Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

INTERFERENSI KEHADIRAN PREDATOR TERHADAP KEEFEKTIFAN PARASITOID Anagyrus lopezi De Santis (Hymenoptera: Encyrtidae) Muhammad Zainal Fanani; Aunu Rauf; Nina Maryana; Ali Nurmansyah; Dadan Hindayana
JURNAL AGRONIDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v9i1.7172

Abstract

Parasitoid A. lopezi dintroduksikan ke Indonesia pada 2014 untuk mengendalikan kutu putih asing invasif P. manihoti. A. lopezi berinteraksi dengan predator P. ramburi dan C. montrouzieri pada pertanaman singkong yang terserang kutu putih P. manihoti. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh interferensi kedua predator terhadap keefektifan A. lopezi pada P. manihoti. Percobaan dilakukan di dalam laboratorium dengan menggunakan cawan petri dan kurungan serangga. Nimfa kutu putih instar-3 dipaparkan pada kedua predator selama 24 jam. Pengamatan dilakukan terhadap perilaku parasitoid dan tingkat pemangsaan predator. Kehadiran predator berpengaruh nyata terhadap penurunan masa kunjungan, masa penemuan inang, dan jumlah telur yang berhasil diletakkan oleh A. lopezi pada nimfa kutu putih. Kedua larva predator mampu memangsa kutu putih yang tidak terparasit dan yang terparasit umur 1-8 hari. Predator mampu mendikriminasi kutu putih yang terparasit umur 14 hari (mumi). Pemangsaan predator terjadi pada kutu putih yang terparasit umur 1-, 3-, dan 8- hari. Kombinasi parasitoid dengan kedua predator menunjukkan adanya interaksi antagonis. Kehadiran predator P. ramburi dan C. mountrouzieri menurunkan tingkat parasitisme A. lopezi pada P. manihoti.
Pengaruh Perbedaan Waktu dan Suhu Pengeringan Terhadap Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Daun Kelapa Sawit dengan Metode Oven-Dried Hendro Kartiko; Muhammad Zainal Fanani
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v3i2.9702

Abstract

Daun kelapa sawit mengandung senyawa polifenol seperti flavonoid yang diketahui memiliki sifat antioksidan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Bekasi. Analisis kandungan antioksidan dan IC50 dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari Januari–Februari 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 6 perlakuan yaitu pengeringan selama 24 jam pada suhu 70 ℃ (P1), pengeringan selama 24 jam pada suhu 60 ℃ (P2), pengeringan selama 24 jam. jam pada suhu 50℃ (P3), pengeringan selama 22 jam pada suhu 70℃ (P4), pengeringan selama 22 jam pada suhu 60℃ (P5), pengeringan selama 22 jam pada suhu 50℃ (P6), dengan tiga kali pengulangan. Daun lontar yang sudah kering dihaluskan menggunakan blender, kemudian dimasukkan ke dalam kantong teh seberat 2 gram per kantong. Selanjutnya aktivitas antioksidan diuji dengan menghitung proporsi (%) penghambatan serapan 2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Analisis data organoleptik dilakukan dengan memilih 10 responden berusia 20-25 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada perlakuan pengeringan selama 22 jam pada suhu 60℃ (P5) dengan aktivitas antioksidan sebesar 90,6754%.
Telur Omega-3: Proses Pembuatan, Pengamatan Kualitas, Foodborne Disease dan Manfaat Bagi Kesehatan Roswita Puji Lestari; Helmi Haris; Muhammad Zainal Fanani; Aji Jumiono
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v3i2.9707

Abstract

Telur menjadi salah satu sumber protein hewani yang cukup murah dan mudah diperoleh sehingga sering dikonsumsi sebagai lauk pauk oleh banyak orang. Telur Omega-3 merupakan produk inovasi dari telur. Dimana ayam petelur diberikan pakan khusus untuk meningkatkan kandungan omega-3 pada telur ayam. Dengan tujuan peningkatan nilai gizi pada telur. Berdasarkan latar belakang tersebut penulisan ini bertujuan untuk mereview penelitian terdahulu mengenai proses pembuatan telur omega-3, membahas mengenai cara untuk menentukan kualitas telur omega-3 dibandingan dengan telur ayam biasa, kontaminasi yang mungkin akan terjadi, dan manfaat dari mengkonsumsi telur omega-3 bagi kesehatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif menggunakan data primer dengan mereview jurnal, buku, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan pembuatan telur omega-3. Manfaat dari mengkonsumsi telur omega-3 dari hasil review adalah mengurangi peradangan pada retina dan saraf optik, meningkatkan sensitivitas insulin, sangat baik bagi kesehatan tubuh terutama untuk perkembangan otak balita dan pencegahan penyakit degeneratif pada manula. Dengan segala manfaat tersebut telur omega-3 dapat menjadi sumber protein hewani yang murah dan kaya akan manfaat.
Potensi Pengembangan Produk Susu Bebas Laktosa Bagi Penderita Lactose Intolerance Yoedi Wicaksono; Muhammad Zainal Fanani; Aji Jumiono
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v4i1.9826

