Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Jus Lidah Buaya (Aloe Vera) terhadap Kadar Glukosa Darah dan Malondialdehid (Mda) Tikus Wistar Diabetes yang Diinduksi Aloksan Astuti, Rini; Sugiarto, Sugiarto; Ardyanto, Tonang Dwi
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronik yang meningkat prevalensinya di berbagai negara. Keadaan hiperglikemia pada DM menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang ditandai dengan penurunan antioksidan tubuh. Lidah buaya bersifat teraupetik sebagai antidiabetik dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus lidah buaya terhadap kadar glukosa darah dan malondialdehid (MDA) pada tikus wistar diabetes yang diiinduksi aloksan. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan pre and post randomized controlled group design. Sampel adalah tikus wistar jantan umur 2 - 2,5 bulan. Kontrol negatif (KN) tidak diinduksi aloksan dan jus lidah buaya. Kontrol positif (KP) diinduksi aloksan 120mg/kgBB tetapi tidak diberi jus lidah buaya. Kelompok K1, K2, dan K3 diinduksi aloksan dan diberi jus lidah buaya dengan dosis 5ml, 7,5ml, dan 10ml/200grBB/hari selama 14 hari. Kadar glukosa darah dan MDA diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Data dianalisis dengan bantuan SPSS 19.0 for windows. Hasil : Terdapat perbedaan signifikan kadar glukosa darah dan MDA sebelum dan sesudah perlakuan pada ketiga dosis dengan nilai p K1 0,02; K2 <0,001; K3 <0,001 (p < 0,05). Kesimpulan : Jus lidah buaya dosis 5ml, 7,5ml, dan 10ml/200grBB/hari dapat menurunkan kadar glukosa darah dan MDA tikus wistar diabetes. Peningkatan dosis berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah. Peningkatan dosis tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar MDA.  Kata kunci : lidah buaya, tikus wistar diabetes, glukosa darah, MDA
Indeks massa tubuh, asupan vitamin D, dan serum 25-hydroxyvitamin D pada pasien kanker payudara Damayanti, Amilia Yuni; Indarto, Dono; Wasita, Brian; Ardyanto, Tonang Dwi
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 14, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.597 KB) | DOI: 10.22146/ijcn.17243

Abstract

Background: Breast cancer is the most common malignancy in women in the world. Vitamin D helps control the majority of gene expression in female reproductive tissues. Body mass index (BMI) influences the bioavailability of vitamin D. Diet is one of the main sources of vitamin D and it is directly converted into 25-hydroxyvitamin D [25 (OH) D] in the liver.Objective: This study aimed to analyze the relationship between BMI and vitamin D intake and 25 (OH)D serum in patients with breast cancer.Method: Analytic observational with cross sectional design was used in this study. A total of 37 breast cancer patient visited Dr. Moewardi Hospital in Surakarta was selected as research subjects using a purposive sampling technique. BMI data was obtained by measuring body weight and height. Vitamin D intake was determined using 1 x 24-hour food recall and semi-quantitative food frequency questionnaire. While, 25(OH)D serum was measured using enzyme-linked immunoabsorbent assay. Data analysis used Spearman correlation test.Results: The averages of BMI, vitamin D intake and 25(OH)D serum of breast cancer patients were 21.96±3.63 kg/m², 3.50±3.30 µg/day and 16.01±14.67 ng/mL respectively. Most breast cancer patients had less vitamin D intake and 25(OH)D serum deficiency. There was a weak relationship between BMI (r=0.188, p=0.266) and vitamin D (r=0.113, p=0.507) and 25 (OH)D serum in breast cancer patients.Conclusion: There were no significant correlations between BMI and vitamin D intake with 25(OH)D serum in breast cancer patients. Further study is required on the effect of chemotherapy regimens on vitamin D metabolism.
Peningkatan Pengetahuan Diet Diabetes, Self Management diabetes dan Penurunan Tingkat Stres Menjalani Diet pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Prabowo, Nurhasan Agung; Ardyanto, Tonang Dwi; Hanafi, Muchtar; Kuncorowati, Niken Dwi Aryani; Dyanneza, Frieska; Apriningsih, Hendrastutik; Indriani, Astri Tantri
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.585 KB) | DOI: 10.23917/warta.v24i2.12515

