Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR PADA TANAMAN KENTANG VARIETAS GRANOLA DI DATARAN MEDIUM Karamina, Hidayati; Fikrinda, Wahyu
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.975 KB)

Abstract

Kentang merupakan tanaman semusim dengan berbentuk menyemak dan memiliki sifat menjalar. Salah satu alternative upaya untuk meningkatkan hasil produktivitas kentang yaitu adalah penanaman kentang pada dataran medium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis jenis dan takaran pupuk organik cair yang optimum dalam meningkatkan produksi kentang di dataran medium sehingga dari efektivitas itulah diharapkan pertumbuhan dan produktivitas kentang mampu optimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan dengan 11 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair BIO-As dengan dosis 25 ml.l -1 mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang,  dan bobot total tanaman kentang. Perlakuan P11 memiliki hasil yang paling baik dibandingkan perlakuan P0 hingga P10.
Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu Karamina, Hidayati; Fikrinda, W; Murti, A T
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.397 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.13225

Abstract

Kawasan Bumiaji merupakan kawasan wisata yang berada di Kota Batu. Suhu rata-rata udara mencapai 20 oC menyebabkan Bumiaji menjadi kawasan yang cocok untuk tanaman hortikultura misalnya jambu biji varietas kristal. Tanaman jambu biji varietas kristal pada pemeliharaannya diberikan pupuk berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik beserta beberapa pestida untuk menekan peledakan hama dan penyakit tanaman. Usaha-usaha peningkatan hasil produksi diatas ternyata dapat memberikan dampak kurang baik bagi lingkungan sekitar. Pupuk dan pestisida tersebut merupakan sumber pencemaran logam berat. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengkaji bagaimana aspek-aspek seperti temperatu tanah dan kelembaban tanah mampu mempengaruhi nilai pH tanah di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.). Penelitian ini menggunakan metode pengambilan hasil di beberapa titik sample dan di beberapa kedalaman tanah di Perkebunan Jambu biji Varietas Kristal (Psidium Guajava L.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai temperatur tanah, kelembaban tanah berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nilai pH tanah di berbagai umur tanaman perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.).Kata Kunci : aspek ekologi, pH tanah, jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.).
PEMANFAATAN ARANG SEKAM SEBAGAI CAMPURAN MEDIA VERTIKULTUR VERTIKAL DAN PUPUK PETROGANIK PADA PERTUMBUHAN SELADA KERITING MERAH (Lactuca sativa var. crispa) Harsin, Tersianus; Astutik, Astutik; Karamina, Hidayati
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was carried out in Lowokwaru, Malang, calculated from December 2016 until March 2017. Research objectives: to know the husks charcoal suitable measure as mixed media vertical and vertikultur doses of fertilizer petroganik against growth and Red curly lettuce crops. Methods used: Random Design Group (RAK) consists of two (2) factor that is: adalaharang I Factors husk (A) consist of: A0 (0 kg), A1 (4 kg) and A2 (8 kg). Factor II is petroganik fertilizer doses (P) consisting of: P1 (1 g. tan-1) and P2 (2 g. tan-1). The observed variables include: number of leaves, plant Height, leaf fresh Weight, total plant dry Weight, and total plant. The results of this research show that: there is a real interaction between a combination fertilizer with petroganik husks charcoal against high crop parameters (cm) at the age of 1, 2, 3 and 5 weeks, the number of leaves (strands) aged 1 week, and broad leaves (cm2) at the age of 2 weeks After planting. Red curly lettuce