Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Konsep Tujuan Hidup Manusia: Tinjauan Teologis dalam Pendidikan Islam Fatimah, Ima Frima; Ahmad EQ, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 8 No 1 (2020): Jan-Jun 2020
Publisher : Graduate Program, Darussalam Institut for Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.711 KB) | DOI: 10.36667/jppi.v8i1.433

Abstract

This article aims to elaborate the concept of the purpose of human life as a theological foundation in Islamic education. Humans created by God have a number of predetermined goals. This research approach uses a qualitative approach with literature study methods. The results showed that there are two goals in human life that are closely related to their duties and functions as God's creatures, namely as a servant of God and as a caliph on the earth. The implication of two human goals on the process of Islamic education is how the education process forms a good servant of God and as a caliph on earth who has a responsible character, so as to realize a perfect human being.
Pembentukan Karakter Santri Melalui Panca Jiwa Pondok Pesantren Ismail, Shalahudin; Zahrudin, Mamun; Ahmad, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v6i2.2205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai pembentukan karakter santri melalui Panca Jiwa Pondok di Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena yang ada di lapangan berupa fenomena yang bersifat ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor dilandasi oleh Panca Jiwa Pondok.“Panca berarti lima, jiwa berarti ruh, pondok berarti kelembagaan pesantren.” Lima ruh pesantren yaitu keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwwah islāmiyyah dan kebebasan. Sehingga sebagai bagian dari proses pendidikan yang terpadu, maka setiap individu yang ikut memiliki tugas mencapai visi dan misi lembaga Pesantren Darul Muttaqien dituntut untuk mampu memahami nilai dari panca jiwa pondok sebagai sebuah nilai yang dijadikan pijakan dalam berorganisasi baik yang bergerak sebagai pendidik maupun pendukung lainya.
Desain Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga Tafsir, Ahmad; Suhartini, Andewi; Rahmadi, Aji
Jurnal al-Thullab Vol 5, No 2 (2020): Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal
Publisher : Laboratory of Islamic Religious Education Faculty of Tarbiyah and Teacher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ath.v5i2.8957

Abstract

Islamic religious education in the family runs throughout the ages, through the process of implementing daily life in the family. The substance of religious education in the family is the role of parents paying attention to their children as their substitutes in the future. So the process of Islamic religious education in the family is very important. Islamic religious education is a shared responsibility, especially parents, because preparing the child's future becomes the responsibility of parents both in terms of psychological, physical, educational, child health and religiousness. The design of Islamic religious education is the practice of educational planning to help in the transfer of knowledge and the inculcation of religious values in full and continuity, to form a Muslim person who is obedient to his God and becomes a Muslim person who is useful to society.  Abstrak Pendidikan agama Islam dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses implementasi kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Substansi pendidikan agama dalam keluarga dalah bagaiman peran orang tua mencurahkan perhatian kepada anak-anak mereka sebagai pengganti mereka di masa yang akan datang. Sehingga proses pendidikan agama Islam dalam keluarga sangatlah penting.  Pendidikan agama Islam merupakan tanggung jawab bersama terutama orang tua, karena menyiapkan masa depan anak menjadi tanggung jawab orang tua baik dari sisi psikologis, fisik, pendidikan, kesahatan dan religiusitas anak. Desain pendidikan agma Islam adalah praktek perencanaan pendidikan untuk membantu agar dapat terjadi transfer ilmu pengetahuan dan penanaman nilai-nilai kegamaan secara utuh dan kontinuitas, untuk membentuk pribadi muslim yang taat kepada Tuhannya dan menjadi pribadi muslim yang berguna bagi masyarakat.
MANAJEMEN PROGRAM PEMBINAAN SANTRI MELALUI METODE POLA DAKWAH DI PESANTREN MODERN: id Abdul Aziz, Asep; Budiyanti, Nurti; Suhartini, Andewi; Ahmad, Nurwadjah
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah Vol. 6 No. 02 (2021): Volume 06 NO 02 2021
Publisher : LPPM STIT PRINGSEWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The character of Islam needs to be nurtured early on in overcoming increasingly degrading moral degradation. One of the educational institutions that has a big role in fostering character is pesantren. Pesantren Kreatif IHAQI Boarding School Bandung is one of the pesantren educational institutions present in the era of industrial revolution 4.0 that applies da'wah pattern method in the learning process. This research uses qualitative approach with case study method at IHAQI Boarding School Bandung Creative Boarding School. The results of the study illustrate that this pesantren has a typical management of learning methods, namely applying da'wah pattern methods in the learning process. At the planning stage, this method is considered to have been planned carefully, it is seen by the implementation stage that is constructed and systematic. As for the implementation stage, this method is considered to have been carried out effectively. However, in the covid-19 situation, implementation becomes hampered so that cooperation between educators and learners in developing this method of da'wah pattern becomes reduced. Meanwhile, the evaluation of the use of da'wah pattern method in learning in IHAQI Boarding School Creative Boarding School is enough to give a very deep impression to all learners to bequeath Islamic values. So that all learners are able to increase their potential, both related to cognitive, affective, psychomotor and spiritual aspects. These aspects are very important to note the development through process evaluation and evaluation of results carried out by educators in the learning process. Thus good management will have an impact on achieving learning objectives.
Konsep Berpikir dan Dzikir sebagai Proses Pendidikan Islam Kurnia, Asep; Ahmad EQ, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
Bestari | Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 18 No 1 (2021): Studi Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID), Ciamis, Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36667/bestari.v18i1.664

