Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

DERMATOGLIFI PADA AUTISME DAN SINDROM DOWN DI PALEMBANG Suciandari, Altiara Risky; Mundijo, Trisnawati; Purwoko, Mitayani
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 5 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.097 KB)

Abstract

Dermatoglifi adalah ilmu yang mempelajari pola sidik jari, jumlah sulur dan jumlah triradius yang perkembangannya diatur oleh genetik. Kelainan kromosom dapat mempengaruhi fenotip dermatoglifi diantaranya adalah Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sidik jari pada penderita Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 76 penderita yaitu 46 penderita Autisme dan 30 penderita Sindrom Down yang diambil secara total sampling di YPAC, YBAM dan Klinik Autis Anakku Palembang. Dari hasil penelitian pola loop merupakan pola sidik jari terbanyak pada Autisme (57,2%) dan pada Sindrom Down (80,7%). Sedangkan pola arch merupakan pola sidik jari yang paling sedikit yaitu Autisme (3,7%) dan Sindrom Down (5,3%). Hasil penelitian disimpulkan penderita Autisme dan Sindrom Down di Palembang sebagian besar memiliki pola sidik jari loop.  Kata Kunci:  Autisme, Sindrom Down, pola sidik jari, sudut ATD.
KOLANGITIS AKUT PADA PENDERITA TUMOR KLATSKIN Astoni, Muhamad Ayus; Bardiman, Syadra; Purwoko, Mitayani
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 5 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.77 KB)

Abstract

Tumor Klatskin merupakan suatu kolangiokarsinoma tipe ekstrahepatik yang bersifat ganas dan timbul dari epitel duktus koledokus dan kedua percabangannya. Seorang wanita usia 47 tahun mengalami keluhanbadan panas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami demam tinggi terus- menerus, tidak disertai dengan menggigil. Keluhan disertai nyeri hebat di perut kanan atas sampai ke ulu hati, nafsu makan menurun, mual setiap hendak makan, BAK berwarna seperti teh, BAB biasa, dan mata terlihat kuning. Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, keluhan nyeriperut makin sering timbul disertai demam, mual, kadang-kadang muntah bila makan, dan nafsu makan makin turun. Hasil MRI menunjukkan kesan lesi hipointens dengan tepi yang irreguler di distal CBD sepanjang ±2 cm dengan dilatasi sedang CBD di bagian proksimalnya dan dilatasi ringan IHBD serta tak tampak dilatasi pada duktus pankreatikus, mengesankan massa di distal CBD yang menyebabkan obstruksi, curiga Klatskin Tumor Type 1 (berdasarkan Bismuth Classification). Pasien menolak dilakukan tindakan pembedahan maupun kemoterapi. Pasien mengaku merasa dalam kondisi baik, keluhan nyeri perut sangat jarang, nafsu makan sudah meningkat. Kata kunci: kolangitis akut, TumorKlatskin, kolangitis
Dominasi Pewarisan Pola Sidik Jari Whorl dalam Keluarga Karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Mundijo, Trisnawati; Purwoko, Mitayani
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.5

Abstract

Setiap individu memiliki sifat turunan atau sifat warisan dari kedua orangtua. Salah satu sifat yang diwariskan yaitu pola sidik jari. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana pewarisan pola sidik jari pada masyarakat kota Palembang khususnya pada karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini berjenis observasional deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian diambil secara keseluruhan dari karyawan yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 22 keluarga sehingga diperoleh 85 orang responden.  Hasil penelitian didapatkan bahwa pola sidik jari pada responden adalah whorl (62,3%), ulnar loop (35,3%), tented arch (2,2%), dan radial loop (0,2%). Pewarisan pola sidik jari dari orang tua ke anak terdiri dari 4 sifat pewarisan yaitu pola sidik jari anak sama dengan pola sidik jari kedua orang tua (46,4%), pola sidik jari anak sama persis dengan pola sidik jari ibu (24,4%), pola sidik jari anak yang sama persis dengan ayah (14,6%), serta pola sidik jari anak yang sama hanya dengan salah satu orang tua (14,6%). Alel yang mengatur pola sidik jari whorl kemungkinan merupakan alel yang bersifat dominan terhadap pola sidik jari lain.
Identifikasi Polimorfisme rs72626594 Gen BMP7 pada Penderita Karies Gigi Purwoko, Mitayani; Anggina, Dientyah Nur
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.03.9

