Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TUGAS, PERAN, KOMPETENSI, DAN TANGGUNG JAWAB MENJADI GURU PROFESIONAL Darmadi, Hamid
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 2 (2015): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.901 KB) | DOI: 10.31571/edukasi.v13i2.113

Abstract

Guru merupakan salah satu faktor utama bagi keberhasilan pendidikan. Karena itu tidak mengherankan jika setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam perubahan kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia selalu bermuara pada faktor guru. Guru dalam upaya membelajarkan siswa dituntut memiliki multi peran, tugas, kompetensi dan tanggungjawab agar menciptakan kondisi pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Dalam hal pembelajaran, guru dituntut mampu meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan meningkatkan mutu mengajarnya secara signifikan. Guru professional adalah seseorang yang profesinya mengajar dan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi dalam bidang tugasnya sebagai pendidk-pengajar. Guru profesional  memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas keprofesionalannya secara tepat guna dan berhasil guna dengan menjalankan tugas utamanya  sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Guru profesional dituntut memiliki kompetensi guru seperti yang dituangkan dalam UUGD Nomor 14 Tahun 2005 yaitu kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional dan kompetensi sosial. Sikap profesional guru terwujud dalam bentuk berperilaku, bertindak terpuji dan teruji dalam melaksanakan tugas keprofesiannya, serta mampu mengendalikan dirinya yang terekspresi melalui sikap mental spiritual, sehingga selalu berbuat berdasarkan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip hidup, dan berperilaku religius sesuai agama dan kepecayaan yang dianutnya.  Guru dituntut mampu menjalankan tugas-tugas utamanya yaitu tugas profesi/professional, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan. Guru harus dapat menjalankan peran utamanya sebagai pendidik pengajar, admimnistrator sekolah, pribadi, dan psikologis. Guru professional dituntut memiliki tanggungjawab intelektual, profesi, sosial, moral spiritual dan tanggung jawab pribadi. Kata Kunci: Peran, Tugas, Kompetensi dan Tanggungjawab Guru Profesional.
DAYAK ASAL-USUL DAN PENYEBARANNYA DI BUMI BORNEO (1) Darmadi, Hamid
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 3, No 2 (2016): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.29 KB) | DOI: 10.31571/sosial.v3i2.376

Abstract

Kehadiran tulisan ini bertujuan mengungkapkan asal usul dan budaya Dayak sebagai salah satu suku “Asli” yang mendiami “Pulau Borneo” (Kalimantan). Borneo terbagi berdasarkan wilayah Administratif masing-masing terdiri dari: Kalimantan Timur ibu kotanya Samarinda, Kalimantan Selatan ibu kotanya Banjarmasin, Kalimantan Tengah ibu kotanya Palangka Raya, Kalimantan Barat ibu kotanya Pontianak, dan Kalimantan Utara Ibu kotanya Tanjung Selor. Suku Dayak, terbagi dalam 405 sub-sub suku (J.U.Lontaan, 1974). Masing-masing sub suku Dayak mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, sesuai dengan sosial kemasyarakatannya, baik Dayak di Indonesia maupun Dayak di Sabah dan Sarawak Malaysia sebagai negara serumpun. Dayak berasal dari kata “Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan. Suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas antara lain seperti; mandau, sumpit, beliong, rumah betang/rumah panjang (rumah radank) dan lain-lain. Ciri-ciri khas Dayak lainnya seperti;kepemilikamn senjata, dan seni budayanya.Agama asli suku Dayak Kaharingan, yang merupakan agama asli yang lahir dari budaya nenek moyang orang Dayak. Sebagian masyarakat Dayak masih memegang teguh kepercayaan akan adanya benda-benda gaib pada tempat-tempat tertentu seperti batu-batuan, pohon-pohonan besar, tanam-taman dihutan, danau, lubuk, dan lainnya yang menurut kepercayaan mereka memiliki “kekuatan gaib” dari Jubata dan Batara. Keseharian hidup orang Dayak secara umumnya berladang, bertani  dengan ritualnya.Ketika akan membuka lahan untuk berladang, bertani  mereka mengadakan ritual kepada Puyang Gana (penguasa tanah), Raja Juata (penguasa Air), Kama” Baba (penguasa Darat), Jobata, Apet Kuyangh dan lain-lain.  Disi lain Suku Dayak juga memiliki upacara “Tiwah” Tiwah adalah ritual yang dilaksanakan untuk mengantar tulang-belulang orang yang sudah meninggal ke Sandung. Kata Kunci: Keseharian, Dayak, Asal-Usul, Seni Budaya, Penyebarannya, Borneo.
PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SMA NEGERI 1 MEMPAWAH Astuti, Winda Wahyu; Darmadi, Hamid; Firmansyah, Syarif
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.628 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1440

