Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Dengan Model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Metode Perbandingan Berpasangan Liputra, David Try; Santoso, Santoso; Susanto, Nadya Ariella
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.189 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v7i2.3033.119-125

Abstract

The rapid development of the industrial world has resulted in increasingly tight competition among companies. This condition shows the importance of improving performance, not only in a company but also other parties in the related supply chain, in order to compete with other companies or supply chains. The good performance of a supply chain will certainly increase the customers satisfaction. Therefore, performance measurement needs to be carried out so that a supply chain can find out how well it currently performing is and keep improving it. This study will discuss about the application of the supply chain operations reference (SCOR) model and the pairwise comparison method for the supply chain performance measurement of a product packaging company Keywords: supply chain, performance measurement, SCOR, pairwise comparison
PENGARUH POLA DATA PERMINTAAN TERHADAP TOTAL BIAYA PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA METODE P(t,E) MULTI ITEM DAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS: MR. KITCHEN, BANDUNG) Vivi Arisandhy; Kartika Suhada; David Try Liputra; Erlin Tarigan
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 15, No 3 (2021): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.282 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2021.v15i3.006

Abstract

Simulasi Monte Carlo dan Metode P(t, E) banyak digunakan dalam penelitian pengendalian persediaan, namun belum membahas pengaruh pola data permintaan terhadap biaya pengendalian persediaan. Objek penelitian ini adalah Mr. Kitchen. Penelitian sebelumnya mengkaji dua metode tersebut dan terpilih Metode Simulasi Monte Carlo. Namun penelitian tersebut memiliki kelemahan dimana data permintaan yang digunakan jumlahnya terlalu sedikit dan periodenya dalam satuan bulan, sehingga kurang mencerminkan pola data permintaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilakukan pengkajian pengaruh pola permintaan terhadap metode pengendalian persediaan. Hasil penelitian menunjukan metode pengendalian persediaan yang terbaik untuk pola permintaan konstan, trend dan seasonal adalah Metode Simulasi Monte Carlo. Hal tersebut dikarenakan menghasilkan total biaya pengendalian persediaan yang lebih kecil dibandingkan metode P(t, E) Multi-Item. Selisih total biaya pengendalian untuk pola permintaan konstan adalah Rp 33.599.585,34 atau 32,39%; pola permintaan trend adalah Rp 57.813.023,82 atau 21,32% dan untuk pola permintaan seasonal adalah Rp 54.480.804,55 atau 19,65%.
Penentuan jumlah tenaga kerja dan perbaikan layout untuk meningkatkan service level dan mengurangi waktu antrian menggunakan simulasi Tomy Jeremy; Vivi Arisandhy; David Try Liputra
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.12535

Abstract

Apotek merupakan salah satu tempat pelayanan kefarmasian untuk masyarakat. Tingkat kepuasan pelanggan apotek sangat dipengaruhi oleh waktu tunggu pelayanan resep, sehingga pihak apotek harus dapat memberikan waktu tunggu yang sesingkat mungkin. Penelitian sebelumnya yang membahas sistem antrian di apotek maupun bagian farmasi di rumah sakit telah banyak dilakukan, Namun penelitian-yang membahas tentang perbaikan tata letak (layout) untuk memperbaiki sistem antrian masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diusulkan penambahan jumlah tenaga kerja dan perbaikan layout apotek untuk meningkatkan service level dan mengurangi waktu antrian. Objek penelitian ini adalah Apotek Cipta Farma yang menghadapi permasalahan waktu mengantri pelanggan yang terlalu lama. Metode yang digunakan untuk memperbaiki kondisi saat ini adalah metode simulasi. Pada penelitian ini, terdapat tiga skenario yang dibuat, yaitu skenario pertama: memperbaiki layout apotek saja, skenario kedua: menambah pegawai saja dan skenario ketiga: memperbaiki layout apotek dan menambah pegawai. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan bahwa skenario terbaik adalah skenario ketiga dengan rata-rata ukuran performansi service level keseluruhan meningkat dari 76.396% menjadi 94.671% dan rata-rata lamanya waktu mengantri menurun dari 30.291 menit menjadi 8.304 menit. Namun, jika dilihat berdasarkan ukuran performansi lamanya waktu menunggu di kursi tunggu, maka skenario pertama adalah yang terbaik dengan waktu tunggu menurun dari 18.788 menit menjadi 12.602 menit. Manfaat dari penerapan skenario usulan adalah jumlah pelanggan yang menunggu di antrian pemesanan obat maupun kursi tunggu akan berkurang, durasi pelanggan menunggu di antrian pemesanan obat maupun kursi tunggu akan lebih singkat, jumlah pelanggan yang gagal dilayani akan berkurang sehingga tingkat pelayanan apotek menjadi lebih baik dari sistem saat ini.
Perbaikan sistem antrian apotek untuk mengurangi total waktu menunggu dan meningkatkan utilisasi pegawai dengan menggunakan discrete event simulation David Try Liputra; Vivi Arisandhy; Christophorus Ivander Menori
Journal Industrial Servicess Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v8i1.13781

