Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

IMPLEMENTATION OF TRI HITA KARANA VALUE THROUGH COMMUNITY SERVICE IN BATU BOLONG TEMPLE, WEST LOMBOK REGENCY Gunada, I Wayan Agus; Yasa, I Made Ardika
Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/ijhsrs.v5i1.2350

Abstract

The purpose of writing the results of community service is to give an overview of the implementation of activities carried out to express gratitude for the inauguration of IAHN Gde Pudja Mataram conducted by carrying out the dedication to the community in Pura Batu Bolong West Lombok Regency. This devotion also aims to implement the value and conception of Tri hita karana in the community. The conception of Tri hita karana is so full of noble values. However, the understanding of society that is still in the theoretical state needs to be developed and implemented so that the conception can be implemented in the state of practice of Hindu religious life. The method used is observation and study of libraries. While in this activity, the conception of Tri hita karana is a Hindu teaching that focuses on respect and appreciation to God, man, and the environment to achieve harmony and harmony of a happy life on all elements. Through the writing of the results of community service is expected to give a picture of the sublime conception of Tri hita karana and can be done a more in-depth review.
IMPLEMENTATION OF TRI HITA KARANA VALUE THROUGH COMMUNITY SERVICE IN BATU BOLONG TEMPLE, WEST LOMBOK REGENCY I Wayan Agus Gunada; I Made Ardika Yasa
Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/ijhsrs.v5i1.2350

Abstract

The purpose of writing the results of community service is to give an overview of the implementation of activities carried out to express gratitude for the inauguration of IAHN Gde Pudja Mataram conducted by carrying out the dedication to the community in Pura Batu Bolong West Lombok Regency. This devotion also aims to implement the value and conception of Tri hita karana in the community. The conception of Tri hita karana is so full of noble values. However, the understanding of society that is still in the theoretical state needs to be developed and implemented so that the conception can be implemented in the state of practice of Hindu religious life. The method used is observation and study of libraries. While in this activity, the conception of Tri hita karana is a Hindu teaching that focuses on respect and appreciation to God, man, and the environment to achieve harmony and harmony of a happy life on all elements. Through the writing of the results of community service is expected to give a picture of the sublime conception of Tri hita karana and can be done a more in-depth review.
PENANAMAN NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN HINDU MELALUI METODE DHARMA TULA PADA RESIMEN MAHASISWA IAHN GDE PUDJA MATARAM I Wayan Agus Gunada
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i2.33450

Abstract

Resimen Mahasiswa 909 Satya Padma Yowana dengan semboyan Widya Castrena Dharma Siddha merupakan organisasi unit kegiatan mahasiswa di IAHN Gde Pudja Mataram. Sebagai sebuah organisasi Menwa harus memiliki sikap dan karakter kepemimpinan untuk dapat menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Maka untuk memiliki sikap dan karakter harus dibentuk melalui penanaman nilai-nilai kepemimpinan dalam agama Hindu, sehingga konsep-konsep kepemimpinan tersebut tidak hanya sekadar dalam tataran teori namun harus menjadi bagian dari tindakan nyata oleh segenap anggota Resimen Mahasiswa. Kepemimpinan Hindu mengandung nilai ajaran Hindu yang mengkondisikan karakter seorang pemimpin untuk memiliki akhlak mulia dan karakter integritas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan partisipan dan studi pustaka yang menganalisa kegiatan pengabdian kepada masyarakat mandiri yang dilakukan oleh kelompok dosen. Data yang didapat kemudian dianalisa  untuk dapat menjawab permasalahan yang dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Dharma Tula. Berdasarkan hasil analisa  didapatkan hasil bahwa kegiatan Dharma Tula  merupakan salah satu model dan metode pembelajaran dalam agama Hindu melalui kegiatan diskusi mendalam. Salah satu nilai dan konsep kepemimpinan dalam ajaran agama Hindu adalah Asta Brata yaitu ajaran kepemimpinan yang diajarkan oleh Sri Rama kepada Wibisana dalam wiracarita Ramayana. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat mandiri yaitu Dharma Tula. Diharapkan juga dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan, serta menumbuh kembangkan karakter kepemimpinan Hindu pada anggota Resimen Mahasiswa secara khusus, dan dapat menguatkan pemahaman mengenai konsep-konsep kepemimpinan dalam Hindu untuk umat Hindu secara umum.
DESAIN PEMBELAJARAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN DAN KONDISI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU I Wayan Agus Agus Gunada
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 1 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v12i1.385

