p-Index From 2019 - 2024
7.878
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Psikologika : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Sosiohumaniora Jurnal RAP Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Humanitas: Indonesian Psychological Journal Intuisi Jurnal Psikologi Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Journal of Family Science Psikodimensia PSYMPATHIC JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Jurnal Pendidikan Usia Dini Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan AdBispreneur QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia Seurune: Jurnal Psikologi Unsyiah Journal of Psychological Science and Profession BBM (Buletin Bisnis dan Manajemen) Comm-Edu (Community Education Journal) International Journal of Community Service Learning EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS Performance Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Psikostudia : Jurnal Psikologi Jurnal Doktor Manajemen (JDM) Journal Psikogenesis PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Jurnal Psikologi Islam Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K) Psyche: Jurnal Psikologi Dinamika Kerajinan dan Batik : MAJALAH ILMIAH Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi BULETIN BISNIS & MANAJEMEN (BBM) Psycho Idea Jurnal CSDS JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Jurnal Penelitian Kualitatif Ilmu Perilaku Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Teknik Yoga Sebagai Intervensi dalam Melakukan Anger Management pada Wanita Dewasa Awal Anissa Lestari Kadiyono; Febbyros Anmarlina
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol8.iss2.art3

Abstract

The purpose of this study is to examine the effect of yoga technique to improve anger management. The design of this study is a quasi-experimental method. The study compared two groups: group with yoga (n= 60) and no yoga (n = 60). Respondents aged between 20-40 years (M = 46.15, SD = 7.017). Data processing was performed with the Mann-Whitney U test on two groups of test criteria reject H0 if the pvalue <0.05. The results showed a p-value of 0.000, which means there was a difference anger management in women with yoga than those women without yoga. This research showed that yoga techniques becomes alternative way to manage angry emotions. Yoga helped anger management,calmminds, reduce stress, provide improved awareness and alertness of the body.Keyword : anger management, young adult, yoga techniques
Menumbuhkan Keterlibatan Positif dalam Bekerja: Melalui Iklim Kompetisi ataukah Pengembangan Kompetensi? Rezki Ashriyana Sulistiobudi; Anissa Lestari Kadiyono
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Psychology and Health - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2928.396 KB) | DOI: 10.21580/pjpp.v2i1.1273

Abstract

Abstract: The implementation of motivational climate to encourage achievement and performance has been discussed over decades but the existing research is still limited to academic, educational and sports contexts. This research discussed about motivational climate in the context of work with the approach of industrial and organizational psychology and its relationship to employee’s work engagement. Specifically, this research puts motivational climate as a resource in the framework of JDR-Model (Job Demand Resource Model) which helps employees in facing job challenges so that they feel more engaged in their work. This research was conducted on 76 employees in one of the SOEs (Stated Owned Enterprise) in West Java. Research approach through ex-post-facto study with multiple linear regression test. The result show that motivational climate significantly influence employee work engagement. Mastery climate as one dimension of motivational climate, plays a significant role to the positive engagement in work. In contrast, the performance of climate did not signifcantly related to work engagement. Thus, support system for self-development and program to improve employee ability can serve as a job resource that contributes to engagement. Climate to encourgages competitionn among employee should be aplied together with opportunity to self development. Therefore, practically, it is important to consider how employee development programs can be implemented in a continously and balanced manner rather than competition program merely.Abstrak: Penerapan motivational climate untuk mendorong iklim berprestasi dan performansi sudah sangat banyak dibahas bahkan berpuluh tahun sebelum ini. Hanya, penelitian yang ada masih terbatas pada konteks akademik, pendidikan dan bidang olahraga. Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dibahas mengenai motivational climate di konteks pekerjaan dengan pendekatan psikologi industri dan organisasi dan perannya terhadap work engagement karyawan. Secara spesifik, penelitian ini mendudukkan motivational climate sebagai resource dalam kerangka JDR-Model (Job Demand Resource Model) yang mem­bantu karyawan dalam menghadapi tantangan pekerjaan sehingga lebih merasa engaged dalam bekerja. Penelitian ini dilakukan terhadap 76 orang karyawan di salah satu BUMN di Jawa Barat. Pendekatan penelitian melalui ex-post-facto study dengan uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh hasil bahwa motivational climate berperan signifikan terhadap work engagement karyawan. Mastery climate sebagai salah satu dimensi dari motivational climate, berperan signifikan terhadap keterikatan positif dalam bekerja. Sebaliknya, performance climate ternyata tidak menunjukkan peran yang berarti. Dengan demikian, dukungan terhadap pengembangan diri dan kemampuan karyawan dapat berperan sebagai job resource yang berkontribusi untuk menumbuhkan perasaan engaged pada pekerjaannya. Jika iklim yang mendorong kompetisi antar karyawan diterapkan begitu saja tanpa dibarengi kesempatan pengembangan diri maka tidak akan berdampak pada engagement karyawan. Oleh sebab itu, secara praktis sebaiknya perusahaan mem­per­timbang­kan bagaimana program-program pengembangan kemampuan kerja dan pengembangan diri karyawan dapat diimplementasikan dengan berkesinambungan dan seimbang daripada hanya sekedar program kompetisi kerja semata. 
Penilaian Kinerja Usaha Mikro dan Kecil, Perlukah? Winbaktianur Winbaktianur; Diana Harding; Zahrotur Rusyda Hinduan; Anissa Lestari Kadiyono
Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta Vol 4, No 1 (2020): Vol. 4 No. 1 April 2020
Publisher : Universitas Mercu Buana Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/biopsikososial.v4i1.10302

