Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar Dewi, Suci Zakiah; Hilman, Irfan
Indonesian Journal of Primary Education Vol 2, No 2 (2018): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v2i2.15100

Abstract

Penggunaan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan perangkat komputer sebagai sumber dan media pembelajaran yang inovatif. Diharapkan dengan penggunaan sumber dan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalajan dengan baik. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru dengan peserta didik. Penggunaan TIK sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan perangkat komputer sebagai media pembelajaran yang inovatif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalajan dengan baik. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan TIK sebagai media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru dengan peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan. Jenis-jenis sumber dan media pembelajaran berbasis TIK lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh guru sekolah dasar dalam proses pembelajaran anatara lain yaitu (1) Komputer, (2) LCD Projector, (3) Internet, (4) CD Pembelajaran, (5) E-mail, dan (6) Persentasi Power Point. Dalam hal meningkatkan kemampuan penguasaan TIK bagi guru dapat dilakukan beberapa diantaranya dengan mengikuti kegiatan pelatihan atau seminar mengenai TIK, melengkapi sarana dan parasarana berbasis TIK guna menunjang pembelajaran selain itu dengan mengadakan studi banding ke sekolah yang dipandang lebih maju dalam bidang TIKnya.
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN EKSPERIENTIAL LEARNING TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN IPA: INDONESIA Irfan Hilman; Meri Yusup
JOURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM AL IDARAH Vol. 2 No. 2 (2017): Vol. 2 No. 2 Juli 2017
Publisher : LPPM STIT PRINGSEWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.24 KB)

Abstract

AbstractThe influence of the application of learning eksperiential learning to increased understanding students elementaryschool students learning the IPA. This research aims to know the influence of the use of the learning eksperientiallearning and learning verifikatif in IPA learning in primary school (elementary school) to increased understanding ofthe students on the material energy in class IV. This research uses quasi experiment. Based on the results of thecalculation of N-gain understanding of the results of the experimental class for the students of 0,45 with categoriesand on the control of 0,28 grade with low categories.AbstrakPengaruh penerapan pembelajaran eksperiential learning terhadap peningkatan pemahamanan siswa sekolah dasarpada pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran eksperientiallearning dan pembelajaran verifikatif dalam pembelajaran IPA disekolah dasar (SD) terhadap peningkatanpemahaman siswa pada materi energi di kelas IV. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Berdasarkan hasilperhitungan N-gain hasil pemahaman siswa untuk kelas eksperimen sebesar 0,45 dengan katagori sedang dan padakelas kontrol sebesar 0,28 dengan katagori rendah.Kata Kunci : eksperiensial learning, pemahaman siswa
Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar Irfan Hilman; Alifa Febrianti; Nursari Aulia
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 13, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v13i1.826

Abstract

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dikenalkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Bahan kajian dalam IPS SD diantaranya meliputi keadaan suatu wilayah, perekonomian, dan perkembangan masyarakat Indonesia yang terjadi sejak masa lalu hingga masa kini. Media pembelajaran audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah literature review terkait penggunaan media audio visual menurut para ahli dan buku sebagai acuan atau referensi, serta mencari data informasi dari berbagai sumber. Berdasarkan review yang dilakukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar pada mata pelajaran IPS sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran audio visual. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran audio visual dalam kegiatan pembelajaran IPS di kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Irfan Hilman
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 11, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v11i2.159

Abstract

Abstract. Cooperative learning according to some experts useful to grow the capability to work together and help friends. In the cooperative learning students actively involved in the learning process so that a positive impact on the quality of the interaction and communication quality can motivate students to improve school results. Research method used in this research is the method of the experiment facades (quasi experiment). Samples in this research amounted to 40 students for the class to Va and Vb. Divided into class experiment 20 students and control classes 20 students. The results of the study showed that significant difference between the value before we learn (pretes) with the value after learning (postes). Study results after getting the implementation of cooperative learning model model stay two stray (TSTS) greater than before treatment. Based on the results of research can be advanced that cooperative learning Model TSTS types better than conventional method both seen from the social skills and learning results. Recommendation from the results of this research are two types of cooperative learning model TSTS can be an alternative learning model in Social Studies lessons to the object other topics. Key Words: cooperative model, model two stay two stray, learning results, social skills.
The Analysis of Primary School Teachers Ability in The Application of ICT-Based Learning Media In Tarogong Kidul District Irfan Hilman; Suci Zakiah Dewi
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2021): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.748 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v5i2.1012

