Uray Herlina, Uray
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSEPSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) TERHADAP PERAN PERMAINAN (GAMES) DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DI TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA PONTIANAK Herlina, Uray
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 12, No 1 (2014): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.828 KB) | DOI: 10.31571/edukasi.v12i1.199

Abstract

Permainan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu metode yangdigunakan oleh guru BK untuk membantu proses relaksasi dan perkenalan dalam tahap pembentukan pada kegiatan bimbingan kelompok di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi guru BK terhadap peran permainan (Games) dalam pelaksanaan bimbingan kelompok di SMP Negeri Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bermain adalah dengan menggunakan teknik/gerakan tertentu yang disertai nyanyian atau seruan yang menyenangkan. Para guru BK memiliki persepsi yang sama bahwa waktu yang tepat melakukan permainan dalam bimbingan kelompok adalah ketika memasuki tahap pembentukan atau tahap awal bimbingan kelompok. Alasannya pada tahap pembentukan ini, guru BK harus memastikan bahwa setiap siswa yang mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok merasa nyaman dan aman, sehingga memudahkan keterbukaan antar siswa.Kata kunci: Permainan, Bimbingan kelompok, persepsi guru BK 
TEKNIK ROLE PLAYING DALAM KONSELING KELOMPOK Herlina, Uray
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 2, No 1 (2015): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.271 KB) | DOI: 10.31571/sosial.v2i1.55

Abstract

Interaksi sosial teman sebaya terkadang mengalami permasalahan,dan hal ini  sangat besar dampaknya bagi kelangsungan masa depan remaja itu sendiri. Sehingga untuk mengatasi permasalahan remaja dengan teman sebaya dibutuhkan bantuan para pendidik terutama guru bimbingan dan konseling. Permasalahan interaksi sosial teman sebaya dalam penanganannya memerlukan suatu terapi atau teknik konseling tertentu sebagai media penyelesaian masalah tersebut, yaitu teknik role playing (bermain peran) dalam  konseling kelompok. Role playing merupakan suatu teknik konseling melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anggota kelompok/klien. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan dalam kelompok, bergantung kepada apa yang diperankan. Role playing  memungkinkan peserta didik mampu mengatasi frustasi dan merupakan suatu medium bagi ahli terapi untuk menganalisis konflik – konflik. Dengan role playing melalui konseling kelompok, individu akan mampu mengatasi permasalahan interaksi sosialnya dengan orang lain dan menyadari peran dirinya dalam kehidupan, serta mampu membantu memecahkan permasalahan serupa pada teman sebaya dalam kelompoknya. Kata Kunci: Teknik Role Playing, dan Konseling Kelompok.
Profil Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Herlina, Uray
JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jomsign.v1i2.6287

Abstract

Communication is an essential tool for humans in fulfil the necessities of life and to attain the purpose of it. Communication and culture are two things that can not be separated like two sides of a coin. Studying communication means learn the culture, and viceversa. The purpose if this research to describe the profile of intercultural communication to students. The instrument that used was the inventory Guttman scale. Respondents of this research are students of IKIP PGRI Pontianak from every level of I, III, and V semester, with the total number of respondents are 66 people. The results showed in generally that the profile of intercultural communication among students has been good, where the cognitive, affective and psychomotor of student in every level of semester and ethnic are not much different. Hopefully this research can bethe foundation ofthe development of communication skills counseling on student guidance and counseling. Proper communication will bring success in relationship counseling for counselors and clients who come from different cultures.