Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERANCANGAN DETAIL STRUKTUR LERENG DAN PERKERASAN JALAN PADA PROYEK PENAMBAHAN LAJUR RUAS KOPO – BUAH BATU TOL PURBALEUNYI Saniy, Aghnia Monica; Syahril, Syahril; R. S., Atmy Verani
Potensi : Jurnal Sipil Politeknik Vol 19, No 1 (2017): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Potensi : Jurnal Sipil Politeknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek Pelebaran Lajur Ruas Kopo – Buah Batu Jalur B Tol Purbaleunyi adalah proyek penambahan lajur yang bertujuan untuk menanggulangi kemacetan yang terjadi di ruas tersebut. Pelebaran dilakukan dimulai dari KM 136+050 sampai KM 143+100. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, lokasi timbunan di KM 139+925 dan KM 142+750 memiliki kondisi tanah yang memiliki angka keamanan < 1,5 yang menunjukkan bahwa lereng timbunan tersebut tidak aman sehingga perlu dibuat perkuatan yaitu dinding penahan tanah. Selain itu, dilakukan perancangan perkerasan yang sesuai dengan kondisi tanah lapangan, perhitungan rencana anggaran biaya (RAB), dan perancangan metoda pelaksanaan pekerjaan. Perancangan dinding penahan tanah dimulai dengan mencari dimensi dinding penahan tanah dan menghitung gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah. Setelah itu, dilakukan pengecekan terhadap stabilitas geser, guling, daya dukung dan penurunan. Untuk perancangan perkerasan dihitung dengan mempertimbangkan, kondisi tanah, lalu-lintas harian rata-rata (LHR), dan umur rencana menggunakan AASHTO 1993. Sementara untuk, RAB dihitung menggunakan AHSP Bina Marga 2013 dan metode pelaksanaan dibuat sesuai dengan kondisi lapangan. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan dimensi dinding penahan tanah dengan lebar bawah 3 m, lebar atas 0,3 m, tinggi bagian bawah pondasi 0,5 m dan tinggi total dinding 4 m. Dinding penahan tanah perlu ditambahkan tiang pancang untuk meningkatkan daya dukung, dengan jumlah tiang di KM 139+425 sebanyak 20 tiang diameter 40 cm yang menghasilkan daya dukung grup tiang 1878,421 KN, pergerseran kepala tiang sebesar 1,065 cm, penurunan sebesar 1,29 cm, dan angka keamanan lereng 2,335. Untuk jumlah tiang di KM 142+750 sebanyak 10 tiang diameter 30 cm yang menghasilkan daya dukung grup tiang 2049,398 KN, pergerseran kepala tiang sebesar 1,009 cm, penurunan sebesar 2,398 cm, dan angka kemanan lereng 1,883. Untuk jenis perkerasan yang sesuai dengan kondisi tanah di lapangan adalah perkerasan kaku dengan tebal aggregat kelas A 30 cm, lean concrete 10 cm, dan tebal pelat beton 27 cm. Hasil rencana anggaran biaya seluruh pekerjaan adalah Rp 35.000.000.000 dengan metode pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada siang hari.
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP DAYA REKAT TACK COAT Sihombing, Atmy Verani Rouly
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.669 KB)

Abstract

ABSTRAKPenggunaan tack coat sebagai lapis perekat baik pada lapisan perkerasan lama baru sangat dibutuhkan. Idealnya penggunaan tack coat untuk pelapisan ulang membutuhkan penundaan waktu maksimum selama dua jam, namun gangguan cuaca dan masalah lalu lintas sering kali menyebabkan penundaan waktu tack coat lebih dari penundaan waktu maksimum tack coat. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui daya rekat tack coat yang penundaannya waktu selama lebih dari biasa 5 jam dan dipanaskan kembali hingga mencapai temperatur tack coat yang bervariasi sebelum lapisan jalan baru dihamparkan. Pada penelitian ini dilakukan terhadap lataston HRS-WC, aspal pen 60, dengan kadar aspal 8,5%. Benda uji lapisan perkerasan lama diambil dari lapangan, kemudian ditambahkan tack coat sebanyak 0,0327 gr/cm2sebagai lapis perekat dengan lapisan perkerasan baru pada setiap benda uji. Variasi temperatur tack coat yang digunakan adalah 40oC, 50oC, 60oC, 70oC, dan 80oC, yang masing-masing terdiri dari tiga buah contoh uji. Uji terakhir yang dilakukan adalah dengan menggunakan alat uji geser, untuk mengetahui tahanan geser dari pergeseran benda uji. Berdasarkan analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa tack coat masih dapat digunakan sebagai lapis perekat pada temperatur tack coat sebesar 42oC hingga 82oC.Kata kunci : tack coat, lataston HRS-WC, aspal pen 60, temperatur, tahanan geser
POTENSI BIOASPAL PADA BAHAN DAUR ULANG ASPAL DAN CAMPURAN BERASPAL HANGAT Sihombing, Atmy Verani Rouly; Subagio, Bambang Sugeng; Hariyadi, Eri Susanto
Jurnal Transportasi Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.336 KB) | DOI: 10.26593/jt.v18i1.2975.%p