Abstract

The purpose of this research is to analyze the ability of elementary school teachers in the application of learning media based on Information and Communication Technology (ICT). The main objectives are the teacher's understanding of ICT-based learning media, the ability of teachers in designing ICT-based learning media, the ability of teachers in the use of ICT-based learning media, factors that can support and inhibit the application of ICT-based learning media, and how teachers overcome obstacles in the application of ict-based learning media. The research method used by the author is mixed methods research method or mixed research method that is, by combining between qualitative and quantitative research types. The subject of this study was a public elementary school teacher in tarogong kidul area. The sample of this study was as many as 30 teachers. Instruments used in the form of questionnaires, observations and interviews. Based on the results of the instrument test obtained teacher's understanding of learning media by 85.6%, the ability of teachers in designing ICT-based learning media by 85.6%, then the ability of teachers in the use of ICT-based learning media by 85.4%. The supporting factors in terms of teacher ability are the implementation of training in the use of ICT devices and designing ICT-based learning media. From the results obtained, it can be concluded that the ability of elementary school teachers in the application of ICT-based learning media in the Tarogong Kidul area is very good.
The Development of Three Tier Test (TTT) Instruments to Identify Students Misconceptions on Material in Elementary Suci Zakiah Dewi; Irfan Hilman
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2021): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.519 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v5i2.1015

Abstract

The purpose of this study is to develop the assessment instruments used in testing the level of science misconceptions in high grade elementary school. The instrument used is a Three-tier test (TTT) This research is a Research and Development (R&D) research that is a method of conducting research for research that produces a product, and testing the effectiveness of the product. The research stages are as follows: (1) Data Collection and Literature Studies, (2) Product Description and Design, (3) Small Scale Trials, (4) Product Analysis and Revision, (5) Broad-Scale Trials, and (6) Product Analysis and Revision. The research conducted at SDN 5 Sukagalih, Tarogong Kidul District, Garut on a small scale and for a large scale at SDN 1,2,3,4 and 5 Sukagalih, Tarogong Kidul District, Garut. Based on the results of the research obtained data that by using TTT instruments teachers can find out how much quantity of students are misconceptions, trials are conducted on a small scale and large scale and each is carried out 2 stages, namely the stage before the revision and after the revision of the instrument. The results of phase I tests on a large scale many students experienced misconceptions of 62.7% and the phase II test after instrument revision showed a significant decrease to 32.65% of students who experienced misconceptions, the presentation of a decrease in the quantity of misconceptions for large scale was 52.86%. the result was quite significant compared to the small scale which decreased by only 24.61%. The results showed that by using TTT techniques teachers will easily identify the quantity of students who misconception and for the next the teacher will provide treatment to students to lower the quantity.
Kompetensi Pedagogik Guru SD dalam Menerapkan Pembelajaran Tematik di SDN 1 Cikajang Rudi Akmal; Irfan Hilman; Hanny Latifah
Naturalistic: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 7 No. 2 (2023): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/naturalistic.v7i2.1996

Abstract

Penelitian ini tentang analisis kompetensi pedagogik guru dalam menerapkan pembelajaran tematik kelas III SDN 1 cikajang kab. garut dan kendala-kendala yang dihadapi serta upaya dalam mengatasi kendala pelaksanaan Kurikulum 2013 tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Guru dalam kegiatan belajar mengajar berperan penting dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Kapasitas mengajar guru harus ditingkatkan karena terkait dengan pengelolaan kelas dalam pelaksanaan pembelajaran tematik.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru dalam menerapkan pembelajaran tematik belum belum sepenuhnya tercapai. Dari lima indikator kompetensi pedagogik yakni: Mempunyai kemampuan mengelola kelas sebelum kegiatan KBM dimulai, Dapat berinteraksi dengan baik antara guru dan siswa, Mempunyai kemampuan Menyusun rencana pembelajaran dan menggunakan media pemebelajaran, Mempunyai kemampuan dalam memahami karakter masing-masing siswa, dan dapat Menyusun instrument penilaian dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dari lima indikator tersebut, ada satu kriteria yang belum tercapai, yaitu membuat rencana pembelajaran, guru tidak menyusun RPP sebelum kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada indikator pemahaman terhadap peserta didik, pelaksanaan pembelajaran, evalusi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki, guru sudah memenuhi ke empat indikator tersebut dengan baik.  Kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik yaitu:  materi yang tidak dikembangkan, dan menyusun penilaian autentik.
Analisis Gaya Belajar Peserta Didik Melalui Assessment Diagnostik Non Kognitif Pada Pembelajaran Diferensiasi di Sekolah Dasar Irfan Hilman; Rudi Akmal; Fajar Nugraha
Naturalistic: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 8 No. 1 (2023): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/naturalistic.v8i1.3911

