AbstrakStres pengasuhan adalah perasaan negatif dalam diri orang tua akibat hilangnya kontrol dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua, baik secara finansial, energi dan juga waktu dalam proses pengasuhan anak. Orang tua dengan anak usia sekolah lebih banyak merasakan emosi negatif dalam proses pengasuhan dikarenakan anak usia sekolah cenderung rentan mengalami kesulitan baik secara emosional maupun perilaku. Adanya budaya yang tercipta di Indonesia terkait pengasuhan menunjukkan bahwa ibu cenderung lebih aktif dan lebih banyak mencurahkan waktu dalam peran mengasuh dibandingkan Ayah sehingga membuat Ibu lebih cenderung mengalami stres pengasuhan daripada Ayah. Apabila stres pengasuhan dibiarkan maka akan memunculkan dampak negatif terutama pada anak, antara lain timbulnya kekerasan pada anak, kurangnya penerimaan pada anak, serta kurangnya pemberian perhatian dan kasih sayang pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penurunan stres pengasuhan setelah dilakukan parent stress management training pada kelompok Ibu yang mengalami stres pengasuhan. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah quasi-experiment dengan single group pretest-posttest. Partisipan dalam penelitian ini sejumlah 6 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan parental stress scale untuk mengukur stres pengasuhan yang dialami partisipan. Intervensi yang diberikan dalam penelitian ini berupa parent stress management training. Anaslisis statistik menggunakan uji Wilcoxon signed test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya penurunan skor stres pengasuhan secara signifikan setelah mengikuti parent stress management training. Parent stress management training dapat menjadi alternatif untuk menurunkan stres pengasuhan yang dialami. Kata kunci: Stres Pengasuhan, Parent Stress Management Training AbstractParental stress is a negative feeling in parents due to loss of control in carrying out parental responsibilities, both financially, energy and also time in the process of parenting. Parents with school-age children experience more negative emotions in the parenting process because school-age children tend to be prone to experiencing difficulties both emotionally and behaviorally. The existence of a culture created in Indonesia related to parenting shows that mothers tend to be more active and devote more time in a caring role than fathers, so that mothers are more likely to experience parental stress than fathers. If parental stress is left unchecked, it will have negative impacts, especially on children, including the emergence of violence against children, lack of acceptance of children, and lack of attention and affection for children. This study aims to see a decrease in parenting stress after parent stress management training is carried out in a group of mothers who experience parental stress. The research method in this study was a quasi-experiment with a single group pretest-posttest. Participants in this study were 6 people. The instrument in this study used a parental stress scale to measure parenting stress experienced by participants. The intervention provided in this study was in the form of parent stress management training. Statistical analysis using SPSS with the Wilcoxon signed test. The results of data analysis showed that there was a significant decrease in parental stress scores after participating in parent stress management training.Parent stress management training can be an alternative to reduce parenting stress. Keywords: Parent Stress, Parent Stress Management Training