best growth was obtained at the treatment (A1) and the average total area of leaves i.e. 4.87 cm2 up to 2 weeks after planting. Curly lettuce crops earn on best treatment (A1) with a total fresh weight average total plant i.e. 15.05 g. tan-1, but not unlike the treatment (A0) with the average fresh weight of total plant i.e. 13.78 Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, terhitung sejak Desember 2016 sampai dengan Maret 2017. Tujuan penelitian: untuk mengetahui takaran arang sekam yang cocok sebagai campuran media vertikultur vertikal dan dosis pupuk petroganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada keriting merah. Metode yang digunakan: Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari dua (2) faktor yaitu :Faktor I adalaharang sekam (A) terdiri dari : A0 (0 kg), A1 (4 kg) dan A2(8 kg). Faktor II adalah dosis pupuk petroganik (P) yang terdiri dari : P1(1 g.tan-1) dan P2(2 g.tan-1). Variabel yang diamati meliputi : Tinggi tanaman, Jumlah daun, Luas daun, Bobot segar total tanaman dan Bobot kering total tanaman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Terdapat interaksi yang nyata antara kombinasi arang sekam dengan pupuk petroganik terhadap parameter tinggi tanaman (cm) pada umur 1, 2, 3 dan 5 minggu, jumlah daun (helai) umur 1 minggu, dan luas daun (cm2) pada umur 2 minggu setelah tanam. Pertumbuhan selada keriting merah terbaik diperoleh pada perlakuan (A1) dengan rata-rata total luas daun yaitu 4,87 cm2 sampai umur 2 minggu setelah tanam. Hasil tanaman selada keriting terbaik di peroleh pada perlakuan (A1) dengan total rata-rata berat segar total tanaman yaitu 15,05 g.tan-1, namun tidak berbeda dengan perlakuan(A0) dengan rata-rata berat segar total tanaman yaitu 13.78
PEMANFAATAN BIOCHAR DAN PUPUK KALIUM PADA TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) DI INCEPTISOL Ilastika, Friska; Widowati, Widowati; Karamina, Hidayati
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the combination of biochar dosage and potassium fertilizer on growth and yield of purple eggplant on inceptisol. The study used Randomized Block Design (RAK) with 12 combinations of re-treated treatment 3 times arranged factorials using two factors : biochar dose: B0 = 0 ton/ha-1 (control), B1 = 15 ton/ha-1(250 g.tan-1), B2 = 30 ton/ha-1 (500 g.tan-1) and potassium dose: K0 = 0 kg/ha-1 (control), K1 = 50 kg /ha-1 (0.8 g.tan-1), K2 = 100 kg/ha-1 (1.6 g.tan-1), K3 = 150 kg/ha-1 (2.4 g.tan-1). The results showed a very significant interaction of plant height, number of leaves, number of branches, wet weight of stalks and on the amount of purple eggplant fruit. The use of biochar can increase the amount of fruit, whether given or without potassium. Biochar 15 to/ha (250 g.tan-1 ) and potassium 50 kg/ha (0.8 g.tan-1) is the best dose in increasing the best amount of fruit. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kombinasi dosis biochar dan pupuk Kalium terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu pada inceptisol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 kombinasi perlakuan di ulang sebanyak 3 kali disusun secara faktorial dengan menggunakan dua faktor yaitu dosis biochar : B0= 0 ton/ha-1(kontrol), B1= 15 ton/ha-1 (250 g.tan-1 ), B2= 30 ton/ha-1 (500 g.tan-1) dan dosis kalium : K0= 0 kg/ha-1 (kontrol), K1= 50 kg/ha-1 (0,8 g.tan-1), K2= 100 kg/ha-1 (1,6 g.tan-1), K3= 150 kg/ha-1 (2,4 g.tan-1 ). Hasil penelitian menunjukan Terdapat intereaksi yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot basah brangkasan serta pada jumlah buah terung ungu. Penggunaan biochar dapat meningkatkan jumlah buah, baik diberi maupun tanpa diberi kalium. Biochar 15 ton/ha ( 250 g.tan-1 ) dan kalium 50 kg/ha (0,8 g.tan-1 ) merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan jumlah buah terbaik.
