p-Index From 2019 - 2024
10.682
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam Jurnal KOMUNIKA Jurnal Indo-Islamika Analisis: Jurnal Studi Keislaman Ekonomikawan : Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Laa Maisyir Jurnal Ekonomi Islam IJIBE (International Journal of Islamic Business Ethics) Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Abjadia, International Journal of Education Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Studia Quranika Jurnal Pendidikan Nonformal LENTERA: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi INFO ARTHA IJHCM (International Journal of Human Capital Management) Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Sawala : Jurnal Administrasi Negara JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara Al-Mashrafiyah : Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Syariah Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Kajian Ekonomi dan Keuangan Inovasi : Jurnal Politik dan Kebijakan International Journal of Islamic Business and Economics (IJIBEC) IJISH (International Journal of Islamic Studies and Humanities) Transparansi Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Journal of Islamic Monetary Economics and Finance Jurnal Pendidikan Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan NUKHBATUL 'ULUM : Jurnal Bidang Kajian Islam International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Tasharruf: Journal Economics and Business of Islam Media Syari'ah: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam International Journal of Islamic Khazanah Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences WAHATUL MUJTAMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Kawanua International Journal of Multicultural Studies AL-KHIYAR: Jurnal Bidang Muamalah dan Ekonomi Islam JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM AL-QIBLAH: Jurnal Studi Islam dan Bahasa Arab
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH SIKAP KE ARAH PERILAKU, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERSEPSI KONTROL ATAS PERILAKU TERHADAP NIAT DAN PERILAKU WHISTLEBLOWING CPNS Iskandar, Azwar; Saragih, Ramaluddin
Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara 2018: JTAKEN Vol. 4 No. 1 Juni 2018
Publisher : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.88 KB) | DOI: 10.28986/jtaken.v4i1.142

Abstract

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diharapkan mempunyai keberanian untuk menjadi seorang whistleblower karena masih baru, segar dan relatif tidak memiliki berbagai kepentingan yang dapat menghalanginya menjadi seorang whistleblower. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sikap ke arah perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol atas perilaku terhadap niat dan perilaku whistle­blowing para CPNS menggu­nakan Theory of Planned Behavior, dengan mengambil studi kasus pada alumni Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Keuangan di Balai Diklat Keuangan Makassar Tahun 2016 dan 2017. Data diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner, dengan teknik simple random sampling dan pendekatan kuantitatif Pemodelan Persamaan Struktural dengan Partial Least Square (PLS). Peneli­tian ini menemukan bahwa sikap ke arah perilaku (attitude toward behavior) para CPNS tidak berpengaruh signifikan terhadap niat mereka untuk mela­kukan pengungkapan kecurangan (whistleblo­wing). Variabel norma subjektif dan persepsi kemampuan mengontrol perilaku para CPNS, berpengaruh signifikan terhadap niat mereka untuk melakukan whistleblowing. Niat para CPNS dalam melakukan whistleblowing berpe­ngaruh signifikan terhadap perilaku. Sedangkan persepsi kemampuan mengontrol perilaku para CPNS tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku. 
EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM AKUNTANSI INSTANSI BASIS AKRUAL (SAIBA) PADA MITRA KERJA KPPN GORONTALO DAN MARISA Iskandar, Azwar; Amriani, Tenry Nur; Subekan, Achmat
Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara 2016: JTAKEN Vol. 2 No. 2 Desember 2016
Publisher : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1788.534 KB) | DOI: 10.28986/jtaken.v2i2.65

