Claim Missing Document
Check
Articles

Pekerjaan Sosial dengan Anak dan Keluarga Apsari, Nurliana Cipta
Share : Social Work Journal Vol 3, No 2 (2013): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v3i2.10022

Abstract

Dalam bekerja dengan anak, seorang pekerjasosial harus mendasarkan intervensinya kepadakepentingan terbaik untuk anak. Konteks yang paling dekat dan mempengaruhikehidupan seorang anak, menurut model iniadalah keluarga. Keluarga adalah tempat utamadan pertama dalam kehidupan seorang anak.Sebuah keluarga dapat berarti keluarga besar,keluarga inti, keluarga orang tua tunggal, keluargadengan orang tua yang berbeda suku, agama danras. Keluarga orang tua tunggal pun beragam,ada yang karena bercerai, meninggal atau tidakdiketahui keberadaan salah satu orang tuanya.Hal-hal tersebut menunjukkan betapa keluarga itumengalami dinamika yang sangat tinggi yangdapat mempengaruhi kesejahteraan anak-anakyang diasuh dalam keluarga tersebut.
PENERAPAN STRATEGI FUNDRAISING DI SAVE THE CHILDREN INDONESIA (FUNDRAISING STRATEGY IMPLEMENTATION IN SAVE THE CHILDREN INDONESIA) Rachmasari, Yessi; Nulhaqim, Soni Akhmad; Apsari, Nurliana Cipta
Share : Social Work Journal Vol 6, No 1 (2016): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.882 KB) | DOI: 10.24198/share.v6i1.13148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia meliputi strategi dialogue fundraising, strategi corporate fundraising, strategi multichannel fundraising, strategi retention and development donor. Strategi fundraising ini sebagai salah satu upaya Save The Children Indonesia untuk mendapatkan sumber pendanaan dalam menjalankan aktivitas dan program kegiatannya, melalui strategi fundraising ini Save The Children Indonesia dapat mengurangi ketergantungan dengan lembaga donor utama.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik studi kasus. Teknik pengumpulan data ialah wawancara mendalam, observasi nonpartisipasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik analisis dan pengolahan data ialah reduksi data, penyajian data (display data), dan verifikasi data. Penelitian ini melibatkan sembilan informan, yang terdiri dari, pengurus dalam unit divisi fundraising, fundraiser, donatur individu dan penerima donasi. Penentuan informan dilakukan berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai penerapan strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia.Hasil dari penelitian ini adalah penerapan strategi dialogue fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia ini melalui proses tatap muka dari donor potensial. Penerapan strategi corporate fundraising menggunakan pendekatan kemitraan internasional dan lokal. Penerapan strategi multichannel fundraising mengumpulkan dana melalui berbagai saluran, melalui telefeundraising, online fundraising, crowdfunding dan community fundraising. Untuk penerapan strategi retension and development donor dalam mempertahankan kepercayaan para donaturnya melalui pelayanan yang diberikan ialah kepemilikan legalitas, kemudahan mendapatkan pelayanan informasi, kemudahan pembayaran, laporan pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan, dan giving thanks. Namun, dalam strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia ternyata masih belum optimalnya sosialisasi Save The Children Indonesia kepada masyarakat dan belum adanya kerjasama dengan perusahaan lokal. Dengan demikian, peneliti menyarankan program Corporate Fundraising as a Fundraising Strategy: “Save a Child, Galang Dana Pembuatan Rumah Pintar Untuk Anak Jalanan”.
PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL BERBASIS HAK ASASI MANUSIA Santoso, Meilanny Budiarti; Apsari, Nurliana Cipta
Share : Social Work Journal Vol 6, No 1 (2016): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.755 KB) | DOI: 10.24198/share.v6i1.13147

