Pendahuluan: Disfagia merupakan salah satu menifestasi pada pasien stroke iskemik. Disfagia memiliki kaitan dengan komplikasi pulmonal khususnya pneumonia, juga berkaitan dengan malnutrisi dan dehidrasi. Penelitian pengaruh disfagia terhadap luaran klinis masih terbatas dan hasilnya kontroversial. Tujuan: Menilai hubungan disfagia dengan luaran klinis buruk pada stroke iskemik. Metode: Studi kohort retrospektif terhadap 150 pasien berusia lebih dari 40 tahun. Subjek tercatat dalam stroke registry Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (2012-2015). Luaran klinis diukur dengan modified Rankin Scale (mRS). Data dianalisis univariat dilanjutkan dengan analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Data 150 pasien stroke iskemik terdiri dari 91 laki-laki (60.7%) dan 59 perempuan (39.3%). Sebanyak 49 pasien berusia lebih dari tujuh puluh tahun.Pasien dengan disfagia sebanyak 75 orang. 65 pasien di antaranya menunjukkan luaran klinis buruk (mRS≥2). Analisis bivariat menunjukkan beberapa variabel yang signifikan terhadap luran klinis buruk yaitu disfagia (RR: 2.241, 95% CI: 1.663 - 3.021, p:<0,001 ), jenis kelamin (RR: 0.688, 95%CI: 0.515 – 0.920, p:0,006), tingkat kesadaran (RR: 1,67, 95%CI: 1,30 – 2,16, p:<0,001), afasia (RR: 1.697, 95%CI: 1.406 - 2.048, p:<0,001), disartria (RR: 0.542, 95%CI: 0.327 - 0.900, p:0,002) dan kekuatan otot buruk (RR: 1,52, 95%CI: 0,67-3,44, p:0,021). Analisis multivariat menunjukkan bahwa disfagia secara independen memiliki hubungan dengan luaran klinis buruk pada stroke (RR: 2.022, 95%CI: 1.513-2.701, p:<0,001). Simpulan: Kejadian disfagia memiliki hubungan dengan luaran klinis buruk pada pasien stroke iskemik.Background: Dysphagia is one of manifestation in ischemic stroke. Dysphagia is associated with pulmonary complication especially pneumonia, malnutrition and dehydration. Studies on the impact of dysphagia on clinical outcomes are still limited and the results are controversial. Aim: To investigate the association between dysphagia in ischemic stroke with poor clinical outcome. Methods: A retrospective cohort study of 150 patients older than 40 year-old recorded in Stroke Registry Bethesda Hospital Yogyakarta (2012-2015).Clinical outcomes were evaluated with the modified Rankin Scale (mRS). Data analysis were univariate, bivariate followed by the chi-square and multivariate logistic regression. Results: Among 150 patients with ischemic stroke, ninety-one male (60.7%) and fifty-nine female (39.3%). Forty nine patients (32.7%) were more than 70 year-old. Dysphagia occured in 75 patients (50%) and 65 of those with poor functional outcome (mRS≥2). Bivariate analysis showed that variables significantly associated to clinical outcomes are dysphagia (RR: 2.241, 95% CI: 1.663 - 3.021, p:<0,001 ), gender (RR: 0.688, 95%CI: 0.515 – 0.920, p:0,006), consciousness (RR: 1,67, 95%CI: 1,30 – 2,16, p:<0,001), aphasia (RR: 1.697, 95%CI: 1.406 - 2.048, p:<0,001), dysarthria (RR: 0.542, 95%CI: 0.327 - 0.900, p:0,002) and poor muscle strength (RR: 1,52, 95%CI: 0,67-3,44, p:0,021). Multivariate analysis showed that dysphagia was independently associated with poor clinical outcome of stroke (RR: 2.022, 95%CI: 1.513-2.701, p:<0,001). Conclusion : Dysphagia is associated with poor functional outcome in ischemic stroke patients.