RESPON TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA Barus, Robertus; Sutoyo, Sutoyo; Karamina, Hidayati
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cucumber (Cucumis sativus L.) is a plant that is widely consumed by the people. Besides consumed also has many benefits, it is necessary to make efforts to increase productivity. The aim of this research is to determine the effect of NPK Mutiara Fertilizer and Organic liquid Fertilizer Nasa to cucumber production. The research was conducted from March to May 2017 at Tlogomas Village, Lowokwaru Subdistrict, Malang City with altitude of ± 450 m dpl, temperature range between 20 - 28 oC, humidity 74 - 82% and rainfall intensity 20-50 mm / day. This study used a randomized block design factorial with there replication and two factors. factor is fertilizer NPK consists of four levels, namely 100 kg.ha-1, 200 kg.ha-1, 300 kg.ha-1 and 400 kg.ha-1. and second factors of organic liquid fertilizer Nasa consists of there levels is 100 cc.l, 150 cc.l and 200 cc.l. Research data were analyzed using Variety Analysis and continued with BNT Test at 5% real level. The results showed that interaction between NPK Mutiara fertilizer and organic liquid fertilizer Nasa has not real effect on all observed variables. Likewise also the treatment of NPK Mutiara fertilizer and Organic liquid Fertilizer Nasa has not real effect on all variables observed. However, physically the dosage of NPK Mutiara fertilizer and Organic Liquid fertilizer give fruit weight per plant, fruit length per plant, and fruit diameters per plant better at doses of 200 kg.ha-1 and 100 cc.l compared to others. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain dikonsumsi juga mempunyai banyak manfaat, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produktifitasnya. Penelitian bertujuan menentukan pengaruh Pupuk NPK Mutiara dan Pupuk Organik Cair (POC) Nasa terhadap produksi tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan Maret - Mei 2017 dilahan petani Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian tempat ± 450 m dpl, berkisar suhu antara 20 - 28 o C, kelembaban 74 - 82 % dan intensitas curah hujan sebesar 20-50 mm/hari. Percobaan mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama NPK Mutiara terdiri dari 4 taraf yaitu 100 kg.ha-1, 200 kg.ha-1, 300 kg.ha-1 dan 400 kg.ha-1. dan faktor kedua POC (Pupuk Organik Cair) Nasa terdiri dari 3 taraf yaitu 100 cc.l, 150 cc.l dan 200 cc.l. Data penelitian dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan interaksi antara pupuk NPK Mutiara dan POC (Pupuk Organik Cair) Nasa belum memberikan pengaruh nyata pada semua variabel yang diamati. Begitupun juga perlakuan pupuk NPK Mutiara dan Pupuk Organik Cair Nasa belum memberikan pengaruh nyata pada semua variabel yang diamati. Namun demkian secara fisik dosis pupuk NPK Mutiara dan Pupuk Organik Cair Nasa memberikan bobot buah per tanaman, panjang buah per tanaman, dan diameter buah per tanaman lebih baik pada dosis 200 kg.ha-1 dan 100 cc.l dibanding lainnya.
PEMANFAATAN BIOCHAR DAN PUPUK KALIUM PADA TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) VARIETAS MUSTANG DI VERTISOL Junaitri, Marius; Widowati, Widowati; Karamina, Hidayati
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultivation on a vertisol has a pretty good potential to be developed because of the high nutrient levels. Apart from its prospects, vertisol had higher clay content problems and the onset of the potassium fixation in dry conditions. Therefore required proper management on a vertisol. Biochar is charcoal material that serves as a biological repairers can improve the physical properties of soils, soil chemistry, biology. The study aims to determine the combination of biochar fertilizer and KCl towards growth and yield of Eggplant Purple on a vertisol. This study used a randomized design group (RAK) factorial in repeated 3 times. Factor I Biochar: control, 15 ton ha-1, 30-ton ha-1 and factor II: control of potassium, KCl 50 kg ha-1, 100 kg KCl ha-1, KCl 150 kg ha-1. The research results showed that biochar 15 ton ha-1 without potassium fertilizer plus high yield plants, and brangkasan best. Biochar 30 ton ha-1 plus KCl 50 kg ha-1 produces the most fruits. Budidaya tanaman pada vertisol memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan karena kadar hara yang cukup tinggi. Terlepas dari prospeknya, vertisol memiliki permasalahan kandungan liat tinggi dan terjadinya fiksasi kalium pada kondisi kering. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang tepat pada vertisol. Biochar merupakan arang hayati yang berfungsi sebagai bahan pembenah tanah dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah. Penelitian bertujuan untuk menentukan kombinasi biochar dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan hasil terung ungu pada vertisol. Penelitian ini Menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial di ulang 3 kali. Faktor I Biochar: kontrol, 15 ton ha-1, 30 ton ha-1 dan faktor II kalium: kontrol, KCl 50 kg ha-1, KCl 100 kg ha-1, KCl 150 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukan bahwa biochar 15 ton ha-1 tanpa ditambah pupuk kalium menghasilkan tinggi tanaman, dan brangkasan terbaik. Biochar 30 ton ha-1 yang ditambah KCl 50 kg ha-1 menghasilkan buah terbanyak.
