Sulistiyanto Sulistiyanto, Sulistiyanto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perancangan Alat Portable Lampu Emergency Menggunakan Tenaga Surya Indarto, Bachtera; Rahmatullah, Ali; Sulistiyanto, Sulistiyanto; Iskawanto, Hilman Saraviyan; Susanto, Fredy
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 5, No 1 (2020): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v5i1.497

Abstract

Perkembanggan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan akan penggunaan listrik yang terus meningkat. Sangat diperlukan sumber energi alternatif terbarukan untuk memenuhi penggunaan listrik, dalam upaya mencari sumber energi harus memenuhi syarat yaitu menghasilkan energi yang cukup besar, biaya ekonomis dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Apabila kondisi PLN dalam keadaan mati maka lampu penerangan setiap masyarakat indonesia akan mati. Hal ini lampu solar cell menjadi solusi alternatif dimasa mendatang, tergantung pada daya lampu penerangan yang dibutuhkan. Lampu menggunakan solar cell selain sebagai penerangan juga digunakan sebagai emergency charge pada handphone dengan daya yang tidak terlalu besar. Dengan ini menjadi solusi yang diinginkan oleh masyarakat di indonesia. sebagai alternatif oleh masyarakat apabila terjadi pemadaman dari PLN. Pada perancangan alat Portable Lampu Emergency ini Intensitas cahaya matahari yang terbias pada solar cell mempengaruhi daya yang tersimpan pada baterai, dengan daya tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu pijar dan pengisian pada baterai handphone, lama penggunaan alat portable emergency ini tergantung pada isi baterai yang tersimpan pada alat portable emergency ini biasanya antara kurang dari 4 Ah atau lebih dari 4 Ah. Lama penggunaan alat portable emergency ini berkisaran antara 6 dan 7 jam tergantung pada kapasitas baterai yang tersimpan pada alat portable emergency menggunakan tenaga surya. Pengeluaran daya pada alat portable emergency ini jika beban yang digunakan dua lampu pijar dan handphone yaitu 0,3 Watt selama 30 menit secara stabil daya yang dikeluarkan.Kata kunci— Energi Terbarukan; Solar Cell; Lampu Pijar; Handphone; PLN.  
Perancangan Jam Istiwa Otomatis Menggunakan Running Text dan Speaker Sebagai Alat Bantu Waktu Sholat Di Masjid Nurul Hidayah Al-Taqwa Anton, Muhammad; Basri, Muhammad Hasan; Sulistiyanto, Sulistiyanto; Prasetyo, Yuli
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 5, No 2 (2020): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v5i2.630

Abstract

Jam merupakan petunjuk waktu yang menjadi acuan waktu sholat 5 waktu, yaitu subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya. Untuk itu penujuk waktu sholat itu sangat pentingakan adanya, maka sekarang ini banyak masjid maupun rumah yang biasanya sudah terdapat kalender maupun penampil waktu sholat. Untuk itu diperlukan cara bagaimana merancang sistem control penanda datangnya waktu sholat secara otomatis untuk lebih mempermudah masjid dalam menbantu masyarakat melakukan ibadah sholat berjamaah.Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat diketahui bahwa running text dapat membaca pada percobaan hari ke dua pada jam 04.14 WIB waktu sholat shubuh dan speaker dapat mengeluarkan suara azan. Pada percobaan hari ke ketiga running dapat membaca dapat membaca pada jam 04.14 WIB dan 14.50 WIB maka secara otomatis speaker mengeluar suara azan. Pada percobaan hari ke empat running text dapat membaca pada jam 04.14 WIB, 11.29 WIB, dan 14.50 WIB maka secara otomatis speaker mengeluarkan suara azan. Pada uji coba hari ke lima running text dapat membaca pada jam 04.14 WIB, 11.29 WIB, 14.50 WIB, dan 18.37 WIB dan secara otomatis speaker mengeluarkan suara azan. Pada percobaan hari enam hari enam running text dapat membaca waktu sholat secara sempurna dan mengeluar suara azan secara otomatis. Maka dari semua percobaan dapat diketahui running text dapat membaca secara sempurna pada percobaan hari ke enam dan speaker dapat mengeluarkan suara azan secara otomatis pada waktu tertentu.
Persepsi Masyarakat Kampung Nelayan Pantura Kabupaten Kendal Tentang Pentingnya Pendidikan sh, sri sayekti; Sulistiyanto, Sulistiyanto; Marini, Marini
Pawiyatan Vol 25 No 2 (2018): PAWIYATAN
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.828 KB)

Abstract

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, oleh sebab itu pendidikan juga merupakan alur tengah dari seluruh sektor pembangunan. Dalam Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia sebenarnya telah disebutkan dan diakui bahwa anak-anak pada hakikatnya berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan mereka seyogianya tidak terlibat dalam aktivitas ekonomi secara dini. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mendiskripsikan persepsi masyarakat kampung nelayan pantura Kabupaten Kendal tentang pentingnya pendidikan bagi anak; Untuk mendiskripsikan faktor pendukung persepsi orang tua terhadap pendidikan anak-anak nelayan pantura Kabupaten Kendal. Jenis penelitian di sini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Lokasi penelitian ini dilakukan di kampung nelayan Kabupaten Kendal. Sedangkan sumber data/informan yang digunakan adalah nelayan di Kabupaten Kendal. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan persepsi orang tua terhadap pendidikan anak adalah orang tua mempunyai keinginan atau harapan yang tinggi terhadap pendidikan formal untuk anak-anaknya atau orang tua mempunyai persepsi yang positif terhadap pendidikan formal, dengan harapan orang tua setelah anak selesai menempuh pendidikan adalah anak dapat melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang baik atau layak, dan dapat membantu orang tuanya. Faktor pendukung persepsi orang tua terhadap pendidikan anak adalah adanya informasi tentang pendidikan di berbagai media, motivasi atau dorongan keluarga yang tinggi untuk menyekolahkan anak, adanya minat pribadi anak yang tinggi untuk belajar maupun untuk sekolah, dan adanya kedekatan yang baik antara orang tua dengan anak sehingga hubungan orang tua dan anak baik, dan yang menjadi faktor penghambat persepsi orang tua terhadap pendidikan adalah kurangnya minat atau kemauan anak untuk sekolah dan anak sering malas untuk belajar, terbatasnya ekonomi dengan penghasilan yang pas-pasan sehingga orang tua tidak bisa menyekolahkan anak sampai jenjang yang lebih tinggi.