Abstract

Intoleransi laktosa adalah kondisi yang dialami oleh seseorang yang tidak dapat mencerna atau menyerap laktosa, kondisi ini dikenal sebagai patofisiologi resistensi laktose atau kerusakan lapisan sel epitel saluran pencernaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien penderita LI yang mengikuti diet ketat bebas laktosa sering menderita berbagai kekurangan nutrisi yang dapat menimbulkan berbagai kerugian kesehatan, seperti disfungsi kekebalan tubuh, kesehatan usus besar, dan lain sebagainya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk pengembangan produk makanan bebas laktosa yang diperkaya nutrisi. Salah satunya adalah susu bebas laktosa yang membantu orang yang tidak dapat mencerna laktosa dan memungkinkan mereka untuk menikmati rasa susu tanpa gejala pencernaan yang tidak nyaman akibat mengonsumsi laktosa. Tetapi di sisi lain penjualan susu bebas laktosa terus meningkat. Bahkan pasar susu bebas laktosa adalah segmen dengan pertumbuhan tercepat di industri susu. Produk susu bebas laktosa diperkirakan akan mencapai omset €9 miliar pada tahun 2022 dan terus melampaui produk susu secara keseluruhan (7,3% vs. 2,3%). Meskipun demikian hanya sedikit penelitian yang dipublikasikan tentang susu bebas laktosa, bahkan lebih sedikit lagi mengenai preferensi konsumen dan kebiasaan pembeliannya. Penting untuk memahami keinginan dan persepsi konsumen di sekitarnya untuk mendukung industri susu dalam menyediakan produk susu bebas laktosa yang dibutuhkan konsumen.
Proses Pengolahan Telur Beku Tiara Amanda Lestari; Aji Jumiono; Muhammad Zainal Fanani; Syahrir Akil
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v4i1.9829

Abstract

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat digemari oleh masyarakat karena rasanya lezat dan harganya yang murah sehingga konsumsi telur di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keunggulan nutrisi pada telur menyebabkan telur sangat disukai mikroorganisme sehingga menjadikan telur mudah rusak, sebab itu perlu dilakukan proses pengawetan telur untuk memperpanjang masa simpan salah satunya yaitu pembuatan telur beku. Penulisan artikel ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan metode review literature atau penelusuran pustaka. Telur beku dapat memiliki masa simpan enam bulan sampai satu tahun. Proses pembuatan telur beku diawali dengan proses candling, pencucian, pemisahan kuning dan putih telur, pasteurisasi, dan penyimpanan pada suhu dingin.
Pengaruh Teknologi Pengeringan Terhadap Mutu Simplisia Seledri Bagem Sofianna Br Sembiring; Muhammad Zainal Fanani; Aji Jumiono
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v4i2.9898

Abstract

The celery plant is one of the vegetable ingredients that is useful as a food flavoring and as a raw material for medicine. Storage of celery in fresh form is not durable’s easily damaged because it contains quotes high water. Drying is one way to preserve celery to make it more durable’s. The activity aims to obtain an effective drying method to produce quality celery Cimplicia. The first step is drying consists of 3 types: oven blower, drying rack (electric), black cloth cover rack, and sunlight (traditional). The next stages of activities include sorting, washing, draining, chopping, drying, and quality analysis. Parameters observed included temperature, humidity, drying time, yield, proximate, flavonoids, and antioxidant activities. The temperature and humidity during the drying process ranged from 41-48⁰C and 36.9-42.5% RH and the drying time ranged from 14-21 hours. The Simplicia water content is below 10%, and the maximum ash content is 12.37%, all according to quality standards. Flavonoid levels and antioxidant activity were significantly different between treatments. The type of drying that is effective in producing quality celery Simplicia is the blower oven (electric). The drying temperature was 41⁰C, the humidity was 36.9%, the moisture content was 8.55%, the ash content was 12.37%, flavonoids were 1.41% and the IC50 value was 697 ppm.
Kajian Produk Olahan Susu Fermentasi Siti Asih Wardhani; Helmi Haris; Muhammad Zainal Fanani
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i1.10001

Abstract

Milk is a common ingredient in food for humans. Important substances, particularly animal protein, can be found in milk. Because milk contains nearly all nutrients, it has a high nutritional value. However, lactose intolerance, a key component of milk, prevents some people from drinking it. As a result, it is hoped that fermented milk, a food processing technology that can convert lactose into lactic acid that can be absorbed by the intestines, will be developed so that people who are allergic to milk can take advantage of the nutritional benefits of milk by consuming fermented milk. Yoghurt and kefir are included in the fermented milk.
Pengolahan Selai Buah Pala Pada Skala Industri Rumah Tangga Bagem Br Sembiring; Muhammad Zainal Fanani; Helmi Haris
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i2.10621

