p-Index From 2018 - 2023
10.996
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Profetika Unnes Science Education Journal AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM Journal of Child Development Studies Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Tadarus: Jurnal Pendidikan Islam Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Tadbir Muwahhid Jurnal Teknologi Pendidikan Tribakti: jurnal pemikiran keIslaman JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Basicedu Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam International Journal of Islamic Education Ta'dibuna Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam FIKRAH Jurnal Sosial Humaniora Journal of Humanities and Social Studies TSAQAFAH EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan KOLOKIUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran RESLAJ: RELIGION EDUCATION SOCIAL LAA ROIBA JOURNAL Jurnal Abdidas Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies Prophetic Guidance and Counseling Journal Proceedings of The International Conference on Social and Islamic Studies Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education Tadbiruna: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam English Didactic Penamas
Claim Missing Document
Check
Articles

CIVIC EDUCATION AT MUHAMMADIYAH HIGHER EDUCATION: DEVELOPMENT STUDY OF HAND BOOK OF MENUJU KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS DAN BERKEADABAN Suidat, Suidat; Husaini, Adian; Saefuddin, Didin; Mujahidin, Endin
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol, 18. No, 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v18i1.6295

Abstract

Civic education is one of the basic courses that must be taken by every student at the College. The regulation of the course is based on the mandate contained in the law on the National Education System. Through Civic Education courses, the students can be directed national personality, that is how they love their homeland Indonesia, being a democratic, civilized, tolerant and so on. Muhammadiyah through the Council of Higher Education, Research and Development of Muhammadiyah head quarter published a textbook on Civic Education with the title Civic Education toward a Democratic and Civilized Life. The book became a staple in reference Civic Education Course in Universities of Muhammadiyah (PTM). However when elaborate on the Indonesian ideology or, in the book does not contain the formulation history of state basic ideology which was done by the founding fathers. Also how the role and Islamic thought figures who participated in formulating the state basic ideology be part of the material that was duly presented in the book. It is important that students who study in PTM to know and understand the history and struggle of Islamic figures in formulating the basis of the state and the dynamics that occurred at that time. So that their knowledge is complete and in understanding the Pancasila as the state basic ideology of Indonesia. Ki Bagus had very important role in the Committee for Indonesian Independence (PPKI) experienced of dead lock about the change of first principle of Pancasila, and there was serious debate and dynamic. Likewise, the role and thought of Kasman Singodimedjo was also important on the basis state in both the trial PPKI, as well as in the Constituent Assembly. Perpsektif Kasman about Pancasila based on Islam became important after the implementation of 1945 Constitution and Presidential Decree July 5th 1959. The role of Abdul Kahar Mudzakkir as a witness to the history of the struggle of Muslims cannot be neglected; especially Mudzakkir included in the Committee of Nine which develops the basic state eventually became the Jakarta Charter and accepted unanimously by BPUPKI. Furthermore, in the Constituent Assembly Mudzakkir remain committed to make Islam as the basis of the state, where the Constituent Assembly is the foundation of the momentum of the second volume formulation. The core of the Civics book is how the problem of state ideology especially Pancasila can be described in a comprehensive, complete and not partial. Including the relationship between the Jakarta Charter and the Constitution 1945. Other matters concerning aspects of citizenship is derived and the meaning of ideology or basic state. Therefore, this paper presents the role and thought of Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, and Abdul Kahar Mudzakkir become material development of Civic Education in the book of Civic Education toward a Democratic and Civilized Life.Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah dasar yang mesti ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam studinya di Perguruan Tinggi. Ketentuan adanya mata kuliah ini berdasarkan amanat yang tertuang dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini mahasiswa diarahkan dapat berkepribadian nasional, yaitu bagaimana mereka cinta tanah air Indonesia, bersikap demokratis, beradab, toleran dan lain sebagainya. Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) menerbitkan satu buku teks tentang Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dengan judul Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Buku ini menjadi referensi pokok dalam Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Akan tetapi ketika menguraikan tentang ideologi atau dasar negara Indonesia pada bagian yang membahas tentang “Membangun  Identitas Nasional”, tidak memuat bagaimana sejarah perumusan dasar negara yang dilakukan para founding fathers. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir tidak menjadi bagian dalam materi yang sepatutnya disajikan dalam buku tersebut. Hal ini penting agar mahasiswa mengetahui dan memahami sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh Islam dalam merumuskan dasar negara serta dinamika yang terjadi saat itu. Sehingga pengetahuan mereka menjadi utuh dan tidak parsial dalam memahami Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Peran Ki Bagus sangat penting ketika Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengalami deadlock soal perubahan sila pertama dasar negara Indonesia. Demikian juga pemikiran Kasman Singodimedjo tentang dasar negara baik dalam sidang PPKI, maupun dalam sidang Konstituante. Perpsektif Kasman tentang Pancasila yang berbasis pada Islam menjadi penting setelah diberlakukan kembali UUD 1945 dengan lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Demikian juga pemikiran Abdul Kahar Mudzakkir sebagai saksi sejarah perjuangan umat Islam tidak bisa dilupakan begitu saja, Abdul Kahar Mudzakkir termasuk dalam Panitia Sembilan yang bertugas menyusun dasar negara yang pada akhirnya menjadi Piagam Jakarta. Dalam Sidang Konstituante Mudzakkir tetap komitmen menjadikan Islam sebagai dasar negara, di mana Sidang Konstituante adalah momentum perumusan dasar negara jilid kedua. Inti dari buku PKn adalah bagaimana masalah ideologi negara khususnya Pancasila dapat dijelaskan secara komprehensif, utuh dan tidak parsial. Termasuk hubungan antara Piagam Jakarta dan UUD 1945. Oleh karena itu disertasi ini membahas pemikiran Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir menjadi bahan pengembangan materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban.  
TELAAH MATERI DONGENG PADA MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH DASAR (ANALISIS KURIKULUM BAHASA SUNDA SEKOLAH DASAR BERBASIS TAUHID) Risnawati, E; Mujahidin, Endin
Jurnal Sosial Humaniora Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.06 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i2.469

