Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI LEBIH DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMA DI KABUPATEN BOYOLALI Sandy, Yatty Destani; Tamtomo, Didik Gunawan; Indarto, Dono
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Anemia pada remaja merupakan salah satu masalah kesehatan global. Anemia dapat disebabkan oleh rendahnya asupan besi, status gizi lebih, usia menarche dini dan kehilangan darah. Siswi dengan status gizi lebih dapat mengalami anemia karena akumulasi lemak dalam jaringan adiposa yang dapat meningkatkan produksi sitokin proinflamasi. Peningkatan kadar sitokin tersebut menyebabkan kadar hepsidin meningkat sehingga menurunkan absorbsi besi. Tujuan: Menganalisis hubungan status gizi lebih, usia menarche dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi SMA di Kabupaten Boyolali. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan Multi Stage Sampling untuk menentukan subjek penelitian pada siswi kelas X. Pengumpulan data usia menarche dan lama menstruasi menggunakan kuisioner, status gizi diukur dengan antopometri, pengukuran kadar Hemoglobin menggunakan metode cyanmethemoglobin. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji statistik chi square dan regresi logistik berganda. Hasil: Sebanyak 53,3% siswi mengalami anemia. Obesitas ditemukan sebesar 87,8% pada siswi dengan status gizi lebih. Siswi yang memiliki status gizi lebih berisiko secara signifikan sebesar 6,273 kali untuk mengalami anemia (p = 0,013). Semakin lama seorang siswi mengalami haid akan berisiko 4,848 kali untuk mengalami anemia (p = 0,003). Simpulan: Status gizi lebih dan lama menstruasi secara bersama sama berhubungan positif dengan kejadian anemia. Siswi diharapkan dapat mengontrol berat badan dan menghindari makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi, perlu penyediaan suplementasi zat besi disekolah. Kata Kunci: Status gizi Lebih, Usia Menarche, Lama Menstruasi, Anemia.
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA DI PUSKESMAS PAAL V KOTA JAMBI TAHUN 2015 Sandy, Yatty Destani
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 2 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.786 KB)

Abstract

Pada tahun 2013, secara nasional prevalensi kekurangan gizi pada anak balita sebesar 19,6%, yang berarti masalah kekurangan gizi pada balita di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat mendekati prevalensi tinggi sementara Propinsi Jambi 19,6% Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Jambi diketahui Puskesmas Paal V memiliki jumlah gizi kurang terbanyak, khususnya pada balita yaitu sebanyak 38 orang (3,8%). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain pendekatan survei untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan gizi. Populasi adalah seluruh ibu yang memilki anak balita di Puskesmas Paal V sebanyak 1166 orang dan sampel sebagian ibu yang memiliki balita di Puskesmas Paal V Kota Jambi sebanyak 41 orang. Pengambilan sampel dengan  teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18-25 September 2015  bertempat di Puskesmas Paal V Kota Jambi. Untuk menganalisa data, peneliti menggunakan analisis  univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang baik tentang pencegahan gizi kurang yaitu sebanyak 17 responden (41,5%), cukup sebanyak 13 responden (31,7%) dan ibu yang berpengetahuan baik hanya 11 responden (26,8%), sebagian besar responden memiliki sikap negatif tentang pencegahan gizi kurang yaitu sebanyak 22 responden (53,7%), dan yang memiliki sikap positif sebanyak 19 responden (46,3%). Diharapkan pihak Puskesmas memaksimalkan fungsi kader posyandu dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi mulai dari sebelum konsepsi sampai balita bahkan disepanjang kehidupan
Hubungan Berat Badan Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri di Kabupaten Boyolali Yatty Destani Sandy; Didik Gunawan Tamtomo; Dono Indarto
Jurnal Dunia Gizi Vol 3, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v3i2.4744

Abstract

Latar Belakang; Masalah kesehatan global yang masih cukup tinggi pada remaja putri yaitu Anemia. Beberapa faktor penyebab anemia adalah usia menarche, obesitas, serta kurangnya asupan zat besi. Remaja putri yang memiliki berat badan lebih mengalami anemia karena penimbunan lemak di dalam jaringan adipose yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kadar hepsidin sehingga mengganggu absorbsi besi di dalam tubuh. Tujuan; Menganalisis hubungan berat badan dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Boyolali. Metode; Observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh remaja putri SMA di Boyolali. Sampel sebanyak 90 remaja putri dengan menggunakan teknik Multi Stage Sampling. Pengumpulan data berat badan diukur dengan antopometri dan pengukuran kadar hemoglobin menggunakan metode cyanmethemoglobin. Data di analisis menggunakan uji statistik chi square. Hasil; Sebanyak 51,1% remaja putri mengalami anemia dengan obesitas. Obesitas ditemukan  pada 87,8% remaja putri dengan berat badan lebih. Remaja putri dengan berat badan lebih berisiko untuk mengalami anemia sebanyak 6,273 kali (p = 0,013). Kesimpulan; Berat badan berhubungan positif dengan kejadian anemia. Remaja putri diharapkan dapat mengontrol berat badan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi. Penyediaan suplementasi zat besi dimasukkan ke dalam program UKS.
Mapping Physical Training Materials and Diet Management for Football Athletes Ardi Nusri; Esi Emilia; Tyas Permatasari; Yatty Destani Sandy; Caca Pratiwi; Erni Rukmana; Latifah Rahman Nurfazriah
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 7 No 3 (2022): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/juara.v7i3.2249

