Claim Missing Document
Check
Articles

PENGASUHAN (GOOD PARENTING) BAGI ANAK DENGAN DISABILITAS Vani, Gabriela Chrisnita; Raharjo, Santoso Tri; Hidayat, Eva Nuriyah
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.46 KB)

Abstract

Setiap anak tidak terkecuali anak dengan disabilitas mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan pendidikan, dan hak-hak lainnya. Akan tetapi jumlah anak disabilitas di Indonesia yang ternyata tidak sedikit harus diperhatikan bersama terutama oleh lingkungan terdekat atau orangtua. Hal ini dibuktikan dengan adanya jumlah anak penyandang disabilitas yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menurut Pendataan Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Kementerian Sosial (2009) , terdapat 65.727 anak, yang terdiri dari 78.412 anak dengan kedisabilitasan ringan, 74.603 anak dengan kedisabilitasan sedang dan 46.148 anak dengan kedisabilitasan berat. Lalu berdasarkan Susenas Triwulan 1 Maret 2011, jumlah anak Indonesia sebanyak 82.980.000. Dari populasi tersebut, 9.957.600 anak adalah anak berkebutuhan khusus dalam kategori penyandang disabilitas. Anak dengan disabilitas memerlukan penanganan khusus, tetapi tidak semua orangtua yang tulus menerima anak dengan disabilitas dan memberikan kasih sayang secara penuh hal ini dapat terlihat dari penerimaan orangtua yang sedih, malu, dan terkejut. Dengan penerimaan tersebut, akan mengakibatkan orangtua tidak memperdulikan anak dengan disabilitas dan kurangnya perhatian atau kasih sayang orangtua kepada anak dengan disabilitas. Belum banyak orangtua yang menerima anak dengan disabilitas dengan hati yang tulus, yang mengakibatkan kurang terpenuhinya hak dan kebutuhan anak dengan disabilitas. Dalam hal ini, perlu adanya pengasuhan baik dari keluarga terutama kedua orangtua anak. Pengasuhan yang baik akan menghasilkan anak dengan disabilitas dapat memenuhi kebutuhan dan mendapatkan hak mereka sehingga dapat berfungsi secara sosial. Perlunya edukasi akan fungsi keluarga yang memang harus dipenuhi yaitu afeksi, keamanan, identitas,afiliasi, sosialisasi, kontrol harus diberikan orangtua kepada anak penyandang disabilitas. Pelayanan sosial bagi keluarga juga dapat diterapkan diadakan misalnya dengan pelayanan konseling keluarga, family life education (pendidikan kehidupan keluarga), dan parent support group dapat dilakukan oleh pekerja sosial dalam memberdayakan orangtua serta anak dengan disabilitas.
PERAN CASE WORKER DALAM PENANGANAN ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN DALAM KELUARGA Prajatami, Viqa Nanda; Raharjo, Santoso Tri; S., Meilanny Budiarti
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.29 KB)

Abstract

-
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROSES REHABILITASI ANAK BERMASALAH DI PANTI SOSIAL PETIRAHAN ANAK (PSPA) SATRIA BATURADEN Puteri, Afrida Eko; Mulyana, Nandang; Raharjo, Santoso Tri
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.396 KB)

Abstract

Anak memiliki permasalahan yang kompleks. Salah satu masalah yang dihadapi anak adalah permasalahan pembelajaran. Panti sosial petirahan anak hadir sebagai sarana yang diberikan oleh Kementerian Sosial dalam upaya pembinaan dan rehabilitasi terhadap anak bermasalah dalam pembelajaran. Pekerja sosial memiliki peranan dalam penanganan anak bermasalah melalui rehabilitasi di panti sosial petirahan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengkaji peran pekerja sosial dalam rehabilitasi anak bermasalah di panti sosial petirahan anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Panti Sosial Petirahan Anak Satria di Baturaden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari informan dan responden. Adapun hasil penelitian belum dapat dipaparkan karena peneliti belum melakukan penelitian di lapangan.
PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA TENTANG KESETARAAN GENDER Fauziah, Resti; Mulyana, Nandang; Raharjo, Santoso Tri
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.403 KB)