Abstract

Abstract Bioasphalt are asphalt produced from non-food ingredients which can be renewed. In addition to being used as a binder in asphalt mixture, since it is derived from lignin-containing biomass, bioasphalt also has the potential as rejuvenator for a mixture containing reclaimed asphalt pavement as well as additive for warm mixed asphalt technology due to its rheological properties that can reduce mixing temperatures up to 20°C. America, Europe, Japan and Australia have started their research on bioasphalt since the last few years. Indonesia itself can produce bioasphalt from coconut shells, but the research related to bioasphalt potency in paved mixture technology is still very limited. To prove the potential of bioasphalt, research needs to be done by evaluating the performance of bioasphalt available in Indonesia as a rejuvenator in Hot Mix Asphalt containing Reclaimed Asphalt Pavement and as an additive for warm mixed asphalt technology. Keywords: bioasphalt, hot mix asphalt, reclaimed asphalt pavement, warm mix asphalt  Abstrak Bioaspal adalah aspal yang dihasilkan dari bahan nonmakanan dan dapat diperbaharui. Selain dapat digunakan sebagai bahan pengikat campuran beraspal, karena berasal dari biomassa yang mengandung lignin, bioaspal juga berpotensi sebagai bahan peremaja untuk campuran yang mengandung reclaimed asphalt pavement serta sebagai bahan tambah untuk teknologi campuran beraspal hangat karena sifat reologinya yang dapat menurunkan temperatur pencampuran hingga 20°C. Amerika, Eropa, Jepang, dan Australia telah memulai penelitian terhadap bioaspal sejak beberapa tahun belakangan. Indonesia sendiri sudah dapat menghasilkan bioaspal yang berasal dari tempurung kelapa, hanya saja penelitian terkait potensi bioaspal pada teknologi campuran beraspal masih sangat minim. Untuk membuktikan potensi bioaspal tersebut, perlu dilakukan penelitian dengan mengevaluasi kinerja bioaspal yang ada di Indonesia sebagai bahan peremaja pada campuran beraspal panas yang mengandung reclaimed asphalt pavement dan sebagai bahan tambah penurun temperatur pencampuran untuk teknologi campuran beraspal hangat. Kata-kata kunci: bioaspal, campuran beraspal panas, reclaimed asphalt pavement, campuran beraspal hangat
POTENSI BIOASPAL PADA BAHAN DAUR ULANG ASPAL DAN CAMPURAN BERASPAL HANGAT Atmy Verani Rouly Sihombing; Bambang Sugeng Subagio; Eri Susanto Hariyadi
Jurnal Transportasi Vol. 18 No. 1 (2018)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.336 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v18i1.2975.59-66

