Terlepas dari sifatnya yang kontroversial, profanity memiliki tingkat signifikansi tertentu dalam masyarakat. Profanity adalah instrumen penting untuk mengungkapkan perasaan yang kuat dan menekankan perspektif seseorang. Penggunaan profanity menggerogoti nilai-nilai hormat, empati, dan kesopanan, mengikis fondasi interaksi dan pemahaman yang sehat. Penelitian ini mengamati bagaimana karakter wanita dalam film "Mean Girls" menggunakan profanity untuk mengekspresikan emosi mereka dalam situasi yang berbeda dan efek penggunaannya. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa karakter perempuan kebanyakan menggunakan kata-kata kotor seperti whore, bitch, dan slut untuk menghina orang lain, menunjukkan frustrasi dan agresi, atau mengungkapkan kemarahan mereka. Kesimpulannya, karakter wanita menggunakan profanity dalam dialog mereka untuk membuat film lebih realistis, komedi, dan intensitas karakter.