Abstract

Pelajaran bahasaSundadikategorikansebagaimuatan lokalyang harusdiberikan kepadasiswa Sekolah Dasar. Pelajaran ini memiliki beberapabahan ajar sepertimendengarkan(Sunda: ngaregepkeun), berbicara(Sunda: nyarita), membaca(Sunda: maca), dan menulis(Sunda: nulis). Latar belakang penelitianinididasarkankeprihatinanyang mendalam terhadap materibahasabuku teksSundayang tidakcocok dengan nilaitauhidyang dapat merusakkeyakinan para pelajarmuslim. Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanadeskripsi isimatericeritadalam buku teksbahasaSundayang digunakandi Sekolah Dasarditinjaudarinilai ketauhidan? dan (2) bagaimanabahan alternatifuntuk cerita-ceritadalambuku teksbahasaSundadiSekolah Dasar? Dalam penelitian ini, penulismenjelaskanteoridananalisisdalam buku teksbahasaSundayang digunakandi Sekolah Dasarjikaditinjauberdasarkannilaitauhid. Metode penelitian yang digunakandalam penelitian iniadalah studiliteratur(library research) denganpendekatandeskriptif kualitatif. Sumber datapenelitian ini adalahbuku teksbahasaSundadi Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data menggunakandua metode, yaituobservasi dan dokumentasi. Teknikanalisis dataadalahanalisis isi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa judul kisah dalambuku pelajaranbahasaSundadiSekolah Dasar. Oleh karena itu, jumlahjudulkisahyangdianalisisadalah32, yaitu 17 (53%) judulmemilikinilaitauhid, sedangkan15 (47%) judulmemilikikontradiksidengannilai ketauhidan. Penelitian inimemilikikesimpulan bahwamasih ditemukanbahankisahdalam buku teksbahasaSundadi Sekolah Dasaryang bertentangan dengannilaitauhid.
ANALISIS MATERI DONGENG SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER PADA BUKU BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Sholiha, Iis; Mujahidin, Endin
Jurnal Sosial Humaniora Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.163 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i2.471

