Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Persiapan Fisik dan Psikis Memasuki Masa Menopause Cynthia Ramadhan Asriati; Merry Wijaya; Sefita Aryuti Nirmala; Sharon Gondodiputro; Lina Rahmiati
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.567 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.41638

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Menopause merupakan hal yang fisiologis bagi setiap wanita. Wanita yang menghadapi menopause akan mengalami beberapa keluhan baik secara fisik maupun psikis. Gejala yang dialami wanita pada masa menjelang menopause menyebabkan ketidaksiapan ibu tentang perubahan fisik maupun psikis. Untuk mengurangi hal tersebut wanita harus mempersiapkan diri baik secara fisik maupun psikis dalam menghadapi menopause.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan fisik dan psikis memasuki masa menopause di wilayah kerja Puskesmas Soreang.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengana pendekatan cross sectional dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Soreang. Sampel penelitian ini sebanyak 80 orang ibu yang berusia 40 – 45 tahun dengan pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SLTA sebanyak (46,3%), jumlah paritas 1 – 2 anak sebanyak (56,3%) dan 3 atau lebih sebanyak (43,8%), sedangkan sebagian besar tinggal bersama suami dan anak sebanyak 68 responden (85%) sedangkan gambaran pengetahuan tentang persiapan fisik dan persiapan psikis memasuki masa menopause masih dikatakan cukup yaitu sebesar (67,5%) pengetahuan persiapan fisik dan (65%) pengetahuan persiapan psikis. Hasil penelitian ini dapat diharapkan peran aktif dari petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan, memberikan informasi persiapan fisik dan psikis menopause serta ibu aktif dalam kegiatan poswindu agar meningkatkan pengetahuan tentang persiapan fisik dan psikis menopauseKesimpulan: Dapat disimpulkan ibu di wilayah kerja Puskemas Soreang memiliki pengetahuan persiapan fisik dan psikis menopause dalam kategori cukup.Kata kunci: Pengetahuan; Persiapan Fisik dan Psikis; Menopause. AbstractBackground: Menopause is physiological for women. Women who face menopause will experience both physical and psychological complaints. The symptoms experienced by women in the days leading up to the menopause causing women to feel unprepared about the physical and psychological changes of menopause. To reduce this, women should prepare themselves physically and psychologically in dealing with menopause.Objective: This study aimed to determine the description of mother's knowledge about physical and psychological preparation entering the menopause period in the working area of Soreang Community Health Center.Methods: This research was descriptive research with cross sectional approach. The samples of this research were 80 people aged 40 - 45 years by using Cluster Sampling technique. The instrument used was questionnaire.Results: The results of this study indicated that the highest percentage of education level of respondents was senior high school level (46.3%), the number of parity is not much different from 1 to 2 children (56.3%) and 3 or more (43.8%). The highest percetage of the residence type was living together with husband and child (85%). The description of knowledge is sufficiently categorized (67.5%) of physical knowledge and (65%) knowledge of psychological preparation. In relation to the results of this study, the active role of health officials was expected to be able to provide counseling or provide information about the physical and psychological preparation of menopause. On the onther hand, mothers who were active in poswindu was expected to further improve the knowledge about menopause preparation.Conclusions: It can be concluded that mothers in the Soreang Community Health Center work area have knowledge of menopausal physical and psychological preparation in sufficient categories.Keywords : Knowledge; Physical and Psychological Preparation; Menopause
Hubungan Karakteristik Ibu, Asupan Zat Besi, Asam Folat Dan Vitamin C Dengan Status Anemia Ibu Hamil Rizki Nadiya Putri; Sefita Aryuti Nirmala; Irna Kurnia Aprillani; Tina Dewi Judistiani; Merry Wijaya
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.44202

