Salah satu jenis bata ringan yang beredar di pasaran adalah bata ringan Celullar Lightweight Concrete (CLC). Bata ringan CLC adalah beton selular (berpori) yang mengalami proses curing secara alamiah. Komposisi bata ringan CLC antara lain : pasir, semen, air, dan foaming agent (penghasil busa). Selain lebih ringan, kuat tekan Celular Lightweight Concrete beragam, berkisar antara 1,5 sampai lebih dari 3,0 MPa tergantung densitasnya (http://bataringan.co.id). Kuat Tekan CLC ini masih dianggap rendah sehingga CLC lebih banyak digunakan pada dinding non struktural. Dalam penelitian ini pembuatan bata ringan menggunakan bahan alternatif kombinasi lumpur Lapindo dan abu sekam. Ditemukan rumusan masalah agar lumpur lapindo dan sekam padi bisa menambah kekuatan dari bata ringan, pengaruh proses pemanasan dalam teknik pembuatan bata riingan dan bata ringan yang dihasilkan sesuai standar SNI-0349:1989. dengan tujuan dan manfaat untuk mengurangi dan memanfaatkan penggunakaan limbah lumpur lapindo dan abu sekam, mengetahui pengaruh proses pemanasan alami dan oven terhadap kualitas bata ringan dan mengetahui data proses dan komposisi bahan bata ringan. penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan membuat bata ringan melalui teknik teknik Celullar Lightweight Concrete (CLC) dengan ukuran sesuai cetakan beton yang ada di Laboratorium Teknik Sipil. berdasarkan analisa data yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bahan alternatif komposisi bahan lumpur lapindo dan abu sekam dapat digunakan sebagai pembuat abata ringan dengan kualitas golongan II menurut SNI SNI-0349:1989