Sony Agung Santoso, Sony Agung
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kemoterapi terhadap Sindroma Mata Kering Menggunakan Tes Ferning Okuler Rajagukguk, Cristian; Santoso, Sony Agung; Basoeki, Soebarkah
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.921 KB)

Abstract

Sindroma mata kering (SMK) atau keratoconjunctivitis sicca adalah suatu penyakit multifaktorial pada air mata dan pada permukaan mata yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada mata, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan lapisan air mata yang berpotensi menimbulkan kerusakan mata. Berdasarkan proses patogenesisnya, SMK disebabkan oleh berkurangnya sekresi air mata dan meningkatnya evaporasi. Kemoterapi merupakan  modalitas terapi yang berpotensi untuk menekan sel-sel ganas. Dengan meningkatnya penggunaan regimen kombinasi kemoterapi maka efek samping yang ditimbulkan pada mata pun meningkat. Salah satu efek samping dari kemoterapi ialah SMK. Tes ferning merupakan uji diagnostik yang dilakukan untuk menilai lapisan mukus konjungtiva. Keunggulan pemeriksaan ini ialah tingkat sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi yakni sebesar 82,2 % dan 92,5 %. Hasil positif tes ini menyatakan pasien mengalami SMK lewat adanya distorsi musin melalui pola ferning. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kemoterapi terhadap SMK yang ditandai oleh distorsi musin pada tes ferning. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan membandingkan hasil tes ferning pasien kemoterapi dengan orang sehat. Dari hasil penelitian didapatkan distorsi musin yang signifikan (p = 0,033) sehingga dapat disimpulkan bahwa kemoterapi dapat menyebabkan distorsi musin yang ditandai dengan pola ferning tipe III dan IV.
Kadar Lemak Jajanan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Al Rasyid, Harun; Santoso, Sony Agung; Araminta, Mita Permatasari
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.433 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

Abstract

Lemak banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari termasuk jajanan. Mahasiswa termasuk kelompok yang sering mengonsumsi jajanan. Konsumsi jajanan dengan kadar lemak tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar lemak total pada jajanan yang sering dikonsumsi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Penelitian potong lintang ini dilakukan dengan mengumpulkan 32 sampel jajanan yang dipilih dengan non random sampling. Sampel jajanan ini terdiri dari delapan kelompok yaitu kentang goreng, weci, batagor, siomay, taiwan street snacks, roti bakar, batagor, cilok dan jasuke. Kadar lemak total pada jajanan diukur menggunakan metode proksimat. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada delapan kelompok jajanan yang diteliti (p < 0,001). Rerata kadar lemak total tertinggi ditemukan pada kelompok kentang goreng (7,97 g dalam 100 g makanan) dan terendah pada cilok (0,27 g dalam 100 g makanan). Kadar lemak total pada kentang goreng tidak berbeda dengan batagor, weci, dan taiwan street snacks.Kata kunci: lemak total; jajanan; mahasiswaAbstractFat is found in many everyday foods including snacks. University students include groups who often consume snacks. Consumption of snacks with high-fat content may increase the risk of non-communicable diseases such as hypertension. This study aims to determine the total fat content in snacks that are often consumed by students of the Faculty of Medicine Universitas Brawijaya. This cross-sectional study was conducted by collecting 32 samples of snack consisting of eight snack groups, namely fried potatoes, weci, batagor, siomay, taiwan street snacks, bread toast, batagor, cilok, and jasuke. Fat content in snacks is measured using proximate methods. One way ANOVA test results showed that there were significant differences in eight snack groups studied (p < 0.001). The highest mean fat content was found in the group of french fries (7.97 g in 100 g of food) and the lowest in cilok (0.27 g in 100 g of food). Fat content in french fries is no different from batagor, weci, and taiwan street snacks.Keywords: total fat; snack; university students