Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STUDI POLA PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANJAR WILAYAH BARAT ( KECAMATAN SUNGAI TABUK, KERTAK HANYAR DAN GAMBUT ) mu'min mu'min; Andy Mizwar; Rizqi Puteri Mahyudin
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 1 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i1.483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan komposisi, menganalisis hubungan tingkat pendapatan dengan jumlah sampah B3 serta mengkaji kondisi eksisting pola pengelolaan sampah B3 rumah tangga di wilayah Kabupaten Banjar wilayah barat (Kecamatan Sungai Tabuk, Kertak Hanyar dan Gambut). Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain observasi lapangan, sampling dan wawancara. Berdasarakan hasil pengukuran diketahui timbulan sampah B3 rumah tangga di Kecamatan Sungai Tabuk, Kertak Hanyar dan Gambut sebesar 0,048 kg/orang/hari atau 1,481 liter/orang/hari. Komposisi yang paling banyak ditemukan adalah produk perawatan diri seperti pampers. Berdasarkan uji korelasi spearman, hanya komposisi produk otomotif yang berhubungan dengan tingkat pendapatan. Sedangkan pada sampah B3 rumah tangga tidak ada pola pengelolaan khusus terhadap sampah B3 rumah tangga.
KAJIAN FAKTOR PENDORONG KEAKTIFAN KINERJA ORGANISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH KOTA BANJARBARU Nailul Ummah; Rizqi Puteri Mahyudin; Muhammad Firmansyah
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 1 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i1.572

Abstract

Bank sampah adalah tempat untuk menabung sampah yang telah dipilah terlebih dahulu sebelum disetorkan. Perkembangan bank sampah tidak terlepas dari adanya kegiatan organisasi dan peran serta masyarakat sebagai komponen terpenting dalam keberlanjutan pengelolaan bank sampah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor prioritas yang menjadi pendorong keaktifan organisasi dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan bank sampah. Empat bank sampah terbaik dalam penelitian ini yaitu bank sampah Gemilang, Kelurahan Guntung Manggis, bank sampah Sumber Rejeki, Kelurahan Syamsyudin noor, bank sampah Barokah, Kelurahan Landasan Ulin Timur dan bank sampah Cempaka putih, Kelurahan Sungai Ulin di Kota Banjarbaru. Hasil analisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menunjukkan bahwa faktor prioritas pada bank sampah terbaik adalah partisipasi masyarakat (59%), sub faktor prioritas partisipasi masyarakat yaitu kepedulian terhadap lingkungan (29%) dan sub faktor organisasi prioritas adalah manajemen tata kelola bank sampah (32%).
PERBEDAAN RASIO C/N KOMPOS SAMPAH ORGANIK DAN DEDAUNAN SEGAR AKIBAT VARIASI LAMA WAKTU PEMBALIKAN DENGAN METODE RAK BOX DI TPS 3R ALDI LESTARI BANJARMASIN Angelicha Fralisa Cristiani; Andy Mizwar; Rizqi Puteri Mahyudin
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 1 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i1.582