Abstract

Penelitian yang membahas antrian di apotek maupun bagian farmasi rumah sakit telah banyak dilakukan. Namun penelitian yang menggunakan shift kerja dan bertujuan mengurangi waktu menunggu sekaligus meningkatkan utilisasi pegawai masih belum banyak dilakukan. Penelitian sebelumnya telah mengusulkan penambahan jumlah pegawai dan perbaikan layout di sebuah apotek untuk meningkatkan service level dan mengurangi waktu antrian. Namun ternyata waktu menunggu proses peracikan obat menjadi lebih lama karena masih dilakukan oleh satu orang. Dalam penelitian ini akan diusulkan pengaturan shift kerja sehingga total waktu menunggu menjadi lebih singkat dan utilisasi pegawai meningkat. Skenario yang diusulkan adalah penerapan dua shift kerja dimana masing-masing shift menggunakan satu orang pegawai (skenario 1) dan penggunaan dua orang pegawai pada jam sibuk serta penerapan dua shift kerja di luar jam sibuk (skenario 2). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa skenario usulan 1 unggul dalam utilisasi hari Jumat dan Sabtu serta waktu menunggu obat, sedangkan skenario awal unggul dalam rata-rata waktu mengantri. Skenario usulan 2 hanya unggul dalam utilisasi hari Senin–Kamis. Oleh karena itu, apabila ingin memperoleh tingkat utilisasi terbesar dan waktu menunggu obat yang paling singkat, maka sebaiknya menerapkan skenario usulan 1. Namun apabila ingin memperoleh rata-rata waktu mengantri pelanggan yang paling singkat, maka sebaiknya menggunakan skenario awal.
Pelatihan Daring Penggunaan Microsoft PowerPoint Tingkat Dasar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) di Kelurahan Sukawarna Kartika Suhada; Vivi Arisandhy; Rainisa Maini Heryanto; David Try Liputra; Santoso Santoso; Rudy Wawolumaja; Christophorus Ivander Menori; Grace Vania
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i3.2751

Abstract

Kelurahan Sukawarna is one of the public facilities provided by the government to deliver service to the community within Kecamatan Sukajadi. To provide good service, one good way that can be done is to improve the knowledge and skills of ASN and LKK at Kelurahan Sukawarna. Currently, they use Microsoft PowerPoint, but some of them have only a low level of mastery, so the use of Microsoft PowerPoint in supporting their work is not optimal. Therefore, lecturers from the OSI expertise group and students carried out community service activities in training on the use of Basic Microsoft PowerPoint for ASN and LKK at Kelurahan Sukawarna. Considering the current Covid-19 pandemic, the training was conducted online using the Zoom Cloud Meetings application. The training was held for two days. On the first day, participants were given training material about using Microsoft PowerPoint, namely the File, Home, Insert, Design, Transitions, and Animations features. On the second day, training evaluation was carried out by giving assignments to the participants. Based on the assessment results of assignments, it can be seen that the participants made assignments well. The features taught in training had been used well in the assignments. The training benefits ASN and LKK at Kelurahan Sukawarna in improving their knowledge and skills in using Basic Microsoft PowerPoint. With this improvement, it is hoped that they can deliver better service to the community, e.g., socializing the prevention of Covid-19 and so on.
Usulan Algoritma Penjadwalan Pengiriman Produk Di PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk Joshua Gerald; Kartika Suhada; David Try Liputra
Journal of Integrated System Vol. 2 No. 1 (2019): Journal of Integrated System
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.102 KB) | DOI: 10.28932/jis.v2i1.1594

