Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Storytelling Dalam Menceritakan Kisah Alkitab Pada Anak Sekolah Minggu I Putu Ayub Darmawan; Kiki Priskila
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v6i1.129

Abstract

Learning in Sunday schools requires good innovation in order to produce quality learning. In this study, the authors examined the application of storytelling in telling Bible stories to Sunday school children. Therefore, the authors use a qualitative approach by conducting observations and directed discussions on participants so that data obtained about the application of storytelling methods. The results showed that the application of storytelling-assisted lecture methods was carried out in accordance with the steps. The application of storytelling also provides benefits in the form of Increased ability to understand children, as evidenced by the success of retelling stories, specifically Bible stories; increased listening ability in children; increased ability to remember, so that you can retell; increased listening ability in children. Children can concentrate on listening to the teacher's story. These results can be achieved because of an increase in listening, listening, remem-bering, and understanding so that the memorization process occurs which ultimately helps children retell stories that have been heard. Abstrak Pembelajaran pada Sekolah Minggu memerlukan inovasi yang baik agar meng-hasilkan kualitas belajar. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang penerapan storytelling dalam menceritakan kisah Alkitab pada anak Sekolah Minggu. Oleh karena itu, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi dan diskusi terarah pada partisipan sehingga diper-oleh data tentang penerapan metode storytelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode ceramah berbantuan storytelling dilakukan sesuai dengan langkah-langkahnya. Penerapan storytelling juga memberikan manfaat berupa: meningkatnya kemampuan memahami pada anak, terbukti dari keber-hasilan menceritakan kembali cerita, secara khusus cerita Alkitab; mening-katnya kemampuan mendengar pada anak; meningkatnya kemampuan meng-ingat, sehingga dapat menceritakan kembali; meningkatnya kemampuan menyi-mak pada anak. Anak dapat berkonsentrasi untuk menyimak cerita guru. Hasil tersebut dapat tercapai karena terjadi peningkatan menyimak, mendengar, mengingat, dan memahami sehingga terjadi proses memorisasi yang akhirnya membantu anak-anak menceritakan kembali cerita yang telah didengar.
Active Reconnecting Learning Strategies to Increase Student Interest and Active Learning Hengki Wijaya; I Putu Ayub Darmawan; Suzana Claudia Setiana; Helaluddin Helaluddin; Ivan Th. J. Weismann
Indonesian Journal of Instructional Media and Model Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijimm.v3i1.1290

Abstract

The main issue of education in the last few decades is the efforts and solutions in improving the quality of teaching and learning. In this case, the teacher’s steps are to conduct classroom action research, which is a form of a bottom-up approach in improving the quality of education. This action research introduces active reconnecting learning strategies for increasing student interest and learning activities. The CAR design includes three stages, namely the pre-cycle, cycle 1, and Cycle 2. Some of the instruments used in this study are checklist observation sheets, questionnaires, and learning outcomes tests, which are then analyzed using quantitative approaches. The results showed that this strategy was proven to improve student learning outcomes, interests, and activeness. Student learning interest increased from 59.35 to 65.5 in cycle 1 and 80.5 in cycle 2. Likewise, student learning activeness observations increased with the highest percentage on one indicator from 25% (pre-cycle) to 80% and 90% (cycle 1 and 2). Student learning outcomes have also increased from an average grade of 60 in the pre-cycle phase to 74.25 (cycle 1). And it rose again to 80 in cycle 2.
Upaya Mengajar Guru Pendidikan Agama Kristen Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Sosial Untuk Pembentukan Karakter Siswa Kristen Sabda Budiman; Maharin Maharin; I Putu Ayub Darmawan
Areopagus : Jurnal Pendidikan Dan Teologi Kristen Vol 20, No 1 (2022): Maret
Publisher : IAKN Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/ja.v20i1.924