Abstract

Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan proses pembentukan lingkungan dan kondisi belajar yang ideal untuk membangun motivasi belajar bagi peserta didik dalam mempelajari pendidikan agama Hindu melalui pengkajian rancangan dan desain pembelajaran. Adapun pendekatan penelitian dilakukan melalui riset kepustakaan dengan mengkaji pustaka terdahulu yang relevan dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan studi dokumen. Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa dalam membangun suatu kondisi dan lingkungan belajar yang ideal bagi peserta didik dalam belajar pendidikan agama Hindu terdapat model-model desain pembelajaran yang dijadikan sebagai landasan dalam mendesain proses belajar mengajar dan terdapat lima tahapan umum dalam mendesain pembelajaran. Melalui pengkajian ini diharapkan dapat menjadi tinjauan pustaka bagi pendidik dalam menyusun dan merancang proses belajar mengajar sehingga mampu membangun lingkungan dan kondisi belajar yang ideal dalam memotivasi peserta didik.
AJARAN AGAMA HINDU SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS TRADISIONAL BALI I Wayan Agus Gunada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18492

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan bentuk analisis serta kajian mengenai peran ajaran agama Hindu dalam proses penciptaan karya seni lukis umumnya seni lukis tradisional Bali. Seni lukis sebagai bagian dari seni rupa di Bali berkembang cukup pesat, dimana terdapat dua dikotomi seni lukis di Bali yaitu seni lukis tradisional di Bali dan Seni lukis modern. Seni lukis tradisional Bali merupakan bentuk seni lukis yang proses pembuatannya masih menggunakan tradisi-tradisi baik proses pembuatan dan bahan-bahan yang tradisional walaupun kini sudah umum ditemukan menggunakan alat serta bahan yang sudah tergolong modern, dan seni lukis tradisional Bali ini yang sudah berlangsung sejak dulu yaitu terdapat pakem-pakem serta prinsip yang dilakukan ketika proses penciptaan karya tersebut dikreasikan. Ketika seorang pelukis mencipta sebuah karya maka realita dan imajinasi menjadi sumber ide namun Seni lukis tradisional Bali memiliki ciri khasnya yang sangat kentara ketika dilihat secara langsung, yaitu penggambaran objek bentuk karyanya yang cenderung mengambil bentuk-bentuk alam, cerita-cerita rakyat, mitologi serta ajaran-ajaran agama Hindu yang direinterpretasikan melalui bentuk simbol-simbol didalamnya. Sehingga sebagian besar tema-tema yang dihadirkan dalam seni lukis tradisional Bali adalah mengimajinasikan ajaran-ajaran agama Hindu yang kental akan nilai-nilai spiritual dan memiliki nilai-nilai magis kedalam sebuah karya yang tidak hanya sekedar memuaskan pengalaman keindahan namun secara tidak langsung juga menjadi media wahana pengajaran ajaran agama Hindu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana ajaran agama Hindu menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan karya seni lukis tradisional Bali. Metode yang digunakan dalam mengkaji fokus penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan studi fenomenologi yaitu penelitian menggunakan data-data kualitatif untuk menggambarkan fenomena-fenomena ajaran agama Hindu yang menjadi sumber inspirasi penciptaan. Secara pragmatis penelitian ini diharapkan berdampak dalam memberikan informasi dan menambah wawasan terkait keberadaan seni lukis tradisional Bali sebagai bentuk kekayaan budaya bidang seni yang masih hidup serta keberadaannya yang masih lestari dan hidup di Bali.Kata Kunci: hindu, seni, lukis tradisional, bali.AbstractThis research is a form of analysis and study of the role of the Hindu religion in the process of creation of art painting generally traditional Balinese painting. Art painting as part of the art in Bali develops quite rapidly, where there is two art dichotomy in Bali is a traditional art painting in Bali and the art of modern paint. Traditional Balinese painting is a form of art painting that process is still using the traditions of both the making process and traditional materials although it is now common to be found using tools and materials that are already relatively modern, and the traditional Balinese painting that has been held since the first time is there are pakem and the principle that is done when the process of creation of the work is Reincreikan. When a painter creates a masterpiece, the reality and imagination become the source of ideas but the traditional Balinese painting has its distinctive characteristic when viewed directly, that is the depiction of the object of his form that tends to take the forms of nature, folklore, mythology, and teachings of Hindu religion that is interpreted by the form of symbols inside. So most of the themes presented in the art of traditional Balinese painting are too imaginative Hindu teachings that are strong in spiritual values and have magical values into a work that not only satisfies the experience of beauty but indirectly also becomes a medium of religious teaching of Hindu teachings. This research aims to illustrate how Hinduism's teachings are a source of inspiration in the creation of traditional Balinese art paintings. The method used in reviewing the focus of this research is a qualitative method of research with the approach of phenomenology study using qualitative data to describe the phenomena of Hindu religious teachings that are the source of the inspiration of creation. Pragmatic research is expected to have an impact on providing information and adding insight related to the existence of traditional Balinese art painting as a form of cultural richness of living arts and its existence that is still sustainable and living in Bali. Keywords: hindu, art, traditional painting, bali
PELATIHAN DAN PEMBELAJARAN AKSARA BALI PADA ANAK-ANAK DI PASRAMAN AMERTA SANJIWANI I Wayan Agus Gunada; Gede Eka Puja Dyatmika; Gusti Lanang Ngurah Weda
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.675 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4136