Abstract

Abstrak PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang berlokasi di jalan Raya Cimareme 131, Padalarang Kab. Bandung Barat, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur minuman dalam kemasan. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah keterlambatan tibanya produk di tangan konsumen. Hal tersebut menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan, seperti: harus diperbaikinya kontrak kerjasama dengan pihak konsumen yang membutuhkan waktu cukup lama dan konsekuensi biaya yang ditimbulkan akibat perbaikan kontrak tersebut. Maka dari itu diusulkan algoritma penjadwalan yang didalamnya terdapat metode backward scheduling dalam membantu penyelesaian algortima penjadwalan. Dari hasil algoritma usulan untuk 5 periode pengiriman, didapatkan terjadi penurunan keterlambatan secara berturut-turut adalah 9, 13, 7, 5 dan 10. Selain penurunan jumlah keterlambatan, algoritma usulan juga dapat memberikan pengurangan kebutuhan moda transportasi. Dimana jumlah pengurangan kebutuhan moda transportasi dari ke 5 periode usulan secara berturut-turut adalah 2, 2, 1, 1, 2. Algoritma usulan membantu perusahaan dalam merancang jadwal pengiriman karena dapat mengurangi permasalahan keterlambatan sampainya produk ke tangan konsumen. Kata kunci : indutri minuman kemasan, distribusi, penjadwalaan, algoritma, backward scheduling. Asbtract PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk is located on Jalan Raya Cimareme 131, Padalarang Kab. West Bandung, is a company engaged in beverage packaging manufacturing. The problem faced by the company is the delay in the arrival of the product in the hands of consumers. This has led to several problems, such as: the contract of cooperation with the consumer must be improved, which takes a long time and the consequences of costs resulting from the repair of the contract. Therefore, a scheduling algorithm is proposed, in which there is a backward scheduling method in assisting the completion of scheduling algorithms. From the results of the proposed algorithm for the 5 delivery periods, it was found that there were decreases in delay, respectively 9, 13, 7, 5 and 10. In addition to a decrease in the number of delays, the proposed algorithm can also reduce the need for transportation modes. Where the number of reductions in transportation mode needs from the 5 proposed periods are 2, 2, 1, 1, 2. The proposed algorithm helps the company in designing the delivery schedule because it can reduce the problem of delays in arriving at the hands of consumers. Keywords : beverage packaging industry, distribution, scheduling, algorithms, backward scheduling.
Algoritma Penjadwalan Distribusi Barang Berbasis Teknik Backward Scheduling (Studi Kasus: PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.) Kartika Suhada; David Try Liputra; Vivi Arisandhy; Tomy Jeremy
Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (2020): Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (Desember 2020):
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v3i2.2994