Abstract

Pendidikan dasarberperan untuk pembentukankarakterpeserta didik. Keberhasilanpendidikan dasardalam membentukkaraktersesuaidengantujuan pendidikan nasionaladalah landasankeberhasilan dalampendidikan lanjutan. Pendidikan karakterdalam sistempendidikan nasionalberpusat padatujuan nasionalUU No.20 tahun 2003yaitu untukmengembangkan potensipeserta didikagarmenjadi manusia yangberimandantakwa kepada Allahserta menjadiwarga negarademokratisdan bertanggung jawab. Tujuan penelitianini adalah untukmenentukan isimateridongengdalam buku teksbahasa IndonesiaSekolah Dasardanmencari bahan alternatifbukudongengsesuai denganpendidikan karakter. Metode yang digunakan adalahdeskriptif kualitatifyang bertujuanuntuk menggambarkansecara sistematisfakta-faktayang ditemukandi lapangan. Jenispenelitian iniadalah kepustakaan. Sastramerupakan serangkaian metode pengumpulan dataliteratur, membaca, merekam, dan pengolahanbahan penelitian. Sumberdata penelitianberasal daridata primerdandata sekunder. Teknikanalisis data menggunakananalisis isi: analisisdongeng(materitingkat kelas)dananalisis material(juduldongeng). Penelitian ini memperlihatkan adanya materi yang sesuai (40%) dan bertentangan (60%) denganpendidikan karakter. Dari hasil analisisdapat disimpulkanbahwabahanmedia pendidikansebagaikarakterdongengdalam buku teksbahasa Indonesiadi Sekolah Dasarmasihtidak sesuaidengandongengyang bersifatpendidikan karakter, benar, mulia, mandiri, demokratis, danakuntabel.
HAK PEMELIHARAAN ANAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Abdurakhman, Omon; Mujahidin, Endin
Jurnal Sosial Humaniora Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.685 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i1.445

Abstract

Anak merupakan bagian terpenting warga Negara Indonesia. Dengan demikian, diperlukan penelaahan konsep hak pemeliharaan anak dalam perspektif undang-undang di Indonesia yang berdasarkan pada landasan Pancasila dan UUD 1945 dengan memahami perangkat undang-undang dan peraturan terkait dengan pemeliharaan hak anak, sehingga anak dapat merefleksikan fungsi undang-undang itu dalam pendidikan dan pemenuhan hak anak-anaknya. Agar terjadi sinergi antar tinjauan konsep hak pemeliharaan anak dalam perspektif pendidikan Islam yang didasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan hak pemeliharaan anak yang ditinjau berdasarkan undang-undang yang berkaitan dengan hak-hak di Indonesia, dilakukan komparasi Islam yang didasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan hak pemeliharaan anak tersebut. Melalui upaya tersebut dihasilkan kesimpulan persamaan dan perbedaannya antara konsep hak pemeliharaan anak dalam tinjauan pendidikan Islam yang didasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan hak pemeliharaan anak yang ditinjau berdasarkan undang-undang yang berkaitan dengan hak-hak anak di Indonesia.
CIVIC EDUCATION AT MUHAMMADIYAH HIGHER EDUCATION: DEVELOPMENT STUDY OF HAND BOOK OF MENUJU KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS DAN BERKEADABAN Suidat, Suidat; Husaini, Adian; Saefuddin, Didin; Mujahidin, Endin
Profetika Jurnal Studi Islam Vol, 18. No, 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v18i1.6296

