Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Kualitas Pertemanan dan Agresi Relasional Pada Remaja di Kota Surabaya Zefanya Aditya Soekoto; Darmawan Muttaqin; Marselius Sampe Tondok
JURNAL PSIKOLOGI Vol 16, No 2 (2020): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v16i2.9684

Abstract

Pertemanan memberikan kontribusi penting dalam perkembangan remaja baik secara intrapersonal maupun interpersonal. Namun, pertemanan yang bersifat negatif dapat mengarahkan individu untuk melakukan agresi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kualitas pertemanan dengan agresi relasional pada remaja. Partisipan penelitian merupakan 380 remaja yang berusia 12-21 tahun yang berada di Kota Surabaya. Friendship Qualities Scale dan Relational Aggression Scale digunakan untuk mengukur kualitas pertemanan dan agresi relasional. Hasil analisis korelasi menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara kualitas pertemanan dengan agresi relasional. Hasil penelitian juga menemukan terdapat perbedaan kualitas pertemanan dan agresi relasional ditinjau dari jenis kelamin dan kelompok usia remaja. Penelitian ini mengindikasikan bahwa relasi pertemanan yang berkualitas akan cenderung meminimalkan terjadinya agresi relasional kepada teman. Faktor budaya dan perkembangan sosioemosional turut didiskusikan terkait dengan pola interaksi dalam relasi pertemanan.
Pembentukan Identitas Remaja di Yogyakarta Darmawan Muttaqin; Endang Ekowarni
Jurnal Psikologi Vol 43, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.455 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.12338

Abstract

Konteks telah diidentifikasi sebagai faktor yang penting dari pembentukan identitas remaja. Penelitian ini bertujuan untuk memahami komponen pembentukan identitas remaja pada konteks Indonesia khususnya di Yogyakarta, terutama terkait perbedaan gender dan kelompok usia serta keterkaitan antar komponen pembentukan identitas. Partisipan penelitian adalah 450 (225 laki-laki dan 225 perempuan) remaja Indonesia berusia 12-21 tahun yang terdiri dari remaja awal, tengah, dan akhir. Alat ukur Identity Style Inventory, Utrecht-Management of Identity Commitments Scale, dan Ego Identity Process Questionnaire digunakan untuk mengukur gaya identitas (informatif, normatif, dan menunda-menghindar), dimensi identitas (komitmen, eksplorasi mendalam, dan peninjauan kembali komitmen), dan status identitas (diffusion, foreclosure, moratorium, dan achievement). Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan gaya, dimensi, dan status identitas ditinjau dari gender dan kelompok usia. Keterkaitan antara gaya, dimensi, dan status identitas remaja juga ditemukan pada konteks Indonesia.
Validitas Utrecht-Management Of Identity Commitments Scale (U-MICS) Versi Indonesia: Struktur Faktor, Invariansi Pengukuran Gender, dan Usia Darmawan Muttaqin
Jurnal Psikologi Vol 44, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.499 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.27578

Abstract

The purpose of this study was to examine the psychometric properties of the Indonesian version of the U-MICS, a measure three identity dimensions. Participants were 910 adolescents (12-21 years old). The Confirmatory Factor Analyses and Multi-Group Analyses were used to examine the factor structure, gender, and age measurement invariance of the Indonesian version of the U-MICS. We further tested the gender and age differences using Multivariate Analysis of Variance. The results indicated that the factor structure of Indonesia version of the U-MICS with a solution three factors was very fit with data and there was measurement invariance across gender and age groups. Gender and age differences in identity dimensions were also found. The results suggest that the Indonesian version of the U-MICS was a measurement tool that has the consistency of structure factors when used to measure the identity dimensions in Indonesian adolescents.Abstrak : Tujuan dari penelitian ini untuk menguji properti psikometris dari U-MICS versi Indonesia yang mengukur tiga dimensi identitas. Partisipan yang terlibat sebanyak 910 remaja (12-21 tahun). Analisis konfirmatori faktor dan analisis multi-kelompok digunakan untuk menguji struktur faktor, invariansi pengukuran gender, dan usia dari U-MICS versi Indonesia. Penulis menguji perbedaan gender dan usia dengan menggunakan analisis varians multivariat. Hasil analisis mengindikasikan bahwa struktur faktor dari U-MICS versi Indonesia dengan solusi tiga faktor sesuai dengan data dan terdapat invariansi pengukuran antar kelompok gender dan usia. Perbedaan gender dan usia pada dimensi identitas juga ditemukan. Hasil menunjukkan bahwa U-MICS versi Indonesia merupakan alat ukur yang memiliki konsistensi struktur faktor ketika digunakan untuk mengukur dimensi identitas pada remaja Indonesia.
Psychometric Properties of Identity Style Inventory-5 Indonesian Version: Factor Structure, Reliability, and Criterion Validity Darmawan Muttaqin
Jurnal Psikologi Vol 48, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpsi.46179

