Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH Widyastuti, Diah Suwarti; Sugiarto, Sugiarto
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 7, No 2 (2015): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.33 KB)

Abstract

Arrester is a device used to protect equipment and electrical systems against overvoltage that one reason is the surge of lightning. Because lightning is a natural phenomenon that the process can not be predicted about time and magnitude of the impulse currents, and if arrester hit by lightning impulse with high peak current value and than arrester is feared can not operate as it should. This research use three impulse current peak value there are 533.33A (0.03 pu), 3866.6A (0.3 pu) and 6858.7A (0.5 pu) tested at low voltage arresters. The test results shown the highest value of leakage current arrester at a maximum voltage of operation (Uc) after buffeted by the current impulse has a value of leakage current 0,32 mA, 0,33 mA and 0,33 mA respectively, still below 1 mA (corresponding international standard IEC 61643-1 Edition 2.0 03/2005). Based on the value of leakage current, it can be said that the arresters in good condition and have not changed the characteristics of volt-ampere (current leaking still relatively the same) and still have good insulating properties even after the current impulse overwritten. The highest value of residual voltage arresters at the peak impulse voltage 10 kV, 15 kV, 20 kV and 24 kV, is 1124 Volt meaning that the margin has exceeded the limit of endurance voltage VW1 class (1000 Volts) amounted to 112.4%, and not exceed the VW2 (2000 Volt) amounted to 43.5%, according to ISO standard 04-7021.21-2004, arresters can be used to protect the electrical equipment with voltage endurance on VW2 class.
PERAN DAN PARTISIPASI ISTRI BURUH TANI DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA Ridayati .; Diah Suwarti
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v2i2.482

Abstract

Peran seorang ibu dalam membentuk sebuah rumah tangga yang sejahtera sangatlah besar karena ibu bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga dan pendidikan anak serta pengaturan biaya hidup keluarga. Pada keluarga yang perekonomiannya tergolong rendah seperti buruh tani, banyak kaum ibu yang menjadi penyelamat perekonomian rumah tangganya yaitu ikut mencari nafkah tambahan bagi keluarga karena penghasilan ayah sebagai pencari nafkah kurang mencukupi. Keterlibatan kaum perempuan di sektor publik selain di sektor domestik ini disebut peran ganda perempuan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui peran istri buruh tani dalam meningkatkan ekonomi keluarganya di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman dan bentuk partisipasinya. Metode penelitian yang dipakai adalah Statistik Deskriptif Evaluatif untuk mendiskripsikan partisipasi buruh tani. Lebih lanjut, statistika deskriptif berupa perhitungan tabulasi silang (Cross Tabulation) digunakan untuk mengetahui peran istri buruh tani. Hasil Analisis menunjukkan bahwa meskipun peran istri buruh tani tidak mempengaruhi penghasilan suami, menurut uji Chi Kuadrat, namun Partisipasinya sangat besar dalam bentuk membantu suami dalam ikut bekerja di sektor publik. Kata Kunci: Istri Buruh Tani, Peran Ganda, Kesejahteraan Keluarga
PENGARUH SISTEM PENTANAHAN GARDU DISTRIBUSI TERHADAP TEGANGAN SENTUH Dulhadi; Diah Suwarti Widyastuti; Indra Budhi Frebrianto
KURVATEK Vol 6 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v6i1.1797