Abstract

Civic education is one of the basic courses that must be taken by every student at the College. The regulation of the course is based on the mandate contained in the law on the National Education System. Through Civic Education courses, the students can be directed national personality, that is how they love their homeland Indonesia, being a democratic, civilized, tolerant and so on. Muhammadiyah through the Council of Higher Education, Research and Development of Muhammadiyah head quarter published a textbook on Civic Education with the title Civic Education toward a Democratic and Civilized Life. The book became a staple in reference Civic Education Course in Universities of Muhammadiyah (PTM). However when elaborate on the Indonesian ideology or, in the book does not contain the formulation history of state basic ideology which was done by the founding fathers. Also how the role and Islamic thought figures who participated in formulating the state basic ideology be part of the material that was duly presented in the book. It is important that students who study in PTM to know and understand the history and struggle of Islamic figures in formulating the basis of the state and the dynamics that occurred at that time. So that their knowledge is complete and in understanding the Pancasila as the state basic ideology of Indonesia. Ki Bagus had very important role in the Committee for Indonesian Independence (PPKI) experienced of dead lock about the change of first principle of Pancasila, and there was serious debate and dynamic. Likewise, the role and thought of Kasman Singodimedjo was also important on the basis state in both the trial PPKI, as well as in the Constituent Assembly. Perpsektif Kasman about Pancasila based on Islam became important after the implementation of 1945 Constitution and Presidential Decree July 5th 1959. The role of Abdul Kahar Mudzakkir as a witness to the history of the struggle of Muslims cannot be neglected; especially Mudzakkir included in the Committee of Nine which develops the basic state eventually became the Jakarta Charter and accepted unanimously by BPUPKI. Furthermore, in the Constituent Assembly Mudzakkir remain committed to make Islam as the basis of the state, where the Constituent Assembly is the foundation of the momentum of the second volume formulation. The core of the Civics book is how the problem of state ideology especially Pancasila can be described in a comprehensive, complete and not partial. Including the relationship between the Jakarta Charter and the Constitution 1945. Other matters concerning aspects of citizenship is derived and the meaning of ideology or basic state. Therefore, this paper presents the role and thought of Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, and Abdul Kahar Mudzakkir become material development of Civic Education in the book of Civic Education toward a Democratic and Civilized Life.Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah dasar yang mesti ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam studinya di Perguruan Tinggi. Ketentuan adanya mata kuliah ini berdasarkan amanat yang tertuang dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini mahasiswa diarahkan dapat berkepribadian nasional, yaitu bagaimana mereka cinta tanah air Indonesia, bersikap demokratis, beradab, toleran dan lain sebagainya. Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) menerbitkan satu buku teks tentang Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dengan judul Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Buku ini menjadi referensi pokok dalam Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Akan tetapi ketika menguraikan tentang ideologi atau dasar negara Indonesia pada bagian yang membahas tentang “Membangun  Identitas Nasional”, tidak memuat bagaimana sejarah perumusan dasar negara yang dilakukan para founding fathers. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir tidak menjadi bagian dalam materi yang sepatutnya disajikan dalam buku tersebut. Hal ini penting agar mahasiswa mengetahui dan memahami sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh Islam dalam merumuskan dasar negara serta dinamika yang terjadi saat itu. Sehingga pengetahuan mereka menjadi utuh dan tidak parsial dalam memahami Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Peran Ki Bagus sangat penting ketika Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengalami deadlock soal perubahan sila pertama dasar negara Indonesia. Demikian juga pemikiran Kasman Singodimedjo tentang dasar negara baik dalam sidang PPKI, maupun dalam sidang Konstituante. Perpsektif Kasman tentang Pancasila yang berbasis pada Islam menjadi penting setelah diberlakukan kembali UUD 1945 dengan lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Demikian juga pemikiran Abdul Kahar Mudzakkir sebagai saksi sejarah perjuangan umat Islam tidak bisa dilupakan begitu saja, Abdul Kahar Mudzakkir termasuk dalam Panitia Sembilan yang bertugas menyusun dasar negara yang pada akhirnya menjadi Piagam Jakarta. Dalam Sidang Konstituante Mudzakkir tetap komitmen menjadikan Islam sebagai dasar negara, di mana Sidang Konstituante adalah momentum perumusan dasar negara jilid kedua. Inti dari buku PKn adalah bagaimana masalah ideologi negara khususnya Pancasila dapat dijelaskan secara komprehensif, utuh dan tidak parsial. Termasuk hubungan antara Piagam Jakarta dan UUD 1945. Oleh karena itu disertasi ini membahas pemikiran Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir menjadi bahan pengembangan materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban.  
The Concept of Adâb by Syed Muhammad Naquib al-Attas and Its Relevance to Education in Indonesia Ardiansyah, Muhammad; Hafidhuddin, Didin; Mujahidin, Endin; Syafrin, Nirwan
International Journal of Islamic Education Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.055 KB)