Abstract

Latar Belakang : Anemia ibu hamil bergantung pada banyak faktor risiko, misalnya usia ibu, paritas, status sosial-ekonomi dan trimester kehamilan sebagai faktor risiko potensial anemia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil adalah 37,1%. Hasil penelitian Susanti dkk tahun 2017 di Kecamatan Jatinangor, dari 105 ibu hamil dengan pemeriksaan Complete Blood Count (CBC) diperoleh 21,9% ibu mengalami anemia.Tujuan : Mengetahui gambaran status anemia, karakteristik ibu (usia, paritas, pendidikan dan status gizi), kecukupan asupan zat besi, asam folat dan vitamin C dan hubungan antara karakteristik ibu, asupan zat besi, asam folat dan vitamin C dengan status anemia ibu hamil di Kecamatan Jatinangor.Metode: Penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi adalah ibu hamil di kecamatan Jatinangor yang berjumlah 210 orang. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel yang didapatkan yaitu sebanyak 66 sampel. Pengukuran asupan zat gizi dengan metode food record dalam waktu tiga hariHasil : Terdapat 31,6,% ibu hamil mengalami anemia, tidak ada hubungan antara usia (p=0,91), paritas (p=0,42), pendidikan (p=0,96), status gizi (0,41), zat besi (0,76), asam folat (0,94) dan vitamin C (0,92) dengan status anemia.Kesimpulan : Sebanyak 31,6% ibu hamil mengalami anemia, tidak ada hubungan antara karakteristik ibu, asupan zat besi, asam folat dan vitamin C dengan status anemia ibu hamil
Relationship characteristic of midwife in pregnancy services and patient satisfaction In Public Health Center, Soreang, Bandung Balkis Fitriani Faozi; Merry Wijaya; Hadyana Sukandar
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2022.10(1).48-54

Abstract

Background: Pregnancy/Antenatal Care (ANC) services are the main factors in determining delivery outcomes including early detection of risk factors and also determining early treatment for pregnant women who experience complications during pregnancy. The quality of quality pregnancy services depends on the characteristics of health workers who provide services, the characteristics consist of age, educational qualifications, training and length of work.Objectives: This study aims to analyze the relationship between the characteristics of midwives in pregnancy services and patient satisfaction.Methods: This study used a cross-sectional analytical research design, namely the measurement of independent and dependent variables at the same time. The sample in this study were all midwives who worked at the Soreang District Health Center, namely 18 midwives. The midwives studied conducted examinations of 8 patients each for each pregnancy examination. Data collection techniques were carried out by filling out patient satisfaction questionnaires by pregnant women and observing pregnancy services by trained personnel using a pregnancy service checklist sheet. Furthermore, the data were analyzed by chi square test and multivariable multiple logistic regression analysis.Results: The results showed that there was a correlation between the characteristics of midwives and pregnancy services, namely the training indicator in a bivariable manner significantly affected the overall pregnancy service with a p-test of 0.007. Waiting time has a negative correlation with physical examination, laboratory, counseling and overall antenatal care with a p value of 0.002. Multivariable analysis showed that the characteristics of midwives that most influenced pregnancy care were age with p-value 0.040 [POR 1.83(1.028-3.259)], training with p-value 0.019 [POR 2.6(1.168-5.741)]. There is no relationship between pregnancy services and patient satisfaction with a p value of 0.796.Conclusion: In pregnancy services, the most influencing factors are age and training carried out by midwives. There is also a negative correlation between waiting time with physical and laboratory examinations, namely the longer the waiting time, the less physical examination services provided by midwives to patients. There is no relationship between pregnancy services and patient satisfaction.
Tingkat Pengetahuan dan Kemampuan Kader Posyandu dalam Penyuluhan Kesehatan Ibu Hamil Berbasis Kemandirian Masyarakat Lina Rahmiati; Merry Wijaya; Irna Kurnia Aprillani; Rikma Pramanik; Didah Didah
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijemc.v2i1.59