Abstract

Pengetahuan Masyarakat Desa tentang Kesetaraan Gender. Isu kesetaraan gender mulai merebak di Indonesia pada tahun 1990-an. Walaupun isu gender telah lama merebak di Indonesia, namun banyak orang yang masih salah mengartikan tentang konsep gender dan kesetaraan gender. Selain gender yang sering disamakan dengan arti seks (jenis kelamin), kemudian salah arti lainnya dimana kesetaraan gender seolah-olah dianggap sebagai tindakan atau keinginan menomorsatukan perempuan yang ada di belahan dunia. Sebuah penelitian pada kelompok perempuan petani pedesaan di Jambi mengungkapkan bahwa pada awalnya masyarakat setempat sangat risih berbicara dengan kesetaraan gender.Mereka beranggapan bahwa kesetaraan gender adalah hal yang tidak lazim dibicarakan, terlalu vulgar dan mendukung aliran liberalisasi serta sekularitas. Penulis memandang kesetaraan gender ini dapat dijunjung tinggi melalui perubahan pola pikir masyarakat yang berkembang saat ini. Pola pikir yang positif tentang kesetaraan gender akan membantu mengurangi kasus-kasus ketimpangan gender di Indonesia. Mengubah pola pikir masyarakat tentunya harus didasarkan pada pengetahuan masyarakat di daerah itu sendiri.Pekerja sosial khususnya bidang pekerja sosial feminis bertugas untuk mengubah pola pikir dan mengedukasi masyarakat baik kaum laki-laki maupun perempuan.Inti dari artikel ini bahwa masyarakat khususnya masyarakat pedesaan memerlukan tambahan pengetahuan tentang kesetaraan gender. Pemahaman tentang kesetaraan gender yang positif pada masyarakat memiliki banyak manfaatnya dalam kehidupan terutama untuk mengurangi kasus-kasus ketidakadilan gender dan permasalahan rumah tangga. Adapun yang menjadi dasar bagi pekerja sosial dalam melakukan intervensi ialah pendidikan, umur, dan sumber informasi di suatu daerah atau masyarakat tersebut.
BIMBINGAN KETERAMPILAN ANAK TUNAGRAHITA Primohardjo, Adam Bagus; Raharjo, Santoso Tri; Gutama, Arie Surya
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.053 KB)

Abstract

Tunagrahita atau terbelakang mental merupakan kondisi di mana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal. Bimbingan keterampilan anak tunagrahita yang dilakukan oleh panti sosial bina grahita merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kesejahteraan sosial. Dengan adanya bimbingan keterampilan bagi anak tunagrahita diharapkan mampu berfungsi secara sosial. Soetarso dalam Pengantar Kesejahteraan Sosial mengemukakan, social grup work atau bimbingan sosial kelompok adalah suatu metode untuk bekerja dengan, dan menghadapi orang-orang di dalam suatu kelompok, guna peningkatan kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial; serta guna pencapaian tujuan-tujuan yang secara sosial dianggap baik. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena ingin mendalami pelaksanaan bimbingan keterampilan bagi anak tunagrahita di suatu panti sosial bina grahita dan hasil penelitian berupa rincian data yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif dan tidak memerlukan pengolahan data secara statistika. Hasil dari penelitian kualitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi yang mendalam mengenai suatu kondisi pada objek tersebut.
PERKEMBANGAN PERILAKU KEPRIBADIAN REMAJA DENGAN LATAR BELAKANG KEDUA ORANG TUA BERCERAI Amadea, Aziza Trizilvania; Raharjo, Santoso Tri; Taftazani, Budi M.
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.205 KB)

Abstract

Dampak perceraian orang tua terhadap perilaku anak merupakan akibat dari perceraian yang membuat perilaku anak mengalami kemorosotan antara lain mengalami depresi, menkonsumsi alkohol, aktifitas seksual dini (pemerkosaan), menjadi keras kepala, sering minum mabok, mengganggu ketenangan tetangga, anak menjadi rendah diri. Hal tersebut perlu diperhatikan terutama ketika pelaku perceraian yang memiliki anak remaja. Dikarenakan remaja merupakan masa penuh kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode yang paling berat. Adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku serta akibat-akibat jangka panjangnya menjadikan periode remaja lebih penting daripada periode lainya.Selain itu perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada awal remaja, yang semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai dan minat baru.
PEKERJAAN SOSIAL SEKOLAH DAN COPING BEHAVIOR SISWA SMA DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN SOSIAL DI SEKOLAH Frabandani, Rizkia Annisa; Riana, Agus Wahyudi; Raharjo, Santoso Tri
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.37 KB)