Abstract

During the first World Conference on Muslim Education in 1977 in Mecca, Syed Muhammad Naquib al-Attas presented a highly important theory to the Muslim community. According to al-Attas, the most fundamental problem being confronted by the ummah today is the loss of ad?b. Al-Attas then offered a resolution in the form of ad?b-based education (ta'd?b). In this article, the writer has tried to examine the concept of ad?b as defined by al-Attas and its relevance towards education in Indonesia. The writer has used a qualitative method in the form of content analysis towards the works of al-Attas. Moreover, the writer has also conducted interviews to complement the required data. The results show that the concept of ad?b as outlined by al-Attas more than 30 years ago still holds a high relevance towards education in Islam. Ad?b not only presents itself as a theoretical concept, but also practical and applicable; encompassing aim of education, curriculum, teacher qualification, learning methods, evaluation methods and including also the means and infrastructure for learning. The concept of ad?b by al-Attas, if comprehended correctly, could be a solution to the crisis in the world of education today.Keyword: adab, attas, education
Achievement of Character Education in Different Types of Elementary School Mujahidin, Endin; Nasution, Syamsuddin Ali
International Journal of Islamic Education Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.055 KB)

Abstract

Elementary education is a basic level of education that will affect a person's character in the further. If children are educated by good and appropriate educational method in elementary school, they will perform as a good quality or character of person. The aim of this study was to evaluate the achievement of character education in different types of elementary school. There are three types of school observed, that is public, religion, and culture school, and two schools for each types. There were six principal characters evaluated were faithful, pious, noble, self reliant, democratic and responsible. The results showed that Islamic boarding schools and cultural based schools reinforce the character education to students more frequently than the public school. The achievement of character of students in Islamic boarding schools and cultural based schools better than that in public school, indicated by higher grading. While the characters of faith and piety in elementary schools, is generally in need very serious attention.Keywords: achievement, basic education, character, elementary school, quality character
MODEL REGENERASI DAN KADERISASI KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM Falah, Saiful; Hafidhuddin, Didin; Mujahidin, Endin; Bahruddin, E.
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis Vol 2, No 2 (2016): JURNAL EDUKA
Publisher : Faculty of training and education, Pamulang university

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.555 KB) | DOI: 10.32493/eduka.v2i2.222