Abstract

Backward scheduling adalah metode penjadwalan yang dilakukan secara urutan terbalik, dimana batas waktu penyelesaian (due date) sebagai titik awal penjadwalan. Penelitian terkait penggunaan metode tersebut telah banyak dilakukan. Penelitian sebelumnya banyak yang membahas penerapan metode penjadwalan, namun lebih difokuskan pada aktivitas produksi. Penelitian ini membahas penerapan metode backward scheduling untuk aktivitas distribusi. Objek penelitian adalah PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. yang menghadapi permasalahan keterlambatan pengiriman barang. Javia dkk. (Javia dkk., 2019) telah berhasil mengembangkan algoritma yang dapat mengurangi jumlah keterlambatan tersebut, tetapi hasilnya belum cukup signifikan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu algoritma penjadwalan distribusi barang yang dapat meminimasi jumlah keterlambatan dan total biaya keterlambatan yang timbul. Penerapan algoritma usulan dibandingkan algoritma Javia dkk. menghasilkan pengurangan dalam beberapa hal, yaitu: kebutuhan moda sebanyak 6 unit, jumlah kota yang mengalami keterlambatan pengiriman sebanyak 2 kota, jumlah moda yang terlambat sebanyak 3 unit, dan jumlah muatan yang terlambat sebanyak 18 pallet. Selain itu, durasi keterlambatan untuk 3 kota besarnya sama, namun untuk 2 kota lainnya tidak mengalami keterlambatan. Biaya penalty yang timbulpun berkurang sebesar Rp7,104,000,- atau 3.928%. Kata kunci: penjadwalan, distribusi barang, backward scheduling
Penentuan Rute Distribusi Menggunakan Metode Savings Matrix dengan Algoritma Nearest Insert, Nearest Neighbour, dan Farthest Insert pada UMKM Peralatan Plastik Juniory Halim; Rainisa Maini Heryanto; David Try Liputra
Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri Vol 4 No 01 (2023): Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri
Publisher : Engineering Faculty at Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/gijtsi.v4i01.8727

Abstract

Consumer satisfaction with a product could be determined based on several factors including quality, price, and fast distribution. Distribution activity is one of the important activities because it guarantees that products are circulated properly, do not accumulate in warehouses, and delivered on time. For micro, small and medium enterprises (MSMEs), distribution arrangements could provide significant savings in distance and distribution costs so as to increase profits. Besides that, distribution arrangements could also guarantee that products are delivered on time to consumers. This resarch uses a simple distribution determination method, the Savings Matrix method, followed by the Nearest Insert, Nearest Neighbour, and Farthest Insert heuristic algorithms. The purpose of this research is to help MSMEs that have the main distribution process to be able to arrange their distribution routes so that deliveries could be made on time and at minimal cost. In this research, a numerical example was used of a plastic equipment MSME which had problems with late delivery and the occurrence of round trips so that it became inefficient. In addition to determining the distribution route, four scenarios are also given for MSME to consider thus the distance and cost savings obtained are more significant. From the results of the calculation of determining the distribution route, it is found that the Savings Matrix method and the Nearest Neighbour heuristic method provide savings of around 12,82% or IDR 698,550 per month.
Penjadwalan Mata Kuliah dengan Mempertimbangkan Ketersediaan Waktu Pengajar dan Satuan Kredit Semester yang Tidak Terpisah Menggunakan Integer Linear Programming Victor Suhandi; Vivi Arisandhy; David Try Liputra
Journal of Integrated System Vol. 6 No. 1 (2023): Journal of Integrated System Vol. 6 No. 1 (Juni 2023)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v6i1.6459

Abstract

Penjadwalan mata kuliah merupakan proses yang secara periodik dilakukan oleh manajemen suatu program studi. Faktor ketersediaan waktu para pengajar sangat mempengaruhi kemudahan penjadwalan. Jadwal atau slot waktu yang digunakan untuksuatu mata kuliah yang tidak sesuai dengan ketersediaan waktu dari pengajar yang mengampunya, perlu dinegosiasikan oleh pihak manajemen. Efisiensi proses penyusunan jadwal dan negosiasi untuk meminimalkan jadwal yang tidak sesuai dengan ketersediaan waktu pengajar menjadi penting untuk pengurangan beban bagi pihak manajemen. Studi ini fokus pada penjadwalan mata kuliah untuk meminimasi ketidaksesuaian tersebut dengan mempertimbangkan satuan kredit semester yang tidak dapat dipisah. Kebaruan dalam studi ini terletak pada penggunaan ketersediaan waktu pengajar sebagai kendala soft dipadukan dengan perumusan kendala untuk bobot mata kuliah yang beragam dan tidak terpisah dengan menggunakan mathematical programming. Data semester genap tahun 2023 diperoleh dari sebuah program studi teknik industri di Indonesia. Integerlinear programming digunakan untuk memodelkan masalah tersebut dan dipecahkan menggunakan CPLEX. Hasil optimal diperoleh dalam waktu yang singkat dan analisis sensitivitas jumlah ruangan juga dapat memberikan wawasan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan efisiensi.
Konsultasi dan Pelatihan Penentuan Jumlah Operator yang Optimal pada Tiap Stasiun Kerja untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi di Pabrik Mie Ho Kie San, Patikraja Florence Leony; Vivi Arisandhy; David Try Liputra; Kartika Suhada; Rainisa Maini Heryanto; Debora Vivia Kusumawardani; Yonathan Yehezkiel Widjaja; Martin Martin; Nadia Natalia Suwandi; Muhamad Bagus Tri Ananda; Grecia Grecia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.8464