Abstract

UMK merupakan salah satu bentuk usaha yang dasar pendiriannya berasal dari individu atau sekelompok orang. Dalam prakteknya sudah banyak dukungan yang diberikan bagi unit usaha skala ini walaupun hasil produksi atau jasanya masih berskala kecil dan dalam bersaing dengan usaha menengah dan besar belum mampu bersaing. Perencanaan dan pengendalian perlu dilakukan yang mana tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan. Perencanaan dibuat untuk mempermudah dilakukannya penilaian atau evaluasi terhadap aktivitas usaha. Penilaian kinerja penting dilakukan untuk melihat sejauh mana usaha yang dijalankan telah mencapai tujuan, secara finansial mengukur seberapa besar profit yang diperoleh dalam suatu periode. Tujuan tulisan ini adalah membahas mengenai pentingnya dilakukan penilaian kinerja wirausaha skala usaha mikro dan kecil. Metode dalam tulisan adalah riset pustaka. Dalam pembahasannya akan diuraikan mengenai apa itu penilaian kinerja, faktor-faktor penilaian kinerja dan indikatornya serta diakhiri dengan manfaat dilakukannya penilaian kinerja.
ANALISIS TEMATIK SEBAGAI METODE ANALISA JOB INSECURITY PADA KARYAWAN MASKAPAI PENERBANGAN DI MASA COVID-19 Olivia Margareth Simamora; Anissa Lestari Kadiyono
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i1.1465

