Korean drama films are often considered more preferred by women because of the stories that focus on romance, emotions, and interpersonal relationships. Male fans of Korean drama films are considered a new and unique thing, but in Indonesia, a negative stigma is often attached to them. Labels such as "weird," "unmanly," and "melancholy" are often applied. This viewpoint can influence how certain men see and are attracted to Korean dramas. Oftentimes, adjectives like "weird," "unmanly," and "melancholy" are used. This point of view can influence how certain men see and are attracted to Korean drama films. The purpose of this study is to find out how men see Korean drama films and how these films affect their lives. Purposive sampling was used to select informants for this study, which included a total of seven people. The methods used is a qualitative-descriptive approach. In this study, interviews, observations, and documentation were used to collect data. The data analysis process used in this study is divided into three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. According to research findings, men who like Korean dramas have a favorable opinion of the Korean Wave program. Everyone has different tastes and perspectives on Korean Wave programming. In addition, Korean films and dramas have also influenced the lifestyle of some fans. Some fans may be inspired by fashion trends, hairstyles, or lifestyles featured in Korean dramas. In addition, the Korean Wave can also affect fans' interest in music, food, and travel to South Korea. However, it is important to note that these perceptions and influences can vary between individuals. Film Drama Korea sering dianggap lebih disukai oleh perempuan karena ceritanya yang fokus pada romansa, emosi, dan hubungan antarpribadi. Laki-laki penggemar film drama Korea dianggap sebagai hal baru dan unik, namun di Indonesia seringkali disematkan stigma negatif terhadap mereka. Label seperti "aneh", "tidak jantan", dan "melankolis" sering diterapkan. Sudut pandang ini dapat memengaruhi bagaimana pria tertentu melihat dan tertarik pada film drama Korea. Sering kali, kata sifat seperti "aneh", "tidak jantan", dan "melankolis" digunakan. Sudut pandang ini dapat mempengaruhi bagaimana pria tertentu melihat dan tertarik pada film drama Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pria melihat film drama Korea dan bagaimana film tersebut mempengaruhi kehidupan pria. Purposive sampling digunakan untuk memilih informan untuk penelitian ini, yang mencakup total 7 orang. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data. Proses analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Menurut temuan penelitian, pria yang menyukai film drama Korea memiliki pendapat yang baik tentang program Korean Wave. Setiap orang memiliki selera dan sudut pandang yang berbeda tentang pemrograman Korean Wave. Selain itu, film dan drama Korea juga telah mempengaruhi gaya hidup sebagian penggemarnya. Beberapa penggemar dapat terinspirasi oleh tren fashion, gaya rambut, atau gaya hidup yang ditampilkan dalam drama Korea. Selain itu, Korean Wave juga dapat mempengaruhi minat penggemar dalam hal musik, makanan, dan wisata ke Korea Selatan. Namun, penting untuk dicatat bahwa persepsi dan pengaruh ini dapat bervariasi antara individu.