Abstract

ABSTRAKTujuan dalam penulisan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan gambaran terkait kegiatan pelatihan menulis aksara Bali  pada anak-anak di Pasraman Amerta Sanjiwani  Desa Rincung. Aksara Bali  merupakan jenis aksara yang masih berkembang di Pulau Bali  yang merupakan bahasa tulis yang umumnya digunakan pada teks-teks suci dalam bentuk lontar. Anak-anak pada Pasraman Amerta Sanjiwani di Desa Rincung Kabupaten Lombok Barat merupakan warga keturunan Bali , secara umum anak-anak mengenal keberadaan aksara Bali  namun hanya sebatas visual sehingga pelatihan ini penting dilakukan untuk memberikan pemahaman dan penguatan dalam dasar-dasar menulis aksara Bali  dan membaca aksara Bali . Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pelatihan dan pembelajaran namun karena dalam keadaan pandemi Covid-19 proses pelatihan tetap mengedepankan pelaksanaan protokol kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara serta studi dokumentasi selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlangsung. Secara garis besar dalam proses pelatihan dan pembelajaran anak-anak terlihat antusias dan mulai memahami dasar-dasar bentuk dan penulisan aksara Bali  melalui model pendekatan dan pembimbingan secara langsung. Adapun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan manfaat berupa penambahan wawasan pengetahuan mengenai aksara Bali  kepada anak-anak dan diharapkan pelatihan dapat dilakukan kemBali  untuk penguatan pemahaman tentang aksara Bali . Kata kunci: aksara Bali; pelatihan; anak-anak; agama hindu ABSTRACTThe purpose of writing the results of this community service activity is to give an overview of Balinese writing training activities to children in Pasraman Amerta Sanjiwani Rincung Village. Balinese script is a type of script that is still developing on Bali's island, which is a written language commonly used in sacred texts in the form of lontar. The children of Pasraman Amerta Sanjiwani in Rincung Village, West Lombok Regency, are Balinese, who know Balinese characters. However, only visually so this training is essential to understand and strengthen in the basics of writing Balinese characters and reading Balinese characters. This devotional activity is carried out using a training and learning approach, but because of a Covid-19 pandemic, the training process still prioritizes the implementation of health protocols. The data collection is carried out by observation and interview techniques and documentation studies during community service activities. In the training and learning process, the children seem enthusiastic and understand the basics of Balinese form and scriptwriting through a direct approach and mentoring model. Meanwhile, this community service activity can provide benefits in the form of additional knowledge about Balinese script to children, and it is expected that training can be done again to strengthen understanding of Balinese characters. Keywords: Balinese script; training; children; hinduism
PELATIHAN SENI TARI PADA SISWA PASRAMAN SEBAGAI BENTUK TRANSFORMASI KEBUDAYAAN Ni Wayan Ria Lestari; I Wayan Agus Gunada
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.294 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4428