Abstract

The purpose of this research is to evaluate the success of accrual basic application system (SAIBA) implementation based on user perception with DeLone & McLean (DM) Information System (IS) Success Model Approach. The data used are primary and secondary data. Primary data gathered through questionnaires distributed to respondents while secondary data gathered from other institutions such as Directorate General of Budget, Directorate General of Treasury, and Treasury Office of Gorontalo and Marisa. This model uses six variables which are system quality, information quality, user satisfaction, use, individual impact and organizational impact. This research empirically showed that the accrual basic application system (SAIBA) currently implementated not successfully running yet based on all Delone and McLean’s success measurement criterias.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan implementasi aplikasi SAIBA yang telah berjalan selama ini berdasarkan sudut pandang pengguna (user) dengan menggunakan pendekatan Delone & McLean Information System Success Model. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner yang dibagikan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dan disajikan oleh pihak-pihak lainnya seperti Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharan Negara Kementerian Keuangan, dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Gorontalo dan Marisa. Model ini menggunakan enam variabel pengukuran yaitu  kualitas  sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), kepuasan pengguna (user satisfaction), penggunaan sistem (use), dampak individu (individual impact) dan dampak organisasi  (organizational impact). Penelitian membuktikan secara empiris bahwa implementasi aplikasi SAIBA belum berjalan sukses berdasarkan kriteria pengukuran sesuai model kesuksesan DeLone dan McLean  (1992).
ANALISIS DETERMINAN KEMISKINAN DI SULAWESI SELATAN (DETERMINANT ANALYSIS OF POVERTY IN SOUTH SULAWESI) Iskandar, Azwar; Subekan, Achmat
Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara 2016: JTAKEN Vol. 2 No. 1 Juni 2016
Publisher : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.569 KB) | DOI: 10.28986/jtaken.v2i1.36

Abstract

This research is aimed to analyze the determinant of poverty in South Sulawesi on 2010-2014 period. Using the annual data from Badan Pusat Statistik (BPS) and Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), the estimation applies the Panel Regression with Random Effect Model (REM) as analytical tool in order to analyze the effect of regional economic growth, unemployment, healthy index, school participation rate and local government expenditure on poverty in South Sulawesi. The empirical results show that all determinant variables simultanously have a positive significant effect on poverty. Meanwhile, regional economic growth partially have a positive effect on poverty. The others such as unemployment, healthy index, school participation rate and local government expenditure partially have a negative effect on poverty. Because of that matters, local government shall to create an economic growth inclusively, improve the health and education public infrastructures, and increase the supervision of expenditures to keep going effective and efficient in the poverty reduction effort.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan atau faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2010 sampai 2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dari publikasi data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Data-data tersebut ditabulasikan ke dalam struktur data panel yaitu gabungan antara data yang berbentuk time series dan cross section dalam bentuk tahunan. Dengan teknik purposive sampling, penelitian ini menggunakan data 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan untuk kemudian dianalisis dengan metode teknik Analisis Regresi Data Panel dengan pendekatan Random Effect. Hasil empiris membuktikan bahwa seluruh variabel determinan yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi regional, jumlah pengangguran, indeks kesehatan, angka partisipasi sekolah dan belanja daerah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara secara parsial, variabel pertumbuhan ekonomi regional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan variabel-variabel lainnya yaitu pengangguran, indeks kesehatan, angka partisipasi sekolah dan belanja daerah berpengaruh negatif terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan bersifat inklusif, mampu meningkatkan fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan secara merata tidak hanya terpusat pada satu daerah saja, serta meningkatkan pengawasan keuangan terkait pengeluaran atau belanja pemerintah kabupaten/kota agar tepat sasaran sehingga pengeluaran atau belanja pemerintah dapat terus berjalan efektif dan efisien dalam upaya pengurangan kemiskinan.
DOES LESS CORRUPTION REDUCE INCOME INEQUALITY IN INDONESIA? Iskandar, Azwar
Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara 2018: JTAKEN Vol. 4 No. 2 Desember 2018
Publisher : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28986/jtaken.v4i2.193

Abstract

It is widely believed that corruption is a cause of income inequality and a barrier to successful its eradication. It undermines the efforts of developing countries, including Indonesia to alleviate income inequality. It is also argued that the increased inequality caused by corruption worsens the position of the poorest people in a society as it reduces public resources available for social spen-ding of government. In addition, corruption might have a negative impact on the quality and quantity of public services, such as education and health services. This study designed to know the long run and short run impacts of corruption on inequality of income. The study uses secondary data from World Bank and Transparency International then Auto Regressive Distributed Lag (ARDL) and dynamic Error Correction Model (ECM) during the year of 1995-2017. The results of study indicate that corruption has significant effects on the level of income inequality both in the short and long run. The negative implication of corruption on citizens’ life is a major disaster in the economy and harmful to the growth and development of the people in Indonesian particularly, and the economy in general. The simple Pearson correlation findings also indicate that corruption has significant distributional consequences by affecting government expenditures. Therefore, the raise of corruption increases income inequality as it reduces the effectiveness of government spending on education, health and final consumption for society. Thus, it can be concluded that for the Indonesian context, an increased inequality due to corruption has worsened the position of the poorest as less resources available for social spending.
Analisis Persistensi Inflasi di Provinsi Papua Barat Iskandar, Azwar; Subekan, Achmat
Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Badan kebijakan Fiskal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31685/kek.v1i2.254