Abstract

This research aims to examine the concept of thinking and dhikr as the process of Islamic education by using the method of literature or library research, namely research conducted through data collection or scientific papers with research objects or data collection is literature. The results of the analysis showed that, the concept of Thinking and dhikr are two activities that should not be separated. By intermediaries thinking about the universe, then comes memory as the conclusion of thinking, namely that all this does not happen by itself, but there is a God almighty creator, that is Allah SWT. Because of the real thinking, remember the more real. Islamic education is expected to change the behavior of learners, increase the knowledge of learners by channeling or transferring the concept of science and able to improve good ethics. In short, Islamic education should be able to print the ideal Muslim person as caliph.
PERKEMBANGAN PESANTREN ALARIFIAH PUTRA SUKARAJA GARUT (ANALISIS SWOT) Amirudin, Jafar; Nurwadjah, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
Ad-Man-Pend : Jurnal Administrasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2021): Ad-Man-Pend: Jurnal Administrasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/amp.v4i1.3341

Abstract

Pondok pesantren merupakan tempat tinggal santri yang memiliki tujuan mempelajari dan mendalami ilmu Agama. Pondok pesantren bisa disebut sebagai sentral keilmuan agama, dimana terkumpulnya seluruh ilmu Fan Agama. Oleh karena itu pesantren merupakan cikal bakal pendidikan Islam di Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangnnya. Bahkan ada pesantren yang sudah berdiri puluhan taun bahkan ratusan tahun tapi tiba-tiba tidak eksis lagi karena terkalahkan dengan pesantren modern yang lebih segar dengan adanya pendidikan formal/sekolah. Begitupun pesantren al-arifiah putra sukaraja garut bisa bertahan dan eksis sampai saat ini karena ada sesuatu yang dipertahankan oleh sang kyai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan analsisi SWOT, karena ingin menggambarkan bagaimana pesantren ini mampu terus eksis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pesantren al-arifiah putra sukaraja garut mampu bertahan karena diantaranya faktor kyai.
Peran Pesantren dalam Membangun Generasi Tafaqquh Fiddin Aziz, Asep Abdul; Budiyanti, Nurti; Suhartini, Andewi; Ahmad, Nurwadjah
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/dirasat.v7i1.2418

Abstract

Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung is one of the modern pesantren (Islamic school) that combines religious science and general science with the aim of building a generation of tafaqquh fiddin. This goal is highly expected in improving the nation’s increasingly devastated generation. Understanding of religion becomes the main foundation in al-akhlāq al-karīmah. This research uses qualitative approach with case study method in Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung. The results of the study illustrate that Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung has a role as the center of education of the Persatuan Islam (Islamic Unity). Of course this da‘wah activity is also closely related to social activities carried out in the Pesantren Persatuan Islam. This is evidenced by the existence of educational institutions at various levels, social activities through devotion to educators and learners through the PKKJ program, as well as da‘wah activities through ta‘lim, dā‘ī and dā‘iyah, coaching, Saturday ta‘līm, and activities programmed by QAYIM of Pesantren Persatuan Islam. Thus, Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung has the big role in making Indonesian Muslims into tafaqquh fiddin, in order to strengthen religious understanding that always return to the Qur’ān and Sunnah as guidelines for human life.
Konsep dan Metode Uswatun Hasanah Dalam Perkembangan Pengelolaan Pendidikan Islam Di Indonesia Muslimin, Erwin; Julaeha, siti; Nurwadjah, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
MUNTAZAM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2 No 01 (2021): Manajemen Pendidikan Islam Berbasis Keterampilan Abad 21
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1212/mj.v2i01.5353