Abstract

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan informasi secara objektif mengenai penanaman karakter kemandirian belajar siswa melalui kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 mempawah Hilir. Adapun secara khusus tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpul data yang digunakan yaitu observasi partisipatif, teknik komunikasi langsung, studi dokumenter, gabungan/triangulasi, dan, serta studi kepustakaan. Adapun alat pengumpul data pada penelitian ini panduan observasi, panduan wawancara, dokumen-dokumen, data triangulasi, dan sumber-sumber penelitian terdahulu. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, disply data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Bentuk karakter kemandirian belajar siswa meliputi disiplin, percaya diri, tanggung jawab, berjiwa kepemimpinan dan toleransi antar sesama; (2) Adapun faktor yang mempengaruhi karakter kemandirian belajar siswa melalui kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka meliputi kegiatan baris berbaris, upacara, permainan, perkemahan dan perjalanan lintas alam atau pengembaraan; (3) Upaya yang dilakukan Pembina kesiswaan dalam penanaman karakter kemandirian belajar melalui Ekstrakulikuler Pramuka meliputi: (1) penerapan sistem among; (2) mengelola satuan pramuka; (3) menciptakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan mengandung nilai-nilai pendidikan; (4) memahami siswa dan kebutuhannya.
USING OPERATION TECHNIQUE TO TEACH SPEAKING OF PROCEDURE TEXT Darmadi, Hamid; Sudarsono, Sudarsono; Regina, Regina
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v8i2.1334

Abstract

The research was aimed to examine the operation technique to improve teaching speaking in a procedure text. The research was Classroom Action Research in three cycles. The participants of the research were year 11 students of SMK Al-Madani Pontianak who had difficulties in speaking skills, especially in performing spoken texts in a procedure text. The data were divided into qualitative and quantitative data. The qualitative data were collected by using questionnaires, video recordings, observation sheets, observation’s checklists, student’s self-evaluation, and field notes. Meanwhile, the quantitative data were collected from the student’s performance tests. The finding showed that through operation, the student’s learning behavior changed positively from less to good. The writer concludes that the use of operation technique which is adjusted to the classroom’s condition improve teaching speaking in a procedure text as well as the student’s speaking skill in performing the procedure text.
PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SMA NEGERI 1 MEMPAWAH Astuti, Winda Wahyu; Darmadi, Hamid; Firmansyah, Syarif
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1440

Abstract

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan informasi secara objektif mengenai penanaman karakter kemandirian belajar siswa melalui kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 mempawah Hilir. Adapun secara khusus tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpul data yang digunakan yaitu observasi partisipatif, teknik komunikasi langsung, studi dokumenter, gabungan/triangulasi, dan, serta studi kepustakaan. Adapun alat pengumpul data pada penelitian ini panduan observasi, panduan wawancara, dokumen-dokumen, data triangulasi, dan sumber-sumber penelitian terdahulu. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, disply data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Bentuk karakter kemandirian belajar siswa meliputi disiplin, percaya diri, tanggung jawab, berjiwa kepemimpinan dan toleransi antar sesama; (2) Adapun faktor yang mempengaruhi karakter kemandirian belajar siswa melalui kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka meliputi kegiatan baris berbaris, upacara, permainan, perkemahan dan perjalanan lintas alam atau pengembaraan; (3) Upaya yang dilakukan Pembina kesiswaan dalam penanaman karakter kemandirian belajar melalui Ekstrakulikuler Pramuka meliputi: (1) penerapan sistem among; (2) mengelola satuan pramuka; (3) menciptakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan mengandung nilai-nilai pendidikan; (4) memahami siswa dan kebutuhannya.