Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANEKA OLAHAN RUMPUT LAUT ALAM PADA MASYARAKAT PESISIR DI DESA UJUNG BAJI KABUPATEN TAKALAR Rahmi, Rahmi; Darmawati, Darmawati; Salam, Nur Insana; Akmal, Akmal; Syarif, Asriyanti
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 9 No 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput laut alam banyak ditemukan di perairan sekitar pantai di Desa Ujung Baji Kabupaten Takalar. Pada saat air laut surut warga masyarakat, terutama para ibu dan anak-anaknya turun ke laut untuk memetik rumput laut yang tumbuh secara alamiah tersebut. Mereka bisa mendapatkan rumput laut sebanyak dua karung dengan bobot sekitar 50 kg, selanjutnya rumput laut tersebut dikeringkan dan dijual kepada tengkulak. Namun dengan dikembangkannya budidaya rumput laut di wilayah lain di Kabupaten Takalar, tidak ada lagi tengkulak yang membeli hasil rumput laut alam dari masyarakat Pesisir di Desa Ujung Baji. Para tengkulak lebih memilih membeli rumput laut kering hasil budidaya, antara lain karena kemudahan transportasi. Mayoritas warga di desa ujung baji berprofesi sebagai nelayan. Kaum perempuan bertugas mengasuh anak dan mengurus rumah tangga. Semula mereka bisa mencari tambahan penghasilan dari rumput laut alam, namun karena tidak ada lagi pembeli rumput laut kering sehingga mereka banyak menganggur. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh para ibu rumah tangga maka tim pengusul IbM akan bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan keterampilan membuat aneka olahan rumput laut yang diperoleh dari alam. Apabila mereka dilatih dan dibina untuk membuat berbagai olahan rumput laut alam yang diminati konsumen maka kegiatan tersebut dapat menambah penghasilan keluarga. Selain itu produk olahan rumput laut yang enak rasanya, dikemas secara menarik, dan dipromosikan secara teratur dapat dijadikan alternatif oleh-oleh khas KabupatenTakalar. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut langkah yang ditawarkan adalah pembentukan dua kelompok warga binaan melalui kegiatan PKK Dusun Maccini Baji dan Makkio Baji, yang akan dilatih untuk membuat aneka olahan rumput laut, termasuk cara pengemasannya dan manajemen dan pemasaran melalui brosur dan media online.
SISTEM PEMASARAN DAN NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN UBI JALAR KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR Sitti Arwati; Asriyanti Syarif
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.834 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v5i3.188

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemasaran dan nilai tambah ubi jalar, yang meliputi: saluran pemasaran, margin pemasaran, efisiensi pemasaran, Farmer Shares dan nilai tambah olahan ubi jalar dalam bentuk bakwan dan pastel ubi jalar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lassang Barat dan Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Adapun Sampel dalam penelitian ini adalah petani dan pedagang yang terlibat dalam proses pemasaran ubi jalar yang dilakukan secara teknik snowball sampling sebanyak 20 orang, sedangkan sampel untuk nilai tambah sebanyak 10 orang yang mengelolah bakwan dan pastel sebagai usaha rumah tangga yang dipilih secara sengaja. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Saluran pemasaran terdiri dari empat yaitu saluran I: petani-pemilik usaha rumah tangga, Saluran II: Petani Pedagang pengumpul-pemilik usaha rumah tangga, Saluran III: petani-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen, dan Saluran IV: petani-pedagang pengumpul-pedagang besar-pedagang pengecer-konsumen. (2) Margin pemasaran terbesar pada saluran keempat, (3) Efisiensi pemasaran tergolong dalam kategori efisien pada setiap saluran,namun yang paling efisien adalah saluran pemasaran I, (4) Farmer share yang diperoleh terbesar diterima pada saluran pemasaran I yaitu 100%, (5). Nilai tambah yang diperoleh pada pengolahan ubi jalar menjadi bakwan sebesar Rp. 53,483, sedangkan menjadi pastel memberikan nilai tambah Rp. 75.890.
KAJIAN PERAN PEREMPUAN DALAM USAHATANI SAYURAN YANG BERLANDASKAN ZERO WASTE DI KECAMATAN BISSAPPU KABUPATEN BANTAENG Asriyanti Syarif; Mutmainnah Zainuddin
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.8 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v6i2.232