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh faktor genetik, karena kesalahan pola makan, atau gaya hidup yang tidak sehat. Diet Diabetes dan Self management Diabetes menjadi poin penting pada tata laksana DM tipe 2. Persadia (Perhimpunan Diabetes Indonesia) adalah perkumpulan pasien dan keluarga penderita diabetes di Indonesia yang bertujuan untuk edukasi pada pasien DM tipe 2. Persadia bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes dan mencegah komplikasi diabetes pada pasien diabetes. Analisis situasi sebelumnya menunjukkan pasien diabetes anggota persadia cabang Surakarta mempunyai keterbatasan dalam pengetahuan tentang diet diabetes, self managemengt diabetes, dan tingkat stres dalam menjalakan diet cukup tinggi. Tujuan pengabdian ini adalah pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan diet diabetes, self management diabetes, dan menurunkan tingkat stres pada pasien DM tipe 2 anggota persadia di RS UNS. Metode yang dilakukan adalah dengan pemberian ceramah, diskusi, dan video edukasi. Sebelum dan sesudah pengabdian dilakukan pemberian kuesioner pengetahuan diet diabetes, kuesioner self management diabetes, dan kuesioner tingkat stres dalam menjalankan diet. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan diet diabetes (rerata peningkatan skor pengetahuan diet diabetes adalah 24,5+6,2), self management diabetes (rerata peningkatan skor self management diabetes 8,2+ 4,34), dan penurunan tingkat stres (rerata penurunan skor 14,5+5,32) pada pasien DM tipe 2 anggota persadia di RS UNS. Secara tidak langsung kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pada pasien DM tipe 2 dalam lingkungan persadia RS UNS.
PELATIHAN ELEKTROKARDIOGRAFI BAGI PERAWAT Nurhasan Agung Prabowo; Tonang Dwi Ardyanto; Hendrastutik Apriningsih; Risalina Myrtha
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v6i2.419

Abstract

Kejadian gawat daruat bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Keadaan ini menuntut kesiapan para tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan sesuai dengan kompetensinya. Salah satu profesi kesehatan yang bertanggung jawab dalam penatalaksaan pasien gawat darurat adalah perawat. Penelitian di medan tahun 2019 menyebutkan mayoritas perawat tidak memahami cara membaca rekam jantung yang baik. Setelah berkoordinasi dengan ketua PPNI Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret, permasalahan utama yang dialami PPNI adalah Pengetahuan mengenai cara membaca EKG pada perawat masih terbatas. Perawat tidak mengetahui gambaran rekam jantung yang berbahaya. Pelatihan membaca rekam jantung jarang ditemui di era pandemic COVID-19, dan tidak ada buku panduan khusus untuk membaca rekam jantung bagi perawat. Tahap-tahap pengabdian dilakukan dengan mengadakan workshop pelatihan membaca EKG secara daring pada minggu ketiga bulan April 2021.Tahap pengabdian selanjutnya adalah buku petunjuk EKG dan brosur EKG. Terjadi peningkatan pengetahuan perawat terhadap EKG dengan peningkatan nilai pretes 55,5 menjadi 72,5. Pelatihan EKG bagi perawat meningkatkan pengetahuan perawat sehingga meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan.
Peningkatan Pengetahuan Diet Diabetes, Self Management diabetes dan Penurunan Tingkat Stres Menjalani Diet pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Nurhasan Agung Prabowo; Tonang Dwi Ardyanto; Muchtar Hanafi; Niken Dwi Aryani Kuncorowati; Frieska Dyanneza; Hendrastutik Apriningsih; Astri Tantri Indriani
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i2.12515