Abstract

Jika orang dianggap memiliki hak, maka hal ini ada implikasinya dengan kewajiban, baik negara maupun individu, untuk memastikan bahwa hak-hak tersebut dilindungi dan diwujudkan. Tulisan ini bermaksud menjelaskan bagaimana Hak Asasi Manusia (HAM) digunakan sebagai dasar untuk praktik pekerjaan sosial. Praktik pekerjaan sosial berbasis HAM muncul sebagai alternatif pendekatan praktik yang sejak pertama kali pembentukan profesi pekerjaan sosial ini mengandalkan pada pemenuhan kebutuhan individu. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan yang berkaitan dengan praktik-praktik pekerjaan sosial berbasis hak asasi manusia. Praktik pekerjaan sosial berbasis HAM perlu dikaji secara rinci, karena dalam praktik pekerjaan sosial, hak dan kewajiban memiliki implikasi yang signifikan demi tercapainya keadilan sosial bagi setiap individu. Praktik pekerjaan sosial dengan menggunakan pendekatan berbasis hak dilaksanakan berdasarkan tiga generasi hak. Dengan menggunakan pendekatan berbasis hak, pekerja sosial telah mengangkat harkat dan martabat klien sebagai individu dan mendorong setiap individu untuk berperan aktif dalam mengidentifikasi dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya dan lingkungannya untuk menghadapi tantangan yang mereka alami. Praktik pekerjaan sosial berdasarkan hak membantu individu mengatasi tantangan keberfungsian sosial mereka dan memfasilitasi mereka mendapatkan keadilan sosial.
UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BANDUNG Santoso, Meilanny Budiarti; Apsari, Nurliana Cipta; Nabila, Annisa
Share : Social Work Journal Vol 7, No 1 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.612 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i1.13817

Abstract

Masalah HIV/AIDS menjadi masalah kontemporer yang berkaitan dengan perilaku berisiko manusia, karena masalah ini bukanlah masalah kesehatan semata. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) termasuk populasi yang rentan bermasalah secara sosial, ekonomi, budaya dan politik. Sejak tahun 2005, sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS yang merupakan salah satu wujud upaya pencegahan HIV/AIDS, sebetulnya sudah mulai masuk ke setiap SMA, namun, karena HIV/AIDS banyak menyerang usia produktif, termasuk pelajar, sehingga sosialisasi diharapkan tidak hanya dilakukan pada para pelajar SMA saja, melainkan juga dilakukan pada para pelajar di tingkat pendidikan yang lebih rendah lagi, yaitu SMP dengan harapan dapat mencegah lebih banyak remaja yang terlibat dalam perilaku seksual yang beresiko dan penyalahgunaan narkoba.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatory survey. Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMPN 35 Bandung yang telah mendapat program HEBAT secara penuh 2 semester.Program HEBAT! menjadi pelopor program pencegahan HIV/AIDS yang diperuntukkan bagi remaja di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program HEBAT! berbentuk kurikulum (mata pelajaran) yang berlangsung selama 2 semester di kelas VIII SMP. Sejak pertengahan tahun 2010, program HEBAT hingga saat ini telah berlangsung di 33 SMP di Kota Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, terdapat pengaruh antara pelaksanaan program HEBAT terhadap sikap remaja. Pendidikan yang diberikan pada remaja dalam program HEBAT adalah sebagai langkah untuk  meningkatkan pengetahuan remaja terkait bahaya narkoba dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini agar mereka terhindar dari perilaku berisiko HIV/AIDS
KEADAAN PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK REMAJA PASCA REUNIFIKASI Apsari, Nurliana Cipta; Nurwati, R. Nunung
Share : Social Work Journal Vol 7, No 2 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.8 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i2.15687

Abstract

ABSTRACTFamily is the first and utmost place for child rights fulfilment. Commonly, family is the place to guarantee the development and child rights fulfilment, however, many children are being placed in orphanages in order for the children to acquire their rights of education. Children reside in orphanages are vulnerable of discrimination. In order to protect the vulnerable children, Save the Children with its program of Child and Family Support Center (PDAK) returning children residing in orphanages into their families, known as reunification, to receive family based care and still acquiring their rights including rights of education. Sequential mixed of quantitative and qualitative approach is used in this research. Data is collected from children and parents involved with reunification process and child care. The focus of this research is the fulfillment of child rights to develop and survival, mainly rights of education.The result shows that after reunification, one youth is not pursuing his study and decided to work because his father could not afford the educational expenses. The result also found that although the parents are economically deprived, but no youth have return to orphanages to receive institution based care. The research found strength of parent and resiliency of children thus keeping the children reside in their family and receive family based care. The strength of parent and child resilience exists because of social work support through case management model of PDAK Save the Children. The social workers have assisted the parents to gain access needed in order for them to fulfill the child rights. The social workers also assist and provide understanding to the children about their parents’ condition which then resulting in child resilience. Case management model serves as model for direct services for children and their families in keeping the continuity of family based care received by children after reunification. With this model, service providers will be able to synergized the policies and programs of social insurance planned and implemented by the government thus overcoming the limited access of parents to fulfill their children’s rights.
ENTREPRENEURSHIP DAN PERLINDUNGAN ANAK Apsari, Nurliana Cipta; Santoso, Meilanny Budiarti; Humaedi, Sahadi; Raharjo, Santoso Tri; Wibhawa, Budhi
AdBispreneur Vol 2, No 3 (2017): AdBispreneur
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.181 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i3.16489