Abstract

Sistem pentanahan pada gardu distribusi diperlukan untuk mengatasi terjadinya tegangan sentuh baik pada transformator maupun benda konduktor lain yang melekat padanya. Batas maksimal tegangan sentuh yang masih dianggap belum membahayakan manusia sebesar 50 volt (PUIL 2000). Salah satu terjadinya tegangan sentuh karena faktor sistem pentanahan yang tidak memenuhi syarat dan adanya aliran arus gangguan hubung singkat pada rangkaian tertutup. Kondisi ini berbahaya bagi manusia yang menyentuhnya dan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan membandingkan sistem pentanahan eksisting (Solid Grounding) dan Grid Grounding (baru) pada gardu distribusi untuk mengetahui sistem pentanahan tersebut aman bagi manusia. Metode yang digunakan adalah pengukuran pentanahan eksisting (Sistem Solid Grounding ) dan pengukuran pentanahan pada sistem baru (Grid System Grounding) sejumlah 20 titik sistem terintegrasi. Data hasil pengukuran digunakan untuk menghitung besaran tegangan sentuh pada masing-masing sistem tersebut. Hasil penelitian kondisi pentanahan eksisting sebesar 5,056 ohm dapat menyebabkan tegangan sentuh sebesar 1013,906 Volt serta sistem grid dari hasil uji coba 20 titik didapat 0,16 Ohm dan tegangan sentuh sebesar 42,14 Volt. Kesimpulan yang didapatkan bahwa kondisi sistem pentanahan eksisting belum dapat memperkecil tingkat bahaya tegangan sentuh bagi manusia sedangkan sistem grid dapat mengamankan manusia dari bahaya tegangan sentuh. Kata kunci: Sistem Pentanahan, Tegangan Sentuh, Trafo Distribusi.
IMPLEMENTASI LOW PASS FILTER PADA PEMBATAS BIDANG KOMUNIKASI SUARA UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS KANAL KOMUNIKASI Arif Basuki; Diah Suwarti Widyastuti; Cipto Driyo
KURVATEK Vol 6 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v6i2.2743

Abstract

Audio Low Pass Filter pada sistem komunikasi telepon maupun radio memiliki frekuensi cut-off sebesar 4 KHz. Lebar bidang ini dianggap cukup untuk “memotong” sumber sinyal vokal manusia sebesar 20 KHz. Kebutuhan kanal komunikasi semakin meningkat namun alokasi frekuensi terbatas. Salah satu metode untuk meningkatkan kanal komunikasi adalah “mempersempit” frekuensi cut-off Low Pass Filter. Penelitian ini menggunakan Sallen and Key Butterwworth Low Pass Filter orde 4 dengan frekuensi cut-off divariasi mulai dari 4 KHz sampai 500 Hz. Pada setiap frekuensi cut-off dilakukan pengenalan suara, apakah masih dapat dikenali atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemotongan sinyal audio dengan frekuensi cut-off 4 KHz, 3,5 KHz, 3 KHz, dan 2,5 KHz, sinyal masih dapat dikenali, sehingga diperoleh lebar bandwidth 2,5 KHz x 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan bandwidth 5 KHz diperoleh peningkatan kapasitas kanal komunikasi sebesar 66,67%.
DAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH Diah Suwarti Widyastuti; Sugiarto Sugiarto
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 7, No 2 (2015): November
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.33 KB) | DOI: 10.28989/angkasa.v7i2.151

Abstract

Arrester is a device used to protect equipment and electrical systems against overvoltage that one reason is the surge of lightning. Because lightning is a natural phenomenon that the process can not be predicted about time and magnitude of the impulse currents, and if arrester hit by lightning impulse with high peak current value and than arrester is feared can not operate as it should. This research use three impulse current peak value there are 533.33A (0.03 pu), 3866.6A (0.3 pu) and 6858.7A (0.5 pu) tested at low voltage arresters. The test results shown the highest value of leakage current arrester at a maximum voltage of operation (Uc) after buffeted by the current impulse has a value of leakage current 0,32 mA, 0,33 mA and 0,33 mA respectively, still below 1 mA (corresponding international standard IEC 61643-1 Edition 2.0 03/2005). Based on the value of leakage current, it can be said that the arresters in good condition and have not changed the characteristics of volt-ampere (current leaking still relatively the same) and still have good insulating properties even after the current impulse overwritten. The highest value of residual voltage arresters at the peak impulse voltage 10 kV, 15 kV, 20 kV and 24 kV, is 1124 Volt meaning that the margin has exceeded the limit of endurance voltage VW1 class (1000 Volts) amounted to 112.4%, and not exceed the VW2 (2000 Volt) amounted to 43.5%, according to ISO standard 04-7021.21-2004, arresters can be used to protect the electrical equipment with voltage endurance on VW2 class.
Virtual Laboratory of Unbalanced Transient Condition in Synchronous Generator Sugiarto Kadiman; Arif Basuki; Diah Suwarti
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 5, No 1: January 2017
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v5.i1.pp1-10

