Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PERSEPSI, KESADARAN, DAN PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DI SALAH SATU SMA DI PANGANDARAN Wathoni, Nasrul; Nur Hasanah, Aliya; Sriwidodo, Sriwidodo
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.737 KB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Prevalensi DM di Indonesia terus meningkat secara signifikan dan menduduki peringkat ke-4 di dunia. Gaya hidup dan kesehatan tubuh menjadi perhatian utama bagi penderita penyakit diabetes yang bisa mengendalikan kadar gula darah dan penyakit DM. Edukasi mengenai penyakit diabetes saat ini masih jarang dilakukan di kalangan masyarakat sejak dini. Oleh karenanya, melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini mencoba menganalisa persepsi[ah1] , kesadaran, dan pengetahuan DM di salah satu SMA di Pangandaran. Metode kuesioner dengan total 14 pertanyaan dilakukan pada 50 siswa SMA di Pangandaran. Hasil PKM menunjukkan bahwa 57,4% setuju terhadap program PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) untuk penyakit DM yang merupakan solusi pemenuhan hak kesehatan rakyat. 74,07% sangat setuju terhadap program hidup sehat sebagai upaya pencegahan dini terhadap penyakit DM. Pengetahuan tentang DM pun sangatlah baik, sekitar sekitar 55,55% mereka mengerti bahwa penyakit DM bukan merupakan penyakit menular. Namun, sebanyak 66,66% mereka mengira bahwa penyakit diabetes merupakan penyakit turunan. Hal ini menandakan bahwa edukasi mengenai penyakit diabetes perlu ditingkatkan untuk mendorong gaya hidup sehat sedini mungkin.
Stabilitas Hidrogel dalam Penghantaran Obat M. Ramadhan Saputro; Yoga Windhu Wardhana; Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i5.35705

Abstract

Produk obat yang diproduksi harus dilakukan pengujian stabilitas guna untuk mengetahui umur simpan dan jalur degradasi suatu obat. Produk obat seperti hidrogel sangat rentan terjadi penurunan mutu kualitas. Sehingga pengujian stabilitas penting dilakukan terutama terkait dalam proses pengajuan izin edar suatu produk. Oleh karena itu, tujuan dari review artikel untuk mengetahui parameter pengujian stabilitas hidrogel, jalur degradasi dan bahan yang dapat meningkatkan stabilitas sediaan hidrogel. Parameter pengujian yang dilakukan beberapa literatur seperti fisika (organoleptis, titik leleh), kimia (kandungan obat, pH) dan mikrobiologi. Sediaan hidrogel umumnya terdegradasi melalui jalur kimiawi seperti oksidasi dan hidrolisis, oleh karena itu, perlu menanggulanggi dari kekurangan tersebut, yang diantaranya yaitu dengan penambahan polimer alami maupun sintesis serta modifikasi sediaan hidrogel guna meningkatkan stabilitas sebagai sistem penghantaran obat.
Tinjauan Bentuk Sediaan Farmasi Mengandung Peptida Nur Selvia Yuswadinata; Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i1.31990

Abstract

Peptida dan protein merupakan molekul yang memiliki fungsi vital dalam proses biokimia yang terjadi dalam tubuh. Peptida dan protein yang tidak adekuat dapat berpengaruh pada proses metabolisme dan berkaitan dengan kondisi patologis. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa penemuan revolusioner dalam dunia medis yaitu menjadikan peptide dan protein sebagai terapi yang menjanjikan untuk pengobatan suatu penyakit. Penelitian di bidang farmasi terus berkembang untuk menemukan dan memproduksi berbagai sediaan farmasi dengan bahan aktif peptide dan protein. Masing-masing bentuk sediaan memiliki kelebihan dan kekurangan serta hambatan tersendiri pada rute administrasinya. Hal tersebut lebih lanjut dibahas pada review ini. 
Alasan Kurkumin Efektif Mempercepat Penyembuhan Luka di Kulit Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.667 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i3.9722

Abstract

Kurkumin yang merupakan senyawa utama dari Kunyit (Curcuma longa) dan Temulawak (Curcuma xanthoriza), baru-baru ini banyak penelitian terkait potensinya yang mampu mempercepat proses penyembuhan luka di kulit baik luka akut maupun kronis. Secara natural, ada 4 tahapan proses penyembuhan luka dimana setiap tahapannya saling tumpang tindih. Tahapan itu adalah hemostatis, inflamasi/peradangan, proliferasi, dan remodeling. Banyak penelitian pra-klinis telah menunjukkan bahwa kurkumin mampu bekerja pada fase inflamasi, proliferasi dan remodeling dari proses penyembuhan luka sehingga mampu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. 
Sediaan Farmasi yang Mengandung Mineral untuk Veterinary Sapi Ega Megawati; Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.57 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i2.23207