Abstract

Sampah masih menjadixpermasalahan penting dalam pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin. Untuk memecahkan permasalahan tersebut pemerintah mempunyai alternatif yang dapat melibatkanxperan serta masyarakat serta meningkatkan upaya daur ulang sampah yaitu dengan adanya TPS 3R atau Tempat Pengelolaan Sampah (reuse, reduce, recycle) berbasis masyarakat. Salah satu upaya TPS 3R yaitu composting yang terdapat di TPS 3R Aldi Lestari. Metode composting yang digunakan yaitu open windrow rak box dimana metode ini merupakanxmetode baru dalam proses composting. Dalam penelitian ini dilakukan analisis tentang kualitas kompos dan rasio C/N terhadap variasi lama waktu pembalikan 3 hari, 5 hari dan 7 hari dengan menggunakanxbahan dasar sampahxorganik dan daun segar. Tumpukan akan dibangun sebanyak 6 tumpukan dengan ukuran panjang 110 cm, lebar 30 cm, tinggi 30 cm dan berat tumpukan 30 kg. Analisis rasio C/N dilakukan setiap 3 hari, 5 hari dan 7 hari sesuai jadwal pembalikan selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan pada pengambilan sampel pertama masing-masing variasi telah menunjukkan Rasio C/N 19; 15,6; 16,2 yang berarti telah sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Namun rasio C/N tanah yang baik berkisar 10-12, sehingga yang memenuhi kategori ini ditunjukkan pada ditunjukkan pada hari ke-15 variasi pembalikan 3 hari yaitu 10,86, hari ke-15 variasi pembalikan 5 hari yaitu 12,93 dan hari ke-21 variasi pembalikan 7 hari yaitu 10,6.
STUDI POLA PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANJAR WILAYAH TIMUR (KECAMATAN MARTAPURA) Maulia Agustina; Andy Mizwar; Rizqi Puteri Mahyudin
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 1 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i1.584

Abstract

Aktivitas rumah tangga menghasilkan sampah yang beragam yaitu berupa sampah organik, anorganik hingga sampah B3. Umumnya masyarakat masih membuang sampah tersebut secara bercampur. Untuk sampah B3 yang dibuang tanpa pengelolaan berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis timbulan dan komposisi timbulan sampah B3 rumah tangga, menganalisis hubungan tingkat pendapatan dengan jumlah sampah perkomposisi, serta mengkaji kondisi eksisting pola pengelolaan sampah B3 rumah tangga di Kabupaten Banjar wilayah Timur (Kecamatan Martapura). Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi lapangan dan sampling. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan timbulan sampah B3 rumah tangga sebesar 0,070 kg/orang/hari atau 1,017 liter/orang/hari dengan komposisi paling besar terdapat pada produk perawatan diri berupa pampers. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan jumlah sampah B3 perkomposisi. Hingga saat ini sampah B3 rumah tangga ditangani layaknya sampah domestik. Sampah yang bernilai ekonomis dijual ke pengepul dan sisanya langsung dibuang ke TPA.
STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KOTA BANJARBARU Antung Nur Rahmiliyanti; Rizqi Puteri Mahyudin; Muhammad Firmansyah
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 2 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i2.591

Abstract

Sampah. rumah. tangga di perkotaan pada umumnya. dibuang. tercampur. dengan komponen. sampah B3. Sampahi B3i rumah. tangga. merupakan. sampah, kegiatani rumah tangga yang. mengandung.bahan berbahaya dan beracun, sehinggai harus dikelolai agar tidaki menimbulkani dampaki buruki terhadapi lingkungan dan kesehatani manusia. Saat ini belum ada alur pengelolaani sampah B3 rumahi tangga di kota Banjarbaru yangi sesuai dengan peraturani yangi berlaku. Dalam studi pengelolaan sampah B3 di kota Banjarbaru, dilakukani pengukurani timbulani dan kompoisii sampah B3 dengani samplingi sampah B3 dari masing-masingi sampeli berdasarkani tingkati pendapatani tinggi, sedang, dan rendah. Pengukurani timbulani meliputi berati dan volumei sampah B3, sedangkani pengukuran komposisii dilakukan dengan cara pemilahani sampah berdasarkani sumberidan karakteristiki sampah B3. Rata-rata timbulani sampah B3irumahitangga KotaiBanjarbaru sebesari 0.029 kg/orang/hari dalam satuani berati atau 0.53 liter/orang/hari dalami satuani volume. Semakin tinggii tingkat pendapatani masyarakat maka timbulani sampah B3 untuk produk perawatan diri yang dihasilkan juga semakin besar, sedangkan komposisi produk sampah B3 rumah tangga yang lain tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat. Komposisii sampahi B3 rumah tanggai Kota Banjarbaru berdasarkani jenis penggunaannyai terbesar adalah produk perawatani diri sebesar 76.13% dan produk eletronik sebesar 18.20%.
STUDI TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TANGGA KOTA BANJARMASIN Ghina Naufalin Sabrina; Rizqi Puteri Mahyudin; Muhammad Firmansyah
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 1 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i1.736