Abstract

Karies gigi adalah demineralisasi substansi anorganik pada permukaan gigi akibat bakteri atau kebiasaan makan dan minum. Karies gigi dapat timbul akibat adanya kerentanan genetik maupun akibat faktor lingkungan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya asosiasi antara polimorfisme gen tertentu dengan timbulnya karies gigi, salah satunya adalah gen Bone Morphogenetic Protein 7 (BMP7). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi polimorfisme rs72626594 gen BMP7 pada penderita karies gigi di Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh langsung dari 15 subjek yang dipilih dari populasi umum di kota Palembang melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan biologi molekuler. Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter gigi untuk mendiagnosis riwayat karies gigi. DNA diambil dengan cotton bud steril dengan mengusap bagian dalam masing-masing pipi sebanyak tiga kali. DNA dipurifikasi menggunakan kit buatan pabrik. DNA kemudian diamplifikasi menggunakan PCR untuk kemudian di-sequencing. Dari hasil pemeriksaan biologi molekuler diperoleh seluruh sampel kasus dalam penelitian ini memiliki alel G yaitu alel wildtype. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek penderita karies gigi memiliki alel yang umum terdapat di populasi. Meskipun BMP7 dikenal sebagai gen yang berperan dalam pembentukan gigi namun saat ini belum dapat dipastikan apakah BMP7 benar terlibat dalam kejadian karies gigi atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai asosiasi antara polimorfisme dengan kejadian karies gigi.
Prevalensi Buta Warna pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang Purwoko, Mitayani
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.02.15

Abstract

Buta warna adalah ketidakmampuan seseorang untuk membedakan beberapa warna yang dapat dibedakan oleh orang lain. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi pada gen OPN1LW, OPN1MW, dan OPN1SW. Keadaan ini diturunkan dengan pola X-linked atau bisa juga didapat setelah lahir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi buta warna pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain potong lintang yang menggunakan data sekunder. Besar sampel sebanyak 174 orang diambil dengan metode stratified random sampling di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Agama Islam. Mahasiswa yang dipilih adalah mahasiswa angkatan 2017 yang namanya terdaftar di www.forlap.dikti.go.id. Data status penglihatan warna diambil dari arsip skrining buta warna milik Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran UM Palembang. Skrining buta warna dilakukan tim kesehatan penerimaan mahasiswa baru, yang terdiri dari 7 dokter umum, dengan menggunakan Buku Ishihara sebagai alat bantu. Sampel terdiri dari 88 orang laki-laki (50,6%) dan 86 orang perempuan (49,4%). Penelitian ini hanya menemukan 1 subjek penelitian dengan buta warna (0,6%) berjenis kelamin laki-laki. Angka ini lebih rendah dari angka kejadian nasional yaitu 0,7% dan angka kejadian di Sumatera Selatan 12,8%. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa biasanya buta warna terjadi pada laki-laki karena memperoleh kromosom X dari ibu yang membawa alel buta warna. Kesimpulan, prevalensi buta warna pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang tergolong rendah bila dibandingkan prevalensi nasional.
Distribusi Berat Badan Bayi Lahir Berdasarkan Usia Dan Paritas Ibu di RS Muhammadiyah Palembang Chairani, Liza; Nazir, Muhammad; Purwoko, mitayani
Syifa'Medika Vol 7, No 1 (2016): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v7i1.1392

Abstract

Berat badan lahir bayi yang rendah atau tinggi dapat dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk morbiditas dan mortalitas neonatal. Angka BBLR di Kota Palembang pada tahun 2010 mengalami peningkatan 0,6% dari tahun 2008. Faktor ibu seperti umur, ras, pendidikan, diabetes, hipertensi, berat badan saat hamil dan riwayat persalinan mempengaruhi berat badan lahir bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik berat badan bayi lahir berdasarkan usia dan paritas ibu di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Besar sampel 200 subjek diambil dengan cara simple random sampling. Sebagian besar bayi memiliki berat badan normal (81,0%). Dalam penelitian ini tidak didapatkan ibu yang memiliki bayi makrosomia. Sebanyak 86,1% bayi dengan berat lahir normal dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia 20-35 tahun. Sebaran bayi yang lahir dengan berat badan normal berdasarkan paritas ibu tersebar hampir merata dimana pada nulipara sebesar 79,7%, pada primipara sebesar 79,4%, dan pada multipara sebesar 83,6%. Seorang wanita aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun, karena pada usia tersebut seorang wanita sudah mengalami kematangan fungsi organ-organ reproduksi dan secara psikolologis sudah dewasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa bayi dengan berat lahir normal paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia yang tepat serta tersebar merata pada semua kelompok paritas.
Evaluasi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Kuliah Kedokteran Melalui Kuis Online Dalam Kelas purwoko, Mitayani
Syifa'Medika Vol 9, No 2 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v9i2.1663