Abstract

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat milik masyarakat berfungsi dalam upaya meningkatkan ibu dan anak dan berkaitan dengan penurunan angka kesakitan dan kematian ibu. Berdasarkan hasil survey pendahuluan di Desa Citapen terdapat 9 Posyandu dengan jumlah kader yang aktif sekitar 40 orang, tetapi hanya beberapa kader yang mampu melaksanakan penyuluhan untuk ibu hamil, hal ini disebabkan para kader merasa kurang pengetahuan dan kemampuan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah agar kader posyandu mampu memberikan penyuluhan yang efektif  kepada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil. Metode penelitian yang digunakan yang digunakan Pre-Experimental Design yaitu one-group pre-test post-. Pengambilan sampel dengan cara total sampling sesuai dengan kriteria inklusi yaitu sebesar 25 responden, instrument yang digunakan berupa kuesioner dan untuk pelatihan menggunakan modul pembelajaran. Analisis data untuk pengetahuan dengan Uji T sedangkan untuk keterampilan dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan data usia kader paling banyak antara 40 sampai dengan 50 tahun sejumlah 12 responden (48%) yang paling sedikit berusia <30 tahun hanya 1 orang (4%), pendidikan yang paling banyak tingkat SLTA sejumlah 13 orang (52,5%) dan paling sedikit tingkat perguruan tinggi 2 orang (8%), lama menjadi kader paling banyak antara 4 sampai dengan 6 tahun sejumlah 8 orang (32%). Rata-rata tingkat pengetahuan pretest 65,6 sedangkan posttest 81,2 (p<0,005) rata-rata keterampilan memberikan penyuluhan sebelum pelatihan 2,492 setelah pelatihan 3,136 (p<0,005). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil di Desa Citapen Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Rekomendasi untuk Puskesmas Pataruman dan Bidan Desa Citapen agar secara kontinu mendampingi kader memberikan penyuluhan sehingga kader dapat memberikan secara mandiri sesuai kebutuhan ibu hamil.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP NYERI IBU BERSALIN DAN KEMAJUAN PERSALINAN DI PUSKESMAS GARUDA TAHUN 2015 Merry Wijaya; Dessy Winny Tala Bewi; Lina Rahmiati
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 3 No 3 (2018)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.641 KB)

Abstract

Nyeri persalinan merupakan hal yang sangat ditakuti oleh sebagian besar ibu hamil yang akan bersalin, terdapat banyak metode untuk mengurangi bahkan menghilangkan nyeri persalinan, salah satunya dengan menggunakan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap nyeri ibu bersalin dan kemajuan persalinan. Metode dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Hasil penelitin diketahui bahwa nyeri ibu bersalin mengalami perubahan, hal ini terbukti berkurangnya rasa nyeri yang dialami responden pada saat pre tes 57,1 % masuk kategori nyeri sedang berubah menjadi 36,7 % saat post tes, dan responden berkategori nyeri berat dari 14,3 % saat pre tes menjadi 0 % saat pos tes. Pijat oksitosin berpengaruh terhadap penurunan nyeri ibu bersalin dengan P sebesar 0,05. Kelompok pijat oksitosin maupun kelompok yang tidak dilakukan pijat oksitosin sama-sama tidak mengalami kemajuan persalinan, karena yang tidak dilakukan pemijatan oxitosin juga tidak mengalami perpanjangan kala 1 fase aktif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pijat oksitotin berpengaruh menurunkan nyeri ibu bersalin, tetapi tidak berpengaruh untuk kemajuan persalinan.
Model CIPP dalam Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Kota BAndung Rosita Rosita; Merry Wijaya; Panji Hadisoemarto
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i2.3496

Abstract

Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) diharapkan menyajikan hasil yang dapat digunakan sebagai masukan bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan dalam keberlanjutan kegiatan program. Dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluasi yang dihasilkan akan lebih komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan program. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Terdapat tiga kelompok narasumber yang terdiri dari setiap perwakilan puskesmas mampu PKPR. Kelompok pertama merupakan petugas pemegang program PKPR, kelompok kedua merupakan kepala puskesmas dan kelompok ketiga adalah remaja sebagai penerima pelayanan PKPR. Hasil evaluasi context didapatkan beberapa tema penting diantaranya awal pembentukan program ditiap puskesmas berbeda-beda, hal ini dikarenakan kesiapan tiap masing-masing puskesmas berbeda, tujuan pembentukan program karena permasalahan pada remaja semakin meningkat terutama di wilayah kerja Puskesmas. Evaluasi Input yang didapatkan adalah keterbatasan SDM, sarana prasarana yang tidak memadai dan keterbatasan sumber pendanaan dari biaya operasional kesehatan. Evaluasi process yang didapatkan adalah pelaksanaan program PKPR di lapangan sudah sesuai, partisipasi masyarakat mendukung, dan belum adanya kunjungan oleh Dinas Kesehatan sebagai upaya pemantauan pencapaian Standar Nasional PKPR. Evaluasi product yang didapatkan adalah jumlah kunjungan yang meningkat, dampak bagi remaja baik perubahan perilaku dan pengendalian penyakit. Saran dalam penelitian ini diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan baik dari sumber daya manusia, media kesehatan dan sistem supervisi yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan agar dapat memaksimalkan pelayanan pada remaja.
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN STUNTING Chika Apriana Widyaningsih; Didah Didah; Puspa Sari; Merry Wijaya; Fedri R Rinawan
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 2 (2021): Vol.7 No.2 April 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i2.2854