Abstract

Pabrik mie Ho Kie San merupakan sebuah UMKM yang berlokasi di Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pabrik ini memproduksi mie tradisional yang terdiri dari mie halus dan mie kasar. Pabrik mengalami masalah dalam menentukan jumlah operator produksi, khususnya di bagian packing. Hal tersebut dikarenakan salah satu proses dalam pembuatan mie adalah pengeringan, dimana proses ini sangat bergantung dengan cuaca. Apabila cuaca hujan, maka proses pengeringan akan terhambat. Akibatnya hasil pengeringan yang akan dikemas menjadi sedikit. Hal tersebut menyebabkan jumlah operator packing terlalu banyak dan target produksi juga tidak tercapai. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) untuk membantu mitra dalam menentukan jumlah operator produksi yang optimal pada tiap stasiun kerja agar kapasitas produksinya dapat meningkat. Metode yang digunakan adalah konsultasi dan pelatihan. Tahapan yang dilakukan meliputi konsultasi awal tentang kondisi di pabrik, perhitungan waktu baku, penyusunan peta proses operasi, perhitungan kapasitas produksi saat ini, penyeimbangan lintasan dengan strategi paralleling dan perhitungan jumlah operator yang optimal, pembuatan program spreadsheet, pelatihan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober-21 Desember 2022. Mitra sasarannya adalah pabrik mie Ho Kie San, dimana peserta yang mewakili mitra ada 1 orang, yaitu dari bagian Human Resource Development. Berdasarkan hasil konsultasi dan pelatihan diperoleh jumlah operator yang dibutuhkan, sehingga kapasitas mixing yang semula 1,43 ton/hari meningkat menjadi 2,09 ton/hari (peningkatan 46,15%) dan kapasitas packing yang semula 0,4-0,67 ton/hari meningkat menjadi 1,55-1,63 ton/hari (meningkat 138,81%-287,75%). Hasil dari pelatihan tersebut diharapkan dapat membantu pabrik dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, sekaligus juga meningkatkan kapasitas produksinya. Ho Kie San is a Micro, Small, and Medium-scale Enterprise (MSME), which takes place in Patikraja District, Banyumas Regency, Central Java. The factory produces traditional dried noodles with two different cut sizes, fine and coarse. The factory found an issue determining the optimal number of operators on the shop floor, especially in the packaging station. This is because one of the processes in making noodles is drying, which is very dependent on the weather. If it rains, the drying process will be hampered. Consequently, the results of drying to be packaged are small. This causes the number of packing operators to be too many, and the production target is not achieved. Therefore, community service activities are carried out to assist partners in determining the optimal number of production operators at each workstation to increase production capacity. The method used is consultation and training to determine the optimal number of operators at each workstation. The steps done involve 1) consultation, 2) standard time calculation, 3) operation process chart construction, 4) existing production capacity calculation, 5) line balancing by paralleling and calculating the optimal number of operators, 6) spreadsheet formulation, 7) training, and 8) evaluation. This activity was held on 19 October-21 December 2022. The target partner is the Ho Kie San noodle factory, where 1 participant represents the partner from the Human Resource Development division. Based on the results of consultation and training, the number of operators needed was obtained, so that the mixing capacity, which was originally 1.43 tons/day, increased to 2.09 tons/day (an increase of 46.15%) and the packing capacity, which was originally 0.4-0.67 tons/day increased to 1.55-1.63 tons/day (an increase of 138.81% -287.75%). The outcomes of the training provided are expected to help the factory solve the issues of idle time and increase its production capacity.