Abstract

The physical component and food intake are significant factors in football. The aims of this study were 1) to identify materials and media for physical exercise and diet management for soccer athletes and 2) to map physical training materials and diet management for soccer athletes. The method used is Research and Development (R&D) with the Four-D (4D) model. The population in this study were football athletes and coaches. The sample consisted of 82 athletes and football coaches from PSMS Medan. Data analysis using descriptive analysis. The results showed that 95% of the sample agreed that all physical training material needs to be known by football athletes. The material indicators are anatomy and physiology, components of the physical conditions required in soccer, energy systems, principles of soccer physical training, training volume and intensity, training stages, preparation stages, training stages, match stages, training stages, transitions, and recovery exercises as well as weight training. This study also showed that 95.3% of the sample required an assessment or assessment of nutritional data on soccer athletes, such as body measurements/anthropometrics, body composition measurements, and dietary and healthy history. The conclusion of the study is that diet management material that athletes and soccer coaches need to know is Sports Classification According to the Metabolic System, Assessment or Assessment of Nutritional Data on Soccer Athletes, Nutritional Problems in Soccer Athletes, Nutritional Interventions in Soccer Athletes; Monitoring and Evaluation of Nutrition in Football Athletes.
Pemanfaatan Tepung Mocaf Menjadi Ragam Olahan Pangan pada UMKM di Desa Sumberejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Yatty Destani Sandy; Banu Nursanni; Safri Gunawan; Sapitri Januariansyah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5246

Abstract

Indonesia kaya akan sumber bahan pangan. Namun, masih banyak bahan pangan yang belum dimanfaatkan potensinya secara maksimal. Salah satu bahan pangan tersebut adalah Singkong. Tanaman ini merupakan bahan baku yang paling potensial untuk diolah menjadi tepung, salah satunya adalah tepung mocaf. Permasalahan yang terjadi adalah pengolahan tepung mocaf yang diproduksi oleh mitra belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah makanan berbahan dasar tepung mocaf pada ibu-ibu di Desa Sumberejo, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah adalah dengan memberikan pelatihan tentang ragam olahan makanan dari tepung mocaf serta pendampingan dalam praktek pembuatan produk makanan tersebut. Pelatihan dan pendampingan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam membuat berbagai olahan dari tepung mocaf. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah diskusi, wawancara, edukasi, pelatihan dan pendampingan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan pada bulan November tahun 2021. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tepung mocaf dan kemampuan terkait bagaimana membuat berbagai produk makanan dari tepung mocaf yang memiliki nilai gizi dan nilai jual yang tinggi. Indonesia is rich in food sources. However, many foodstuffs still have not been utilized to their maximum potential. One of the foodstuffs that can be processed into food is sweet potatoes, or what we commonly call cassava. This plant is the most potential raw material to be processed into flour, one of which is mocaf flour. The problem is that the processing of mocaf flour produced by partners has not been utilized optimally. This is due to the lack of knowledge and skills in processing food based on mocaf flour in mothers in Sumberejo Village, Pagar Merbau District, Deli Serdang Regency. Based on these problems, the solution to solve the problem is to provide training on the variety of processed foods from mocaf flour and assistance in the practice of making these food products. Training and mentoring are carried out to improve knowledge and skills in making preparations from mocaf flour. The methods used in this community service activity are discussion, interview, education, training and mentoring through the stages of preparation, implementation and evaluation. The result of this activity is the increasing public knowledge about the utilization of mocaf flour and related abilities to make various food products from mocaf flour that have high nutritional value and selling value.
PELATIHAN MANAJEMEN USAHA DAN PEMASARAN DIGITAL DALAM PENGEMBANGAN USAHA FROZEN FOOD BAHAN BAKU IKAN Tyas Permata Sari, S.Gz, M.Si; Nila Reswari Haryana; Yatty Destani Sandy; Wira Firmansyah
COVIT (Community Service of Health) Vol. 2 No. 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v2i2.6137

