Dini Rachmawati, Dini
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STIMULASI DENTIN REPARATIF DIRECT PULP CAPPING MENGGUNAKAN EKSTRAK IKAN TERI (Stolephorus sp) Kumala, Yuliana Ratna; Rachmawati, Dini; Hersanto, Klaudia
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.155 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.02.1

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit infeksi dengan prevalensi sangat tinggi. Karies yang tidak dilakukan perawatan akan berdampak pada kesehatan pulpa. Kevitalan pulpa harus dilindungi karena pulpa berisi serabut, sel, dan berbagai struktur seperti pembuluh darah, saraf sensoris, dan jaringan limfe. Salah satu cara untuk mempertahankan kevitalan pulpa adalah dengan direct pulp capping. Ikan teri merupakan salah satu produk perikanan laut Indonesia yang memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi. Fosfor ditemukan dalam bentuk fosfat saat bercampur dengan air. Kalsium dan fosfat membentuk kompleks kalsium fosfat dengan hidroksiapatit sebagai salah satu senyawanya. Kalsium fosfat dapat menstimulasi diferensiasi stem cell menjadi odontoblas maupun odontoblast-like cells untuk meningkatkan regenerasi dentin sehingga menghasilkan dentin reparatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ekstrak ikan teri dapat menstimulasi dentin reparatif pada direct pulp capping gigi molar tikus wistar. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik dengan pembagian kelompok perlakuan untuk mengetahui respon tiap kelompok terhadap masing-masing dosis yang diberikan. Dosis ekstrak ikan teri yang digunakan adalah 4 mg, 8 mg, dan 12 mg. Hasil uji korelasi antara dosis ekstrak ikan teri terhadap jumlah sel odontoblas menunjukkan angka positif yaitu 0,853 yang merupakan korelasi signifikan. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan jumlah sel odontoblas berbanding lurus dengan peningkatan dosis yang diberikan. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak ikan teri dapat menstimulasi dentin reparatif pada direct pulp capping gigi molar tikus wistar. Kata Kunci : Direct pulp capping, ekstrak ikan teri, jumlah sel odontoblas, dentin reparatif
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI SUSU KEMASAN DENGAN INDEKS PUFA/pufa ANAK USIA 10-11 TAHUN DI SDN TUNJUNGSEKAR 1 KOTA MALANG Widodorini, Trining; Rachmawati, Dini; Oktavia, Della
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.589 KB) | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2017.001.02.5

Abstract

ABSTRAKAnak-anak pada usia 10-11 tahun rentan terhadap pertumbuhan dan perkembangan karies gigi karena memiliki kebiasaan jajan makanan dan minuman  manis, salah satunya adalah susu kemasan. Pada tahun 2013, dari 25,2% penduduk Indonesia berumur 10-14 tahun yang mengalami masalah gigi dan mulut hanya 28,3% yang mendapatkan perawatan medis. Indeks PUFA/pufa adalah indeks yang dipergunakan untuk menilai kondisi rongga mulut akibat karies gigi yang tidak dirawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi susu kemasan dengan indeks PUFA/pufa anak usia 10-11 tahun di SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang. Data didapat dengan mewawancarai anak kelas IV-V yang berusia 10-11 tahun SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan rongga mulut. Rancangan penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 55 anak yang diperoleh dengan menggunakan metode total sampling. Indeks PUFA/pufa populasi pada anak usia 10-11 tahun di SDN Tunjungsekar satu adalah 37.8%, sedangkan rata-rata Indeks PUFA/pufa adalah 32.7%. Pada penelitian ini frekuensi konsumsi susu kemasan didominasi oleh siswa dengan kategori sedikit 41.8%. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.786 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0.05). Hubungan tersebut bernilai positif, dapat diartikan bahwa semakin rendah frekuensi konsumsi susu kemasan, maka akan diikuti oleh rendahnya indeks PUFA/pufa.Kata kunci: karies gigi, anak sekolah dasar, frekuensi konsumsi susu kemasan, indeks PUFA/pufa.
Effect of Casein Phospopeptide-Amorphous Calcium Phospate (CPP-ACP) on Demineralized Deciduous Enamel. rachmawati, dini; Kurniawati, Chandrasari; Hakim, Lukman; Roeswahjuni, Neny
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2019.003.02.5

Abstract

Casein Phophopeptide-Amorphous Calcium Phospahte (CPP-ACP) is a material in the field of dentistry that contains casein in the form of Casein Phosphopeptide (CPP), a high level of calcium and phosphate that’s capable to slow down demineralization. CPP-ACP is able to localized calcium ion and phosphate on tooth surface to help maintain neutral condition on dental enamel so buffer process by saliva is secured and remineralization process happened which can been seen through several factors such as dental enamel hardness, dental enamel morphology structure, and enamel translucency. Objective: the purpose of this study is to understand the remineralization effect of CPP-ACP on demineralized enamel of deciduous teeth. Methods: This study is experimental study with pre- and post-test control group using 2 maxillary incisive groups. Control group is soaked in mineral water for 14 days, and treatment group is soaked in soft drinks for 14 days, then CPP-ACP is applicated for 14 days. Result: Shown that CPP-ACP application increase calcium and phosphate levels on demineralized maxillary deciduous incisive teeth. Conclusion CPP-ACP can be used as alternative remineralization material on deciduous teeth.Keywords: CPP-ACP, Remineralization, Demineralization
PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK KULIT SEMANGKA (Citrullus lanatus) TERHADAP KADAR KALSIUM DAN FOSFOR GIGI DESIDUI rachmawati, dini; Nur Iriyanti, Amaliyah; Alzelia, Zalfa
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gigi desidui lebih rentan terhadap demineralisasi karena enamel gigi desidui lebih tipis dibandingkan dengan gigi permanen sehingga kandungan hidroksiapatitnya juga lebih rendah. Hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] tersusun dari ikatan kalsium fosfor. Kulit semangka (Citrullus lanatus) memiliki kandungan kalsium dan fosfor. Tujuan: Mengetahui pengaruh perendaman ekstrak kulit semangka (Citrullus lanatus) terhadap kadar kalsium dan fosfor gigi desidui. Metode: Penelitian ini menggunakan true experimental design. Sampel gigi (16 gigi) dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol (8 gigi) dan kelompok perlakuan (8 gigi). Kelompok kontrol direndam dalam saliva buatan selama 14 hari. Kelompok perlakuan dilakukan perendaman dengan ekstrak kulit semangka selama 2 menit yang dilakukan 2 kali sehari. Setelah perendaman dengan ekstrak, gigi disimpan kembali dalam saliva buatan dan proses ini dilakukan selama 14 hari. Kemudian, dilakukan pengukuran kadar kalsium dan fosfor dengan menggunakan XRF (X-Ray Fluorosence). Ekstrak kulit semangka (Citrullus lanatus) dibuat dengan metode maserasi. Hasil: Uji T berpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan (p<0,05) pada konsentrasi kadar kalsium dan fosfor gigi kelompok perlakuan yang direndam dalam ekstrak kulit semangka dan juga pada kelompok kontrol yang direndam pada saliva buatan. Kesimpulan: Perendaman dengan ekstrak kulit semangka (Citrullus lanatus) memiliki pengaruh yang lemah terhadap kadar kalsium dan fosfor gigi desidui yang direndam selama 14 hari.   Kata kunci: ekstrak kulit semangka, kalsium, fosfor, gigi desidui, XRFÂ