Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KARAKTERSITIK LANSIA TERHADAP FUNGSI EKSEKUTIF OTAK DI POSBINDU (POS BINAAN TERPADU) RW 02 KOTA DEPOK Banurea, Margreth Abletara; Wiyono, Sugeng; Theresa, Ria Maria
GIZI INDONESIA Vol 35, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v35i1.122

Abstract

Penurunan fungsi eksekutif terjadi pada hampir semua lansia yang disebabkan oleh perubahan biologis yang dialaminya dan umumnya berhubungan dengan proses penuaan. Tetapi  penurunan fungsi eksekutif juga  bisa  terjadi  karena  kurangnya  oksigenasi  jaringan  ke  otak  menyebabkan  terjadi  kerusakan  neuron sehingga  merubah  struktur  dan  fungsi  otak  yang  diakibatkan  adanya  sumbatan  karena  kelebihan kolesterol. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui Hubungan kolesterol total terhadap fungsi eksekutif lansia di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Penelitian ini merupakan  studi analitik, menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Sampel adalah lansia berusia 60 tahun keatas dan memiliki status pendidikan minimal SD serta tidak mengalami gangguan pendengaran yang datang ke Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non  probability  sampling  dengan  metode  purposive  sehingga  didapatkan  102  orang.  Instrumen  yang digunakan  ialah  Trail-Making  Test  B.  Hasil  uji  Chi-Square  menunjukkan  bahwa terdapat  hubungan  yang bermakna antara tingkat pendidikan dan tingkat usia terhadap fungsi eksekutif pada lansia (p=0,026 danp=0,001).  Untuk  kolesterol  total  dan  jenis  kelamin,  tidak  dijumpai  adanya  hubungan  dengan  fungsieksekutif lansia (p=0,165, p=0,217).Kata kunci: kolesterol, fungsi eksekutif, lansia
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KARAKTERSITIK LANSIA TERHADAP FUNGSI EKSEKUTIF OTAK DI POSBINDU (POS BINAAN TERPADU) RW 02 KOTA DEPOK Banurea, Margreth Abletara; Wiyono, Sugeng; Theresa, Ria Maria
GIZI INDONESIA Vol 35, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.899 KB)

Abstract

Penurunan fungsi eksekutif terjadi pada hampir semua lansia yang disebabkan oleh perubahan biologis yang dialaminya dan umumnya berhubungan dengan proses penuaan. Tetapi  penurunan fungsi eksekutif juga  bisa  terjadi  karena  kurangnya  oksigenasi  jaringan  ke  otak  menyebabkan  terjadi  kerusakan  neuron sehingga  merubah  struktur  dan  fungsi  otak  yang  diakibatkan  adanya  sumbatan  karena  kelebihan kolesterol. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui Hubungan kolesterol total terhadap fungsi eksekutif lansia di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Penelitian ini merupakan  studi analitik, menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Sampel adalah lansia berusia 60 tahun keatas dan memiliki status pendidikan minimal SD serta tidak mengalami gangguan pendengaran yang datang ke Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non  probability  sampling  dengan  metode  purposive  sehingga  didapatkan  102  orang.  Instrumen  yang digunakan  ialah  Trail-Making  Test  B.  Hasil  uji  Chi-Square  menunjukkan  bahwa terdapat  hubungan  yang bermakna antara tingkat pendidikan dan tingkat usia terhadap fungsi eksekutif pada lansia (p=0,026 danp=0,001).  Untuk  kolesterol  total  dan  jenis  kelamin,  tidak  dijumpai  adanya  hubungan  dengan  fungsieksekutif lansia (p=0,165, p=0,217).Kata kunci: kolesterol, fungsi eksekutif, lansia
Faktor Determinan Perilaku Merokok Civitas Akademika Universitas “X” Jakarta dalam Implementasi Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok Theresa, Ria Maria; Ningsih, Sri Rahayu
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 8, No 1 (2020): JKP Juni 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v8i1.101