Abstract

Salah satu bidang yang akan diintegrasikan dalam Metropolitan Banjar Bakula adalah pengelolaan sampah berupa TPA regional. Kota Banjarmasin akan menjadi penyumbang terbesar sampah yang masuk ke TPA regional karena jumlah penduduknya yang paling banyak dan termasuk kota besar. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pengelolaan untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA regional tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, diperlukan penelitian mengenai timbulan dan komposisi sampah rumah tangga di Kota Banjarmasin. Identifikasi kondisi eksisting pengelolaan sampah berkaitan dengan usaha reduksi sampah dilakukan dengan metode observasi lapangan dan wawancara. Analisis timbulan dan komposisi sampah rumah tangga mengacu pada SNI 19-3964-1994. Kondisi eksisting pengelolaan sampah berkaitan dengan usaha reduksi sampah di Kota Banjarmasin berupa pengomposan di beberapa lingkungan rumah tangga, TPS 3R dan rumah kompos. Pemilahan sampah dilakukan oleh petugas di TPS 3R dan pemulung di TPA untuk mengambil sampah yang masih bernilai ekonomis. Selain itu Kota Banjarmasin juga melakukan pengelolaan sampah berkaitan dengan usaha reduksi sampah dalam bentuk Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016. Timbulan sampah rumah tangga Kota Banjarmasin adalah 0,26 kg/o/h dan 2,08 l/o/h. Komposisi sampah didominasi oleh sampah organik (55,89%) kemudian sampah kain/tekstil (14,93%) dan plastik (12,77%).
PENINGKATAN PERANAN PEMULUNG UNTUK MENINGKATKAN PENGELOLAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH Rizqi Puteri Mahyudin
EnviroScienteae Vol 13, No 1 (2017): EnviroScienteae Volume 13 Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v13i1.3516

Abstract

This article aimed to explain the role of scavengers as a sustainable landfill management strategy. Strategies using high technology or technical innovation faced many obstacles because of the limited cost and mastery of technology in the landfill. The consequences of the ancient paradigm and undeveloped model of waste management directed to an unsustainable situation and keep growing the opening of the landfill as a disposal site. Therefore we need an effective effort to reduce the waste that goes to landfill so it will not only be a place for waste bury but also being waste treatment facility in order to transform waste to be a valuable resource. Landfill and scavengers are things that can not be separated. When people reject the presence of landfill, a scavenger is highly dependent on the presence of waste that goes to landfill. Scavengers as one of the potential waste management strategies need to be considered. Scavengers and garbage are two things that have a close connection. Garbage always produced daily by humans and scavengers pick up the waste that can be sold. Some research related scavengers role in reducing waste will be presented. From the results of literature review and the results of the research, it can be concluded that regard scavengers as a community are important for the environment and developing landfill management strategy.
PERAN SERTA MASYARAKAT KABUPATEN BALANGAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI BANTARAN SUNGAI Muhammad Rasid Rida; Emmy Sri Mahreda; Hafizianor3 Hafizianor3; Rizqi Puteri Mahyudin
EnviroScienteae Vol 17, No 3 (2021): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 17 NOMOR 3, NOVEMBER 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v17i3.11876