Abstract

Abstract Bioasphalt are asphalt produced from non-food ingredients which can be renewed. In addition to being used as a binder in asphalt mixture, since it is derived from lignin-containing biomass, bioasphalt also has the potential as rejuvenator for a mixture containing reclaimed asphalt pavement as well as additive for warm mixed asphalt technology due to its rheological properties that can reduce mixing temperatures up to 20°C. America, Europe, Japan and Australia have started their research on bioasphalt since the last few years. Indonesia itself can produce bioasphalt from coconut shells, but the research related to bioasphalt potency in paved mixture technology is still very limited. To prove the potential of bioasphalt, research needs to be done by evaluating the performance of bioasphalt available in Indonesia as a rejuvenator in Hot Mix Asphalt containing Reclaimed Asphalt Pavement and as an additive for warm mixed asphalt technology. Keywords: bioasphalt, hot mix asphalt, reclaimed asphalt pavement, warm mix asphalt  Abstrak Bioaspal adalah aspal yang dihasilkan dari bahan nonmakanan dan dapat diperbaharui. Selain dapat digunakan sebagai bahan pengikat campuran beraspal, karena berasal dari biomassa yang mengandung lignin, bioaspal juga berpotensi sebagai bahan peremaja untuk campuran yang mengandung reclaimed asphalt pavement serta sebagai bahan tambah untuk teknologi campuran beraspal hangat karena sifat reologinya yang dapat menurunkan temperatur pencampuran hingga 20°C. Amerika, Eropa, Jepang, dan Australia telah memulai penelitian terhadap bioaspal sejak beberapa tahun belakangan. Indonesia sendiri sudah dapat menghasilkan bioaspal yang berasal dari tempurung kelapa, hanya saja penelitian terkait potensi bioaspal pada teknologi campuran beraspal masih sangat minim. Untuk membuktikan potensi bioaspal tersebut, perlu dilakukan penelitian dengan mengevaluasi kinerja bioaspal yang ada di Indonesia sebagai bahan peremaja pada campuran beraspal panas yang mengandung reclaimed asphalt pavement dan sebagai bahan tambah penurun temperatur pencampuran untuk teknologi campuran beraspal hangat. Kata-kata kunci: bioaspal, campuran beraspal panas, reclaimed asphalt pavement, campuran beraspal hangat
PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DARI SUMBER YANG BERBEDA TERHADAP KINERJA CAMPURAN BERASPAL PORUS Atmy Verani Rouly Sihombing
Jurnal Transportasi Vol. 20 No. 3 (2020)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v20i3.4465.181-190

Abstract

Abstract Porous asphalt mixture is an asphalt mixture that uses open-graded aggregate, which is dominated by coarse aggregate. This mixture tends to be stiffer and more brittle. This research was conducted, to see the effect of aggregates originating from different areas on the performance of the porous asphalt mixture. The aggregates used in this study come from 2 different sources, namely Batujajar and Majalengka. This study shows that the use of aggregates from different areas provides different mixture performance. Although based on the stability, porosity, and permeability the porous asphalt mixture using Batujajar aggregate is superior to the mixture using Majalengka aggregate, the Cantabro Loss value of the mixture using Batujajar aggregate does not meet specifications. Keywords: porous asphalt mixture; aggregate; stability; porosity; permeability; Cantabro Loss.  Abstrak Campuran beraspal porus merupakan campuran beraspal yang menggunakan agregat dengan gradasi terbuka, yang didominasi oleh agregat kasar. Campuran ini cenderung lebih kaku dan lebih rapuh. Penelitian ini dilakukan, untuk melihat pengaruh agregat yang berasal dari daerah yang berbeda terhadap kinerja campuran beraspal porus. Agregat yang digunakan pada studi ini berasal dari 2 sumber yang berbeda, yaitu Batujajar dan Majalengka. Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan agregat dari daerah yang berbeda memberikan kinerja campuran yang berbeda. Meskipun berdasarkan stabilitas, porositas, dan permeabilitas campuran beraspal porus yang menggunakan agregat Batujajar lebih unggul dibandingkan dengan campuran yang menggunakan agregat Majalengka, Cantabro Loss campuran yang menggunakan agregat Batujajar ternyata tidak memenuhi spesifikasi. Kata-kata kunci: campuran beraspal porus; agregat; stabilitas; porositas; permeabilitas; Cantabro Loss.
Pengaruh Penambahan Glycerin Pitch Terhadap Propertis Aspal Atmy Verani Rouly Sihombing; Retno Utami; Putri Tiara Kasih; Shafa Liza Ainy
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4245