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA (POC) DAN PUPUK UREA GUNA MENINGKATKAN HASIL TANAMAN PAKCHOY (Brassica rapaL.) Siga, Imanuel Bajo; Lestari, Sri Umi; Karamina, Hidayati
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the effect of liquid organic fertilizer (POC) and Urea on the growth and yield of mustard plants. The study was conducted in the Tunggul Wulung Village, Lowokwaru District, Malang City, conducted in December 2016 until February 2017. Factorial Randomized Complete Block Design (RCBD) was used in this study, with the first factor was dose of liquid organic fertilizer (N) with three levels, namely N0 (0 ml POC / plant), N1 (5 ml POC / plant), and N2 (10 ml POC / plant); the second factor was the application of Urea (U), namely U0 (0 g Urea / plant), U1 (0.5 g Urea / plant), U2 (0.6 g / plant), and U3 (0.8 g Urea / plant). Thus there are 12 treatment combinations, all combinations are replicated three times. Each experimental unit consists of three polybags planted with one seed/polybag. Observation parameters in this study include: plant height, number of leaves, plant fresh weight, root fresh weight, % dry matter (DM) of the plant, % root DM, plant dry weight, and root dry weight. The results showed that there was no interaction between POC and urea doses on growth and mustard pakchoy yields. POC application only affected the number of leaves in mustard pakcoy at the age of 10 days after planting, the number of leaves was 5.20 pieces. Application of Urea fertilizer up to 0.8 g / plant has not been able to increase the growth and yield of mustard pakchoy plants. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pupuk organik cair (POC) dan pupuk Urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakchoy. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017. Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial digunakan dalam penelitian ini, dengan faktor pertama dosis pupuk organik cair (POC) dengan tiga level, yaitu N0 (0 ml POC/tanaman), N1 (5 ml POC/tanaman), dan N2 (10 ml POC/tanaman), faktor kedua pemberian Urea (U), yaitu U0 (0 g Urea/tanaman), U1 (0.5 g Urea/tanaman), U2 (0.6 g/tanaman), dan U3 (0.8 g Urea/tanaman). Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan, semua kombinasi diulang tiga kali. Setiap unit percobaan terdiri dari tiga polybag yang ditanami satu bibit/polybag. Parameter pengamatan dalam penelitian ini meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot segar akar, % bobot kering (BK) tanaman, % BK akar, presentase berat kering tanaman, dan presentase berat kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis POC dan dosis urea terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pakchoy. Pemberian POC hanya mempengaruhi jumlah daun pada tanaman sawi pakchoy pada umur 10 hari setelah tanam, sebanyak 5,20 helai. Pemberian dosis pupuk Urea sampai 0,8 g/tanaman belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakchoy.
STUDI PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PANGKASAN DAUN UBI KAYU (MANIHOT ESSCULENTA (CRANTZ)) PADA UMUR YANG BERBEDA Wea, Timoteus Mite; Hamzah, Amir; Karamina, Hidayati
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cassava (Mannihot esculenta) is a food source of carbohydrates, feed ingredients and raw materials for various food and non-food industries. Pruning or purining is a step to remove some parts of the plant such as branches and twigs to get a certain shape, so that it can reach a high level of efficiency so that sunlight can illuminate, make it easier to detect pests, and simplify the process of harvesting the plants. The study aims to determine the effect of leaf trimming which can produce the number of leaves on several cassava varieties. This research was conducted in Beji District, Batu City. The time of the study began from August to December 2017. This study used a Randomized Block Design (RBD) consisting of 3 replications. The treatment factor in this study consisted of two (2) factors, namely: Factor I was a variety of cassava plant (V) consisting of 4 types, namely: V1 = Malang I, V2 = Shrimp Pond, V3 = Malang IV and V4 = UJ 5. Observation variables: plant height, number of leaves, stem diameter, number of shoots, number of pruned leaves, leaf wet weight and leaf dry weight. The results can show that: The best cassava variety is Malang I variety which has a significant effect on plant height and stem diameter at 32 weeks of age, but is not different from UJ 5 varieties, Varieties of shrimp ponds affect the number of shoots until the age of 26 weeks. The best type of 20% pruning has a significant effect on the height of cassava plants, number