Abstract

This study aimed to find the model of regeneration in Islam as a solution to the above problems. Muhammad saw as the role model of Muslim leader has given us an example of how to grow leaders in a community. His model handed down to the companions and the previous followers. Therefore, his model in regenerating leaders can serve as a model for recent Muslim leaders to reproduce high quality leaders.The approach used in this study is library research. The research process begins with a search-related book titles, specify the primary sources about the history of Islam, including the life of The prophet, the chalips and muslim leaders. From those sourcesfoundedthe prohet and the chalips? thought about regeneration. Then the analysis is done and conclusions are drawn. The study also called qualitative research, therefore qualitative methods applied to use descriptive writing techniques.This research concludes that, the model of regeneration served by the prophet and the chalips is important for the recent Muslim leaders to reproduce high quality Muslim leaders. The model includes; regeneration in Islam based on Syura, akhlak as the basic value of regeneration, the program of regeneration including appreciation, direction, assignment and modeling, the modeling or giving good example is the main program.  Keywords: Islam, Kaderisasi, Kepemimpinan, Regenerasi
Character Education Through Eating Together In Boarding School Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; hati, Livia; Lathiefah, Sayyidah Laila; Rifa'i, Muhammad Nur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.7 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan karakter melalui pembiasaan makan berjamaah di pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren hidayatullah telah membuat suatu program yang telah diterapkan oleh para santri, salah satunya yaitu makan berjamaah atau tajammu’. Makan berjamaah merupakan cara makan yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. terdapat beberapa nilai dan dalam pelaksanaannya yaitu nilai sosial kebersamaan, silaturahim dan nilai solidaritas, misalnya ketika ada salah satu santri yang tidak hadir ketika waktu makan di dapur maka teman sekelompoknya akan mencari santri yang tidak makan tersebut, juga ketika para santri telah selesai makan, maka mereka akan bergantian mencuci nampan yang telah dipakai sesuai dengan jadwal yang telah dibagi oleh pihak pondok. Temuan lain dalam penelitian ini adalah menghilangkan hierarki sosial atau status sosial dikalangan para santri karena ketika dibentuknya suatu kelompok makan oleh para pengasuh dan guru dipondok tidak terfokus hanya pada status sosial dan kondisi perekonomian santri saja. Terdapat juga pendidikan agama di dalamnya yang mampu melatih jiwa para santri agar memiliki sifat rendah hati, selalu melakukan adab makan sesuai yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW seperti membaca doa, menggunakan tangan kanan dan selalu duduk sunnah. Bahkan Makan berjamaah yang diterapkan pada santri juga sangat membantu para pengasuh dan guru untuk membangun prilaku disiplinan pada diri santri dan dapat menghemat dalam penggunaan air dan pemakaian sabun cuci piring.
Nilai Tradisi Bersih-Bersih di Lingkungan Sosial Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; Dipa, Laudza Zulfa Nur; Ningsih, Sri Rahayu
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.675 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang nilai tradisi bersih-bersih di lingkungan sosial tepatnya di kampung Seremped. Penelitian memfokuskan terhadap apa saja nilai tradisi besih-bersih yang ada di di lingkungan tersebut, dampak yang akan terjadi jika tradisi besih-bersih di lingkungan tidak dijaga, dan cara kerja warga terhadap lingkungan agar tetap besih dan terjaga. Pada zaman kemoderanan ini sangat banyak alternatif teknologi dalam penggunakan sistem teknologi untuk menyelesaikan permasalahan dan ini merupakan salah satu solusi yang terbaik. terkait nilai bersih-bersih yang ada di kampung Seremped tidak lain menggunakan teknologi sumber daya manusia (SDM), dengan