Abstract

This study was aimed to analyze the persistence of inflation in West Papua Province and commodities’s contibutions to its persistence. In other that, this study was aimed to know the role of TPID in controlling the inflation rate too. Using secondary time series data in 2009 until 2015 period from Bank Indonesia, this study estimated the persistence with Univariate Autoregressive (AR) Model approach. This study empirically showed that the inflation in West Papua has a high level persistence. This level indicated that inflation was relatively need long time to back to natural value after the shocks. It need 11.5 months to back to natural value. Furthermore, using Partial Adjustment Model (PAM), this study also showed that the persistence significantly caused by groups of prepared food, transportation, communication and monetary service as administered price and volatile foods groups. TPID as an inflation controller board have given good roles in coordinating both fiscal and monetary policies.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat persistensi inflasi di Provinsi Papua Barat dan kontribusi persistensi inflasi sejumlah komoditas atau kelompok barang/jasa terhadap pembentukan persistensi di Provinsi Papua Barat. Selain itu, penelitian ini juga akan melihat peranan TPID menjalankan fungsinya dalam pengendalian inflasi di Provinsi Papua Barat. Dengan menggunakan data time series triwulanan tahun 2009 s.d. 2015 yang bersumber dari publikasi Bank Indonesia, penelitian ini mencoba mengestimasi dengan pendekatan Univariate Autoregressive (AR) Model. Penelitian ini membuktikan bahwa inflasi di Provinsi Papua Barat memiliki derajat persistensi yang tinggi. Persistensi inflasi yang tinggi mengindikasikan bahwa inflasi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke nilai alamiahnya setelah adanya shock. Tingginya derajat persistensi inflasi Provinsi Papua Barat tercermin dari lamanya jangka waktu yang dibutuhkan oleh inflasi untuk menyerap 50% shock yang terjadi sebelum kembali ke nilai alamiahnya. Jangka waktu yang dibutuhkan oleh inflasi Provinsi Papua Barat untuk kembali ke nilai alamiahnya yaitu selama 11,5 bulan. Dengan model Partial Adjustment Model (PAM) diketahui bahwa persistensi inflasi Provinsi Papua Barat dipengaruhi oleh shock yang terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok-kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebagai kelompok administered price dan kelompok bahan makanan sebagai kelompok volatile foods. Selain itu, keberadaan TPID di Provinsi Papua Barat sebagai upaya untuk mengoordinasikan kebijakan moneter dan fiskal regional dalam rangka mengontrol laju inflasi, terbukti memiliki arah hubungan negatif terhadap inflasi regional di Provinsi Papua Barat.
EVALUASI DIKLAT ASN MODEL KIRKPATRICK (STUDI KASUS PELATIHAN EFFECTIVE NEGOTIATION SKILL BALAI DIKLAT KEUANGAN MAKASSAR) Iskandar, Azwar
Jurnal Pendidikan Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v20i1.p18-39.2019