of leaves, number of shoots, stem diameter at 32 weeks of age and weight of pruned leaves. Ubi kayu (Mannihot esculenta) merupakan salah satu bahan pangan sumber karbohidrat, bahan pakan dan bahan baku berbagai industri pangan dan non-pangan. Pemangkasan atau purining merupakan langkah pembuangan beberapa bagian pada tanaman seperti cabang dan ranting untuk mendapatkan bentuk tertentu, sehingga dapat mencapai tingkat efisien yang tinggi agar cahaya matahari mampu menyinari, mempermudah mendeteksi hama penyakit, serta mempermudah proses panen tanaman tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pangkasan daun yang dapat menghasilkan jumlah daun pada beberapa varietas ubi kayu. Penelitian inidilaksanakan di Kecamatan Beji, Kota Batu. Waktu penelitian dari bulan Agustus sampai Desember 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan AcakKelompok (RAK) yang terdiri dari 3 ulangan. Faktor perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari dua (2) faktor yaitu :Faktor I adalah Varietas tanaman Ubi Kayu (V) terdiri dari 4 jenis yaitu :V1 = Malang I, V2 = Tambak Udang, V3 = Malang IV dan V4 = UJ 5. Variabel pengamatan : tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah tunas, jumlah daun pangkas, berat basah daun dan berat kering daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Varietas ubi kayu terbaik yaitu varietas Malang I yang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang pada umur 32 minggu, namun tidak berbeda dengan varietas UJ 5, Varietas Tambak udang berpengaruh terhadap jumlah tunas sampai umur 26 minggu. Jenis pemangkasan 20% terbaik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman ubi kayu, jumlah daun, jumlah tunas, diameter batang pada umur 32 minggu dan berat daun pangkas.
PKM Pertanian Organik di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Susanti, Sri -; Karamina, Hidayati; Murti, Ariani Trisna
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.244 KB) | DOI: 10.33366/japi.v3i2.1066

Abstract

Upaya mewujudkan Tawangargo sebagai kawasan organik perlu didukung oleh segenap masyarakat termasuk seluruh kelompok tani dengan memberdayakan seluruh potensi sumberdaya yang dimiliki. Program kemitraan masyarakat (PKM) dilaksanakan untuk mendukung segera terwujudnya target tersebut. Kelompok tani (Poktan) Tani Mulya dan Rukun Damai Desa Tawangargo memiliki potensi besar yang bisa dioptimalkan dan ditingkatkan produktivitasnya, namun masih mempunyai beberapa kendala yang perlu diberikan solusi oleh tim PKM. Secara keseluruhan, masyarakat petani telah mengenal sistem pertanian organik namun belum semua melaksanakannya. Fasilitas yang telah tersedia masih perlu ditingkatkan pemanfaatannya. Untuk meningkatkan kontinyuitas produksi pupuk organik, mitra perlu dukungan berupa sarana naungan. Untuk memenuhi kebutuhan bibit yang berkualitas, perlu fasilitas, keterampilan dan kemampuan untuk menyemaikan benih dengan benar. Tim PKM memberikan bantuan berupa mendirikan bangunan naungan sehingga proses pembuatan pupuk organik tidak lagi terkendala musim hujan. Pelatihan dan pendampingan juga dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra baik dalam pembuatan pupuk organik ataupun persemaian benih tanaman sayuran. Melalui pendampingan dari tim PKM, maka kegiatan usaha produksi pupuk organik plus semakin berkembang, dan ketersediaan pupuk untuk pertanian organik dapat berkelanjutan. Di samping mampu memenuhi sebagian kebutuhan bibit dari internal kelompok, kemampuan menyemaikan benih yang dimilliki kelompok memberikan peluang usaha pembibitan tanaman sayuran secara organik.
APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR PADA TANAMAN KENTANG VARIETAS GRANOLA DI DATARAN MEDIUM Hidayati Karamina; Wahyu Fikrinda
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.975 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i3.10019

Abstract

Kentang merupakan tanaman semusim dengan berbentuk menyemak dan memiliki sifat menjalar. Salah satu alternative upaya untuk meningkatkan hasil produktivitas kentang yaitu adalah penanaman kentang pada dataran medium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis jenis dan takaran pupuk organik cair yang optimum dalam meningkatkan produksi kentang di dataran medium sehingga dari efektivitas itulah diharapkan pertumbuhan dan produktivitas kentang mampu optimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan dengan 11 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair BIO-As dengan dosis 25 ml.l -1 mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang,  dan bobot total tanaman kentang. Perlakuan P11 memiliki hasil yang paling baik dibandingkan perlakuan P0 hingga P10.