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh faktor genetik, karena kesalahan pola makan, atau gaya hidup yang tidak sehat. Diet Diabetes dan Self management Diabetes menjadi poin penting pada tata laksana DM tipe 2. Persadia (Perhimpunan Diabetes Indonesia) adalah perkumpulan pasien dan keluarga penderita diabetes di Indonesia yang bertujuan untuk edukasi pada pasien DM tipe 2. Persadia bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes dan mencegah komplikasi diabetes pada pasien diabetes. Analisis situasi sebelumnya menunjukkan pasien diabetes anggota persadia cabang Surakarta mempunyai keterbatasan dalam pengetahuan tentang diet diabetes, self managemengt diabetes, dan tingkat stres dalam menjalakan diet cukup tinggi. Tujuan pengabdian ini adalah pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan diet diabetes, self management diabetes, dan menurunkan tingkat stres pada pasien DM tipe 2 anggota persadia di RS UNS. Metode yang dilakukan adalah dengan pemberian ceramah, diskusi, dan video edukasi. Sebelum dan sesudah pengabdian dilakukan pemberian kuesioner pengetahuan diet diabetes, kuesioner self management diabetes, dan kuesioner tingkat stres dalam menjalankan diet. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan diet diabetes (rerata peningkatan skor pengetahuan diet diabetes adalah 24,5+6,2), self management diabetes (rerata peningkatan skor self management diabetes 8,2+ 4,34), dan penurunan tingkat stres (rerata penurunan skor 14,5+5,32) pada pasien DM tipe 2 anggota persadia di RS UNS. Secara tidak langsung kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pada pasien DM tipe 2 dalam lingkungan persadia RS UNS.
Hubungan Status Gizi dengan Kebugaran Jasmani Atlet Taekwondo Remaja Isnanda Putri Nur Istiqomah; Agus Kristiyanto; Tonang Dwi Ardyanto
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol.3,No.1 Januari 2022
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v3i1.14802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan kebugaran jasmani atlet taekwondo remaja. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 30 atlet taekwondo remaja, sampel diambil menggunakan metode secara acak sederhana yaitu simple random sampling. Pengumpulan data meliputi status gizi dengan cara pengambilan data antropometri berat badan dan tinggi badan, kebugaran jasmani dengan menggunakan tes lari MFT (multistage fitness). Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi dengan kebugaran jasmani (p= 0,028). Nilai R sebesar -0,401 menunjukkan kekuatan hubungan yang sedang, nilai negatif menunjukkan hubungan yang terbalik pada variabel. Status gizi lebih maka kebugaran jasmani menurun. status gizi berhubungan dengan kebugaran jasmani. Atlet yang memiliki status gizi yang baik cenderung memiliki kebugaran jasmani yang baik pula. Perlu dilakukan penambahan informasi terkait gizi pada atlet sehingga terciptanya status gizi baik serta kebugaran jasmani yang baik pada atlet.
AKTIVITAS CKMB DAN MASA CKMB TERKAIT KARDIAK TROPONIN-I DALAM GEJALA KORONER AKUT Tonang Dwi Ardyanto; Tahono Tahono
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 20, No 1 (2013)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v20i1.434