Abstract

This research was conducted with the aim of: (i) evaluating the trainees’s satisfaction on trainers and training performance; (ii) evaluating  the implementation of training results in their work units; (iii) evaluating the impact of training on trainee’s and/or unit performance; and (iv) identifying the constraints that hinders the training results to support the improvement of alumni competency and performance. Kirkpatrick's Evaluation Model was employed, and data was collected using questionnaires and interviews as well as descriptive statistical analysis techniques. The findings reveals that; (i) the overall aspects of training implementation were considered ‘very good’ by the participants, even though did not yet meet their level of expectation. The teacher however, indicates that the overall aspects of training have been able to meet the expectations of participants; (ii) the Effective Negotiation Skills training improved alumni competency after returning to work. This can be seen from the average value of the total perceptions of alumni respondents related to changes in competence after participating in training as much as 8.34 (on a scale of 1-10). Paired sample t-test analysis also showed a significant influence indicating improvement of alumni competency, especially in negotiating with the stakeholders; (iii) the results of training significantly have positive impacts on trainee’s and/or unit performance. This can be seen from the average total of alumni perception on impacts of 4.12 (high) in scale of 1-5 where 1 is very low and 5 is very high) scale. Majority of alumni feel that its positive impacts indicated by increasing of negotiation capability to stakeholders; (iv) The biggest obstacle experienced by alumni in applying knowledge obtained from the training in the workplace is different language, culture, and character, which posed  difficulty for them to negotiate and communicate work unit tasks and target performance. Penelitian ini  dilaksanakan dengan tujuan: (i) mengevaluasi kepuasan peserta diklat terhadap pengajar dan penyelenggaraan diklat; (ii) mengevaluasi implementasi hasil diklat setelah kembali ke unit kerja; (iii) mengevaluasi dampak hasil diklat dalam meningkatkan kinerja alumni diklat dan/atau unit kerja; dan (iv) mengidentifikasi kendala yang menghambat penerapan hasil pelatihan. Model Evaluasi Kirkpatrick digunakan dalam penelitian ini, dan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara serta teknik analisis statistik deskriptif. Temuan mengungkapkan bahwa (i) keseluruhan aspek evaluasi penyelenggaraan dinilai oleh peserta dengan kategori Sangat Baik meskipun belum dapat memenuhi tingkat harapan dari peserta yang ditunjukkan dengan angka rata-rata di bawah 100%. Di sisi lain, keseluruhan aspek evaluasi pengajar telah dapat memenuhi harapan dari peserta; (ii) pelatihan mampu meningkatkan kompetensi alumni dalam mendukung pekerjaan alumni setelah kembali ke unit kerja. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata total persepsi responden alumni terkait perubahan kompetensi setelah mengikuti diklat sebesar 8,34 (dari skala 1-10). Hasil uji-t berpasangan menunjukkan hal yang sama bahwa program pelatihanyang dilakukan berhasil dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam peningkatan kompetensi alumni; (iii) hasil pelatihan memberikan dampak terhadap kinerja alumni dan/atau unit kerja alumni dengan nilai rata-rata tingkat dampak positif bagi kinerja individu dan/atau unit kerja dengan kategori tinggi; (iv) kendala terbesar yang dialami oleh alumni dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan di tempat kerja adalah perbedaan bahasa, budaya, dan karakter, yang menimbulkan kesulitan ketika  melakukan negosiasi dan komunikasi tentang tugas dan target kinerja unit.
ANALISIS UNDERGROUND ECONOMY INDONESIA DAN POTENSI PENERIMAAN PAJAK DI ERA TAX AMNESTY Mulyawan, Andi Wawan
JURNAL INFO ARTHA Vol 1, No 1 (2017): JULY EDITION
Publisher : Polytechnic of State Finance STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.721 KB) | DOI: 10.31092/jia.v1i1.18

