Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Senam Ergonomik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Yang Menderita Hipertensi Di Puskesmas Deli Tua Tahun 2022 Maria Hermita Manik; Siti Marlina; Zuliawati Zuliawati
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7714

Abstract

Hipertensi menjadi masalah karena dapat menjadi faktor risiko penyakit stroke dan jantung pada lansia. Pada lansia, tekanan darah penderita hipertensi cenderung tidak stabil karena kurangnya aktivitas, pola makan yang tidak teratur, dan pengobatan yang tidak teratur. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat untuk mencegah tekanan darah yang tidak terkontrol. Ada dua pengobatan yang dapat diberikan pada penderita hipertensi yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi nonfarmakologi dapat dilakukan dengan aktivitas fisik, salah satunya adalah senam ergonomis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi. Penelitian pra eksperimen dengan one group pretest-posttest ini melibatkan 30 responden yang direkrut dari Puskesmas Deli Tua dengan menggunakan teknik total sampling. Intervensi latihan ergonomi dilakukan selama 2 minggu dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan sphygmomanometer. Hasil uji statistik Wilxocon pada penelitian ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dengan nilai signifikansi p value sistolik = 0,000 (p0,05) dan p value diastolik = 0,000 (p0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh senam ergonomis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi di Puskesmas Deli Tua. Penelitian ini merekomendasikan agar Puskesmas Deli Tua mempertimbangkan senam ergonomis sebagai bagian dari intervensi dalam mengelola tekanan darah sehingga dapat bermanfaat dan diterapkan pada lansia dengan hipertensi sebagai terapi non farmakologis
Pengaruh Kombinasi Brain Gym Dan Terapi Musik Terhadap Fungsi Kognitif Pasien Pasca Stroke Iskemik Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Maria Hermita Manik; Rini Debora Silalahi; Reisy Tane
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i1.862

Abstract

Latar Belakang: Stroke iskemik terjadi akibat sumbatan pada pembuluh darah di otak, sehingga mengakibatkan kerusakan hingga kematian sel otak. Salah satu dampak kerusakan sel-sel otak pasca stroke menyebabkan gangguan kognitif. Perbaikan atau peningkatan kognitif dapat dilakukan melalui stimulasi kognitif, salah satunya brain gym dan terapi musik.Tujuan:  untuk mengetahui pengaruh kombinasi brain gym dan terapi musik terhadap fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik.Metode: Penelitian quasi experiment dengan control group melibatkan 56 responden yang direkrut dari Rumah Sakit Immanuel Bandung menggunakan consecutive sampling. Responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok intervensi diberikan brain gym dan terapi musik, sedangkan kelompok kontrol diberikan program standar (fisioterapi) 2 kali seminggu selama 4 minggu. Pengukuran kognitif dilakukan sebanyak 5 kali menggunakan Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Data dianalisis menggunakan uji mann whitney dan uji friedman dilanjutkan dengan uji post hoc wilcoxon.Hasil: Hasil uji mann whitney menunjukan perbedaan signifikan skor MoCA pada post pertama hingga ke empat pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol selama penelitian (p0.05). Hasil uji lebih lanjut dengan uji friedman dan post hoc menggunakan wilcoxon test didapatkan hasil bahwa brain gym dan terapi musik efektif meningkatkan skor MoCA.Kesimpulan: ada pengaruh kombinasi brain gym dan terapi musik terhadap perbaikan kognitif pada pasien pasca stroke iskemik di Rumah Sakit Immanuel. Background: Ischemic stroke occurs due to blockage of blood vessels in the brain, resulting in damage to brain cells. One of the impacts of damage to brain cells after a stroke causes cognitive impairment. Cognitive improvement or enhancement can be done through cognitive stimulation, one of which is brain gym and music therapy.Objective: to determine the effect of a combination of brain gym and music therapy on cognitive function in ischemic stroke patients.Methods: A quasi experimental study with a control group involved 56 respondents recruited from Immanuel Hospital Bandung using consecutive sampling. Respondents were divided into two groups. The intervention group was given brain gym and music therapy, while the control group was given a standard program (physiotherapy) 2 times a week for 4 weeks. Cognitive measurements were taken 5 times using the Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Data were analyzed using mann whitney test and friedman test followed by wilcoxon post hoc test.Results: The results of the mann whitney test showed a significant difference in MoCA scores at the first to fourth post in the intervention group compared to the control group during the study (p0.05). Further test results with the Friedman test and post hoc using the Wilcoxon test showed that brain gym and music therapy were effective in increasing MoCA scores.Conclusion: there is an effect of a combination of brain gym and music therapy on cognitive improvement in post-ischemic stroke patients at Immanuel Hospital.