Abstract

ABSTRACT     The rights of children from poor family and geographically unfortunate is violated due to limited access. Assisting families to overcome the access limitation by entrepreneurship is an effort for child protection. The study was conducted at Genteng Village to families with children between 0-18 years old using qualitative methode with in-depth interview technique. The result shows that geographically, the village is located in remote area with limited and unsmooth rocky road. The number of children in the village is high, however the education facilities are not sufficient. The majority of the parents work as farmers which the daily expenses are often greater than the income. These conditions made the children in the village vulnerable of receiving social injustice thus entrepreneurship can be endorsed in addressing poverty in the area. The entrepreneurship potential in the village such as cooperation and various farmers group are supported to enhance the earner of the members to decrease the poor family thus the children can escape from the poverty. Keywords: Entrepreneurship, child protection, social justice   ABSTRAK     Anak dari keluarga miskin dan secara geografis terisolasi mendapatkan ketidakadilan sosial karena keterbatasan akses. Mendekatkan akses atau membantu mengurangi kesenjangan yang dialami keluarga dengan kegiatan kewirausahaan adalah usaha perlindungan anak. Penelitian dilakukan di Desa Genteng kepada orang tua dengan anak usia 0-18 tahun dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian menemukan lokasi geografis jauh dari pusat keramaian dengan jalan berkelok dan berbatu. Jumlah anak cukup tinggi, namun fasilitas pendidikan minim. Orang tua mayoritas bertani dengan pengeluaran cenderung lebih banyak daripada pendapatan. Keadaan ini membuat anak di Desa Genteng rawan mendapatkan ketidakadilan sosial, sehingga kewirausahaan menjadi cara mengatasi kemiskinan. Potensi kewirausahaan seperti koperasi, dan kelompok tani teridentifikasi dapat meningkatkan pendapatan di Desa Genteng, sehingga anak-anak dapat terlepas dari rantai kemiskinan. Kata kunci: Kewirausahaan, perlindungan anak, keadilan sosial
Peran Lembaga Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) bagi Perempuan Tuna Rungu Korban Pelecehan Seksual APSARI, NURLIANA CIPTA
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Vol 5, No. 1 (2018): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.538 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v5i1.16018

Abstract

Perempuan tuna rungu merupakan populasi yang rentan mengalami kekerasan seksual. Hal ini disebabkan karena para pelaku kejahatan seksual ini menganggap bahwa korban tidak akan mampu untuk menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya kepada orang lain dan pihak berwajib. Pelaku kekerasan seksual itu sendiri seringkali adalah orang-orang terdekat korban seperti keluarga, tetangga, dan kekasih korban. Para perempuan tuna rungu korban kekerasan seksual ini seringkali tidak dapat menghindar, karena mereka diancam, dipaksa, disekap dan atau bahkan diculik. Fenomena perempuan tuna rungu korban kekerasan seksual ini masih minim ditangani oleh para penegak hukum karena berbagai hal, seperti misalnya tidak ada aduan/laporan kepada pihak kepolisian. Menyikapi hal tersebut, HWDI sebagai sebuah lembaga yang mewadahi para perempuan dengan disabilitas di Indonesia mengambil peran aktif melakukan pendampingan kepada para korban kekerasan seksual tersebut. Maka dalam hal ini HWDI memiliki andil dan peran yang cukup besar dalam proses pendampingan untuk memperjuangkan keadilan para perempuan difabel agar dapat memperoleh hak yang sama dengan yang lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan peran HWDI dalam memberikan pendampingan bagi perempuan tuna rungu korban kekerasan seksual.Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, studi dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pihak HWDI mengenai peran HWDI dalam mendampingi para perempuan tuna rungu korban kekerasan seksual di Kota Bandung. Bentuk-betuk pendampingan yang dilakukannya yaitu pendampingan hukum (paralegal), pendampingan sosial, dan pendampingan kesehatan. Hambatan yang sering dihadapi HWDI dalam melakukan pendampingan yaitu muncul dari pihak korban itu sendiri, keluarga, dan aparat penegak hukum
PEMBERDAYAAN PETANI KOPI MELALUI PENGUATAN KAPASITAS DALAM PENGOLAHAN HASIL KOPI DI DESA GENTENG, KECAMATAN SUKASARI, KAB. SUMEDANG APSARI, NURLIANA CIPTA; GUTAMA, ARIE SURYA; NURWATI, NUNUNG; WIBOWO, HERY; RESNAWATY, RISNA; DARWIS, RUDI SAPRUDIN; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI; HUMAEDI, SAHADI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.565 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14346