Abstract

The electrical engineering department at the Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS), Yogyakarta has recently reconnoitered virtual laboratories for its undergraduate synchronous generator course to complement existing full-scale laboratory equipment. This study explores virtual laboratory development to be treated as an accessorial tool for enhancing instruction. The focus of this synchronous generator course is the dynamic transient behavior of the system after small disturbances as affected by the unbalanced load. The work is mainly carried out through nonlinear simulations under Matlab-Simulink. Results of the first version of the synchronous generator virtual laboratory and details of its development are provided.
INTENSITAS PENERANGAN PADA RUANG KELAS DAN LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA Diah Suwarti Widyastuti
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-13 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pencahayaan merupakan jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan, salah satu faktor  yang dapat dilaksanakan adalah mengupayakan  pencahayaan alam maupun buatan tidak menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas sesuai dengan fungsi ruangnya. Pengukuran Intensitas Penerangan dapat menggunakan alat Luxmeter. (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/Sk/Xi/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja perkantoran Dan Industri), Pencahayaan buatan harus sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan, keamanan dan memenuhi ketentuan yang berlaku untuk bangunan gedung, serta  memenuhi persyaratan minimal sistem pencahayaan buatan dalam bangunan gedung. Intensitas penerangan minimum untuk ruang kelas dan laboratorium adalah 250 lux dan 500 lux. (SNI 03-6575-2001 Tentang  Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung). Penelitian tentang Intensitas penerangan pada ruang kelas dan laboratorium dengan menggunakan metode eksperimental pada jurusan Teknik Elektro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode pengukuran setempat, nilai Intensitas penerangan pada ruang laboratorium listrik dasar,  laboratorium pengaturan,  laboratorium instalasi listrik dan Ruang kelas A17, A18, A25 dan A26  masing- masing sebesar 127,33 lux, 136,03 lux,  136,33 lux,   72,03 lux,  78,90 lux,   91,10 lux dan 90,07 lux. Menggunakan metode pengukuran umum , nilai Intensitas penerangan pada ruang laboratorium listrik dasar, laboratorium pengaturan, laboratorium instalasi listrik dan Ruangkelas A17, A18, A25 dan A26  masing- masing sebesar 138,20  lux, 124,73 lux , 124,80 lux, 53,50 lux,  69,73 lux,   73,87 lux dan 95,93 lux  masih dibawah nilai yang distandarkan sesuai   SNI 03-6575-2001 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/Sk/Xi/2002 yaitu minimal sebesar 500 lux untuk ruang laboratorium dan 250 lux untuk ruang kelas. Kata Kunci: Intensitas penerangan, lux meter, SNI 03-6575-2001 
MONITORING DAYA LISTRIK LABORATORIUM INSTALASI LISTRIK INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA (ITNY) BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) Diah Suwarti Widyastuti
Retii 2020: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-15
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laboratorium Instalasi Listrik yang melayani praktikum Instalasi Listrik, praktikum perancangan instalasi Listrik dan praktikum instalasi listrik rumah tangga dan industri. Penggunaan daya listrik yang tidak terpantau terutama saat beban puncak mengakibatkan sering terjadi penggunaan daya yang berlebihan. Karena itu, sering terjadi MCB trip pada Panel Hubung Bagi ( PHB) di ruang dengan penggunaan beban yang tinggi, sehingga diperlukan cara untuk memonitor penggunaan daya listrik pada Lab Instalasi Listrik. Penelitian ini akan merancang monitoring daya listrik di Laboratorium Instalasi Listrik menggunakan konsep Internet of Thing (IOT) diharapkan dapat memberikan informasi penggunaan daya listrik secara real time pada pengguna dan dapat dipantau menggunakan telepon pintar. Energi listrik disensor oleh sensor PZEM 004t kemudian diproses oleh Node MCU ESP 8266 untuk koneksi dengan jaringan WiFi untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data. Aplikasi Blynk pada telepon pintar diperlukan untuk dapat melihat tampilan data maupun grafik yang dihasilkan. Error rata rata yang terjadi pada pengukuran daya antara alat ukur dengan alat monitoring adalah sebesar 2,98%, dengan kesalahan terbesar adalah 9,3 % pada saat pengukuran solder listrik. Kesalahan dapat diakibatkan karena elemen pemanas solder listrik yang belum stabil panasnya.
Desain Pemasangan Lightning Rod pada Hotel Kimaya Kota Yogyakarta Christina Manitik; Budi Utama; Diah Suwarti Widyastuti
Aviation Electronics, Information Technology, Telecommunications, Electricals, Controls (AVITEC) Vol 5, No 2 (2023): August
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/avitec.v5i2.1741