Abstract

The Covid-19 pandemic has weakened several industrial sectors, including the aviation industry. This uncertain situation, pressing conditions and changing work environment puts pressure on the existence of airlines and anxiety for its human resources. This research wants to describe how the job insecurity phenomenon is among airline employees. The study was conducted using a qualitative research approach using thematic analysis techniques and interviews as an assessment medium and using a purposive sampling technique. Thematic analysis is a data analysis technique used in qualitative research where the researcher collects descriptive data to answer research problems. Once the data is collected, the researcher continues to read the data with the intention of finding patterns, themes, sub-themes, and so on. The results of the research found that the Covid-19 pandemic directly contributed to changes in the organizational system which then made airlines implement rules such as changing work schedules, cutting wages, making adjustment to employee duties and functions, and laying off employees. Furthermore, this change in the organizational system has several impacts, such as a decrease in work productivity, employees doing things outside their main task, dissatisfaction at work, financial problems, and a tendency to turnover. The results of this study describe the dimensions of job insecurity, antecedent factors, and consequent factors. Keyword: Airlines, Covid-19, Job Insecurity, Thematic Analysis Pandemi Covid-19 telah melemahkan beberapa sektor industri, termasuk dalam industri penerbangan. Situasi yang tidak pasti, kondisi yang menekan dan lingkungan kerja yang berubah ini memberikan tekanan terhadap eksistensi maskapai penerbangan dan kecemasan pada para SDM-nya. Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana fenomena job insecurity pada karyawan maskapai penerbangan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis tematik dan wawancara sebagai media assesment serta menggunakan teknik purposive sampling. Analisis tematik adalah teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif dimana peneliti mengumpulkan data deskriptif untuk menjawab permasalahan penelitiannya. Begitu data dikumpulkan, peneliti akan terus-menerus membaca data dengan maksud menemukan pola, tema, sub tema, dan sebagainya. Hasil penelitian yang ditemukan adalah pandemi Covid-19 secara langsung menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan sistem organisasi yang kemudian membuat maskapai penerbangan menerapkan aturan seperti perubahan jadwal kerja, pemotongan gaji, melakukan penyesuaian terhadap tugas dan fungsi karyawan, hingga melakukan PHK. Selanjutnya perubahan sistem organisasi ini menimbulkan beberapa dampak seperti penurunan produktivitas kerja, karyawan mengerjakan hal di luar tugas utama, ketidakpuasan dalam bekerja, masalah finansial, dan kecenderungan untuk turnover. Hasil penelitian ini menggambarkan dimensi job insecurity, faktor anteseden dan faktor konsekuen. Kata Kunci: Analisis Tematik, Covid-19, Job Insecurity, Maskapai Penerbangan
KEMATANGAN KARIER MELALUI WORKSHOP KESIAPAN SANTRI DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Anissa Lestari Kadiyono; Hery Wibowo; Rezki Ashriyana Sulistiobudi; Agustina Nurshinta; Fami Oriza
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 4 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i4.6216

Abstract

Menempuh pendidikan setara SMA (Sekolah Menengah Atas) di Pesantren merupakan salah satu bentuk pendidikan menengah dalam upaya mencapai karier yang baik setelah lulus. Di sekolah jenis ini, pendidikan yang diselenggarakan bersifat terpadu antara kemampuan umum dan pemahaman religius. Kematangan karier menjadi salah satu hal yang penting bagi santri sebagai calon lulusan sehingga dapat merencanakan pekerjaan jangka panjang dengan terstruktur. Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai alternatif pengembangan karier di masa depan setelah lulus SMA dan memberikan keterampilan dalam melakukan eksplorasi minat dan bakat dalam menelaah alternatif pilihan yang akan ditempuh dalam upaya mencapai kematangan karier mereka. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk workshop yang terdiri dari pemberian materi, simulasi dan diskusi. Pengujian data dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pre dan post-test, diolah secara kuantitatif dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Berdasarkan hasil uji, ditemukan bahwa kegiatan ini efektif dalam memberikan wawasan dan kesempatan melakukan eksplorasi yang dibutuhkan oleh santri untuk mencapai kematangan karier yang lebih baik.
Workplace Spirituality Ditinjau dari Aspek Demografi: Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, dan Lama Bekerja di Organisasi Kitara Harumi; Yus Nugraha; Anissa Lestari Kadiyono
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.518 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v12i1.8894