Abstract

Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, termasuk dalam kategori dataran tinggi dengan ketinggian tempat 800-1200 mdpl. Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, termasuk dalam kategori dataran tinggi dengan ketinggian tempat 800-1200 mdpl. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Genteng adalah pada sektor perkebunan yaitu kebun kopi, yang telah menjadi menjadi roda perekonomian dalam menopang kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hasil assessment lapangan mengenai kondisi masyarakat akan ketersediaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup, maka dapat ditinjau bahwa masyarakat belum memiliki kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup atas dasar hasil dari kegiatan perekonomian masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya kesinambungan antara kegiatan perekonomian masyarakat dengan pelestarian lingkungan hidup.Dalam hal ini, maka potensi untuk pengendalian stabilitas lingkungan hidup dapat ditelaah dari keadaan mayoritas mata pencaharian warga yang didominasi oleh Petani Kopi. Mitra tidak mampu memasarkan secara maksimal hasil kopi, salah satu kendala yang dirasakan oleh mitra adalah kemasan produk yang kurang memadai. Selain itu mitra juga berikeinginan untuk dapat mengolah biji kopi menjadi kopi yang siap saji dengan kualitas yang bagus. Maka dapat ditinjau bahwa perlu diadakannya program Pengabdian Kepada Masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Petani Kopi Melalui Penguatan Kapasitas Dalam Pengolahan Hasil Kopi di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
PERAN STAKEHOLDER DALAM MANAJEMEN BENCANA BANJIR Suleman, Syahputra Adisanjaya; Apsari, Nurliana Cipta
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.329 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i1.14210

Abstract

Indonesia merupakan wilayah rawan bencana alam. Bencana selalu terjadi di sepanjang wilayah Indonesia, dari barat hingga timur. Menurut International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR-2002,2004) bencana alam adalah suatu kejadian, yang disebabkan secara alamiah atau karena ulah manusia, dan terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda, dan kerusakan lingkungan. Kejadian bencana yang terjadi secara tiba-tiba ini menuntut masyarakat untuk selalu siap siaga dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana ini termasuk ke dalam ranah manajemen bencana banjir. Banyak pihak yang perlu terlibat dalam manajemen bencana, yaitu pemerintah, pihak swasta dan masyarakat itu sendiri.Desain penelitian adalah kualitatif, dengan metode pengumpulan data adalah studi kepustakaan. Pengumpulan data sekunder dan kajian pustaka (literatur), didefinisikan sebagai penelusuran yang dilakukan oleh peneliti terhadap sumber pendukung untuk kepentingan penelitian yang sedang dijalankan.Peran stakeholder dalam manajemen bencana banjir yang dalam hal ini dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BNPB dan lembaga swasta dan international telah diatur dalam peraturan pemerintah. Instansi/institusi mempunyai tugas, fungsi, dan perannya masing-masing sesuai peraturan yang telah ditetapkannya. Namun dapat dilihat dari tugas, fungsi dan perannya, bahwa BNPB/BPBD mempunyai peran yang secara langung berwenang dalam penanganan bencana, khususnya pada mitigasi bencana banjir. Hal ini didasarkan pada pembentukan lembaga BNPB/BPBD sebagai pusat dalam penanggulangan bencana nasional dan daerah.
PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI BAGI PETANI KOPI DAN TEMBAKAU DI DESA GENTENG KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG Santoso, Meilanny Budiarti; Humaedi, Sahadi; APSARI, NURLIANA CIPTA; RAHARJO, SANTOSO TRI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.21 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14229