Abstract

Coping behavior atau penyesuaian diri yang dilakukan siswa SMA dalam menghadapi lingkungan sosial di sekolah adalah topik yang akan digambarkan dalam pembahasan ini. Dari tujuan tersebut maka fenomena yang menjadi latar belakang akan dibahas secara deskriptif.Untuk seorang remaja yang bersekolah, sekolah merupakan lingkungan yang hampir setiap hari dihadapi oleh remaja selain lingkungan rumah dan keluarganya. Sebagaimana halnya keluarga, sekolah sebagai lembaga pendidikan juga mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat disamping mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada para siswa. Pada dasarnya setiap siswa yang masuk ke sekolah berasal dari beragam latar belakang, maka dari itu dibutuhkanlah penyesuaian diri untuk menghadapi lingkungan sekolah. Sekolah tentunya diharapkan memberikan pengaruh positif dalam perkembangan jiwa remaja agar mereka dapat berfungsi secara sosial, namun pada kenyataannya jika penyesuaian diri yang dilakukan siswa tidak sesuai dengan harapan, tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh negatif juga dapat muncul pada diri siswa yang terbukti dengan adanya fenomena perilaku menyimpang pada siswa seperti tawuran antar siswa, seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang dikalangan siswa.Penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial sekolah baik dengan Problem Focused Coping (PFC) ataupun Emotion Focused Coping (EFC) tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi siswa, baik itu faktor jenis kelamin, kepribadian, tingkat pendidikan, situasi sosial ekonomi dan sebagainya. Oleh karena itu dibutuhkanlah dukungan sosial yang mendorong siswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di sekolahnya agar mereka tetap bisa bersekolah.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA WISATA CIBURIAL KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG A., Nisfi Fahriani; Raharjo, Santoso Tri; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan jaman, kini wilayah pedesaan mengalami beberapa perubahan. Perubahan tersebut dilakukan dalam salah satu cara pembangunan desa tersebut. Namun terdapat dampak negatif dari pembangunan desa ini, salah satunya mengenai persoalan sampah. Persoalan sampah di Desa Ciburial meningkat dikarenakan hadirnya cafe dan restoran di wilayah tersebut. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah di Desa Wisata Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini diupayakan untuk pengembangan konsep dan keilmuan khususnya dalam konsep keilmuan pekerjaan sosial, dan penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan rekomendasi bagi Pemerintah Desa Ciburial untuk kegiatan pengelolaan sampah yang tepat untuk diterapkan di Desa Ciburial. Dengan menggunakan metode kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bentuk pemberdayaan masyarakat khususnya bagi ibu-ibu serta karang taruna Desa Ciburial yang menjalankan kegiatan pengelolaan sampah. Kegiatan ini meliputi pelatihan serta pemanfaatan barang tidak terpakai menjadi barang bernilai jual. Kegiatan ini dilakukan dengan digerakkan berbagai komunitas di Desa Ciburial. Untuk dapat mempertahankan berjalannya kegiatan pengelolaan sampah ini, maka diperlukan adanya dukungan pemerintah desa dalam hal menyediakan fasilitas penunjang untuk memberikan kemudahan terhadap kegiatan pengelolaan sampah tersebut. Selain itu juga dapat dengan dilakukan kerjasama program CSR bersama berbagai perusahaan untuk membantu kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah.
KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI INDONESIA Al haq, Arini Fauziah; Raharjo, Santoso Tri; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.933 KB)

Abstract

Anak adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan, yang mana harus kita jaga dan diberikan bimbingan karena merupakan titipan Tuhan. Anak berhak mendapatkan hak-hak nya seperti hak mendapatkan pendidikan, hak mendapat tempat tinggal, hak mendapatkan kasih sayang yang mana orang tua wajib memberikannya agar anak tidak mudah terpengaruh dan tetap dalam pengawasan. Saat ini banyak anak yang tidak mendapatkan apa yang menjadi hak nya, banyak anak yang terlantar hingga ke jalanan dan mendapatkan kekerasan, baik fisik maupun kekerasan seksual. Kekerasan pada anak sudah sangat sering terjadi, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat umum. Anak yang menjadi korban kekerasan seksual akan mengalami depresi, anak akan cenderung pendiam, ketakutan ketika harus keluar rumah, murung, dan tidak banyak bicara. Kekerasan pada anak harus segera dihentikan, agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban. Anak yang menjadi korban harus kita tolong, diperjuangkan hak nya dan dilindungi kerahasiaannya. Anak yang menjadi korban kekerasan seksual perlu diberi terapi psikologi agar anak tetap semangat dalam menajalni hari harinya kedepan.
RESIDIVIS ANAK SEBAGAI AKIBAT DARI RENDAHNYA KESIAPAN ANAK DIDIK LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MENGHADAPI PROSES INTEGRASI KE DALAM MASYARAKAT Jatnika, Dyana C.; Mulyana, Nandang; Raharjo, Santoso Tri
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.034 KB)