Abstract

Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Peternakan Sapi Perah di Kabupaten Enrekang St. Aisyah R; Asriyanti Syarif; Sitti Khadijah Yahya Hiola
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i3.847

Abstract

This study is to analyze the potential of the area for developing dairy cattle in Enrekang Regency using a descriptive method. Primary data was obtained from direct interviews with dairy farmers and secondary data collected was periodic data over five years, from 2017 to 2021, sourced from the Central Bureau of Statistics of Enrekang Regency. The data analysis used is qualitative analysis and location quotient (LQ). The results show that the areas that become the economic base in the development of the dairy cattle business are Cendana District and Anggeraja District. The obstacles experienced by dairy farmers so far are the availability of cattle breeds, the availability of feed, health services, marketing, and human resources. The dairy farming business in Enrekang Regency can be maximized to be able to be competitive.
Penguatan Kelembagaan Lokal dalam Pengembangan Agribisnis Hortikultura di Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng Akbar .; Asriyanti Syarif; Muh.Ikmal Saleh; Jumiati .
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 18 No 2 (2022): June, 2022
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The horticulture sub-sector as one of the leading sub-sectors in agricultural development has grown and developed into a commodity that is quite attractive to the market. One of the supporting factors for the development of horticultural agribusiness is the empowerment of farmers through institutional development. To be able to formulate appropriate institutional forms, understanding community institutions is an important first step. Understanding of institutions is done by identifying local institutions, their potentials and roles. This understanding will make it easier to formulate strategies for strengthening local institutions. Good institutional quality will have an effect on managing the horticultural agribusiness that is involved. Recently, institutions have become very valuable because the implementation of development in the modern era is always correlated with institutions or organizations that are formed as a vehicle for transferring capital and technology. The objectives of this research are: 1). The identification of local institutions in the development of horticultural agribusiness in Bantaeng Regency, 2). Knowing the strategy of institutional strengthening in the development of horticultural agribusiness in Bantaeng Regency. The data analysis used in this research is descriptive qualitative analysis with SWOT data analysis technique. Local institutions that exist to support the development of horticultural agribusiness include Public Sector institutions (BP3K, Food Security Agency and Extension Officer and Agriculture Service). Voluntary Sector Institutions (Farmers' Group, Women's Farmer's Group, Association of Farmers' Groups, Village Unit Cooperatives and Farmers' Cooperatives). Private Sector Institutions (Retailer and Joint Business Groups). Strategies that need to be implemented in strengthening local agribusiness institutions are continuous improvement of institutional human resources and involvement of young farmers in the management structure of agribusiness institutions, training in digital-based institutional management management training, increasing collaboration with financial institutions and utilizing government support to the fullest, maximizing institutional roles and functions as well as institutional administrators and increase institutional awareness for all members and improve services to all group members and consumers. Keywords: Strengthening, Local Institutions, Horticultural Agribusiness
ANALISIS FINANSIAL RUMPUT LAUT DI KELURAHAN BINTARORE KECAMATAN UJUNG BULU KABUPATEN BULUKUMBA Asriyanti Syarif
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 7, No 1 (2018): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.43 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v7i1.1803