Abstract

Coronary Heart Disease (CHD) is the leading cause of death recently, including in Indonesia which is raised to 25%. Acute Coronary Syndrome (ACS) is its common clinical manifestation. Therefore, the necessity for a sensitive as well as specific diagnostic biomarker for ACS should be addressed in discriminating the ACS patient and its related risks. The diagnostic sensitivity of characteristic electrocardiography pattern in ACS cases were reported to be variatively between 55–75%. In laboratory diagnostic, ACS markers among others are CKMB activity, CKMB mass as well as Cardiac Troponin-T and Troponin-I (cTnT and cTnI). Currently, cTnI is the gold standard. The present study is to know the analysing of the CKMB activity as well as the mass diagnostic performance in the detectionof ACS in the patient presenting with chest-pain at RSDM, by using cTnI as the standard of reference. As many 30 samples, 18−65 years old, were selected trough incidental sampling method from the subjects presenting with chest-pain no longer than 6 hrs before admission. The blood samples were drawn at admission and 6 hrs afterward. The CKMB activity (immunoinhibition assay), CKMB mass (ELFA) and cTnI (ELFA) measurement were performed on each sample. The analysis showed that cTnI cut-off on 0.1 μg/L (ESC/ACC 2000) was most optimal in the laboratory diagnostic of ACS compared to that of 0.01 μg/L (ESC/ACC 2007 update) and 1.0 μg/L (WHO). Using the cTnI cut-off on 0.1 μg/L, on admission (0 hr) the diagnostic efficiency of CKMB mass was 56.7% while that of CKMB activity was 60.0%. While on the serial measurement (6 hrs), the diagnostic efficiency of CKMB mass was 76.6% while that of CKMB activity was 56.7%. The results showed that by serial measurements, CKMB mass is superior than CKMB activity in the diagnosis of ACS in patient presenting with chest-pain. Further researches are necessary to elaborate the comparison elucidatively. The results of the study considered that in designing the protocol for laboratory examination should carried out in patient presenting with chest pain.
KADAR SERUM KREATININ DAN KALIUM PASIEN DENGAN DAN TANPA DIABETES JENIS (TIPE) II Tonang Dwi Ardyanto; Tahono Tahono
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 17, No 2 (2011)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v17i2.1018

Abstract

Hyperkalemia is a metabolic disorder caused by either renal insufficiency for potassium excretion (like in renal failure), thedysmechanism of potassium transportation into the intracellular space (regards on the hyperglycemia status) or combinations of thoseetiologies. In nephropathy diabetic patients, hyporeninemic hypoaldosteronism syndrome might also be the etiology resulting from thehigh potassium level. The objective of the present study was to evaluate the correlation between the serum creatinine and potassiumlevel in patient with and without type II diabetes. The data of this study were drawn from patients admitted to the laboratory for themeasurement of serum creatinine and potassium with or without the measurement of blood glucose level at the Clinical PathologyLaboratory of Moewardi Hospital in Surakarta. The subjects were then classified into two groups: A (non-diabetic patients) and B(diabetic patients). The data were analyzed statistically with T-student test and Pearson Correlation test based on the total samples, pereach group (A and B groups) and the diabetic status (only B group) one. In this study so far it was found that the serum creatinine andpotassium level were significantly correlated in the total sample and group A analysis (p<0.05). Surprisingly, the correlation was notfound or very weak in group B (p>0.05). Furthermore, no correlation was found in the analysis based on the diabetic status amongthe B group subjects (p>0.05). It can be suggested that other factors may play a significant influence on the correlation between thehyperglycemia state, renal failure and serum potassium level in diabetic patients. Further detailed analysis should be warranted toelucidate those factors.
Klasifikasi Kanker Paru Paru menggunakan Naïve Bayes dengan Variasi Filter dan Ekstraksi Ciri GLCM Mohtar Yunianto; Soeparmi Soeparmi; Cari Cari; Fuad Anwar; Delta Nur Septianingsih; Tonang Dwi Ardyanto; Resta Farits Pradana
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 11, No 2 (2021): IJAP Volume 11 ISSUE 02 YEAR 2021
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v11i2.53213

Abstract

Telah berhasil dilakukan klasifikasi kanker paru-paru dari 120 data citra CT Scan. Pada penelitian, proses preposisi dimulai dengan variasi filtering yaitu low pass filter, median filter, dan high pass filter. Segmentasi yang digunakan yaitu Otsu Thresholding yang kemudian teksturnya akan diekstraksi menggunakan fitur Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) dengan variasi arah sudut. Hasil dari ekstraksi GLCM dijadikan database yang akan menjadi dataset untuk pengklasifikasian citra menggunakan klasifikasi naïve bayes. Hasil dari penelitian dengan 12 buah variasi diperoleh hasil variasi terbaik adalah median filter dengan arah sudut GLCM 0° menunjukkan tingkat akurasi yang paling tinggi sebesar 88,33 %.
Indeks massa tubuh, asupan vitamin D, dan serum 25-hydroxyvitamin D pada pasien kanker payudara Amilia Yuni Damayanti; Dono Indarto; Brian Wasita; Tonang Dwi Ardyanto
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 14, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.17243