Abstract

Banyaknya penggunaan perkerasan lentur di Indonesia mengakibatkan banyaknya kadar aspal yang diperlukan. Semakin banyak kadar aspal yang diperlukan, maka kebutuhan aspal di Indonesia semakin meningkat. Sedangkan di Indonesia aspal yang banyak digunakan saat ini yaitu aspal impor. Untuk mengurangi banyaknya penggunaan aspal impor maka dibutuhkan bahan pengganti (extender) aspal. Salah satu bahan tambah yang berpotensi sebagai bahan pengganti (extender) aspal adalah limbah yang dihasilkan dari industri oleokimia yaitu Glycerin Pitch (GP). Penggunaan GP sebagai bahan extender aspal, selain untuk mengurangi kebutuhan aspal impor di Indonesia juga untuk mengurangi banyaknya limbah GP yang sampai saat ini belum termanfaatkan dengan baik. Untuk mengetahui karakteristik aspal extender GP dilakukan beberapa pengujian aspal diantaranya yaitu pengujian penetrasi, titik lembek, viskositas, berat jenis, kelarutan dalam Trichlorethylene (TCE), dan daktilitas. Hasil penelitian GP dalam aspal yaitu meningkatkan nilai penetrasi, titik lembek dan viskositas. Secara keseluruhan pengaruh GP sebagai extender aspal dari beberapa karakteristik tersebut dapat meningkatkan dan menurunkan nilai, namun beberapa dari hasil uji tersebut masih masuk ke dalam spesifikasi yang disyaratkan. Hasil GP yang memiliki nilai optimum yaitu GP dengan kadar 15% yang dapat digunakan sebagai aspal extender untuk pen 60/70.
Pengaruh Penggunaan Agregat Batujajar Pada Campuran Beraspal Porus Dalam Mengatasi Genangan Akibat Hujan di Permukaan Jalan Nurul Fauziah; Atmy Verani Rouly Sihombing; Firdayanti
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.399 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4321

Abstract

Genangan air diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi, drainase yang tidak berfungsi dengan baik dan lain-lain. Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki intensitas hujan yang tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi genangan air yaitu dengan menggunakan campuran aspal porus. Campuran beraspal porus merupakan campuran beraspal dengan penggunaan persentase agregat kasar lebih besar daripada agregat halus. Gradasi agregat pada campuran beraspal porus yaitu gradasi terbuka atau seragam. Penelitian ini, karakteristik yang ditinjau yaitu pengujian porositas, permeabilitas, dan stabilitas pada campuran beraspal porus dengan menggunakan gradasi ideal menggunakan agregat Batujajar, untuk dianalisis terhadap intensitas curah hujan di daerah Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan melakukan eksperimen langsung di Laboratorium Bahan Teknik Sipil Polban. Hasil dari penggunaan agregat batujajar dengan gradasi Indonesia didapat nilai porositas sebesar 19.058%, permeabilitas sebesar 0.105 cm/detik, dan stabilitas sebesar 442.6 kg. Penerapan teknologi campuran beraspal porus ini dapat diterapkan pada perkerasan jalan dengan lalu lintas rendah di daerah Kabupaten Bandung Barat dengan intensitas hujan 0.081 cm/detik dan waktu penyerapan sebesar 2.08 menit yang menyatakan bahwa campuran beraspal porus dapat mengatasi genangan air hujan di daerah Kabupaten Bandung Barat.
Kinerja Perkerasan Jalan Menurut Pedoman IKP Pd-01-2016-B (Studi Kasus : Jalan Nasional Losari – Cirebon KM 26+500 – 30+000) Atmy Verani Rouly Sihombing; Destiadi Pindonta Surbakti; AM Khoirul Fadilah; Ruth Esther Ambat; Togar Sirait; R. Desutama Rachmat Bugi Prayogo
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 23 No 2 (2021): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1250.279 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v23i2.3653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja perkerasan jalan dengan menggunakan pedoman indeks kondisi perkerasan (IKP) Pd-01-2016-B, untuk mengetahui kinerja perkerasan jalan berdasarkan kondisi strukturalnya, baik untuk perkerasan jalan lentur maupun kaku. IKP dapat menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi penanganan/pemeliharaan jalan baik secara preventif ataupun represif. Lokasi studi dilakukan pada ruas Jalan Nasional Losari – Cirebon KM 26+500 s/d 30+000, merupakan ruas jalan kelas I yang melayani kendaraan dengan sumbu terberat 10-ton, jenis perkerasan menggunakan substitusi lapis fondasi struktur perkerasan jalan tersebut menggunakan teknologi Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) dan Cement Treated Recycling Base (CTRB). Sebagai jalan strategis yang sering dilalui oleh kendaraan berat, serta jenis perkerasan jalan yang tidak biasa atau berbeda dengan jalan lain pada umumnya, sehingga penilaian kondisi jalan pada ruas jalan tersebut perlu dilakukan secara teratur untuk mendapatkan penanganan yang tepat pada perencanaan pemeliharaan yang dilakukan secara preventif setiap tahunnya. Sehingga diharapkan kondisi jalan sesuai dengan standar pelayanan jalan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 3,5 km panjang jalan, kondisi jalan 39% Sangat Baik, 27% Baik, 21% Sedang, 9% Jelek, 3% Parah, dan 1% Sangat Parah. Jenis penanganan yang direkomendasikan adalah 39% pemeliharaan rutin, 27% pemeliharaan berkala, 21% peningkatan struktural, dan 13% rekonstruksi/ daur ulang.
Pengaruh Metode Penggabungan Gradasi Agregat Terhadap Porositas, Stabilitas, dan Permeabilitas Campuran Beraspal Porus Atmy Verani Rouly Sihombing; Nursyafril; Antonius Siswanto; Aditia Febriansya; Reza Phalevi Sihombing
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 24 No 2 (2022): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v24i2.4570