Abstract

ABSTRAKTujuan penulisan hasil pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan pelatihan seni tari pada anak-anak Pasraman merupakan bentuk implementasi keilmuan dalam proses transformasi kebudayaan dan nilai-nilai keagamaan Hindu. Istilah Kebudayaan berasal dari kata dalam bahasa sansekerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Salah satu kebudayaan yang sampai saat ini masih menjadi daya tarik wisatawan asing maupun negeri adalah seni gerak atau seni tari. Seni tari merupakan salah satu kesenian yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa. Hal inilah yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pelatihan seni tari bagi siswa Pasraman, sehingga para siswa mudah memahami dan mempraktekkan setiap gerakan tarian tersebut. Dalam proses pembelajaran di Pasraman, anak-anak sudah dibekali pengetahuan terkait seni tari, namun dalam pelatihan ini adalah memantapkan kembali pengetahuan anak-anak dalam sisi praktik kesenian. Teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan seni tari ini dilakukan melalui model pelatihan dan pembimbingan secara langsung dengan menekankan kepada proses perancangan proses pelatihan sampai dengan evaluasi kegiatan pelatihan. Melalui tulisan ini sebagai bentuk pengimplementasian ilmu-ilmu yang diperoleh dalam pembelajaran dalam bentuk pengabdian sepenuhnya berlandaskan pada dharma dan yadnya, serta dapat memberikan gambaran terkait pelaksanaan kegiatan pelatihan dan dapat dilakukan kembali serta dapat menjadi kajian penelitian dimasa mendatang. Kata kunci: pelatihan; seni; tari; kebudayaan. ABSTRACTWriting the results of community service with dance art training activities in Pasraman children is a form of scientific implementation in the process of cultural transformation and religious values of Hinduism. Culture comes from Sanskrit buddhayah, which is the plural form of Buddhist meaning mind or reason. One of the cultures that are still an attraction for foreign and foreign tourists is the art of motion or dance. Dance is one of the skills that can increase students' creativity. This is the reference in implementing dance training for Pasraman students to understand and practice each dance movement quickly. In the learning process in Pasraman, children are equipped with knowledge related to dance, but this training is to reenter the understanding of children in art practice. Technical implementation of dance art training activities is carried out through a model of training and mentoring directly by emphasizing designing the training process up to the evaluation of training activities. As a form of implementation of the sciences obtained in learning in the form of devotion, this paper is entirely based on dharma and yadnya and can provide an overview related to the performance of training activities and can be done again and can be a research study in the future. Keywords: training; art; dance; culture
KONSEP, FUNGSI DAN STRATEGI PEMBELAJARAN SENI BAGI PESERTA DIDIK USIA DINI I Wayan Agus Gunada
Kumarottama: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1 No 2 January 2022
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.237 KB) | DOI: 10.53977/kumarottama.v1i2.383