Abstract

Indonesia menempati urutan ketiga konsumsi tembakau di dunia setelah China dan India. Merokok merupakan jenis konsumsi tembakau, tahun 2018 jumlah perokok umur diatas 10 tahun mencapai 28.9 %. DKI Jakarta merupakan provinsi di Indonesia yang kabupaten kotanya sudah menerapkan aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Global Youth Tobacco Survey di Indonesia tahun 2014 menujukkan 69 persen siswa melihat orang merokok di sekolah atau fasilitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor determinan perilaku perokok civitas akademika universitas “X” Jakarta dalam implementasi peraturan daerah tentang KTR. Pengambilan data dilakukan dengan desain potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh civitas akademikan Universitas “X” Jakarta tahun 2019 sebanyak 277 responden. Regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor determinan perilaku merokok. Faktor determinan perilaku merokok adalah jenis kelamin, dengan OR = 10.52 (95% CI 4.33 – 25.57) risiko laki-laki merokok 10 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan setelah dikontrol dengan variabel fakultas, pengetahuan tentang sanksi dan konseling.
Faktor Determinan Perilaku Merokok Civitas Akademika Universitas “X” Jakarta dalam Implementasi Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok Ria Maria Theresa; Sri Rahayu Ningsih
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 8, No 1 (2020): JKP Juni 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v8i1.101

Abstract

Indonesia menempati urutan ketiga konsumsi tembakau di dunia setelah China dan India. Merokok merupakan jenis konsumsi tembakau, tahun 2018 jumlah perokok umur diatas 10 tahun mencapai 28.9 %. DKI Jakarta merupakan provinsi di Indonesia yang kabupaten kotanya sudah menerapkan aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Global Youth Tobacco Survey di Indonesia tahun 2014 menujukkan 69 persen siswa melihat orang merokok di sekolah atau fasilitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor determinan perilaku perokok civitas akademika universitas “X” Jakarta dalam implementasi peraturan daerah tentang KTR. Pengambilan data dilakukan dengan desain potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh civitas akademikan Universitas “X” Jakarta tahun 2019 sebanyak 277 responden. Regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor determinan perilaku merokok. Faktor determinan perilaku merokok adalah jenis kelamin, dengan OR = 10.52 (95% CI 4.33 – 25.57) risiko laki-laki merokok 10 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan setelah dikontrol dengan variabel fakultas, pengetahuan tentang sanksi dan konseling.
HUBUNGAN STRES DENGAN TIMBULNYA KECENDERUNGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA Joshua Sebastian Pratama Sondakh; Ria Maria Theresa
Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.692 KB) | DOI: 10.37304/jkupr.v8i1.1496

Abstract

Mahasiswa fakultas kedokteran rentan terhadap berbagai stresor selama masa belajarnya. Enam domain stresor yang paling berpengaruh adalah akademik, hubungan interpersonal dan intrapersonal, kegiatan belajar mengajar, hubungan sosial, dorongan dan motivasi serta aktivitas kelompok. Pada tingkat optimal, stres bersifat menguntungkan, tetapi stres yang berlebihan menimbulkan respon stres. Tanpa intervensi, respon stres dapat menetap dan menimbulkan gejala gangguan mental emosional (GME). Dampak jangka pendek gejala ini adalah penurunan produktivitas dan kualitas hidup, sedangkan dampak jangka panjangnya adalah gejala menetap hingga mahasiswa lulus dan berpengaruh terhadap penanganan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara stres setiap domain dengan timbulnya kecenderungan GME. Desain penelitian berupa analisis observasional dengan metode cross-sectional pada 80 responden sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pengisian kuisioner Medical Student Stress Questionnaire (MMSQ) untuk menilai tingkat stres dan Self-Reporting Questionnaire (SRQ-20) untuk menilai kecenderungan GME. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan timbulnya kecenderungan GME pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta angkatan 2018 dengan peluang paling besar diakibatkan stresor motivasi dan dorongan yaitu 7,39 kali (p=0,022)
STUDENT SUPPORT PROGRAM TO REDUCE STRESS, ANXIETY, AND DEPRESSION ON MEDICAL STUDENTS Nurfitri Bustamam; Ria Maria Theresa; Sri Wahyuningsih
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 9, No 2 (2020): July
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpki.51245

