Pabrik mie Ho Kie San merupakan sebuah UMKM yang berlokasi di Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pabrik ini memproduksi mie tradisional yang terdiri dari mie halus dan mie kasar. Pabrik mengalami masalah dalam menentukan jumlah operator produksi, khususnya di bagian packing. Hal tersebut dikarenakan salah satu proses dalam pembuatan mie adalah pengeringan, dimana proses ini sangat bergantung dengan cuaca. Apabila cuaca hujan, maka proses pengeringan akan terhambat. Akibatnya hasil pengeringan yang akan dikemas menjadi sedikit. Hal tersebut menyebabkan jumlah operator packing terlalu banyak dan target produksi juga tidak tercapai. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) untuk membantu mitra dalam menentukan jumlah operator produksi yang optimal pada tiap stasiun kerja agar kapasitas produksinya dapat meningkat. Metode yang digunakan adalah konsultasi dan pelatihan. Tahapan yang dilakukan meliputi konsultasi awal tentang kondisi di pabrik, perhitungan waktu baku, penyusunan peta proses operasi, perhitungan kapasitas produksi saat ini, penyeimbangan lintasan dengan strategi paralleling dan perhitungan jumlah operator yang optimal, pembuatan program spreadsheet, pelatihan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober-21 Desember 2022. Mitra sasarannya adalah pabrik mie Ho Kie San, dimana peserta yang mewakili mitra ada 1 orang, yaitu dari bagian Human Resource Development. Berdasarkan hasil konsultasi dan pelatihan diperoleh jumlah operator yang dibutuhkan, sehingga kapasitas mixing yang semula 1,43 ton/hari meningkat menjadi 2,09 ton/hari (peningkatan 46,15%) dan kapasitas packing yang semula 0,4-0,67 ton/hari meningkat menjadi 1,55-1,63 ton/hari (meningkat 138,81%-287,75%). Hasil dari pelatihan tersebut diharapkan dapat membantu pabrik dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, sekaligus juga meningkatkan kapasitas produksinya. Ho Kie San is a Micro, Small, and Medium-scale Enterprise (MSME), which takes place in Patikraja District, Banyumas Regency, Central Java. The factory produces traditional dried noodles with two different cut sizes, fine and coarse. The factory found an issue determining the optimal number of operators on the shop floor, especially in the packaging station. This is because one of the processes in making noodles is drying, which is very dependent on the weather. If it rains, the drying process will be hampered. Consequently, the results of drying to be packaged are small. This causes the number of packing operators to be too many, and the production target is not achieved. Therefore, community service activities are carried out to assist partners in determining the optimal number of production operators at each workstation to increase production capacity. The method used is consultation and training to determine the optimal number of operators at each workstation. The steps done involve 1) consultation, 2) standard time calculation, 3) operation process chart construction, 4) existing production capacity calculation, 5) line balancing by paralleling and calculating the optimal number of operators, 6) spreadsheet formulation, 7) training, and 8) evaluation. This activity was held on 19 October-21 December 2022. The target partner is the Ho Kie San noodle factory, where 1 participant represents the partner from the Human Resource Development division. Based on the results of consultation and training, the number of operators needed was obtained, so that the mixing capacity, which was originally 1.43 tons/day, increased to 2.09 tons/day (an increase of 46.15%) and the packing capacity, which was originally 0.4-0.67 tons/day increased to 1.55-1.63 tons/day (an increase of 138.81% -287.75%). The outcomes of the training provided are expected to help the factory solve the issues of idle time and increase its production capacity.