Abstract

This study aims to analyze the management of household waste on riverbanks, community participation in the management of household waste on riverbanks, and analyze the factors that influence the management of household waste on riverbanks. of rivers and community involvement in Balangan Regency. This study uses a quantitative social approach. Quantitative social method, sampling in three villages using proportional random sampling and data collection using a questionnaire that was analyzed using a simple linear regression test. According to the results of the analysis in three villages, the waste management has been implemented correctly. Based on the analysis of community participation that the average respondent answered a role, it can be seen in the results of the response of each respondent in which the community variable is 82.13% and the management variable is 78.10%. Based on the results of the t-test, it can be seen that the community obtained a t-count value of 3.626 with a significance level of 0.001. This shows that the level of significance of the community is less than 0.1, so statistically the influence is very large or it is said that there is a significant community influence in the management, so the hypothesis is accepted. Based on the calculation of the regression test, it can be seen that the value of the t count is 3.626> t table 1.67065 according to the criterion if t count> t table then there is a significant positive influence of the community in the management.
Desain Penataan Lahan Pasca Tambang Rakyat Di Desa Tanjung Riu Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah Noby Ade Yusevi; Emmy Sri Mahreda; Rizqi Puteri Mahyudin; Kissinger Kissinger
EnviroScienteae Vol 17, No 2 (2021): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 17 NOMOR 2, AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v17i2.11504

Abstract

Mining is a series of activities of exploring, mining (excavation), processing, utilization and marketing of minerals (minerals, coal, geothermal, oil and gas). Gunung Mas Regency, especially Tanjung Riu Village, Kurun Subdistrict, is one of the places in Central Kalimantan Province which has mineral resources including primary and secondary gold, zircon, iron ore and coal. People’s mining activities, especially gold mining in Tanjung Riu Village, are increasingly being carried out by the people and are further away from road access. This causes the people's mining area become increasingly depleted, so that in mining closure, it leaves the formation of critical land that is not organized and is not in accordance with the function of the surrounding environment and cannot be utilized. Most of the critical lands are in the form of void pits have the potential to cause various contimination, such as decreasing the quality of water stored in the voids due to metal contamination and decreasing the pH value of the water so that the water becomes acidic. The description above becomes the basis for research on the design mining closure of people‘s mining area in Tanjung Riu Village, Kurun District, Gunung Mas Regency. This design will be able to make the land useful again both for the People around the research location and for the general public whose use of the ex people’s mining area.
PENGARUH TATA GUNA LAHAN TERHADAP FLUKTUASI DEBIT EMBUNG KAMPUNG BANJAR DI WILAYAH PERKANTORAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Mahmud Mahmud; Ahmad Kurnain; Rizqi Puteri Mahyudin; Fitria Hutabarat
EnviroScienteae Vol 18, No 1 (2022): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 18 NOMOR 1, APRIL 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v18i1.12975

Abstract

This study was conducted to find out  the value of the drainage coefficient of the office area in South Kalimantan under the existing conditions, the effect of land use changes on fluctuations in discharge at Embung Kampung Banjar and the green open space that must be available with the existence of Embung Kampung Banjar. The existence of Embung Kampung Banjar is expected to reduce the impact of excessive rainfall which causes various kinds of natural disasters. This study usesd the Rational Method analysis to get the value of rainfall intensity in determining the planned discharge, the method of analysis of the coefficient of flow and the research method used for discharge fluctuations in Embung Kampung Banjar that is simulated with the synthetic unit hydrograph ITB –2 Kirpich, Snyder and Mononobe which all calculations by useng Microsoft Excel . The results shows that the simulation of land use change by adding the area of residential housing and offices are evidence of reduced open areas. The calculation of the maximum discharge coefficient of the existing flow using the Synthetic Unit Hydrograph (HSS) ITB 2 Timelag Kirpich of 7.83 m3/s and the results of flood tracking caused a decrease in peak discharge of 5.4 m3/s the largest land use change was found in the flow coefficient is 0.499 with a maximum discharge of 9.69 m3/s where the housing area is 0.85 km2 and offices are 0.47 km2. In Indonesian Law Number 26 of 2007 on Spatial Planning Article 29 paragraph 3 regarding the proportion of Green Open Space (RTH) about 20 percent of the city area. The calculation results of the peak discharge capacity of Embung Banjar Kampung which is equal to 6.8963 m3/s equal to 15 percent of the flow area of Embung Kampung Banjar which is obtained from the maximum discharge calculation, which is 9.69 m3/s. Then the results of the routing flood that caused a decrease in the discharge amounted to 6.6 m3/s, so the overall result is that the reservoir is still safe if overflow occurs in the reservoir.