Abstract

Anak didik lembaga pemasyarakatan merupakan anak berhadapan dengan hukum yang harus menjalani masa tahanan dalam sebuah proses pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Problematika yang dihadapi saat ini adalah banyaknya kasus kenakalan anak dengan pelaku adalah mantan narapidana anak yang bersifat residivis. Residivis anak adalah mantan narapidana anak yang melakukan kembali tindak kejahatan serupa dalam masyarakat atau disebut sebagai penjahat kambuhan. Penyebab dari adanya residivis anak adalah rendahnya kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat oleh karena pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak yang kurang efektif dan tidak terintegrasi dengan kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan, baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. Subyek penelitian adalah anak didik lembaga pemasyarakatan yang sedang menjalani 1/3 sisa masa tahanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian atas dasar studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat dari rendahnya kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat adalah kasus residivis anak. Kesiapan anak dapat ditinjau berdasarkan jenis pembinaan fisik, mental, dan sosial yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Rendahnya kesiapan anak didik lembaga pemasyarakatan disebabkan oleh pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak yang kurang efektif. Adapun kebutuhan anak didik lembaga pemasyarakatan menjelang masa kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat diantaranya adalah kebutuhan sosialisasi yang memungkinkan dirinya untuk mendapatkan kembali pemenuhan hak dan kebutuhan sebagai seorang warga negara.
Co-Authors Adam Bagus Primohardjo, Adam Bagus Afrida Eko Puteri, Afrida Eko Agus Wahyudi Riana Amelia Febriani Putri, Amelia Febriani Antik Bintari Apsari, Nurliana C. Arie Surya Gutama, Arie Surya Arini Fauziah Al haq, Arini Fauziah Aziza Trizilvania Amadea, Aziza Trizilvania Binahayati Rusyidi Budhi Wibhawa, Budhi Budi M. Taftazani Chenia Ilma Kirana, Chenia Ilma Danis Dea Rizky, Danis Dea DARWIS, RUDI SAPARUDIN Dike Farizan Fadhlillah, Dike Farizan Dyana C Jatnika, Dyana C Dyana C. Jatnika, Dyana C. Eko Setiawan Eni Setiyawati, Eni Eva Nuriyah Hidayat Farakhiyah, Rachel Ferdiawan, Rachmat Putro Feronika, Ester Sarah Gabriela Chrisnita Vani, Gabriela Chrisnita Hadiyanto A. Rachim, Hadiyanto A. Hery Wibowo, Hery Ishartono Ishartono, Ishartono Ishatono Ishatono, Ishatono Jouanka, Shenny Des Kessik, Gisela Lina Lisnawati, Lina Maulana Irfan, Maulana Meilanny Budiarti S., Meilanny Budiarti Meilanny Budiarti Santoso, Meilanny Budiarti Meilanny Budiarti, Meilanny Muhammad Fedryansyah, Muhammad Muhammad Ferdryansyah, Muhammad Nada Kusuma, Nada Nandang Mulyana, Nandang Nisfi Fahriani A., Nisfi Fahriani Nunung Nurwati Nur Utami, Adristinindya Citra Nurliana Cipta Apsari Poluakan, Marcelino Vincentius Rahadian Riza Modana, Rahadian Riza Ramadhani, Putri Erika Resti Fauziah, Resti Rini Rizkiawati, Rini Risna Resnawaty, Risna Rizkia Annisa Frabandani, Rizkia Annisa Sahadi Humaedi Saputri, Anisza Eva Shidiq, Alima Fikri Silva, Khairani Rahma Utami, Ezza Oktavia Viqa Nanda Prajatami, Viqa Nanda WIDAPRATAMA, FADILLA RAMA WIDAPRATAMA Yana Safitri, Yana YAQIEN, SINDY HUSNUL Yesi Fitriani, Yesi