Abstract

Workplace spirituality merupakan sebuah topik yang sedang menjadi perhatian di dunia organisasi. Workplace spirituality adalah pengakuan bahwa karyawan memiliki inner life yang terpelihara dan dipelihara oleh pekerjaan yang bermakna dalam konteks komunitas. Workplace spirituality memiliki tiga dimensi yaitu inner life, meaning and purpose in work, dan a sense of connection and community. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan workplace spirituality ditinjau dari aspek demografi meliputi: jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja di organisasi. Sampel penelitian adalah 81 orang karyawan yang telah bekerja pada sebuah organisasi atau perusahaan selama minimal satu tahun. Alat ukur yang digunakan adalah The Meaning and Purpose at Work Questionnaire yang telah di adaptasi ke dalam konteks budaya Indonesia. Analisis yang digunakan adalah t-test dan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan workplace spirituality ditinjau dari lama karyawan bekerja di organisasi, sedangkan bila ditinjau dari jenis kelamin dan tingkat pendidikan tidak terdapat pebedaan workplace spirituality. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya karyawan bekerja pada sebuah organisasi lebih memiliki makna pada workplace spirituality dibandingkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan karena karyawan yang memiliki masa kerja lebih lama pada sebuah organisasi akan merasakan keselarasan antara nilai organisasi dengan nilai pribadi karyawan yang dapat menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan spiritual individu.
Analisis Budaya Organisasi Stasiun Televisi Lokal X di Bandung dengan OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) Fauziyyah Sholeha Tunnisa; Anissa Lestari Kadiyono
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.977 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v11i2.9103

Abstract

ABSTRACTNow, the world has entered globalization, it forms an industry which is determined by the international market. This change has an impact on companies in the media and broadcasting sectors. Now, the company is trying to be at the advance with client-based values. Facing up this rapidly changing environment requires a strategy to adapt. Determination of these strategies can be helped by knowing the organizational culture that is owned by the company. Local television station X is one of the local television stations that has survived for more than 20 years in media and broadcasting sector, To determine a strategy to face the market in the future, this television station needs to know the organizational culture it has, so that it can determine the direction of the preferred organizational culture in the future. OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) is a measuring tool that is often used and precisely in diagnosing organizational culture and organizational effectiveness. This measuring instrument is filled by all employees of television station X from various positions. The results of this study indicate that the dominant organizational culture possessed by this television station is clan culture, but this culture still tends to be weak, this can be due to two dimensions of organizational culture that have different patterns. There is a need for improvement in the communication system to improve work communication relations between management levels at local television station X in order to form a strong corporate culture. ABSTRAK Saat ini telah memasuki globalisasi, hal tersebut membentuk industri yang ditentukan oleh pasar internasional. Perubahan ini berdampak pada perusahaan yang bergerak di sektor media dan broadcasting, sehingga saat ini perusahaan berusaha menjadi yang terdepan dengan nilai-nilai berbasis pada klien. Mengahadapi lingkungan yang cepat berubah ini diperlukan sebuah strategi untuk dapat beradaptasi. Penentuan strategi tersebut dapat terbantu dengan mengetahui budaya organisasi yang dimiliki oleh perusahaan. Stasiun televisi lokal X adalah salah satu stasiun televisi lokal yang bertahan setelah kurang lebih 20 tahun berkiprah dalam sektor media dan broadcasting, untuk menentukan strategi untuk menghadapi pasar dimasa yang akan datang, maka stasiun televisi ini perlu mengetahui budaya organisasi yang dimiliki, sehingga dapat menentukan arah budaya organisasi yang dilebih disukai dimasa yang akan datang. OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) merupakan alat ukur yang sering digunakan dan tepat dalam mendiagnosa budaya organisasi dan efektifitas organisasi. Alat ukur ini diisi oleh seluruh karyawan stasiun televisi X dari berbagai jabatan. Hasil dari penelitian ini, bahwa budaya organisasi dominan yang dimiliki oleh stasiun televisi ini adalah budaya clan, tetapi budaya ini masih cenderung lemah, hal tersebut dapat disebabkan dua dimensi budaya organisasi yang memiliki pola berbeda. Perlu adanya perbaikan dalam sistem komunikasi untuk memperbaiki hubungan komunikasi kerja antara level manajemen di stasiun televisi lokal X agar dapat membentuk budaya perusahaan yang kuat.
STRESS DAN COPING STRATEGY KARYAWAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Tria Annisa; Anissa Lestari Kadiyono
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 10 No 2 (2022): EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.712 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v10i2.456