Abstract

IDENTIFICATION OF STUNTING FACTORS  Background: The problem of short children (stunting) is one of the problems that exist in the world today.  Stunting is a condition of failure to achieve physical development measured by height according to age. Stunting in children is caused by several factors consisting of both direct and indirect factors. In 2017 globally 22.2% of children under five experienced stunting. In 2018, in Indonesia 30.8%, West Java Province 29.2% and Sumedang Regency 41%. Purpose Identifying factors for stunting in Cijeruk Village Pamulihan District Sumedang Regency.Methods: This research is a descriptive study (univariate analysis) with a cross-sectional approach. The population in this study included all mothers who had stunting children aged 24-59 months in Cijeruk Village Pamulihan District Sumedang Regency. The method of sampling is total sampling with a total sample of 56 respondents. Variables in this study include history of birth weight, history of exclusive breastfeeding, maternal age, history of married mother's age, education, occupation, income and parity. Data collection tools used were stature meters, WHO Child Grow Standards and questionnaires. This study tries to find out information about the factors  that influence the incidence of stunting in children aged 24-59 months in Cijeruk Village Pamulihan District Sumedang Regency.Results: there were 56 toddlers stunted based on the sex of 24 boys (42.8%) and 32 girls (57.2%), LBW of 32 toddlers (57.2%), not given exclusive breastfeeding as many as 48 toddlers (85.7%), working mothers as many as 6 people (10.7%), high school education mothers as many as 3 people (5.3%), mothers aged 20-35 years as many as 39 people (69.6%) , the age of the first married mother age ≤20 years were 44 people (78.7%), parity 1-2 were 41 people (73.2%) and the income of parents <Rp.2,500,000 were 56 people (100%).Conclusion The most incidence of stunting in children under five in Cijeruk Village, Pamulihan District, Sumedang Regency was mostly due to the parent's income factorSuggestion The community, especially pregnant women and families with babies and children under 5 years of age, are advised to comply with and implement programs related to balanced nutrition by the government, regularly visit health services to get early detection of the health of themselves and their children and increase creativity in feeding their children. . Keywords: Stunting, factors causing stunting. ABSTRAK Latar Belakang  : Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan yang ada di dunia saat ini. Stunting merupakan salah satu kondisi kegagalan mencapai perkembangan fisik yang diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur. Stunting pada anak disebabkan oleh beberapa faktor yang terdiri dari faktor langsung maupun faktor tidak langsung. Tahun 2017 secara global 22,2% balita mengalami stunting. Pada tahun 2018, di Indonesia sebesar 30,8%, Provinsi Jawa Barat 29,2% dan Kabupaten Sumedang sebesar 41%.Tujuan Penelitian : Mengidentifikasi faktor-faktor kejadian stunting di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (analisis univariat) dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini mencangkup seluruh ibu yang memiliki balita stunting dengan usia 24-59 bulan di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.Cara pengambilan sampel secara total sampling dengan jumlah sampel yaitu 56 responden.Variabel dalam penelitian ini meliputi riwayat berat badan lahir, riwayat pemberian ASI ekslusif, usia ibu, riwayat usia ibu menikah, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan paritas. Alat pengumpulan data berupa stature meter, WHO Child Grow Standards dan kuesioner. Penelitian ini mencoba menggali informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.Hasil Penelitian : Didapatkan 56 balita mengalami stunting berdasarkan jenis kelamin laki-laki 24 balita (42,8%) dan perempuan sebanyak 32 balita (57,2%), BBLR sebanayak 32 balita (57,2%), tidak diberikan ASI Ekslusif sebanyak 48 balita (85,7%), ibu bekerja sebanyak 6 orang (10,7%), pendidikan ibu SMA sebanyak 3 orang (5,3%), usia ibu 20-35 tahun sebanyak 39 orang (69,6%), riwayat usia ibu menikah pertama ≤20 tahun sebanyak 44 orang (78,7%), paritas 1-2 sebanyak 41 orang (73,2%) dan pendapatan orangtua <Rp.2.500.000 sebanyak 56 orang (100%).Simpulan : Kejadian stunting pada balita di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang yang paling banyak dikarenakan faktor pendapatan orangtua. Saran : Masyarakat terutama ibu hamil dan keluarga yang memiliki bayi dan anak dibawah 5 tahun disarankan agar mematuhi dan melaksanakan program terkait dengan gizi seimbang oleh pemerintah, rutin berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk medapatkan deteksi dini tentang kesehatan diri dan anaknya serta menambah kreatifitas untuk pemberian konsumsi makan pada anaknya. Kata Kunci : Stunting, faktor penyebab stunting.   
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Winie Sintya Putri; Neneng Martini; Merry Wijaya; Sri Astuti; Lani Gumilang
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 5, No 3 (2019): Volume 5 Nomor 3, Juli 2019
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v5i3.1358

