KESEHATAN REPRODUKSI MAHASISWA : KEBUTUHANINFORMASI DAN PELAYANANStudi Kualitatif di Jakarta BaratRaditya Wratsangka1ABSTRACTBackground: Young people comprise students are a considerably large segment of the world populationwith important future roles, who face reproductive health-associated risks, such as sexually transmitteddiseases, HIV/AIDS, sexual violence, unwanted pregnancy, and unsafe abortion. They are less informed,less experienced, and less comfortable in accessing reproductive health services and even face resistancefrom adults when attempting to do so.Objective: To assess the reproductive health information, types, access and models of services requiredby students.Method: This was a qualitative study involving students from three universities in West Jakarta. Datacollection was by focus group discussion and indepth interviews. Data were validated by triangulation ofinformation sources and method. Data analysis was performed by content analysis method to extract theroot of the problem.Result and Discussion: Fourteen unmarried students were involved as informants/respondents. Severalhad inadequate knowledge of reproductive health and difficulties in accessing appropriate informationsources, so that they engaged in risky behavior for various reasons. The informants expressed their needfor reliable information, accessible and friendly professional counselling and clinical reproductive healthservices, and also that guarantee their privacy.Conclusion: Information, counselling and clinical services should be instituted that meet the requirementsof students for improving their reproductive health.Key words: reproductive health, information, counselling, servicesABSTRAKLatar Belakang: Kaum muda -termasuk mahasiswa- dengan populasi yang besar dan peran yang penting dimasa depan, menghadapi berbagai risiko yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya, seperti: infeksimenular seksual, HIV/AIDS, kekerasan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidakaman. Selama ini kaum muda kurang mendapatkan informasi, kurang berpengalaman, dan kurang nyamanmengakses pelayanan kesehatan reproduksi, bahkan mendapat tentangan dari kelompok dewasa, ketikamereka mencoba untuk memperoleh informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan.Tujuan: Mendapatkan gambaran tentang informasi, jenis, akses dan model pelayanan kesehatan reproduksiyang dibutuhkan oleh mahasiswa.Metode: Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan melibatkan mahasiswa dari 3 Universitas diJakarta Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam. Validasi data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber informasi dan metode. Analisis datadilakukan dengan content analysis method untuk menggali akar permasalahan.Hasil dan Pembahasan: Sebanyak 14 mahasiswa dilibatkan sebagai informan/responden yang semuanyabelum menikah. Sebagian informan kurang pengetahuannya di bidang kesehatan reproduksi, mengalamikesulitan mengakses informasi dan sumber yang tepat, sehingga terlibat dalam perilaku berisiko. Parainforman umumnya menyatakan kebutuhannya terhadap pelayanan konseling dan klinis kesehatanreproduksi yang profesional, mudah diakses, ramah dan tetap bisa menjaga privacy mereka.Kesimpulan: Dibutuhkan pelayanan informasi, konseling dan klinis yang sesuai kebutuhan mahasiswauntuk meningkatkan kesehatan reproduksinya.Kata kunci: kesehatan reproduksi, informasi, konseling, pelayanan1 Bagian Obstetri dan Ginekologi - Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti /Pusat Konseling, Informasi dan Edukasi Kesehatan Reproduksi Universitas Trisakti