mengadakannya kerja sama antar masyarakat atau yang di sebut dengan gotong royong. Antusiasi antar masyarakat terkait tradisi bersih-bersih sangat berpengaruh terhadap lingkungannya, seperti cara masyarakan peduli dengan lingkungan, saling menjaga kebersihan satu sama lain, dan menumbuhkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai yang bisa di ambil melalui tradisi bersih-bersih di lingkungan sosial. Dalam penelitian ini pula kami menggunakan pengumpulan data dengan indept interview, dokumentasi dan observasi. Adapun hasil penelitian kami yaitu para warga kampung Seremped sangat berkontribusi dan berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan bersih-bersih di mulai dari anak-anak sampai yang dewasa. Untuk tempat yang sering di bersihkan itu seperti lingkungan rumah, tempat ibadah, kali, got, jalanan dan masih banyak lagi. Mereka melakukan dengan sukarela dan semangat yang tinggi. Dengan melaksanakan tradisi bersih-bersih ini ada nilai yang terkandung di dalamnya yakni nilai religi, pendidikan dan kesehatan.
Co-Authors A. Rahmat Rosyadi Abas Mansur Tamam Abas Mansur Tamam Abbas Manshur Tamam Abbas Mansur Tamam Abdul Karim Halim Abdul Rauf Haris Abdul Rauf Haris Abdullah Nuruz Zaini Abdurakhman, Omon Abul al Maududi Ade Salamun Adian Husaini Adian Husaini Affandi Muchtar Agung Wais Al Qorni AH Mansur AH. Bahruddin Ahmad Alim Ahmad Damanhuri Ahmad Daudin Ahmad Ja'far Shidiq Ahmad Mulyadi Kosim Ahmad Tafsir Ahmad Tafsir Ainiyah Hidayanti Yusup Akhmad Alim Akhmad Alim Akmad Alim Alya Riani Amir Faishol Fath Amirullah Amirullah Amri Syafri, Ulil Andriana, Nesia Ani Safitri Anissa Maila Rahayu Anung Alhamat Aprillia Kumala Yuani Aris Kusnadi Arsyis Musyahadah Azwar Anas Badruzaman Badruzaman Bahagia . Bahruddin, E. Biltiser Bachtiar Manti Budi Handrianto Budi Hardianto Bunyamin Suryana Bunyanul - Arifin Darwis Darwis Dewi Kartika Dewi Suriyani Djamdjuri Dia Hidayati Usman Didik Suyadi Didin Hafidhuddin Didin Hafidhuddin Didin Hafidhuddin Didin Saefuddin Didin Saefuddin Didin Saefuddin Didin Saefudin Didin Saefudin Dini Puji Astuti Dipa, Laudza Zulfa Nur E Risnawati Edi Suhadi Eko Riyanto Endang Surahman Ending Bahruddin Ending Bahrudin Eri Nurul Fahmi Erick Yusuf Erma Pawitasari, Erma Fachruddin Majeri Mangunjaya Fachruddin Majeri Mangunjaya Fachruddin Majeri Mangunjaya Fachrudin Majeri Mangunjaya Farhad Ali Bawazier Fitrah Satrya Fajar Kusumah Fitriani Fitriani Fuzna Nur 'Aqilah Fuzna Nur Aqilah Gunarti Sukriyatun Gunarti Sukriyatun Hairul Arifin Hana Tazkiyatunnisak Hasbi Indra hati, Livia Hendri Tanjung Heriyanto Slamet Hilda Rafika Waty Ibdalsyah, Ibdalsyah Ibrahim Ibrahim Iis Sholiha Imam Ikhsan Nurkholis Imanuddin Kamil Imas Kania Rahman Indah Kurniasih Indupurnahayu Indupurnahayu Irfan Habibie Martanegara Irfan Wahyu Syifa Jaffar Syiddiq Jaffar Syiddiq Kartiwi Siswanty Khairul Umam Khairul Umam Khoirul Umam Kiki Ismanti Lathiefah, Sayyidah Laila Lukman Anwar Luthfi Fatia M Azhar Alwahid M. Dahlan R. Maemunah Maemunah Sa’diyah Maemunah Sa’diyah Mas'udin Mas'udin Masdalipah Masdalipah Muhammad Ardiansyah Muhammad Irfan Zain Mukhlisin Mukhlisin Muntolib Muntolib Nanang Fattah Nanik Retnowati Nasution, Syamsuddin Ali Nesia Andriana Ningsih, Sri Rahayu Nirwan Syafrin Novita Br Ginting Nur Amanah Nuraeni Nuraeni Omon Abdurakhman Rachmat Rachmat Rachmat Rachmat Rahendra Maya Rahmat Rosyadi Rahmi Alendra Yusiyaka Rasmitadila, Rasmitadila Reni Susilowati Latip Rifa'i, Muhammad Nur Rifkah Dewi Rimun Wibowo Rimun Wibowo Rimun Wibowo Rina Herawati Risnawati, E Rudi Hartono Ruhenda, Ruhenda Rusdiono Mukri Sadan . Saefuddin, Didin SAIFUL FALAH Saiful Falah, Saiful Salma Evie Sastra, Ahmad Sayid Qutub Sholiha, Iis Sigit Indra Prianto Sigit Suprayitno Siti Qomariyah Siti Rosidah Siti Sabilah Salmah Siti Zulfah Jaelillah Sofwan Iskandar Soleha Soleha Suidat Suidat Suidat, Suidat Supi Amaliah Supriadi, Dedi Sutiono Sutiono Syafiq Maulana Syamsul Rizal Mz Syirojul Huda Teguh Prasetyo Udi Fakhruddin Wahyudin Ismail Waidi Waidi Wendy Asswan Cahyadi Wido Supraha Zaenal Abidin Syamsuddin Zainal Abidin Arief, Zainal Abidin Zulkifli Rangkuti