Abstract

Memandang bahwa karakter adalah sifat yang dapat mempengaruhi segenap pikiran dan menghasilakn perilaku positif dan negatif, maka pembentukan karakter merupakan hal yang sangat penting. Kepentingannya adalah untuk menjadikan manusia itu bersikap baik, berperilaku sopan, dan berakhlak mulia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya mengajar guru melalui model pembelajaran Kooperatif Sosial  untuk pembentukan karakter siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui upaya mengajar guru dalam pembentukan karakter siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Sosial. Jenis penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan kualitatif analisis dan studi kepustakaan. perlu ada pelayanan oleh guru dan orang tua yang berkesinambungan sehingga terbentuk karakter siswa yang baik.  Selain dari kerjasama antara guru dan orang tua untuk membangun kepribadian anak melalui pendidikan karakter, tetapi juga beberapa strategi yang dilakukan oleh guru dan orang tua untuk meningkatkan kepribadian untuk dapat menghasilkan prilaku yang manusiawi, yaitu melakukan pembinaan rohani dan konseling pastoral yang terus menerus dilakukan.
Upaya Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter Remaja Di Masa Pandemi Covid-19 Astrid Maryam Yvonny Nainupu; I Putu Ayub Darmawan
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 2, No 2 (2021): Pendidikan Agama Kristen dan Kepemimpinan Kristen
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v2i2.75

Abstract

The Covid-19 Pandemic period hit Indonesia and affected the learning system in schools. Schools should run distance education. This makes it difficult for teachers in schools, including Christian Religious Education Teachers, to educate children so that their character is formed. The focus of this paper is the efforts of Christian Religious Education Teachers to shape the character of teenagers during the Covid-19 pandemic. The writing uses library research methods and Bible interpretation to provide ideas about efforts to build the character of teenagers during the pandemic. These efforts include making a teaching curriculum based on Bible teaching both doctrinally and practically, which focuses explicitly on the fruit of the Spirit in this discussion. Then apply creative learning methods based on information technology. Teachers can also take an enthusiastic approach to teenagers and become trusted friends simultaneously and guide them based on the truth of God's Word. Teachers also establish communication and provide parenting classes for parents so that parents also have the provision to shape the character of Christ in their children.AbstrakMasa Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan memengaruhi  sistem pembelajaran di sekolah. Sekolah harus menjalankan pendidikan jarak jauh. Hal ini menyulitkan para guru di sekolah, termasuk guru Pendidikan Agama Kristen yang tugasnya mendidik anak-anak agar karakter mereka dibentuk. Fokus dari penulisan ini adalah usaha guru Pendidikan Agama Kristen untuk membentuk karakter anak remaja di masa pandemi Covid-19. Penulisan menggunakan metode penelitian pustaka sehingga dapat memberikan gagasan tentang upaya pembentukan karakter anak remaja tetap dapat dilakukan di masa pandemi. Usaha itu antara lain membuat kurikulum pengajaran yang berdasarkan pada pengajaran Alkitab baik secara doktrinal dan praktika yang secara khusus dalam pembahasan penulisan ini berfokus pada buah Roh. Kemudian menerapkan metode pembelajaran yang kreatif yang berbasis teknologi informasi. Guru juga dapat melakukan pendekatan secara intens kepada anak remaja dan menjadi sahabat yang dapat dipercaya sekaligus serta dapat membimbing mereka berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Guru juga menjalin komunikasi dan menyediakan kelas-kelas parenting bagi para orang tua sehingga orang tua juga memiliki bekal untuk membentuk karakter Kristus dalam diri anak mereka.
Implikasi Alkitab dalam Formasi Rohani pada Era Reformasi Gereja Katarina Katarina; I Putu Ayub Darmawan
EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 3, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.815 KB) | DOI: 10.33991/epigraphe.v3i2.85

Abstract

This article discusses the spiritual formation and God's Word in reformation. The formulation of the problem is the relationship between spiritual formation and God's Word in reformation. The author uses literature studies to collect information about spiritual formation and God's Word in reformation. Spirit for sola scriptura has produced a change in the life of the church at that moment. All teachings, church traditions, and practical actions which is conducted by church member must be tested under the Word of God. In the present context, the church who facing various challenges related to a moral life, teaching, and practical actions must return to the principles of the word of God. To build a spiritual life, we must start from the Bible that is interpreted correctly, which then becomes a theological development, which then influences the concept of believer's thinking and practical actions.AbstrakArtikel ini membahas tentang formasi rohani dan Firman Tuhan dalam reformasi. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kaitan antara formasi rohani dan firman Tuhan dalam reformasi? Penulis menggunakan studi pustaka untuk menggali informasi tentang formasi rohani dan Firman Tuhan dalam reformasi. Semangat untuk sola scriptura menghasilkan perubahan dalam kehidupan gereja pada masa itu. Segala pengajaran, tradisi gereja, dan tindakan praktis yang dilakukan oleh setiap anggota gereja harus diuji di bawah Firman Tuhan. Dalam konteks masa kini, menghadapi berbagai tantangan gereja baik yang terkait dengan kehidupan moral maupun pengajaran dan tindakan praktis, gereja harus kembali pada prinsip Firman Tuhan. Untuk membangun kehidupan rohani maka harus dimulai dari Alkitab yang ditafsirkan secara benar yang kemudian menjadi sebuah bangunan teologi yang kemudian mempengaruhi konsep berpikir orang percaya dan tindakan praktis.
Pembelajaran Memorisasi Dalam Ulangan 6:6-9 I Putu Ayub Darmawan
EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 3, No 1 (2019): Gereja dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.069 KB) | DOI: 10.33991/epigraphe.v3i1.50