Abstract

Kegiatan penguatan kelembagaan koperasi bagi petani kopi dan tembakau di Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang ini dilatarbelakangi oleh keberadaan koperasi di Desa Genteng yang belum sepenuhnya berfungsi bagi warga masyarakat dan belum dimanfaatkan secara optimal oleh warga sekitar. Hal tersebut disebabkan oleh karena masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari koperasi itu sendiri. Masyarakat juga hanya mengetahui satu fungsi koperasi yaitu untuk memberikan bantuan modal dalam bentuk uang. Padahal terdapat beberapa fungsi lainnya dari koperasi, diantaranya yaitu untuk mengembangkan potensi warga masyarakat dan daerah sekitar, serta dapat menjadi wahana untuk meningkatkan kemampuan ekonomi anggota koperasi dan juga masyarakat secara umum. Berdasarkan situasi tersebut, maka diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat tentang keberadaan dan fungsi koperasi di Desa Genteng, dengan tujuan agar para petani kopi dan tembakau dapat memanfaatkan keberadaan koperasi tersebut secara optimal.
Co-Authors Adina Riska Anindita Agus Wahyudi Riana Andita Ratih Anisza Eva Saputri Anna Rizky Annisa Anna Rizky Annisa, Anna Rizky Annisa Nabila Annisa Nabila, Annisa Arie Surya Gutama ARIE SURYA GUTAMA Arie Surya Gutama, Arie Surya Arifah Di’Faeni Nurul Asyia Arinda Putri Wulandari Aufa Hanum Aulia Vegianti Azwar Yusran Anas Azwar Yusran Anas, Azwar Yusran Budhi Wibhawa Budhi Wibhawa Budhi Wibhawa Budhi Wibhawa BUDHI WIBHAWA Budhi Wibhawa, Budhi Budi Muhammad Taftazani Budi Muhammad Taftazani Budi Muhammad Taftazani, Budi Muhammad Destin Putri A. Destin Putri A., Destin Putri Devie Lestari Hayati Dian Haerunisa Dian Haerunisa, Dian Diaz Aristawidya Nugroho Dwi Istanto Eko Setiawan Eko Setiawan Erika Putri Wulandari Ezza Oktavia Utami Fara Dhania Aulia Farakhiyah, Rachel Febriyani Jenz Fushshilat, Sonza Rahmanirwana Gabriela Dameni Natalia Sinurat Galih Haidar Geminastiti Purinami A Gumilang Ramadhan Haidar, Galih Handira Nurul Az-zahra HERY WIBOWO HERY WIBOWO Hery Wibowo, Hery Hetty Krisnani Iin Rizkiyah Kodaruddin, Wina Nurdini Lukman Effendi lukman effendi Marcelino Vincentius Poluakan Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso MEILANNY BUDIARTI SANTOSO Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso, Meilanny Budiarti Moch. Zainuddin Moch. Zainuddin, Moch. Monica Kristiani Widhawati Muhammad Daffa Rizqi Eko Putra Muhammad Daffa Rizqi Eko Putra Muhammad Ihsan Yasin Muthia Fadhila Khairunnisa Muthia Fadhila Khairunnisa Nandang Mulyana Nandang Mulyana, Nandang Nida Salsabila nunung nurwati Nunung Nurwati NUNUNG NURWATI Nurul Izza Sayyidina Aufa Dianto Nurwati, R. Nunung R. Nunung Nurwati Rachel Farakhiyah Rifky Taufiq Fardian Risna Resnawaty RISNA RESNAWATY Risna Resnawaty, Risna RUDI SAPRUDIN DARWIS Rudi Saprudin Darwis Rudi Saprudin Darwis, Rudi Saprudin Sahadi Humaedi Sahadi Humaedi Sahadi Humaedi Sahadi Humaedi SAHADI HUMAEDI Sahadi Humaedi SAHADI HUMAEDI Sahadi Humaedi SANDI GUMILAR Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo SANTOSO TRI RAHARJO Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo SANTOSO TRI RAHARJO Santoso Tri Raharjo, Santoso Tri Sherien Sekar Dwi Ananda Soni Akhmad Nulhaqim Sonia, Gina Sonza Rahmanirwana Fushshilat Suleman, Syahputra Adisanjaya Syahputra Adisanjaya Suleman Syeira Rifdah Adniy Tasya Alyani Rosalina Thesalonika Tarigan Tiara Salsabilla Utami, Ezza Oktavia Vadilla Aries Tantya Vanaja Syifa Radissa Vegianti, Aulia Wina Nurdini Kodaruddin Yessi Rachmasari Yessi Rachmasari, Yessi Zulkarnain Bastari Zulkarnain Bastari, Zulkarnain