Abstract

Nutmeg is one of the spice commodities with the main products are seeds, mace, and essential oil. The taste of the flesh of nutmeg is sour, and the gummy is not like. The percentage of nutmeg flesh is much higher than other parts but has not utilized the optimal by people. Blanching by steaming or boiling can reduce the astringency of the nutmeg flesh, apart from soaking in a salt solution. Nutmeg pulp can processed into various products, one of them is jam. The study aims to get the jam product that the panelists like most. The activity consists of blanching (steaming and boiling) at temperatures (80 °C and 90°C) for 15 minutes. The activity stages include handling the nutmeg fruit and flesh according to the treatment, processing it into jam and organoleptic testing of jam for color, aroma, taste, texture, spreadability and pH value. The blanching process can influence the panelists’ level of preference for jam. The average score given by the panelists to the color of the jam was 5.4 (like), aroma 5.3 (like), taste 5.27 (like), and texture 5.33 (like). Blanching by boiling at 90°C for 15 minutes before processing produces the jam product most liked by the panelist
Perbandingan Proksimat, Antioksidan, dan Antosianin pada Berbagai Produk Olahan Pangan dengan Penambahan Pewarna Alami Bunga Telang Wilna Iznilillah; Aji Jumiono; Muhammad Zainal Fanani
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i2.10651

Abstract

Bunga telang dengan nama latin Clitoria ternatea merupakan tanaman berasal dari daerah Ternate, Maluku. Bunga telang mempunyai nama yang berbeda disetiap daerah Indonesia maupun negara lainnya. Bunga telang merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Fabaceae dan sudah banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan karena mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Bunga telang mempunyai warna biru, yang menandakan adanya pigmen tumbuhan yaitu antosianin. Selain memberi warna pada tumbuhan, manfaat lain dari antosianin adalah sebagai sumber antioksidan. Pemanfaatan bunga telang telah banyak digunakan dan ditambahkan pada berbagai produk pangan yang berpotensi sebagai pewarna alami dan dapat menggantikan pewarna sintesis pada produk pangan, diantaranya yaitu pada olahan teh herbal, cendol, es krim, bakso ikan, mie basah, bolu kukus, kerupuk ikan, tempe kedelai, yoghurt, dan marshmallow. Hasil review menunjukkan bahwa perbandingan nilai proksimat, antioksidan dan antosianin dengan penambahan pewarna alami bunga telang pada berbagai olahan pangan mempunyai nilai yang berbeda. Perbedaan nilai proksimat, antioksidan dan antosianin tersebut dapat dipengaruhi oleh metode ekstraksi bunga telang yang digunakan, proses pengolahan produk pangan, jumlah bunga telang yang digunakan dan bahan lain yang tambahkan. Secara umum penambahan pewarna alami bunga telang memberikan pengaruh terhadap nilai proksimat, antioksidan dan antosianin pada berbagai produk pangan.
Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Pangan pada Penerbitan Izin Edar P-IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desi Tirtawati; Muhammad Zainal Fanani; Aji Jumiono; Helmi Haris
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i1.10844

Abstract

Izin edar P-IRT yang sekarang dikenal dengan Sertifikasi Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) adalah jaminan produk pangan produksi Rumah Tangga yang diberikan secara tertulis oleh Bupati/Walikota yang berada di wilayah kerjanya. Dinas Kesehatan dalam hal ini memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan dalam rangka penerbitan izin edar P-IRT untuk menjamin bahwa pangan yang beredar memenuhi standar keamanan pangan dan aman untuk dikonsumsi. Adanya perubahan regulasi terkait perizinan P-IRT menjadikan tanggungjawab Dinas Kesehatan menjadi lebih besar karena hanya dengan membuat surat pernyataan komitmen, para pelaku usaha sudah dapat berproduksi dan mengedarkan  produknya tanpa melalui pemeriksaan terlebih dahulu oleh Dinas Kesehatan. Pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan dilakukan 3-6 bulan seteleh nomor izin keluar. Semakin banyaknya izin edar P-IRT yang terbit dan keterbatasan tenaga Distric Food Inspector (DFI) di daerah menjadi kendala dalam pengawasan dalam rangka penerbitan izin edar P-IRT di Kabupaten Tangerang. Karenanya dilakukan kegiatan-kegiatan pengawasan keamanan pangan yang dapat mendukung program keamanan pangan di wilayah Kabupaten Tangerang  yang bertujuan memberikan perlindungan kepada Masyarakat dari peredaran pangan yang tidak memenuhi standar Kesehatan