Abstract

The growth of underground economy activity believed has potential tax loss. This study aims to estimate the size of underground economy activities in Indonesia. Based on the results of these estimates, further calculated the potential tax loss due to the existence of underground economy activities. This study was conducted using quantitative approaches, namely currency demand model by Vito Tanzi (1980) and Faal (2003) which is estimated by ordinary least square (OLS) method. By using time series (quarterly) data period 2011-2015 this study found that the size o f underground economy is about Rp 536 trillion per year on average, equivalent to 22,1% of GDP. Meanwhile, the potential tax loss due to the activity estimated at Rp 487,12 trillion on average per year, or approximately 1,9% of GDP.                      Berkembangnya kegiatan underground economy diyakini berpotensi menyebabkan hilangnya penerimaan negara melalui sektor perpajakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mengetahui besarnya nilai kegiatan underground economy regional di Indonesia pada periode 2011 s.d. 2015 dan besarnya potensi pajak yang hilang akibat adanya kegiatan underground economy tersebut. Dengan menggunakan data sekunder berbentuk runtut waktu (time series) triwulanan dari rilis publikasi Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan metode analisis kuantitatif yang diestimasi dengan metode Ordinary Least Square (OLS) serta perhitungan estimasi underground economy menggunakan pendekatan moneter yang dikonstruksi oleh Vito Tanzi (1980) dan Faal (2003), penelitian ini secara empiris mengestimasi nilai underground economy. berkisar antara Rp 289 triliun sampai Rp 958 triliun dengan nilai rata-rata mencapai Rp 536 triliun per tahun atau setara dengan 22,1% terhadap PDB Nominal. Sementara itu, akibat adanya kegiatan underground economy, potensi pajak yang hilang berkisar antara Rp 23,32 triliun hingga Rp 1.467 triliun dengan rata-rata per tahun mencapai Rp 487,12 triliun atau setara dengan 1,9% dari PDB.
ANALISIS KONDISI KESENJANGAN EKONOMI DAERAH : STUDI KASUS KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN Iskandar, Azwar; Saragih, Rahmaluddin
JURNAL INFO ARTHA Vol 2, No 1 (2018): JULY EDITION
Publisher : Polytechnic of State Finance STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jia.v2i1.232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis secara empiris kesenjangan ekonomi antarwilayah di kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rilis publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) yang terdiri dari data time series tahunan periode 2011-2015 dan metode analisis kuantitatif pengukuran kesenjangan ekonomi, yaitu (1) Model Indeks Williamson, (2) Model Klassen Typology dan (3) Model Indeks Theil. Hasil penelitian ini secara empiris menemukan bahwa tingkat kesenjangan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan yang ditunjukan dengan nilai Indeks Wiliamson pada kurun waktu 2011-2015 memiliki kecenderungan menurun dengan kategori sedang dengan nilai rata-rata selama 5 tahun sebesar 0,64. Ketimpangan wilayah yang diukur dengan Indeks Theil, menunjukan kesenjangan antar wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan berfluktuasi. Jika didekomposisi, tingkat kesenjangan antarwilayah lebih besar diakibatkan oleh besarnya kontribusi ketimpangan yang terjadi internal kabupaten/kota dibandingkan ketimpangan dalam provinsi (antarkabupaten/kota). Berdasarkan Tipologi Klassen, masih banyak daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang berada pada kuadran III dan IV, yaitu kabupaten/kota yang tergolong maju tapi tertekan dan relatif tertinggal (37,50%). Hipotesis “U” terbalik dari Kuznets cenderung berlaku pada kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga hasil pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini dapat dirasakan oleh keseluruhan masyarakat yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan dalam jangka panjang.
DAMPAK PERUBAHAN HARGA CRUDE PALM OIL (CPO) DUNIA TERHADAP VALUE EKSPOR KOMODITAS KELAPA SAWIT DAN PEREKONOM1AN INDONESIA (PENDEKATAN VECTOR AUTOREGRESSION ANALYSIS) Iskandar, Azwar
JURNAL INFO ARTHA Vol 2 (2015): EDISI SEPTEMBER
Publisher : Polytechnic of State Finance STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3957.128 KB) | DOI: 10.31092/jia.v2i1.113

Abstract

This study aims to determine the impact of Crude Palm Oil (CPO) price shocks in the world market on the export value of CPO and economic growth, inflation rate, exchange rate, and money supply as proxy of economy of Indonesia during 2001-2013. Based on quarterly time series data and using Vector Autoregression (VAR) model with Impulse Response Function(IRF) dan Variance Decomposition (VD), the studytries to analyzethe effects of CPO priceshocks to export value ofCPO commodity andeconomy ofIndonesia.The results show several conclusions: (i) the CPO price shocks in the world market have a positive impact on export value of CPO for 15 months; (ii) it also have a positive impact on economic growth for 15 months; (iii) it pushes up the domestic inflation rate for a year; (iv) it increases the domestic money supply which lasts for 6 months; (iv) it negatively affects the real exchange rate of Rupiah for 10 months.Therefore, government and all stakeholders should make a great collaboration to eliminate the negative effect of CPO price shocks. In addition, government expected to continue to realize the optimal infrastructure for palm oil industry. Because of inadequate of infrastructure can causerisingoftransportation costs andlackingofcompetitiveness ofCPOof Indonesia.
REGIONAL GOVERNMENT SPENDING EFFICIENCY ON HEALTH AND EDUCATION IN DECENTRALIZATION ERA : EVIDENCE FROM INDONESIA Iskandar, Azwar; Saragih, Rahmaluddin
JURNAL INFO ARTHA Vol 3, No 1 (2019): JULY EDITION
Publisher : Polytechnic of State Finance STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.575 KB) | DOI: 10.31092/jia.v3i1.452