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pemasangan lightning rodsehingga diharapkan dapat secara optimal memproteksi bangunan hotel Kimaya Yogyakarta. Desain yang digunakan adalah dua dan empat lightning rod dengan menerapkan metode bola gelinding (Rolling Sphare Method) pada kedua desain tersebut dengan Amplitudo 10 kA. Hasil analisis antara dua dan empat lightning rod diperoleh kesimpulan bahwa kedua desain tersebut belum dapat memproteksi hotel secara optimal dari sambaran petir, maka dari itu perlu adanya penambahan dua tanduk pada sudut bangunan sehingga bola tidak menyentuh bangunan dan melindungi hotel dari sambaran petir. Area permukaan yang diciptakan oleh dua lightning rod adalah ± 6.082 m2,  area terproteksi yang diciptakan oleh empat lightning rod adalah ± 11.689 m2. Sedangkan dengan adanya penambahan dua tanduk pada sudut bangunan menciptakan area terproteksi seluas ± 13.684 m2.
Rancang Bangun Receiver Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) Menggunakan RTL-SDR R820T2 Flight Aware Denny Dermawan; Paulus Setiawan; Wahyudin Wahyudin; Diah Suwarti Widyastuti
Jurnal Teknologi Elektro Vol 14, No 3 (2023)
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak — Teknologi radar pada bandar udara mulai tergantikan oleh sistem Automatic Dependent Survaillance Broadcast (ADS-B) karena ketidakmampuan radar dalam mendeteksi pesawat yang tertutup awan tebal, untuk menggantikan fungsi radar di beberapa bandar udara masih menggunakan situs Flightradar24 sebagai sumber informasi karena untuk membangun sebuah stasiun ADS-B membutuhkan biaya yang mahal. Akan tetapi Flightradar24 memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah pengguna diharuskan untuk membayar atau berlangganan secara berkala jika ingin menampilkan informasi lebih detail, dan delay karena pemrosesan data yang membutuhkan akses koneksi internet. Receiver ADS-B bekerja dengan menunggu dan menerima transmisi dari pesawat terbang yang berisi informasi posisi pesawat secara berkala, dalam merancang receiver ADS-B ini peneliti menggunakan jenis RTL-SDR R820T2 Flight Aware dengan nilai gain sebesar 19 dB, dan penambahan antena ADS-B 1090 MHz. Hasil pengujian rancangan receiver ADS-B yaitu, receiver mampu menerima sinyal dan data parameter target ADS-B dengan jarak jangkauan sejauh 353 km pada range software adsbSCOPE dan 346,89 km secara perhitungan menggunakan metode harvesine formula. Kata Kunci— ADS-B, antena ADS-B 1090 MHz, RTL-SDR R820T2 Flight Aware