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui penerimaan, biaya, pendapatan, R/C ratio, serta BEP Produksi dan BEP harga dalam usahatani rumput laut. Penelitian dilakukan di Kelurahan Bintarore  Kabupaten Bulukumba dengan pertimbangan salah satu sentra usaha rumput laut disepanjang pesisir pantai di Sulawesi Selatan dengan memanfaatkan rumput laut Euchema cottoni untuk dibudidayakan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pernerimaan usahatani rumput laut sebesar Rp. 12.812.500/musim, biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 4.695.000/musim, dan memberikan pendapatan sebesar Rp. 8.117.500/musim. Hasil analisis finansial secara R/C ratio memberikan nilai 2,72 yang menunjukkan bahwa usahatani rumput laut mengguntungkan karena memiliki nilai lebih besar dari nilai 1. Hasil perhitungan BEP produksi sebesar 375,6 kg yang menunjukkan bahwa rumput laut harus dijual diatas nilai tersebut untuk memperoleh keuntungan. Hasil BEP harga sebesar RP. 4.580/kg yang menunjukkan titik impas harga. BEP produksi dan BEP harga dilapangan lebih besar dari nilai perhitungan menunjukkan bahwa usahatani rumput laut layak diusahakan.
ANEKA OLAHAN RUMPUT LAUT ALAM PADA MASYARAKAT PESISIR DI DESA UJUNG BAJI KABUPATEN TAKALAR Rahmi Rahmi; Darmawati Darmawati; Nur Insana Salam; Akmal Akmal; Asriyanti Syarif
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 9 No. 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput laut alam banyak ditemukan di perairan sekitar pantai di Desa Ujung Baji Kabupaten Takalar. Pada saat air laut surut warga masyarakat, terutama para ibu dan anak-anaknya turun ke laut untuk memetik rumput laut yang tumbuh secara alamiah tersebut. Mereka bisa mendapatkan rumput laut sebanyak dua karung dengan bobot sekitar 50 kg, selanjutnya rumput laut tersebut dikeringkan dan dijual kepada tengkulak. Namun dengan dikembangkannya budidaya rumput laut di wilayah lain di Kabupaten Takalar, tidak ada lagi tengkulak yang membeli hasil rumput laut alam dari masyarakat Pesisir di Desa Ujung Baji. Para tengkulak lebih memilih membeli rumput laut kering hasil budidaya, antara lain karena kemudahan transportasi. Mayoritas warga di desa ujung baji berprofesi sebagai nelayan. Kaum perempuan bertugas mengasuh anak dan mengurus rumah tangga. Semula mereka bisa mencari tambahan penghasilan dari rumput laut alam, namun karena tidak ada lagi pembeli rumput laut kering sehingga mereka banyak menganggur. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh para ibu rumah tangga maka tim pengusul IbM akan bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan keterampilan membuat aneka olahan rumput laut yang diperoleh dari alam. Apabila mereka dilatih dan dibina untuk membuat berbagai olahan rumput laut alam yang diminati konsumen maka kegiatan tersebut dapat menambah penghasilan keluarga. Selain itu produk olahan rumput laut yang enak rasanya, dikemas secara menarik, dan dipromosikan secara teratur dapat dijadikan alternatif oleh-oleh khas KabupatenTakalar. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut langkah yang ditawarkan adalah pembentukan dua kelompok warga binaan melalui kegiatan PKK Dusun Maccini Baji dan Makkio Baji, yang akan dilatih untuk membuat aneka olahan rumput laut, termasuk cara pengemasannya dan manajemen dan pemasaran melalui brosur dan media online.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN SABUN HERBAL ALAMI (INOVASI PRODUK KREATIF MILLENIAL FOR ENTREPRENEUR) Dewi Sartika; Amanda Patappari; Asriyanti Syarif
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 1 No. 4 (2021): Terbitan Keempat - Desember 2021
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v1i4.138

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikemas dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan sabun herbal alami merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas kaum millennial muda Makassar dalam melihat potensi bisnis dari handmade sabun herbal alami. Tujuan dan target spesifik yang ingin dicapai adalah milenial muda mampu berkreasi dan menghasilkan sabun herbal alami yang unik, menarik dengan menonjolkan fungsionalitas sabun sehingga menghasilkan peningkatan nilai ekonomi, nilai guna, dan daya tarik sehingga bisa menjadi ciri khas produk dan menjadi pembeda dengan produk sabun herbal lainnya yang beredar dipasaran. Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan diadakan secara virtual dan diikuti oleh 126 peserta. Materi penyuluhan disajikan dengan memaparkan keunggulan handmade sabun herbal alami dengan jenis sabun komersial lainnya, pengaplikasian kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan produk, dan potensi pengembangan bisnis handmade sabun herbal alami. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan menunjukkan tahapan dan teknik pembuatan handmade sabun herbal alami dengan varian sereh wangi, kopi, dan arang aktif. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan handmade sabun herbal alami terlaksana dengan baik, ketertarikan peserta terhadap penyajian materi dan pelatihan ditunjukkan melalui proses diskusi yang atraktif. Hasil survey kepuasan peserta menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sangat menarik, mampu mengembangkan ide kreatif dan bermanfaat bagi para peserta dalam menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan menjadi millennialpreneur.
Membangun Motivasi dan Kreatifitas Milenial melalui Talkshow Millenial for Entrepreneur Dewi Sartika; Asriyanti Syarif; Amanda Patappari Firmansyah
PATIKALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): Terbitan Keempat
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v1i4.428