Abstract

This research evaluated the psychometric properties of the Identity Style Inventory-5 (ISI-5) Indonesian version using 763 adolescents aged 18-21 years. The evaluation process was carried out by examining the factor structure, reliability, and criterion validity using confirmatory factor analysis, composite reliability, and by correlating with other measuring instruments. The analysis results indicated that the ISI-5 version's factor structure with three factors of identity style and one identity commitment is fit with the data and has good internal consistency. The correlation between this version and other measuring instruments proves that it has fairly good criterion validity. The results showed that the ISI-5 Indonesian version is a valid and reliable instrument for measuring Indonesian adolescents' identity style and commitment.
Pembentukan Identitas Remaja di Yogyakarta Muttaqin, Darmawan; Ekowarni, Endang
Jurnal Psikologi Vol 43, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.455 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.12338

Abstract

Konteks telah diidentifikasi sebagai faktor yang penting dari pembentukan identitas remaja. Penelitian ini bertujuan untuk memahami komponen pembentukan identitas remaja pada konteks Indonesia khususnya di Yogyakarta, terutama terkait perbedaan gender dan kelompok usia serta keterkaitan antar komponen pembentukan identitas. Partisipan penelitian adalah 450 (225 laki-laki dan 225 perempuan) remaja Indonesia berusia 12-21 tahun yang terdiri dari remaja awal, tengah, dan akhir. Alat ukur Identity Style Inventory, Utrecht-Management of Identity Commitments Scale, dan Ego Identity Process Questionnaire digunakan untuk mengukur gaya identitas (informatif, normatif, dan menunda-menghindar), dimensi identitas (komitmen, eksplorasi mendalam, dan peninjauan kembali komitmen), dan status identitas (diffusion, foreclosure, moratorium, dan achievement). Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan gaya, dimensi, dan status identitas ditinjau dari gender dan kelompok usia. Keterkaitan antara gaya, dimensi, dan status identitas remaja juga ditemukan pada konteks Indonesia.
Validitas Utrecht-Management Of Identity Commitments Scale (U-MICS) Versi Indonesia: Struktur Faktor, Invariansi Pengukuran Gender, dan Usia Muttaqin, Darmawan
Jurnal Psikologi Vol 44, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.499 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.27578

Abstract

The purpose of this study was to examine the psychometric properties of the Indonesian version of the U-MICS, a measure three identity dimensions. Participants were 910 adolescents (12-21 years old). The Confirmatory Factor Analyses and Multi-Group Analyses were used to examine the factor structure, gender, and age measurement invariance of the Indonesian version of the U-MICS. We further tested the gender and age differences using Multivariate Analysis of Variance. The results indicated that the factor structure of Indonesia version of the U-MICS with a solution three factors was very fit with data and there was measurement invariance across gender and age groups. Gender and age differences in identity dimensions were also found. The results suggest that the Indonesian version of the U-MICS was a measurement tool that has the consistency of structure factors when used to measure the identity dimensions in Indonesian adolescents.Abstrak : Tujuan dari penelitian ini untuk menguji properti psikometris dari U-MICS versi Indonesia yang mengukur tiga dimensi identitas. Partisipan yang terlibat sebanyak 910 remaja (12-21 tahun). Analisis konfirmatori faktor dan analisis multi-kelompok digunakan untuk menguji struktur faktor, invariansi pengukuran gender, dan usia dari U-MICS versi Indonesia. Penulis menguji perbedaan gender dan usia dengan menggunakan analisis varians multivariat. Hasil analisis mengindikasikan bahwa struktur faktor dari U-MICS versi Indonesia dengan solusi tiga faktor sesuai dengan data dan terdapat invariansi pengukuran antar kelompok gender dan usia. Perbedaan gender dan usia pada dimensi identitas juga ditemukan. Hasil menunjukkan bahwa U-MICS versi Indonesia merupakan alat ukur yang memiliki konsistensi struktur faktor ketika digunakan untuk mengukur dimensi identitas pada remaja Indonesia.
The Role of Sexual Self-Control as Moderator between Sexual Desire and Premarital Sexual Behaviors Sari, Chindy Kencana; Tondok, Marselius Sampe; Muttaqin, Darmawan
Jurnal Psikologi Vol 47, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpsi.41159

Abstract

Sexual desire can be one of the antecedents for individual premarital sexual behavior. Otherwise, sexual self-control can prevent individuals from engaging premarital sexual behavior. This study aimed to examine the role of self-control in moderating the relationship between sexual desire and premarital sexual behavior. This study involved 209 emerging adults (18-25 years old) who were dating and not undergoing a long-distance relationship. The current study used Premarital Sexual Permissiveness measurement, dyadic sexual desire subscale from Sexual Desire Inventory-II, general sex-drive and stimulus-elicited sex-drive subscales from Perceived Sexual Control to measure premarital sexual behavior, sexual desire, and sexual self-control respectively. Results of regression analysis showed that sexual self-control did not moderate the relationship between sexual desire and kissing (∆R2 = 0.006, p > 0.05), as well as sexual desire and petting (∆R2 = 0.001, p > 0.05). However, self-control could be a moderator in the relationship between sexual desire and intercourse (∆R2 = 0.027, p < 0.01).
Internal Structure Evaluation on the Indonesian Version of Psychological Well-Being Scales Darmawan Muttaqin
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 9, No 1 (2022): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v9i1.10710