Abstract

Kuliah di fakultas kedokteran saat ini menganut sistem problem based learning dimana materi diberikan dalam sistem modul atau blok. Materi kuliah hanya diberikan dalam 100 menit. Jumlah kuliah bervariasi antara 20-24 kuliah per blok oleh dosen pengampu yang berbeda-beda. Banyak cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana sasaran pembelajaran kuliah dapat tercapai, salah satunya dengan kuis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran suatu kuliah melalui permainan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran kuliah Central Dogma, dosen menggunakan kuis online pada akhir sesi kuliah hari pertama (T1). Kuis online kemudian diberikan kembali pada hari ketujuh pascates pertama (T2). Skor T1 dan skor T2 kemudian dibandingkan. Hasil uji Wilcoxon signed ranks menunjukkan nilai p=0,493, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan skor yang bermakna antara skor T1 dan T2. Skor T2>T1 sebesar 32,9% dan T1=T2 sebesar 30,5%. Simpulan, meskipun tidak ada perbedaan skor yang bermakna, namun persentase skor T2<T1 cukup rendah (36,6%). Mahasiswa juga merasakan hal yang menyenangkan terkait kuis online dalam proses pembelajaran. Saran, penggunaan kuis online atau permainan lainnya perlu semakin sering dipergunakan dalam kuliah untuk meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran.
GAMBARAN PENYAKIT MATA YANG MENYERTAI PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II PADA LANSIA Indawaty, Septiani Nadra; Ningsih, Ena Aprita; Purwoko, Mitayani
Syifa'Medika Vol 10, No 2 (2020): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v11i1.2183

Abstract

Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai penyakit kronis akibat kegagalan pankreas menghasilkan insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Prevalensi DM di Indonesia pada tahun 2013 adalah sebesar 13%. Adanya komplikasi mikrovaskular dapat menyerang organ mata dan menimbulkan berbagai penyakit mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyakit mata yang menyertai lansia yang menderita DM tipe II sepanjang tahun 2016 di RS Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan dengan menilik rekam medik di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang selama periode 1 Januari - 31 Desember 2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Penyakit mata yang menyertai penderita DM tipe II adalah katarak, glaukoma, dan miopia. Oleh karena itu, pihak pelayanan kesehatan perlu memberi edukasi kesehatan mengenai hal ini bagi para penderita DM tipe II agar dapat mengontrol kadar gulanya sehingga terhindar dari penyakit mata.
FAKTOR RISIKO TIMBULNYA LOW VISION PASCA OPERASI KATARAK DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI KATARAK EKSTRAKAPSULAR Nurjanah, Rizki Anisa; Indawaty, Septiani Nadra; Purwoko, Mitayani
Syifa'Medika Vol 10, No 1 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v10i1.1689

Abstract

Tajam penglihatan adalah daya lihat yang mampu dilakukan seseorang. Tajam penglihatan normal adalah apabila seseorang dapat melihat huruf, angka, maupun bentuk dalam berbagai macam ukuran pada kartu Snellen dengan jarak 20 kaki (20/20). Katarak merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan penglihatan terbanyak kedua setelah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya low vision setelah operasi bedah katarak di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data rekam medis pasien yang sudah menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang periode Januari 2017-April 2018. Besar sampel penelitian ini adalah 31 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kontrol keempat pasca operasi, ada 38,7% subjek yang tetap memiliki low vision. Subjek penelitian sebagian besar terdiri dari individu lansia akhir (74,2%), terdapat 2 orang subjek yang mengalami komplikasi intra operasi (6,4%), dan terdapat 9 orang subjek yang mengalami komplikasi pasca operasi (29,1%). Timbulnya lowvision setelah operasi katarak tidak dipengaruhi oleh usia (p = 1,000) dan komplikasi intraoperasi (p = 1,000), namun dipengaruhi oleh adanya komplikasi pasca operasi (p = 0,043). Faktor risiko timbulnya lowvision pasca operasi katarak adalah adanya komplikasi pasca operasi. Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan dari berbagai sisi agar tidak terjadi komplikasi pasca operasi katarak.
Purifikasi DNA Manusia dengan Teknik Kitchen Preparation Menggunakan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc) Purwoko, Mitayani
Syifa'Medika Vol 9, No 1 (2018): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v9i1.1343

Abstract

Penelitian biologi molekuler di bidang kedokteran selalu melibatkan DNA atau RNA. Pemeriksaan DNA mengharuskan dilakukannya proses ekstraksi atau purifikasi DNA. Saat ini proses purifikasi yang tersedia adalah metode salting out; yang cukup rumit dan menggunakan banyak sekali reagen kimia, serta ekstraksi menggunakan kit dari pabrikan yang lebih simpel namun mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cara purifikasi DNA yang mudah dan murah sehingga dapat memudahkan penelitian dan pendidikan di bidang biologi molekuler. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. DNA manusia diperoleh dengan cara berkumur-kumur selama 1 menit dan air kumur tersebut ditampung di dalam wadah. DNA dipurifikasi menggunakan teknik kitchen preparation menggunakan deterjen 1%, enzim protease dari ekstrak jahe (Zingiber officinale Rosc), dan etanol. Hasil eksperimen menunjukkan adanya lapisan putih keruh pada bagian atas tabung reaksi dengan volume ekstrak jahe 2,3 ml, 4,6 ml, dan 6,9 ml. Hal ini menunjukkan bahwa ada proses penguraian DNA dari dalam inti sel dan presipitasi DNA ke arah lapisan etanol sehingga terbentuk benang-benang DNA berwarna putih keruh. Proses purifikasi DNA manusia dengan teknik kitchen preparation menggunakan sumber protease dari tanaman khas Indonesia dapat menghasilkan DNA yang dapat dinilai secara visual dalam tabung reaksi.