Abstract

Background: Medical education is considered as being stressful which may cause stress, anxiety, and depression. The student support program is designed to help students of the Faculty of Medicine Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (FMUPNVJ) build resilience to the stress through education and coping skills training. This study aimed to evaluate this supportive program on stress, anxiety, and depression levels, as well as academic performance.Methods: This study used a one-group pretest-posttest design. Thirty of third-semester students who were randomly chosen and had psychological problems according to the criteria were offered to join the program. The program used problemfocused coping and emotion-focused coping methods in eight sessions for four weeks. Before and after the program, students were evaluated using the Depression Anxiety Stress Scale-42 questionnaire and their academic performance based on block exam results.Results: Wilcoxon test showed a decrease in levels of anxiety (p = 0.003) and depression (p = 0.004) after the program. There was no difference in stress levels before and after the program (p = 0.073), but there were a tendency stress levels of the subject to be lower after the program. Wilcoxon test showed an increase in the practice exam result (p = 0.000). There was no difference in theory exam results before and after the program (p = 0.358), but there was a tendency that the exam result to be higher after the program.Conclusion: The student support program has an indication for overcoming psychological problems and improving the academic performance of FMUPNVJ students.
Pengaruh Peningkatan Tekanan Darah Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Pralansia Di Kota Depok Ria Maria Theresa
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 1 (2020): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.877 KB) | DOI: 10.24853/jkk.16.1.1-5

Abstract

Tekanan  darah yang meningkat atau hipertensi dapat berakibat terhadap kerusakan pada endotel pembuluh darah di otak. Hal tersebut merupakan faktor risiko terjadinya penurunan fungsi memori pada pralansia. Penurunan fungsi memori yang diakibatkan peningkatan tekanan darah dapat memengaruhi aktifitas dan kualitas hidup pada pralansia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan tekanan darah terhadap memori jangka pendek pada pralansia di Depok. Penelitian analitik dengan teknik potong lintang, jumlah sampel sebanyak 138 orang, usia 45-59 tahun, pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji Spearman. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh antara peningkatan tekanan darah dengan tes Digit Span Backward dengan kekuatan korelasi lemah (p = 0,001 dan r = 0,273),  tidak ada pengaruh antara peningkatan tekanan darah dengan tes Digit Span Forward (p = 0,137 dan r = -0,127). Fungsi memori jangka pendek penting dipertahankan oleh para pralansia agar aktivitas sehari-hari dapat terlaksana dengan baik dan para pralansia tetap mandiri.
PENGARUH STRATEGI COPING TERHADAP TINGKAT STRES PADA CAREGIVER INFORMAL YANG MERAWAT PENDERITA SKIZOFRENIA DI POLI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA BARAT Citra Ayu Aprilia; Ria Maria Theresa; Rahmalia Dewi Fitriani
Jurnal Delima Harapan Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31935/delima.v7i2.111