Abstract

Mineral merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari hewan ternak dimana 3-5% dari tubuh hewan ternak pada umumnya terdiri dari zat-zat mineral. Beberapa penyakit pada hewan ternak telah diketahui dipicu oleh adanya defisiensi mineral. Dalam Artikel ini akan dibahas apa saja gangguan atau penyakit yang mungkin terjadi akibat defesiensi penyakit pada hewan ternak Sapi dan bagaimana fungsi mineral itu sendiri, serta tinjauan mengenai sediaan-sediaan Farmasi. Hasil yang didapatkan adalah mineral akan mempengaruhi fungsiologi dari tubuh sapi sehingga mengakibatkan beberapa gangguan dan  ditinjau dari 5 sediaan Farmasi yang telah ditemukan secara efektif dapat meningkatkan status mineral dengan bentuk sediaan oral maupun injeksi.Kata kunci: Sapi, Mineral, Defisensi
Sel Induk Mesenchymal Secretome untuk Gangguan Permukaan Okular Mia Arifka; Nasrul Wathoni; Gofarana Wilar
Majalah Farmasetika Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i2.38337

Abstract

Gangguan permukaan okular adalah sekelompok penyakit heterogen yang sangat umum dengan berbagai etiologi dan gejala serta merupakan faktor risiko dengan komplikasi serius pada mata. Obat-obatan saat ini termasuk obat tetes mata yang dijual bebas tidak mengobati gangguan permukaan okular atau telah dikaitkan dengan berbagai efek samping yang mengarah pada pengobatan alternatif menggunakan terapi sel induk. Sel induk mesenchymal (MSC) adalah sel induk multipoten yang berpartisipasi dalam perbaikan jaringan dan memiliki potensi imunomodulator yang cukup besar untuk mengatasi gangguan permukaan okular. MSC mensekresi secretome dengan aktivitas autokrin dan parakrin yang bekerja menghambatan fibrosis dan apoptosis, penekanan sistem kekebalan lokal, peningkatan angiogenesis, dan diferensiasi sel induk dengan melibatkan faktor-faktor terlarut seperti IL-10, TGF-β1, IL-6, TNF-α dan faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF). Aplikasi MSC-secretome pada kornea tikus setelah cedera secara in vivo diketahui mencegah perkembangan neovaskularisasi kornea. Mekanisme immunomodulasi MSC-secretome dalam memediasi regulasi inflamasi, angiogenesis dan neovaskularisasi pada gangguan permukaan okular dibahas dalam ulasan ini.
Polisakarida Baru Sacran Potensial Mempercepat Penyembuhan Luka Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.599 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i2.9704

Abstract

Sebuah polisakarida natural baru yang dinamai Sacran dan berasal dari algae (cyanobacterium) Aphanothece sacrum (Suizenji nori) memiliki berat molekul terbesar di dunia. Saat ini dipasaran Jepang telah beredar kosmetik yang mengandung sacran yang diklaim memiliki efek kelembaban atau moisturizing paling baik di dunia. Dengan berat molekul yang super tinggi, saat ini sacran memiliki karakteristik yang unik yang bisa digunakan dalam berbagai aplikasi terutama dalam bidang biomedik. Baru-baru ini telah dikembangkan sacran hidrogel film sebagai wound dressing atau penutup luka yang mampu meningkatkan tingkat penyembuhan luka serta lebih baik dibanding polisakarida alam yang saat ini digunakan dipasaran yakni Alginat. 
Manfaat Alga Merah (Rhodophyta) Sebagai Sumber Obat dari Bahan Alam Larasati Amaranggana; Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.788 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v2i1.13203