Abstract

Background: Breast cancer is the most common malignancy in women in the world. Vitamin D helps control the majority of gene expression in female reproductive tissues. Body mass index (BMI) influences the bioavailability of vitamin D. Diet is one of the main sources of vitamin D and it is directly converted into 25-hydroxyvitamin D [25 (OH) D] in the liver.Objective: This study aimed to analyze the relationship between BMI and vitamin D intake and 25 (OH)D serum in patients with breast cancer.Method: Analytic observational with cross sectional design was used in this study. A total of 37 breast cancer patient visited Dr. Moewardi Hospital in Surakarta was selected as research subjects using a purposive sampling technique. BMI data was obtained by measuring body weight and height. Vitamin D intake was determined using 1 x 24-hour food recall and semi-quantitative food frequency questionnaire. While, 25(OH)D serum was measured using enzyme-linked immunoabsorbent assay. Data analysis used Spearman correlation test.Results: The averages of BMI, vitamin D intake and 25(OH)D serum of breast cancer patients were 21.96±3.63 kg/m², 3.50±3.30 µg/day and 16.01±14.67 ng/mL respectively. Most breast cancer patients had less vitamin D intake and 25(OH)D serum deficiency. There was a weak relationship between BMI (r=0.188, p=0.266) and vitamin D (r=0.113, p=0.507) and 25 (OH)D serum in breast cancer patients.Conclusion: There were no significant correlations between BMI and vitamin D intake with 25(OH)D serum in breast cancer patients. Further study is required on the effect of chemotherapy regimens on vitamin D metabolism.
Co-Authors Adji Suwandono Agus Kristiyanto Amilia Yuni Damayanti Andri Haryanto Anik Lestari Apriningsih, Hendrastutik Ari Natalia Probandari Ari Probandari Astri Tantri Indriani Astri Tantri Indriani Astri Tantri Indriani Ayunda Oktavia Benyamin Saut Betty Suryawati Brian Wasita Brian Wasita Cari Cari Citra Jaya Citra Jaya Damayanti, Amilia Yuni Dedy Revelino Delta Nur Septianingsih Deviro, Deviro Dian Ariningrum Donald Pardede Dono Indarto Dono Indarto Dyanneza, Frieska Ema Nur Fitriana Endang Suparniati Erzan Dhanalvin Eti Poncorini Pamungkasari Firdaus Hafidz As Shidieq Frieska Dyanneza Frieska Dyanneza Frieska Dyanneza Fuad Anwar Gilbert Renardi Kusila Golda Kurniawati Hanafi, Muchtar Haryo Bismantara Hendrastutik Apriningsih Hendrastutik Apriningsih Hendrastutik Apriningsih Hendrastutik Apriningsih Hendrastutik Apriningsih Ika Mukti Virgiyanti Ika Mukti Virgiyanti Indriani, Astri Tantri Isnanda Putri Nur Istiqomah Kasir Iskandar Kuncorowati, Niken Dwi Aryani Laily Shofiyah Laily Shofiyah Maria Galuh Kamenyangan Maria Sekar Cahyaningrum Moh Fanani Mohtar Yunianto Muchtar Hanafi Muchtar Hanafi Muttaqien Muttaqien Niken Dwi Aryani Kuncorowati Niken Dyah Aryani Kuncorowati Niken Dyah Aryani Kuncorowati Nisri Ina Zahrah Novianto Adi Nugroho Nur Hafidha Hikmayani Nurhasan Agung Prabowo Prabowo, Nurhasan Agung Resta Farits Pradana Reviono Rini Astuti Risalina Myrtha Risalina Myrtha Risalina Myrtha Risky Tsalatshita Rizky Amalia Puspitaningrum Sekarnira Andikashwari Soeparmi Soeparmi Sugiarto S Syamsu Hidayat Tahono Tahono Wan Aisyiah Baros Widana Primaningtyas Yeni Farida Yulita Hendrartini