Abstract

The corona virus or Covid-19 has spread to all corners of the world including Indonesia in a fast time. In an effort by the government to minimize the spread, a work from home policy was adopted. But not so with Social Security Program Company which is engaged in services. This study aims to conduct an analysis of stress and coping strategies that can provide benefits in the form of an understanding of how employees of Social Security Program Company gave an assessment of the necessity of working in an office during the pandemic. Cognitive understanding of stress conditions and coping strategies that will be done will contribute to the company on how employees assess the necessity of working in pandemic conditions. A total of two employees were offered semi-structured research. The data obtained were analyzed by coding. The results of the study said that working in an office causes stressful conditions for employees. Employees coping strategy to solve it. More employees use problem focused coping than emotional focused coping. One respondent used the positive reappraisal process in dealing with stressful conditions.
Konstruksi dan Validasi Alat Ukur Workplace Well-Being di Indonesia Vianda Maulidina; Anissa Lestari Kadiyono
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 3 (2021): J-P3K DESEMBER
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i3.119

Abstract

Penelitian dalam mengukur kesejahteraan karyawan di tempat kerja (workplace well-being) semakin banyak dilakukan oleh para peneliti di Indonesia. Page (2005) telah mengembangkan sebuah instrumen untuk melakukan pengukuran workplace well-being yaitu Workplace Well-being Index (WWBI) yang terdiri dari 17 aitem. Sejauh penelusuran peneliti, belum ada penelitian yang secara khusus melakukan pengembangan alat ukur workplace well-being dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk melakukan konstruksi alat ukur workplace well-being berdasarkan konsep teori Page (2005). Pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur ini dilakukan terhadap 102 karyawan tetap yang bekerja pada berbagai bidang perusahaan di Kota Bandung. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk pengujian validitas konstruk, dan teknik Alpha Cronbach untuk pengujian reliabilitas alat ukur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil konstruksi alat ukur Workplace Well-Being (WWB) yang diajukan dinyatakan valid dan reliabel. Artinya, alat ukur ini dinilai mampu mengukur workplace well-being seorang karyawan dengan tepat dan konsisten, sehingga dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
Cyberloafing, Baik atau Buruk?: Exploratory Case Study Karyawan Selama Pandemi Covid-19 Widad Zahra Adiba; Anissa Lestari Kadiyono; Yuliana Hanami
Performance: Jurnal Personalia, Financial, Operasional, Marketing dan Sistem Informasi Vol 28 No 2 (2021): Performance
Publisher : Faculty of Economics and Business Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jp.2021.28.02.4246

