Fasilitas dasar yang penting dalam perencanaan kota dan memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu Drainase jalan. Namun, Kelurahan Ngagel Tirto di Kota Surabaya dengan luas wilayah 0,86 km2 dan kepadatan penduduk 15.727 jiwa/km2 mengalami genangan air setinggi 18 cm setiap tahunnya, dengan lama genangan mencapai 57 menit. Banjir menjadi masalah yang sering terjadi di daerah ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab banjir di Kelurahan Ngagel Tirto serta menyajikan solusi berdasarkan analisis yang dilakukan. Hasil analisis data hidrologi menunjukkan bahwa curah hujan di Kota Surabaya merata sepanjang tahun. Namun, saluran drainase yang ada tidak mampu menampung seluruh air hujan dengan kapasitas yang memadai ketika terjadi curah hujan tinggi. Untuk mengatasi hal ini, perluasan saluran drainase sudah ada menjadi solusi yang diperlukan agar dapat menangani volume air hujan yang lebih besar. Renovasi perlu dilakukan pada beberapa saluran drainase, antara lain: Saluran Bratang Lapangan dengan perluasan lebar (b) dari 0.73 m menjadi 0.9 m dan tinggi (h) dari 0.75 m menjadi 1 m, Saluran Ngagel Tirtosari dengan perluasan lebar (b) dari 0.61 m menjadi 0.9 m dan tinggi (h) dari 0.6 m menjadi 1 m, Saluran Ngagel Tirto IV dan Bratang Satu dengan perluasan lebar (b) dari 0.28 m menjadi 0.9 m dan tinggi (h) dari 0.37 m menjadi 1 m, serta Saluran Quarter 2 (Penjernihan) dengan perluasan lebar (b) dari 0.6 m menjadi 0.9 m dan tinggi (h) dari 0.63 m menjadi 1 m. Selain perluasan saluran drainase, pengerukan rutin perlu dilakukan oleh pemerintah untuk saluran yang dangkal guna menjaga aliran air yang lancar dan mengurangi risiko banjir. Kesadaran masyarakat dalam tidak membuang sampah sembarangan juga penting agar saluran drainase tidak tersumbat. Terakhir, perbaikan dan pengerukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem drainase secara keseluruhan.Kata kunci: DAS, Drainase, Hujan, Banjir, Surabaya