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di kelas empat SDN 1 Galihpakuwon kab. Garut belum melaksanakan asesmen diagnostik non kognitif sehingga, model, metode, atau strategi yang digunakan oleh guru kurang tepat, dan hal ini berdampak kepada keaktifan siswa atau kurang atusias dalam mengikuti pembelajaran dikelas, guru masih memandang anak itu sama dan masih menyeragamkan minat, bakat, dan gaya belajar peserta didik, terlihat dari perbedaan adanya cara gaya belajar siswa yang menunjukkan bagaimana cara siswa menerima pembelajaran dengan cepat dan lambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi asesmen diagnostik non kognitif untuk melihat bakat minat dilihat dari profil gaya belajar peserta didik dalam pembelajaran diferensiasi di sekolah dasar. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisa. Penelitian deskriptif ditulis dalam bentuk narasi untuk mengetahui tentang implementasi asesmen diagnostik non kognitif untuk melihat bakat minat dilihat dari profil gaya belajar peserta didik dalam pembelajaran diferensiasi pada siswa Kelas empat di SDN 1 Galihpakuwon Kab. Garut. Hasil Penelitian menunjukan bahwa asesmen diagnostik non kognitif untuk memfasilatasi gaya belajar peserta didik dapat dijadikan sebagai dasar untuk guru merancang, dan memilih pembelajaran diferensiasi: konten, proses, dan produk. Kemudian guru dapat mengkategorikan peserta didik ke dalam tiga gaya belajar: auditori, visual, kinestetik supaya kegiatan pembelajaran lebih bermakna, dan ada kesesuaian keduanya menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dan mempermudah untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan begitu, gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa merupakan dua hal yang berkaitan erat, saling mendukung, dan sangat menentukan keberhasilan belajar mengajar dikelas.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD Irfan Hilman; Hilda Dahlia
Jurnal PGSD UNIGA Vol 1, No 1 (2022): JURNAL PGSD UNIGA
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpgsd.v1i1.1591

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa kelas V di SDN 02 Balewangi pada masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan realitas pelaksanaan pembelajaran dimasa pandemi Covid-19, serta model-model pembelajaran yang diterapakan Guru sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada masa pandemi Covid-19, dan  untuk mengetahui hambatan serta upaya guru ketika menerapakan model-model pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 02 Balewangi Kabupaten Garut. Pengumpulan data didapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai data primer. Selain itu data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, jurnal, dan hasil penelitian para ahli. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran di kelas V SDN 02 Balewangi dilaksanakan dengan daring menggunakan whatapss, classroom, serta zoom dan luring dilakukan dengan cara pembelajaran berkelompok yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Penerapan model pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 sudah memberikan dampak positif dan meningkatkan motivasi belajar siswa pada masa pandemi Covid-19, adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Guru, yaitu : waktu pembelajaran yang terbatas, sarana pembelajaran daring yang kurang memadai, minat belajar siswa yang rendah, kurangnnya fokus siswa ketika proses pembelajaran, dan juga ketidak mampuan beberapa siswa untuk menyampaikan pendapatnya dengan percaya diri. Hambatan-hambatan tersebut sudah dapat diselesaikan dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh Guru, yaitu : Guru merancang model dan strategi pembelajaran dengan baik, membuat modul pembelajarn bagi siswa yang tidak memiliki sarana untuk pembelajaran daring, ketika proses pembelajaran berlangsung harus di selingi dengan permainan sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa, serta senantiasa memperhatikan dan mengontrol kegiatan pembelajaran agar siswa menjadi lebih fokus, dan ketika proses pembelajaran berlangsung sebisa mungkin senantiasa melibatkan siswa agar dapat menumpuhksn rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan pendapatnya.Kata Kunci : Model Pembelajaran, Motivasi Belajar, Pandemi Covid-19.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SDN 1 CINISTI MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGAKATAN 4 Ella Sulastri; Irfan Hilman; Fajar Nugraha
Jurnal PGSD UNIGA Vol 2, No 1 (2023): Jurnal PGSD UNIGA
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpgsd.v2i1.2500

Abstract

Pendidikan karakter peduli lingkungan saat ini sangatlah memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari hari peserta didik, melalui pendidikan karakter peduli lingkungan diharapkan peserta didik dapat mencegah  atau mengurangi terjadinya kerusakan lingkungan dimasyarakat, melalui program kampus mengajar ini  diharapkan peserta didik mampu meningkatkan karakter peduli lingkungan dan mampu  mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cinisti, Desa  Kaliki, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut dengan objek penelitian siswa kelas III di SDN 1 Cinisti.  Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa kelas III  melalui program kampus mengajar, metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif Adapun  teknik pengumpulan data yang peniliti gunakan yaitu teknik Observasi, wawancara dan Dokumentasi.Berdasarkan hasil yang diperoleh selama 4 bulan melalui program kampus mengajar peserta didik sangat  antusias dalam mengikuti kegiatan dan juga dapat diperoleh bahwa untuk menanamkan karakter peduli lingkungan dibutuhkan kerjasama antara pihak sekolah baik kepala sekolah, guru dan pihak lainnya dalam  proses penanaman karakter peduli lingkungan pada peserta didik, perlu adanya kebiasaan yang harus  dilakukan agar tanpa sadar peserta didik telah memiliki karakter peduli lingkungan, melalui pembelajaran  secara langsung kelapangan seperti mengajak peserta didik langsung ke lingkungan alam membuat peserta  didik sangat antusias dalam proses pembelajaran, mereka secara langsung menyaksikan dan  memperaktekan bagaimana menjaga dan merawat lingkungan, melalui kegiatan menjaga kebersihan kelas,  menanam pohon dan mengajak berkebun diharapan peserta didik dapat mengimplementasikan dalam  kehidupan sehari-hari.Â