Abstract

Perancangan campuran beraspal pada skala penelitian, untuk meminimalisir kesalahan pada umumnya menggunakan nilai tengah/rencana dari spesifikasi gradasi agregat, kondisi penggabungan agregat ini disebut dengan gradasi ideal. Berbeda dengan kondisi di lapangan, agregat digabungkan berdasarkan fraksi agregat yang tersedia di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan metode penggabungan gradasi agregat tersebut (ideal dan gabungan agregat grafis rochlust tipe A) terhadap performa dari campuran beraspal porus, yaitu porositas, stabilitas, dan permeabilitas berdasarkan pedoman aspal porus Pusjatan, 2012 dengan uji validitas menggunakan one-way Analysis of Variance Tukey-Kramer statistical groupings. Material yang digunakan adalah aspal pen 60/70 dan agregat Batujajar, split (fraksi agregat kasar), screen (fraksi agregat halus), abu batu, dan filler. Proporsi hasil penggabungan agregat lapangan (rochlust tipe A) yaitu 33% split, 64% screen, 2 % abu batu dan 1% filler. Masing – masing campuran aspal porus dibuat pada kadar aspal 6% (@ 6 sampel). Hasil dari pengujian porositas maksimum campuran gradasi ideal (CIM) yaitu 25,22 % dan campuran gradasi gabungan (CGM) 20,35%, stabilitas CIM 462,2 kg dan CGM 513,5 kg, permeabilitas maksimum campuran gradasi ideal porus (CIP) yaitu 0,122 cm/det dan campuran gradasi gabungan (CGP) 0,121 cm/det. Secara signifikan gradasi ideal mempengaruhi porositas dan permeabilitas, sedangkan gradasi penggabungan mempengaruhi stabilitas.
Economic Feasibility Analysis of Local Road Maintenance in West Bandung Regency: A Case Study of Cangkorah Street STA 0+000 – 1+300 Ery Radya Juarti; Atmy Verani Rouly Sihombing; Yola Widi Pratiwi; Sekar Fadillah
International Journal of Accounting & Finance in Asia Pasific (IJAFAP) Vol 6, No 1 (2023): FEBRUARY EDITION OF INTERNATIONAL JOURNAL OF ACCOUNTING FINANCE IN ASIA PASIFIC
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/ijafap.v6i1.1755

Abstract

This study aims to determine the economic feasibility of local road maintenance scenario in West Bandung Regency with case study of the Cangkorah Street. After knowing the International Roughness Index (IRI) value based on the IKP value from the results of a direct survey using IKP guidelines, the economic feasibility analysis is carried out based on a road maintenance scenario, while the maintenance scenario being tested is a do-something scenario, by doing road maintenance in the form of overlay once every 5 years in 10 year time compared by a do-nothing scenario that is not doing any maintenance for the next 10 years. The research instruments used were prediction of the performance of the Cangkorah Street Pavement for the next 10 years, determine road maintenance scenarios, maintenance budget plans, calculate Vehicle Operational Costs (VOC) for each scenario, and time value. The results of this study are: (1) The budget plan for the maintenance of the Cangkorah Street in the do-something scenario with overlays 3 times in 10 years is Rp. 4,168,019,982, (2) The actual VOC for the do-nothing scenario was Rp. 57,345,718,978 and the actual VOC for the do-something scenario was Rp. 3,132,189,189 with VOC savings was Rp. 54,213,529,789, (3) The time value of the scenario for the next 10 years obtained savings of Rp. 399,241,414, (4) The feasibility of do-something scenario from an economic point of view shows that the scenario is feasible with a NPV of Rp. 36,674,480,627>0 and a BCR of 11,39 >1.