Abstract

Remaja adalah suatu masa transisi dari masa anak-anak menjadi pribadi yang lebih dewasa, dimulai dari perubahan fisik, dan psikologis. Dan saat ini remaja tidak bisa terlepas dari masalah kesehatan reproduksi. Dengan maraknya kasus kesehatan reproduksi pada remaja ini BKKBN mendirikan program Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja baik pria maupun wanita terhadap kesehatan reproduksinya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi di SMA Negeri Jatinangor.Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan Teknik pengambilan sampel menggunakan Stratified dan Purposive Sampling dengan besar sampel sebanyak 88 responden siswa/i di SMA Negeri Jatinangor dan analisis data menggunakan distribusi frekuensi untuk mengukur pengetahuan remaja. Jenis kelamin responden yang mengikuti penelitian ini jumlahnya sama banyak, dengan mayoritas responden remaja akhir yang berusia 16-19 tahun sebanyak 58 responden (65,9%). Pendidikan terakhir ayah responden mayoritas SMA/K sebanyak 25 responden (28,4%), sedangkan untuk pendidikan terakhir ibu responden SMA/SMK 39 responden (44,3%). Pekerjaan ayah responden mayoritas sebagai wiraswasta 31 responden (35,2%) Sedangkan, pekerjaan ibu mayoritas adalah Tidak bekerja/IRT 61 responden (69,3%). Seluruh responden (100%) tidak mengikuti Program PIK-KRR, mayoritas mendapatkan sumber informasi melalui teman sebayanya sebanyak 35 responden (39,7%). Pada tingkat pengetahuan diperoleh hasil tingkat pengetahuan siswa laki-laki mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 31 responden (68,9%) sedangkan pada siswi perempuan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 23 (52,3%) responden.Tingkat pengetahuan remaja di SMA Negeri Jatinangor mengenai kesehatan reproduksi mayoritas adalah siswa/i yang berpengetahuan cukup. 
ANALISIS PENGETAHUAN DAN BUDAYA IBU HAMIL TENTANG MANFAAT BERSALIN DI FASILITAS KESEHATAN Merry Wijaya; Eka Marliana Putri; Ari Indra Susanti
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 2 No. 1 (2018): BIMTAS: Jurnal Kebidanan UMTAS
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.677 KB) | DOI: 10.35568/bimtas.v2i1.330