Abstract

The purpose of this paper is to assess spending efficiency of regional governments in Indonesia on health and education during the fiscal decentralization period year of 2010-2017. Relying on a sample of 33 provinces as regional government, this paper compute efficiency scores adopting nonparametric frontier that estimated by Data Envelopment Analysis (DEA) to study spending inefficiency. Results of the paper show that in west regions, Bali, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, and Kep. Riau relatively most efficient in public spending both on health and education in period of study. DKI Jakarta and Jawa Barat have efficient score on health, and Bengkulu has efficient score on education. On the other hand, in east regions, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur and Sulawesi Utara were also most efficient in public spending on health and education services. Maluku and Sulawesi Tenggara have efficient score on health, and Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, and Sulawesi Barat have efficient score on education. The results show that provinces in east regions of Indonesia were relatively more efficient in public spending both on health and education for promoting equal distribution of income
Co-Authors Abur Hamdi Usman Abur Hamdi Usman Abur Hamdi Usman Achmat Subekan Achmat Subekan Achmat Subekan Achmat Subekan Achmat Subekan Achmat Subekan Achmat Subekan Achmat Subekan Achmat Subekan Adji Suradji Muhammad Adji Suradji Muhammad Akhmad Hanafi Dain Yunta Akhmad Hanafi Dain Yunta Akrama Hatta Ali Djamhuri Amriani, Tenry Nur Andi Muh. Akhyar Andi Muhammad Akmal Arfan Arifuddin Arifuddin, Arfan Ashar Ashar Askar Patahuddin Asri asri Aswanto Muhammad Takwi Hede Aswar, Aswar Bayu Taufiq Possumah Bayu Taufiq Possumah Bayu Taufiq Possumah Bayu Taufiq Possumah Bayu Taufiq Possumah Bayu Taufiq Possumah, Bayu Taufiq Darmanto Darmanto Edil Wijaya Nur Edy Sofyan Fadhlan Akbar Fakhri Sungit Fakhrizal Idris Fitriana Fitriana Hendra Wijaya Henri Priamukti Ihwan Wahid Minu Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Ita Hartati Ita Hartati Jumadil Saputra Khaerul Aqbar Khaerul Aqbar Khaerul Aqbar Khaerul Aqbar Laode Nursyah Dendi M. Amirullah M. Kasim Mahmuddin, Ronny Mazlan Ibrahim Moh. Fadli Mohd Farid Ravi Abdullah Mohd Farid Ravi Abdullah Mohd Farid Ravi Abdullah Muh. Arfah Herwin Muh. Ihsan A.R. Muh. Syukur S. Muhammad Ammar Naufal Muhammad Ikhsan Muhammad Ikhsan Muhammad Ikhsan Muhammad Ikhsan Muhammad Ikhsan Muhammad Yusram Muhammad Yusram Mukran H. Usman Mukran H. Usman Nasrul Nasrul Nasrul Nasrul Rafi, Irsyad Rahmaluddin Saragih Rahmat Rahmat Rahmat Rahmat Ronny Mahmuddin Saharuddin Saharuddin Saragih, Rahmaluddin Saragih, Rahmaluddin Saragih, Ramaluddin Sirajuddin Sirajuddin Sirajuddin Sirajuddin Subekan, Achmat Subekan, Achmat Subekan, Achmat Sulkifli Herman Syandri Syandri Syandri, Syandri Syarul Azman Shaharuddin Tenry Nur Amriani Tenry Nur Amriani Tenry Nur Amriani Wijaya , Hendra Zahari Mahad Musa