilmanto Deni Kurniadi Sanjaya Dessy Winny Tala Bewi Dewi Marhaeini Diah Herawati Dian Nurlaela Didah Didah Dilla, Vera Fauziah Djatnika Setiabudi Dwi Cipto Budinuryanto Eka Marliana Putri Eka Noyan Nur Annisa Elba, Fardila Elsa Aliyya Harsanti Euis Sisca Alviani Fardila Elba Fardila Elba Farida Adiningrum Farida Adiningrum, Farida Fedri R Rinawan Firda Thursyana Fiva Aprilia Kadi Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Ikhlashil Asfarina Irna Kurnia Aprillani Irna Kurnia Aprillani Irna Kurnia Aprilliani Istiqomah M. Putri Kristyawan Sutriyanto Lani Gumilang Lina Rahmiati Lina Rahmiati Lina Rahmiati Nabila Ramadhania Neneng Martini Neneng Martini Nur Annisa, Eka Noyan Nur Annisa Nur Femmy Marfit Panji Hadisoemarto Purwanto, Timur Dali Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari, Puspa Putri Meylin Redia Raden Tina Dewi Judistiani Raden Tina Judistiani Ridha Mustika Zaif Ridha Mustika Zaif, Ridha Mustika Rikma Pramanik Rizki Nadiya Putri Rosita Rosita Sefita Aryuti Nirmala Sharon Gondodiputro Sharon Gondodiputro Sri Astuti Sri Astuti Sri Hastuti, Tuti Thursyana, Firda Triastika Ayu Nurjannah Vera Fauziah Dilla Wenny Friska Winie Sintya Putri Yani Handayani