Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ritual Communication between Hindus and Muslims at Sarasuta Sacred Place, in Lingsar Village West Lombok Regency Sumada, I Ketut
International Research Journal of Management, IT & Social Sciences Vol 4 No 2: March 2017
Publisher : International Journal of College and University (IJCU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21744/irjmis.v4i2.406

Abstract

This study intends to analyse ritual communication between two groups of people who have different religious in one sacred place. The problems associated with background meticulous ritual communication, the communication function of ritual, and the meaning of ritual communication between Hindus and Muslims at the sacred place of Sarasuta, in Lingsar village, West Lombok regency. This research is a qualitative descriptive study. In this case, data are collected by observation, interview, and documentation. The analysis method is descriptive qualitative. Based on data collection and data analysis that background of ritual communication between Hindus and a number of Muslims at Sarasuta sacred place associated with the implementation of belief systems, execution culture, and the embodiment of social ties. Ritual communication functions associated with the cultural function, social function, aesthetic function and religiosity function. The implied meaning concerning social meaning, ritual meaning, religious meaning, and ethics meaning.
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM TRADISI TARUNG PERESEHAN PADA MASYARAKAT BAYAN, KABUPATEN LOMBOK UTARA Sumada, I Ketut
Widya Sandhi Vol 9 No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to study the intercultural communication contained in the tradition of tarung perday in Bayan society, North Lombok regency. This research is designed in the form of descriptive qualitative research in order to provide an understanding of the form, function, and meaning in tarung perday activities involving the participation of the community from various cultural backgrounds. Intercultural communication is done in the form of verbal and nonverbal from the beginning of planning activities until the end of the activity. Intercultural communication serves as a medium for social relations relationships through traditional channels of activity. The implicit meaning behind tarung peresehan is the occurrence of inter-ethnic social bonds that can create a harmonious life together.
TOLERANSI BERAGAMA DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KAHARMONISAN DI TENGAH PLURALITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT LOMBOK MELALUI KESADARAN BUDAYA Sumada, I Ketut
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralitas sosial yang telah tumbuh di kalangan masyarakat Lombok sebagai satu kenyataan yang harus diterima keberadaannya dalam mewujudkan kerukunan hidup. Dalam rangka untuk mewujudkan kehidupan yang rukun maka perbedaan-perbedaan yang ada di dalam kehidupan bersama hendaknya diterima sebagai bagian dari diri kita. Demikian juga halnya dengan adanya perbedaan dalam aspek kehidupan beragama, seharusnya masing-masing pemeluk agama menyadari bahwa perbedaan-perbedaan itu sebagai bagian dari indahnya kebersamaan. Dalam rangka untuk mewujudkan kehidupan yang rukun maka masing-masing pemeluk agama yang berbeda hendaknya menjaga sikap-sikap toleransi. Jika toleransi tersebut tidak dapat diwujudkan dengan baik, maka agama bukan lagi sebagai kekuatan yang mendukung kedamaian dan keteraturan, namun sebaliknya dapat menimbulkan kehidupan yang diwarnai oleh disharmoni
Sengker Dewasa Upacara Pitra Yadnya Serangkaian Pelaksanaan Piodalan di Pura Kahyangan Tiga Sumada, I Ketut
Widya Sandhi Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap sengker dewasa dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya yang bertepatan dengan upacara piodalan di Pura Kahyangan Desa Taman Bali. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Data disajikan secara kualitatif dalam bentuk narasi sesuai dengan hasil analisis data. Berdasarkan hasil penelitian ini ada tiga novelty. Pertama, ada pembatasan terhadap pelaksanaan upacara pitra yadnya ketika ada orang yang meninggal dunia yang waktunya berdekatan dengan pelaksanaan piodalan. Kedua, sengker dewasa dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya yang bertepatan dengan upacara piodalan di Pura Kahyangan Desa Taman Bali memiliki fungsi religius, fungsi budaya, dan fungsi sosial. Ketiga, makna sengkerdewasa dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya ada tiga, yaitu makna kesucian, makna pelestarian nilai-nilai budaya, dan makna kesadaran sosial.