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep dalam pembelajaran seni bagi peserta didik dalam jenjang pendidikan usia dini. Pembelajaran seni atau pendidikan seni seringkali mendapat paradigma sebagai pembelajaran yang tidak cukup penting dibandingkan mata pelajaran lain seperti matematika, ilmu pengetahuan alam dan pelajaran eksakta lainnya. Hal ini kemudian membuat pelajaran-pelajaran seni terkadang tidak mendapat perhatian, namun realitanya pembelajaran seni khususnya dalam pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini memiliki fungsi yang penting dalam mengembangkan dan menguatkan kecerdasan kognitif serta dalam pengembangan pola kreatifitas bagi anak-anak. Sehingga pembahasan mengenai betapa pentingnya pembelajaran seni, penting untuk dilakukan. Penulisan artikel ini merupakan hasil pengembangan gagasan pemikiran yang dipadukan dengan hasil penelitian berlandaskan model kajian pustaka mengenai literatur-literatur penting berkaitan dengan penelitian terdahulu mengenai pembelajaran seni dan pendidikan anak usia dini. Berdasarkan hasil analisis data, konsep pembelajaran seni memiliki peranan yang penting dalam membangun pengetahuan dan keterampilan dalam menguatkan kreatifitas. Fungsi yang terkandung didalamnya lebih mengedepankan kemampuan dalam mengekspresikan diri, karena melalui seni anak-anak mengekspresikan dan mengkomunikasikan gagasan pemikirannya. Strategi pembelajaran seni pada anak-anak usia dini cenderung memperhatikan analisis karakteristik umum pada proses perancangan pembelajarannya. Diharapkan melalui penulisan mengenai konsep pembelajaran seni pada anak usia dini ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai peran seni dalam menunjang kemampuan dan keterampilan anak, serta dapat menjadi pustaka rujukan dalam penelitian-penelitian yang relevan dimasa depan.
NILAI SUSILA DALAM SLOKA HINDU UNTUK PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK I Wayan Agus Gunada
MEDIA BINA ILMIAH Vol 14, No 8: Maret 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.516 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v14i8.483

Abstract

In the industrial revolution era education begin to shift. This shift is not only on the process and methods of learning between educators and learners but it further shifts to the occurrence of deviant behavior that leads to the character. The education is not only how to develop intellectual intelligence, but also in the process should be balanced with the development of emotional and spiritual intelligence so that human ability to develop its potential to be balanced. The development of technology has an impact on the change of era. Now we are entering the industrial revolution era 4.0 certainly it has an impact not only on the economic sektor, but also on other sektors affected by the change of this era. One of them is moral degradation due to misuse and error in utilizing technology, so that students start experiencing behavioral changes that tend to lead to negatif behaviors. Teachers are as the frontline in education, teachers collaborate with parents, and community to minimize the students’ deviant behaviors. To minimize the students’ deviant behaviors can be done by the process of internalizing the religius values and retransforming Hindu religius knowledge in the form of moral teachings (susila) contained in Hindu sacred literature to the students. This internalization process is conducted in every educational environment by the family, school, and community. They take part to apply and implement the sacred values of Hindu susila teachings because these three educational environments who are able to build and develop students’ characters.
PELATIHAN MENGGAMBAR ORNAMEN BALI BAGI ANAK-ANAK DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PELESTARIAN BUDAYA I Wayan Agus Gunada
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 28, No 2 (2022): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v28i2.24248

Abstract

Tujuan penulisan hasil kegiatan pelatihan menggambar ornamen Bali merupakan bentuk penggambaran  kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Lintas Nusantara yang dilakukan oleh STAHN Gde Pudja Mataram. Pelaksanaan pengabdian dilakukan di Desa Cendana Putih II, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Pelatihan menggambar ornamen Bali dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai bentuk-bentuk hasil kebudayaan Bali, secara konseptual anak-anak mengetahui bentuk ornamen Bali namun tidak mengetahui proses membuat ornamen tersebut. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pelatihan, menggunakan pendekatan pelatihan dengan merancang desain pelatihan dari proses perencanaan hingga evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipan dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa anak-anak memahami bentukk ornamen Bali, dan telah mampu untuk membuat ornamen Bali sederhana. Kegiatan ini penting untuk pengembangan kreativitas bagi anak-anak, untuk melestarikan kebudayaan, dan untuk menginternalisasi nilai pendidikan karakter berdasarkan ajaran agama Hindu. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam membangun sumber daya umat Hindu khususnya anak-anak di bidang seni rupa dan penulisan ini dapat menjadi sumber pustaka rujukan untuk kegiatan pelatihan dan  penelitian dimasa depan.