Abstract

Uswatun Hasanah adalah Pola Kehidupan Rasulullah saw. Syarat utama dalam memberikan contoh teladan yang baik adalah haruslah memiliki akhlak mulia. Dalam dunia pendidikan sudah menjadi rahasia umum bahwa etika adalah ajaran keluhuran budi Perbuatan seseorang individu dapat diukur melalui etika, lewat etika tersebut manusia dapat menentukan apakah dia dapat diterima orang lain atau ditolak. Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) yang mulia. Nabi Muhammad jika berkata 1) tidak pernah berdusta. 2) Berbicara sangat fasih, terang (jelas) sehingga sasaran pembicaraan tepat, berkesan pada pendengar. 3) Berbicara dengan memakai ucapan yang pantas dan mudah dipahami. 4) Berkata dengan lemah lembut, mudah diingat (sederhana), 5) Berkata dengan perkataan yang mulia (tidak menghina), 6) Perkatannya yang ma’ruf (yang baik), tidak ada orang yang tersinggung. Kepribadian Nabi Muhammad Saw adalah Shiddiq (Benar), Fathanah (Cerdas), Amanah (Dapat di Percaya ), Tablig (Menyampaikan), Istiqomah (Konsisten). Manfaat setelah mempelajari Uswatun Hasanah Rosulullah saw (1) Kepribadian manusia menjadi baik. (2)Harapan manusia menuju jalan lurus dan benar. (3) Pengalaman ingin dan sukses .selamat dan bahagia dunia akherat. (4) Kepribadian ini aspek yang terlihat dari masing- masing individu adalah perubahan sikap, emosi, serta timbulnya motivasi terhadap dirinya. Tahapan Uswatun Hasanah 1) Perencanaan menuju secara islami yang taat pada Allah dan Rosulnya. 2) tahap Action (Tahap tindakan) Terjadi perubahan perilaku manusia kearah positif taat pada Allah dan Rosulnya. 3) Mengevaluasi proses /instropeksi diri .4) Hasil memiliki pribadi, perilaku Uswatun Hasanah taat pada Allah dan Rosulnya.
Penanaman Nilai-Nilai Tauhidullah pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Irawati, Dini; Nurwadjah, Ahmad; Suhartini, Andewi
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 7 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.707 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i7.696

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang nilai-nilai tauhidullah dalam pendidikan islam, bagaimana penanaman nilai-nilai tauhidullah pada pembelajaran PAI, dan permasalahan yang dihadapi oleh guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai tauhidullah kepada peserta didik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan observasi. Dari hasil pengolahan data maka diperoleh kesimpulan bahwa guru PAI di sekolah sampel telah melakukan penanaman nilai-nilai tauhidullah melalui pengembangan strategi pembelajaran di kelas yang dikemas secara menarik dan memberikan contoh-contoh konkrit yang ditemui dalam kehidupan keseharian siswa dikaitkan dengan makna tauhid. Walaupun secara tertulis aktivitas yang telah dilakukan guru belum terdokumentasi dalam sebuah rancangan pembelajaran yang utuh, namun evaluasi hasil dari pembelajaran pada materi asmaul husna ini menunjukkan adanya keberhasilan yang dicapai siswa terutama adanya perubahan pada sikap peserta didik yang diukur melalui instrumen pengamatan yang dilakukan berkala oleh guru PAI.
Internalisasi Nilai-Nilai Teologi Pendidikan di SMK Alwashliyah Sukra Kabupaten Indramayu Khoeriyah, Yayah; Ahmad, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 7 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.956 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i7.722

Abstract

Penelitian ini mengkaji dalam menanamkan nilai religius kepada peserta didik di SMK Al-Washliyah Sukra Indramayu Peserta Internalisasi nilai religius menjadi salah satu solusi dalam menyiapkan generasi milenial ke depan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif di SMK Al-Washliyah Sukra Indramayu, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan observasi. Dari hasil pengolahan data maka diperoleh kesimpulan bahwa internalisasi nilai-nilai Islam adalah suatu proses yang mendalam dalam menghayati nilai-nilai agama Islam yang dipergunakan seseorang dalam menyelenggarakan tata cara hidup serta mengatur hubungan dengan Tuhan (habl minAllah), sesama manusia (habl minannas), dan alam sekitar. Hasilnya Pertama, melakukan pengembangan kebudayaan religius secara rutin yaitu mengadakan shalat berjamaah shalat duha dan dzuhur. Kedua, menciptakan lingkungan serta menciptakan suasana religius, Ketiga, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri, menumbuhkan bakat, minat dan kreativitas dalam seni membaca al-qur’an, adzan, pidato dan lainnya pada peringatan hari besar Islam.