Abstract

The purpose of this research is to examine the internal structure of the Indonesian version of the Psychological Well-Being Scales (PWBS). This is a quantitative and cross-sectional research with the convenience sampling method used to obtain data from 1,337 students. The validity of the PWBS internal structure is evaluated using confirmatory factor analysis, exploratory structural equation modeling (ESEM), and composite reliability. The results showed that the Indonesian version of the 42-item PWBS and the 18-item PWBS do not have a satisfactory factor structure and internal consistency. Instead, it has few items that can accurately measure the concept of psychological well-being and are less able to represent the concept proposed by Ryff (1989). However, this research is not the only evidence that the Indonesian version of the PWBS cannot be used to measure psychological well-being.
Properti psikometri Self-Compassion Scale versi Indonesia: Struktur faktor, reliabilitas, dan validitas kriteria Muttaqin, Darmawan; Yunanto, Taufik Akbar Rizqi; Fitria, Annisa Zaenab Nur; Ramadhanty, Amanda Meuthia; Lempang, Giofanny Filadelfia
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 9 No 2 (2020): Desember
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v9i2.3944

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to examine the psychometric properties of Indonesian version of the Self-Compassion Scale (SCS), a measure self-compassion. Participants were 681 undergraduate students (17-22 years old) at the Faculty of Psychology University of Surabaya. The accidental sampling technique was used as a method of data collection by asking the participants' willingness to be involved in this study by filling in the research informed consent. The confirmatory factor analysis, composite reliability, and correlations were used to examine the factor structure, reliability, and criterion validity. The results found that the six-factor hierarchy model with self-compassion and self-criticism as the main dimensions are the best factor structures and have good internal consistency. The correlations between Indonesian version of the SCS with other measurements proved that Indonesian version of the SCS has a good criterion validity. The result suggests that Indonesian version of the SCS was a valid and reliable measurement tools to measure the self-compassion in Indonesian samples.Keywords: criterion validity; factor structure; reliability; SCS; self-compassion AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji properti psikometri dari Self-Compassion Scale (SCS) versi Indonesia yang mengukur self-compassion. Partisipan yang terlibat sebanyak 681 mahasiswa yang berusia 17-22 tahun yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Teknik accidental sampling digunakan sebagai metode pengambilan data dengan meminta kesediaan partisipan untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi inform consent penelitian. Analisis konfirmatori faktor, reliabilitas komposit, dan korelasi dengan alat ukur lain digunakan untuk menguji struktur faktor, reliabilitas, validitas kriteria dari SCS versi Indonesia. Hasil analisis konfirmatori faktor menemukan bahwa model hierarki enam faktor dengan self-compassion dan self-criticism sebagai dimensi utama merupakan struktur faktor yang terbaik dan memiliki konsistensi internal yang baik. Adanya korelasi SCS versi Indonesia dengan alat ukur lain membuktikan SCS versi Indonesia memiliki validitas kriteria yang memuaskan. Hasil mengindikasikan bahwa SCS versi Indonesia merupakan alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengukur self-compassion pada sampel Indonesia.Kata kunci: reliabilitas; SCS, self-compassion; struktur faktor; validitas kriteria
PROFIL STATUS IDENTITAS REMAJA: ANALISIS KLUSTER BERDASARKAN TIGA DIMENSI IDENTITAS Darmawan Muttaqin
Journal of Psychological Science and Profession Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.384 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v6i2.37866

Abstract

Konsep pembentukan identitas telah berkembang pesat dan dapat dijelaskan dengan berbagai cara, seperti model tiga dimensi identitas yang lebih menekankan pada dinamika proses pembentukan identitas. Selain itu, model tiga dimensi identitas juga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan lima status identitas yang meliputi achievement, early closure, moratorium, searching moratorium, dan diffusion. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil status identitas remaja di Surabaya. Penelitian ini akan memaparkan profil lima status identitas berdasarkan tinggi dan rendahnya komitmen, eksplorasi mendalam, dan peninjauan kembali komitmen. Penelitian ini melibatkan 1468 remaja di Surabaya yang berusia 12-21 tahun (M =16.802, SD = 2.484). Pengambilan data dilakukan dengan metode convenience sampling dan menggunakan Utrecht-Management of Identity Commitments Scale versi Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan K-Means Cluster untuk mengklasifikasikan lima status identitas berdasarkan skor komitmen, eksplorasi mendalam, dan peninjauan kembali komitmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja berada pada status moratorium. Remaja dengan status moratorium cenderung untuk mengubah komitmen yang telah dimiliki sebelumnya dan kurang mencari berbagai informasi mengenai identitasnya. Oleh karena itu, temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian besar remaja di Surabaya masih belum mencapai status identitas yang optimal. Selain itu, penelitian ini juga menemukan perbedaan status identitas berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia remaja. Secara umum, temuan penelitian ini perlu menjadi perhatian untuk orang lain yang signifikan bagi remaja seperti orang tua dan teman dalam menyediakan dukungan yang diperlukan remaja selama proses pembentukan identitas.