Abstract

The Bible in Deuteronomy 6: 6-9 gives orders to carry out children's education. The text of Deuteronomy 6: 6-9 is generally understood to be limited to the mandate of education in the family, but the author views if the text of Deuteronomy 6: 6-9 also shows a learning model. For this reason, the author analyzes the text of Deuteronomy 6: 6-9. The analysis of the text appears if there is a memorization learning process. The memorization learning process is carried out by delivering teaching repeatedly and accompanied by media available in the family environment. This learning theoretically helps to improve understanding because there is a process of recording, storing, and calling that is more effective and allows deepening of the meaning of information.AbstrakAlkitab dalam Ulangan 6:6-9 memberikan perintah untuk melaksanakan pendidikan anak. Teks Ulangan 6:6-9 umumnya dipahami sebatas sebagai mandat pendidikan dalam keluarga, tetapi penulis memandang jika teks Ulangan 6:6-9 juga menunjukkan sebuah model pembelajaran. Untuk itu penulis melakukan analisis terhadap teks Ulangan 6:6-9. Dari analisis terhadap teks tersebut tampak jika terdapat proses pembelajaran memorisasi. Proses pembelajaran memorisasi dilakukan dengan menyampaikan pengajaran secara berulang dan disertai dengan media yang tersedia di lingkungan keluarga. Pembelajaran ini secara teoritis membantu untuk meningkatkan pemahaman sebab terjadi proses perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan yang lebih efektif dan memungkinkan terjadinya pendalaman terhadap makna pada suatu informasi.
Pola Perwalian Sebagai Pembinaan Akademik, Kerohanian dan Karakter Mahasiswa I Putu Ayub Darmawan; Deni Triastanti
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 2 No 1 (2020): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v2i1.32

Abstract

This research was conducted to determine the pattern of student trusteeship as academic, spiritual and character development. The author uses a qualitative approach to obtain relevant information. The results showed that guardianship of students was carried out in two forms, namely academic guidance and guidance that emphasized aspects of spirituality and character. Guardianship for academic guidance is carried out through the guidance of study plans, monitoring students on academic aspects, and providing motivation so that students experience academic improvement. Spiritual and character formation is carried out by holding joint prayers, guidance to get to know each group's spiritual gifts, personal and group counseling, and Bible study. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pola perwalian mahasiswa sebagai pembinaan akademik, kerohania, dan karakter. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh informasi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perwalian terhadap mahasiswa dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu bimbingan yang bersifat akademik dan bimbingan yang menekankan aspek kerohanian dan karakter. Perwalian untuk bimbingan akademik dilaksanakan melalui bimbingan rencana studi, pemantauan mahasiswa pada aspek akademik, dan pememberian motivasi agar mahasiswa mengalami peningkatan secara akademik. Pembinaan rohani dan karakter dilaksanakan dengan mengadakan doa bersama, bimbingan untuk mengenal karunia rohani masing-masing kelompok, konseling pribadi dan grup, dan pendalaman Alkitab.
Dewan Redaksi dan Daftar Isi Volume 1, Nomor 2, Juli 2017 I Putu Ayub Darmawan
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 1, No 2 (2017): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.948 KB)

Abstract

Dewan Redaksi dan Daftar Isi Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 I Putu Ayub Darmawan
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 1, No 1 (2017): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.014 KB)

Abstract

Dewan Redaksi dan Daftar Isi Volume 3, Nomor 1, Januari 2019 I Putu Ayub Darmawan
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 3, No 1 (2019): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.311 KB)

Abstract