Abstract

North Sumetera has a fairly high fishery yield, especially in Kecematan Percut Sei Tuan. The main commodity is mackerel. However, the results of too much mackerel have not been used well. MTS Al-Wasiyah 19 as a service partner seeks to process fishery products into frozen processed food, but in the process of marketing and management still finds many obstacles and wants to further increase income generation. The purpose of this service activity is to carry out mapping related to business management and digital marketing on processed fish products. The methods used in this service activity are dicussion, interviews, training and mentoring. The activity was held on October 18, 2021 at MTS AL Wasliyah 19 Percut Sei Tuan with the target of teachers who want to increase income generation. Activities proceed smoothly and achievement indicators can be achieved. The teachers gave a positive response by conducting questions and answers in the discussion. At the end of the meeting the teachers and the service team agreed on the name of the product to be used in marketing activities. Keywords: Business Management, Digital Marketing, Fish, Forzen Food.
Kebiasan Sarapan, Asupan Zat Gizi Makro dan Status Gizi pada Remaja di Kota Medan Tyas Permatasari; Yatty Destani Sandy; Caca Pratiwi; Kanaya Yori Damanik; Erni Rukmana; Agnes Irene Silitonga
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9739

Abstract

Pada usia remaja terjadi puncak pertumbuhan yang akan mempengaruhi perubahan komposisi tubuh, pertumbuhan yang pesat pada berat badan sehingga mempengaruhi kebutuhan gizi pada remaja. Kebiasaan makan yang tidak seimbang dan kurang aktifitas fisik serta gaya hidup sedentary merupakan faktor penyebab masalah gizi pada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara asupan zat gizi, kebiasaan sarapan dan status gizi pada remaja di Kota Medan. Desain penelitian yang digunakan yakni cross- sectional study. Populasi pada penelitian ini yakni remaja di Kota Medan dan subyek sebanyak 145 diambil yang tersebar ketiga kelompok usia yakni remaja awal, pertengahan, dan akhir. Variabel yang diteliti pada penelitian ini yakni asupan zat gizi makro dan kebiasaan sarapan serta status gizi. Uji korelasi digunakan untuk menganlisis hubungan asupan zat gizi makro dan kebiasaan sarapan dengan status gizi. Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifkan pada asupan zat gizi makro (energi, protein dan lemak) terhadap status gizi remaja (p<0.00), sedangkan asupan karbohidrat dan kebiasaan sarapan tidak memiliki hubungan yang signifikan (p>0.00).
Pendampingan Penilaian Status Gizi Balita bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Poskesdes Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Risti Rosmiati; Hardi Firmansyah; Erni Rukmana; Yatty Destani Sandy; Muhammad Edwin Fransiari; Esi Emilia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.12462

Abstract

ABSTRAK Proses penilaian status gizi yang dilakukan oleh kader di posyandu dapat menjadi sumber data awal dalam mengidentifikasi masalah gizi pada balita khususnya stunting. Pengukuran panjang atau tinggi badan di posyandu di wilayah kerja Poskesdes Bandar Setia masih menggunakan alat metline yang kurang cocok untuk melakukan pengukuran panjang atau tinggi badan. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait penilaian status gizi balita dan interpretasinya. Tim pengabdian memberikan pendampingan mengenai cara melakukan penilaian status gizi yang tepat beserta interpretasinya terutama untuk mengukur panjang atau tinggi badan dalam menentukan stunting atau tidaknya balita yang diukur. Selain itu, tim pengabdian memberikan alat pengukur tinggi badan dan lingkar kepala untuk melengkapi alat pengukuran status gizi yang sudah tersedia di posyandu. Setelah mengikuti kegiatan pendampingan tersebut, pengetahuan dan keterampilan kader terkait cara penilaian status gizi meningkat. Harapannya setelah dibekali cara penilaian dan pelaporan status gizi balita, para kader dapat membantu mengidentifikasi baduta yang berisiko mengalami stunting di posyandu masing-masing untuk diberikan intervensi pencegahan stunting. Pengetahuan dan keterampilan kader terkait penilaian status gizi balita dan interpretasinya meningkat. Lebih lanjut kegiatan ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Desa Bandar Setia. Kata Kunci: Balita, Kader Posyandu, Stunting  ABSTRACT The nutritional assessment by cadres in Posyandu might provide preliminary information for identifying nutritional problems in under-five children, particularly stunting. Measurement of length or height at the posyandu in the Bandar Setia Poskesdes working area still uses a tape measure which is unsuitable for measuring length or height. Improve the knowledge and skills of cadres related to the nutritional assessment of under-five children and their interpretation. The team provided assistance on how to conduct a proper nutritional assessment and its interpretation, especially for measuring length or height in determining whether or not the measured toddler is stunted. In addition, the team provided height and head circumference measuring devices to complement the nutritional status measurement tools already available at the posyandu. After participating in the mentoring activities, the cadres' knowledge and skills related to nutritional assessment increased. It is anticipated that after learning how to assess and report the nutritional status of toddlers, cadres can help identify under-fives at risk of stunting in their respective posyandu to be given stunting prevention interventions. The cadres' knowledge and skills related to the assessment of the nutritional status of children under five and its interpretation increased. Furthermore, this activity is expected to help government programs in reducing the prevalence of stunting in Indonesia, especially in Bandar Setia Village. Keywords: Children, Posyandu, Stunting