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai upaya penguatan karakter entrepreneur kreatif pada generasi milenial muda. Kegiatan talkshow menghadirkan pemateri yang kompoten, merupakan millennial enterpreneur yang telah berhasil dibidangnya. Materi disajikan secara atraktif akan membuka pandangan para milenial untuk dapat memasuki dan menguasai simpul-simpul bisnis yang dapat mengantarkan menjadi entrepreneur kreatif dan inovatif. Adapun topik talkshow yang akan disajikan yaitu: Millenial for Entrepreneur (Start your Creativity Start your Own Business). Kegiatan Talkshow diikuti oleh 156 peserta, sebagai tahap awal pelaksanaan pengabdian, pengetahuan dasar mengenai tahapan dalam membangun pola pikir untuk lebih berkembang. Dalam materi talkshow diberikan gambaran cerita orang-orang sukses dunia dengan berbagai proses dan usaha yang ditekuni, gambaran mengenai bagaimana memotivasi diri dan menumbuhkan semangat dalam mencari pengalaman dan pengetahuan baru dalam pengembangan diri menjadi entrepreneur kreatif. Target pada kegiatan talkshow PKM ini tercapai dengan sangat baik, Ketertarikan peserta terhadap penyajian materi ditunjukkan melalui proses diskusi yang atraktif. Pemenuhan target secara keseluruhan dapat dilihat dari hasil survey kepuasan peserta yang menunjukkan bahwa topik yang disajikan menarik dan bermanfaat bagi para peserta sebanyak 70% peserta merespon sangat menarik dan sangat bermanfaat dan 20% merespon menarik dan bermanfaat. Setelah mengikuti talkshow sekitar 80% peserta termotivasi untuk mempersiapkan diri menjadi entrepreneur muda.
KAJIAN PERSFEKTIF GENDER PEREMPUAN TANI DARI SUDUT EKONOMI PADA USAHATANI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BULUKUMBA Asriyanti Syarif; Khaeriyah Darwis
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 43, No 3 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v43i3.1471

Abstract

This research is to know the gender perspective of women farmers economically in the development of seaweed farming, analyze family income that involves women farmers in seaweed farming and the contribution of women farmers as wage labor (making stretches) on seaweed farming to increase family income, knowing welfare family and welfare of farmer women as wage laborers from seaweed farming, as well as knowing the influence / relationship between family income and women farmers to welfare.This research was done in Jalanjang Sub-district, Gantaang Kindang Subdistrict, and Bintarore Village, Ujung Bulu District, Bulukumba Regency, by taking a sample of 30 women farmers who doing seaweed farming with details of 15 people in Jalanjang Village and 15 people in Bintarore Village, Bulukumba Regency. This research done by calculating family income involving women farmers in seaweed farming, calculating women's income as a workforce making a stretch, the contribution of women farmers in increasing family income, calculating the welfare of families and women farmers, analyzing the welfare of families and women farmers to welfare. The results of this research are: (1) The role of peasant women experiences a shift and is expanding economically. In addition to being a family workforce, it also becomes wage labor (making a stretch) on other parties' farms. In terms of gender perspective on seaweed farming, it is seen that pre-farming, post-harvest and marketing activities have gender equality between husband and wife while in farming activities and harvest dominant husband's role. (2) Family income from seaweed farming is Rp. 1,583,566.67 / month while the income of women farmers as wage labor Rp.225,486.11 / month and contributed to the family income of Rp. 6.67%. (3) Family income is more feasible and belongs to the welfare category because income is greater than the poverty line issued by the BPS of the Bulukumba Regency of Rp. 2274,328 / month, while the income of farmer women is Rp.225,486.11 / month below the poverty line and is classified as non-prosperous, (4) family income correlates with welfare, while the income of women farmers do not correlate with welfare.