Abstract

Limited psychiatric healthcare and being chronic, schizophrenia makes schizophrenia patient’s family hold important role as informal caregivers. Objective of this research was to know demography characteristic distribution and impact of coping strategy against schizophrenia informal caregiver’s stress level at Dr. Soeharto Heerdjan psychiatric hospital, out-patient unit. Coping stress vary depends on individual characteristics. This research was set to observational analytic with cross sectional design. Subjects of research were 32 caregivers, adapting research instrument CSI-SF 32 items and PSS-14 items. The result of research, majority of the caregivers is a woman and middle adulthood age. Most of caregivers goes to work and tend more than 4 years with nursing time more than 6 hours /day. There was impact of coping strategy against stress level of schizophrenia informal caregivers (p = 0,006). Most used coping strategy was adaptive coping with medium stress level. Long term could increase caregivers burden, so that it can trigger stress and could lower caregivers mental health status and could affect the treatment quality for schizophrenia patient. Writer recommended psychiatric healthcare to put psychological awareness and psycho-education intervention of stress management for caregivers.
PROMOSI KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HIV/AIDS DI KARANG TARUNA X DAN Y CINERE, DEPOK Ria Maria Theresa; Nunuk Nugrohowati; Andri Pramesyanti
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.68 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7225

Abstract

Latar Belakang:Pergaulan kelompok remaja sampai dewasa yang ada di kecamatan Cinere Kota Depok pada kelompok umur produktif aktif secara seksual menurut masyarakat umum sudah mengarah pada pergaulan yang aneh, berupa maraknya perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender). Menurut Radar Depok, Direktur Program NGO Kuldesak mengatakan peningkatan penderita ODHA di Depok adalah 10% yang disumbangkan dari perilaku LGBT. Laporan Profil Dinas Kesehatan Kota Depok 2017 bahwa jumlah kasus HIV di Kota Depok tahun 2014 ada 49 kasus, tahun 2015 sebanyak 146 kasus, tahun 2016 ada 278 kasus, tahun 2017 kasus HIV meningkat menjadi 372 kasus. Tujuan: Kendala dalam memberikan pengarahan kepada masyarakat, cara pencegahan pada kelompok umur produktif tersebut agar melaksanakan kehidupan dengan perilaku dan gaya hidup yang baik, mendorong kami melaksanakan pengabdian pada masyarakat di daerah Cinere. Metode: Mitra I anggota kader pendamping ODHA di Cinere membantu melaksanakan Promosi kesehatan Pencegahan dan Penanggulangan Masyarakat Penyakit HIV-AIDS dengan harapan para kader dapat menemukan penderita HIV secara volunteer dan melalui survei pada saat dilakukan promosi kesehatan. Mitra II kelompok Karang Taruna kecamatan Cinere dengan anggota usia antara 19-45 tahun berjumlah 50 orang. Hasil dan Kesimpulan: Sebagai pencegahan terhadap penularan penyakit HIVAIDS serta menjaring ODHA yang masih belum diobati setelah dilakukan penyuluhan, disarankan dibentuk Kelompok Teman Sebaya pada karang taruna untuk ikut menginformasikan kepada teman di lingkungan tentang perilaku seks kurang sehat yang dapat menimbulkan penyakit
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU NONSUICIDAL SELF-INJURY (NSSI) PADA REMAJA PUTRI Zalyaleolita Yuliandhani Helmi Zakaria; Ria Maria Theresa
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.521 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.26404

Abstract

 Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) adalah perilaku melukai diri sendiri yang disengaja tanpa disertai niat untuk bunuh diri. Perilaku NSSI berperan sebagai penyebab percobaan bunuh diri pada remaja putri di berbagai tempat di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, latar belakang, dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku NSSI pada remaja putri. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja putri dengan riwayat perilaku NSSI yang berjumlah 2 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur, observasi, dan kuesioner. Uji kredibilitas yang digunakan adalah triangulasi teknik dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab perilaku NSSI adalah ketidakmampuan dalam meregulasi emosi yang berujung pada pemilihan perilaku NSSI sebagai mekanisme koping yang tidak adaptif, akibat permasalahan seperti pengaruh teman sebaya yang negatif melalui tindakan bullying dan ketidakharmonisan hubungan dalam keluarga. Metode perilaku NSSI yang sering digunakan adalah self-cutting dan self-hitting. Perilaku NSSI juga dapat muncul karena minimnya alternatif positif untuk mengatasi masalah yang dialami seseorang dengan kecenderungan NSSI.