Abstract

Tindakan menggunakan internet untuk keperluan non-pekerjaan oleh karyawan saat jam kerja yang dikenal dengan istilah cyberloafing dapat menimbulkan dampak yang merugikan ataupun bermanfaat bagi perusahaan. Perilaku cyberloafing pada karyawan di masa pandemi meningkat selama program bekerja dari rumah (work from home) dilaksanakan. Hal ini disebabkan dengan adanya intensitas penggunaan internet yang lebih sering, misalnya untuk menunjang komunikasi jarak jauh antar sesama karyawan, atasan, dan/ atau klien. Informan dalam penelitian merupakan tiga karyawan dari berbagai perusahaan atau instansi yang bekerja WFH selama pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus eksploratori. Sedangkan teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan in-depth interview dengan berfokus pada empat dampak negatif dari cyberloafing, yaitu (1) produktivitas kerja menurun, (2) distraksi saat bekerja, (3) menguras waktu, energi dan fikiran, (4) interaksi dengan kolega berkurang, serta dampak positif cyberloafing (1) stres berkurang, (2) produktivitas kerja meningkat, (3) kreativitas meningkat, (4) balancing work/life). Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi alasan karyawan melakukan cyberloafing saat jam kerja, menggunakan tiga faktor yang sudah ditentukan dari penelitian terdahulu, yaitu untuk mencari hiburan karena bosan, untuk menghilangkan stres dan kelelahan, serta pengaruh lingkungan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh informan setuju bahwa cyberloafing lebih banyak memberikan dampak positif dibandingkan negatif. Cyberloafing akan membuat pekerjaan lebih menarik, karena menjelajahi situs media sosial, menonton video online, atau belanja online akan menjaga kepuasan kerja, kreativitas, kesejahterahan, sebagai pemulihan karyawan bahkan membuat karyawan lebih bahagia.
Co-Authors Agustina Nurshinta Aida Rahmania Airin Triwahyuni Aji Samba Pranata Citra Aldian Ramadhan Andrea Pardosi Andriani, Endah Anjani, Sekar Ayu Annida Thian Ardiwinata, Maya Rosmayati Arfian Arief Budiarto Aulia Anisyah Fassa Bagus Bagaskara Bella Saviera Chindy Yoanita Subandrio Citra, Aji Samba Pranata Deliana, Serawanti Diana Harding Diana Harding Diana Harding Elsa Tamara Shalsabila Endah Andriani Endang Yuniarti Endang Yuniarti Parmoredjo Erna Susiati Fami Oriza Fauziyyah Sholeha Tunnisa Fauziyyah Sholeha Tunnissa Febbyros Anmarlina Feby Satya Wirawati Fikri, Aldinel Firmansyah, AF Mirza Galih Aldiansyah Gianti Gunawan Gianti Gunawan Gianti Gunawan Gloria Wilona Kawilarang Gunawan, Gianti Hardiyanti, Revina Harumi, Kitara Hendriati Agustiani Hendriati Agustiani, Hendriati Hery Susanto Hery Wibowo Hesti Puspitasari Intan Nurliawati Ismeralda Putri Hasiani Jupitawati, Ratna Karima Astari Kartika Nuradina Kitara Harumi Lisma Aisyatul Azizah Lita Oktaviani Lukmanul Hakim Marina Sulastiana Maya Rosmayanti Ardiwinata Maya Rosmayati Ardiwinata Maya Rosmayati Ardiwinata Megawati Batubara Meilani Rohinsa Michellina Agatha Nadine Silvana Chairiza Yaqin Nenny Ika Putri Simarmata Nisrina Budiana Putri Nugraha, Yus Nur Annisa, Siti Fauziah Nurul Yanuarti Nyayu Nazihah Khairunnisa Olivia Margareth Simamora Pangestuti, Retno Rahma Talitha Rangga Alam Purnama Ratna Jupitawati Ratna Jupitawati rezki ashriyana sulistiobudi Rezki Ashriyana Sulistiobudi Rezki Ashriyana Sulistiobudi Rezki Ashriyana Sulistiobudi Rezki Ashriyana Sulistiobudi, Rezki Ashriyana Rizki Ananda Tiarga Sekar Afrila Miftakhul Jannah Sekar Ayu Anjani Sekar Ayu Anjani Sekar Ayu Anjani Serawanti Deliana Shafa Jasmine Khoirunnisaa Shafia Islaha Shaufika Virisya Utami Simarmata, Nenny Ika Putri Subandrio, Chindy Y Sulistiobudi, Rezki Ashriyana Sulistiobudi, Rezki Ashriyana Surya Cahyadi, Surya Tanjung, Firza Yusani Tiarga, Rizki Ananda Tria Annisa Triwahyuni, Atikah Tunnisa, Fauziyyah Sholeha Vianda Maulidina Wahyu Anoegrah Nur Aprizal Widad Zahra Adiba Winbaktianur Winbaktianur Wirawati, Feby Satya Witriani Witriani Yuliana Hanami Yus Nugraha Yuyun Hidayat Zahra Purwajatnika Zahrotur Rusyda Hinduan Zainal Abidin