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber keanekaragaman hayati dan memiliki kekayaan spesies laut tertinggi. Sekitar 45% spesies rumput laut dunia ada di Indonesia. Dikutip dari laporan ekspedisi Siboga, terdapat sekitar 782 spesies rumput laut di Indonesia dengan 196 spesies alga hijau, 134 spesies alga coklat, dan 452 alga merah. Sayangnya, meskipun terdapat banyak jenis rumput laut yang ditemukan diperairan Indonesia, baru sedikit jenis rumput laut yang diketahui memiliki nilai ekonomi tinggi. Padahal menurut FAO, rumput laut merupakan produk yang bisa dikembangkan menjadi makanan, kosmetika, farmasetika, bioetanol, pakan ternak, pakan ikan, aquakultur, dan penanganan limbah air. Rumput laut mengandung berbagai metabolit yang bermanfaat bagi manusia. Dibandingkan dengan rumput laut hijau dan coklat, rumput laut merah (Rhodopyta) merupakan jenis rumput laut yang paling banyak mengandung senyawa metabolit primer dan sekunder. Rumput laut merah dikenal sebagai penghasil phycocolloids seperti agarose, agar, karagenan, dan metabolit sekunder penting lainnya. Review ini bertujuan untuk memaparkan aktivitas-aktivitas biologi yang dimiliki alga merah sebagai bahan referensi berbagai bidang pemanfaatan alga.Kata kunci: Rumput laut, alga, Rhodophyta
Evaluasi Pelaksanaan Pendistribusian Cold Chain Product (CCP) oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) di Kota Bandung Dina Sembiring; Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i4.34822

Abstract

Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), dan juga Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) merupakan sebuah syarat mutlak yang harus dipenuhi dan diperhatikan secara seksama oleh distributor farmasi. Pedagang Besar Farmasi (PBF) harus memastikan bahwa kualitas dan kemanjuran produk pada saat pendistribusian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PBF harus memiliki sertifikat CDOB Cold Chain Product (CCP) guna menjamin kualitas obat yang baik, agar produk yang diberikan tetap terjaga khasiatnya. Evaluasi pelaksanaan pendistribusian CCP oleh salah satu PBF di Kota Bandung dimulai dari proses penerimaan, penyimpanan, hingga penyaluran disesuaikan dengan daftar isian (checklist) CDOB. Hasil dari observasi artikel ini yaitu Implementasi pada PBF ini sudah sesuai dengan CDOB guna menjaga mutu dari obat yang didistribusikan.
Pemanfaatan Manggis Sebagai Sediaan Antiseptik dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Sayang, Jatinangor, Sumedang Nasrul Wathoni; Norisca Aliza Putri; Arief Cahyanto; Muchtaridi Muchtaridi
Majalah Farmasetika Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i2.26393

Abstract

Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, yang mana mahasiswa mengaplikasikan apa yang sudah diterima selama perkuliahan. KKN periode Juni 2019 bersifat terpadu dengan kegiatan Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen. Manggis memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya kandungan Xanthone pada kulit manggis yang berfungsi sebagai antiseptik yang menjadi fokus program kerja KKN-PPM ini. Kulit manggis diolah menjadi produk antiseptik yang dapat digunakan secara praktis oleh masyarakat. Produk olahan dari kulit manggis berupa Sabun Cair Antiseptik dan Gel Antiseptik. Setelah kegiatan KKN-PPM ini berakhir, pengetahuan masyarakat tentang pengolahan buah atau tumbuhan sebagai produk yang bermanfaat bagi kebersihan dan kesehatan, khususnya buah manggis, diharapkan dapat bertambah.setelah dilakukannya penyuluhan mengenai betapa pentingnya menjaga kesehatan terutama pada hal mencuci tangan dengan benar maka dengan begitu tingkat kesehatan masyarakat akan meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Setelah dilakukan penyuluhan tentang manfaat buah manggis  kami mendapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang manggis meningkat, khususnya pada pengetahuan tentang manfaat buah manggis yang saat pre-test sebanyak 76.92% menjawab benar kemudian saat post-test meningkat menjadi  84.61%.  Berdasarkan pre-test dan post-test yang kami lakukan juga dapat disimpulkan pengetahuan masyarakat tentang  buah manggis dapat diolah menjadi produk antiseptic juga meningkat, dimana saat pre-test 76.92% menjawab benar dan setelah post-test   100%  menjawab benar. Kemudian setelah dilakukan praktek langsung membuat gel antiseptic bersama masyarakat, berdasarkan post-test kami mendapati bahwa  46.15% masyarakat sangat tertarik dan 23.03% tertarik dengan gel antiseptik.Kata kunci: Manggis, Desa Sayang, Sabun Cair Antiseptik, Gel Antiseptik