Abstract

Introduction: Giving birth in a health facility is one of the efforts to make the complication in mothers during giving birth be well resolved. For the reduce morbidity and mortality maternal and neonatal, knowledge and culture of pregnant mothers has a major influence on it. The objective of this research was to know the description of the knowledge and culture of pregnant mothers about the benefit of giving birth at health service facility, this study was conducted inCommunity Health Center of Soreang years 2016. Methods: The method used in this research was descriptive method with cross-sectional design; the population in this research was all pregnant mothers,the samples was 80. The sampling used accidental sampling. The data were obtained by using primary data through questionnaires, and analyzed through univariate analysis.. Results: From the research result, it was obtained that the pregnant mothers with the characteristic age from 20 to 35 (16.2%), multigravida (13.8%), mothers whose education was senior high school level had good education (8.8%) had insufficient knowledge about the benefit of giving birth in the health service facility. Viewed from the influence of culture, pregnant mothers aged from 20 to 35 and multigravida pregnant mothers (21.2%) were influenced, while based on education (16.2%) pregnant mothers whose education was elementary school were those who were influenced by the culture regarding giving birth aid done at home by parajis (traditional midwives). Conclusion: The conclusion of the research, show that there are still pregnant women who have less knowledge about maternity benefits in health care facilities and there is still the cultural influence of pregnant women affect the mother to do home delivery assistance by paraji.
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Manfaat ASI Dan Risiko Pemberian MP-ASI Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Cipacing Putri Meylin Redia; Merry Wijaya; Ari Indra Susanti
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Bimtas: Jurnal Kebidanan UMTAS
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/bimtas.v4i1.1026

Abstract

Pendahuluan: Masa perkembangan dan pertumbuhan anak adalah masa emas sekaligus masa yang penting. Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, maka bayi perlu diberikan ASI saja saat bayi berusia 0-6 bulan. ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi sehingga tidak ada yang dapat menandingi kualitas pemberian ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Namun pada kenyataannya, masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang manfaat ASI dan risiko pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Metode: metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki bayi. Sampel dalam penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebanyak 53 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data primer yang langsung diberikan kepada responden menggunakan kuesioner. Analisis data univariat. Hasil penelitian masih terdapat ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan mulai memberikan MP-ASI sebanyak 18.9%, pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan risiko pemberian ASI sebanyak 43.4% dengan kategori cukup, serta sikap ibu menunjukkan negatif terhadap pemberian MP-ASI sebesar 50.9%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu cukup, tetapi sikap belum baik sehingga bayi usia 0-6 bulan masih diberikan MP-ASI.
Co-Authors -, Sutriyanto Akhmad Yogi Pramatirta Alviani, Euis Sisca Aprilliani, Irna Kurnia Aqilah, Alma Salsabila Ardini Septianingsih Raksanagara Ardini Septianingsih Raksanagara, Ardini Septianingsih Ari indra Susanti Ariyati Mandiri Astuti Dyah Bestari Astuti Dyah Bestari Balkis Fitriani Faozi Balkis Fitriani Faozi Chika Apriana Widyaningsih Cynthia Ramadhan Asriati Dany Hilmanto Deni Kurniadi Sanjaya Dessy Winny Tala Bewi Dewi Marhaeini Diah Herawati Dian Nurlaela Didah Didah Dilla, Vera Fauziah Djatnika Setiabudi Dwi Cipto Budinuryanto Eka Marliana Putri Eka Noyan Nur Annisa Elba, Fardila Elsa Aliyya Harsanti Euis Sisca Alviani Fardila Elba Fardila Elba Farida Adiningrum Farida Adiningrum, Farida Fedri R Rinawan Firda Thursyana Fiva Aprilia Kadi Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Ikhlashil Asfarina Irna Kurnia Aprillani Irna Kurnia Aprillani Irna Kurnia Aprilliani Istiqomah M. Putri Kristyawan Sutriyanto Lani Gumilang Lina Rahmiati Lina Rahmiati Lina Rahmiati Nabila Ramadhania Neneng Martini Neneng Martini Nur Annisa, Eka Noyan Nur Annisa Nur Femmy Marfit Panji Hadisoemarto Purwanto, Timur Dali Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari, Puspa Putri Meylin Redia Raden Tina Dewi Judistiani Raden Tina Judistiani Ridha Mustika Zaif Ridha Mustika Zaif, Ridha Mustika Rikma Pramanik Rizki Nadiya Putri Rosita Rosita Sefita Aryuti Nirmala Sharon Gondodiputro Sharon Gondodiputro Sri Astuti Sri Astuti Sri Hastuti, Tuti Thursyana, Firda Triastika Ayu Nurjannah Vera Fauziah Dilla Wenny Friska Winie Sintya Putri Yani Handayani