Saeful Amin, Saeful
Prodi Farmasi, STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS ZAT WARNA EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH TOMAT APEL (Lycopersicon esculentum Miller) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER ULTRAVIOLET-VISIBLE Amin, Saeful; Nurcahya, Eulis
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 2, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.856 KB)

Abstract

Tumbuhan Lycopersicon esculentum Miller dikenal juga dengan buah tomat apel yang mengandung zat warna alami yaitu likopen. Penelitian ini dilakukan terhadap zat warna hasil ekstraksi dari buah tomat apel (Lycopersicon esculentum Miller). Tahapan pengujian dilakukan dengan menentukan panjang gelombang maksimum yang bertujuan untuk mengetahui nilai absorbansi tertinggi dari optimasi pelarut dan perbedaan waktu ekstraksi dengan mengukur serapan pada panjang gelombang 400-800 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Dilakukan optimasi pelarut dan perbedaan waktu ekstraksi dengan penentuan absorbansi pada pencarian panjang gelombang maksimum. Uji stabilitas terhadap pH dilakukan pada pH 4 pH 7 pH 10 yang dilihat berdasarkan nilai absorbansi tertinggi dan uji stabilitas terhadap suhu pemanasan dilakukan pada suhu 30oC, 40oC, 50oC, 60oC, 70oC. Hasil penelitian bahwa kondisi optimum ekstraksi zat warna dari buah tomat apel (Lycopersicon esculentum Miller) yaitu menggunakan pelarut etil asetat dengan waktu ekstraksi 10 menit pada pH 7 dan suhu 60oC.
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI UNTUK ANALISIS SENYAWA DIURETIK YANG DISALAHGUNAKAN SEBAGAI DOPING DALAM URIN Amin, Saeful; Mursadad, Amir; Ibrahim, Slamet
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.258 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.2.1

Abstract

Hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolakton sering disalahgunakan sebagai doping dalam olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode simultan penentuan hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolaktonmenggunakan teknik analisis kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Analit diekstraksi dari urin dengan metode ekstraksi cair-cair lalu dianalisis secara KCKT elusi landaian. Pengembangan metode mencakup validasi metode melalui pengujian linieritas, presisi, akurasi, batas deteksi dan kuantisasi, serta ketegaran metode. Sistem KCKT untuk penentuan simultan analit menggunakan kolom C18, dengan laju alir 1 mL/menit, fase gerak asetonotrildapar fosfat pH 3, sistem elusi landaian, dan detektor 229 nm. Metodeini menunjukkan hubungan yang linier antara area under the curve (AUC) dan konsentrasi analit dengan koefisien korelasi  0,999 dengan koefisien variasi fungsi regresi  2,6%, sertabatas deteksi dan kuantisasi masing-masing sebesar  0,5 dan  1,9 ppm. Keterulangan AUC ditunjukkan dengan nilai KV  0,95%, dan keterulangan waktu retensi dengan nilai KV 0,14%. Metode ini menunjukkan perolehan kembali  98,6%. Uji ketegaran metode menunjukkan bahwa perubahan laju alir ± 0,1 mL/menit dan pH dapar fosfat ± 0,2 tidak berpengaruh secara signifikan terhadapperolehan semua analit. Namun demikian perubahan panjang gelombang pada kisaran ± 2 nm berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan kembali hidroklorotiazid dan spironolakton tetapi tidak untuk furosemid.Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode simultan penentuan hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolakton secara KCKT telah berhasil didapatkan serta mampu memenuhi kriteria validasi metode analisis.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN UMBI BAWANG LANANG (Allium sativum) TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRIHIDRAZIL Amin, Saeful
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.616 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v13i1.23

Abstract

Telah di uji aktivitas antioksidan umbi bawang lanang (Allium sativum). Umbi lapis bawang lanang diekstraksi dengan pelarut etanol, dan difraksinasi masing-masing dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Ekstrak dan masing-masing fraksi dibuat seri konsentrasi 1, 10, 100, 500, 1000 ppm, dan diuji dengan pereaksi radikal bebas DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrihidrazil). Pengukuran kemampuan peredaman radikal bebas DPPH dilakukan secara spektrofotometri pada 517 nm. Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan harga IC50 ekstrak etanol adalah 13,85 ppm dan fraksi etil asetat adalah 7,27 ppm. Sebagai pembanding digunakan asam askorbat standar dengan IC50 0,25 ppm.Kata Kunci : Antioksidan, Radikal Bebas, Bawang lanang (Allium Sativum), DPPH, IC50.
ANALISIS ZAT WARNA EKSTRAK ETIL ASETAT DARI CABE MERAH (Capsicum annum L.) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBLE Amin, Saeful
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v17i2.275

Abstract

Cabe merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki pigmen warna yang bisa digunakan sebagai zat pewarna alami. Pada penelitian ini melalukan penentuan kondisi optimum dan stabilitas zat warna dari cabe merah (Capsicum annum L.) dengan dilakukan beberapa tahap pengujian. Tahap pertama yaitu optimasi pelarut dengan menggunakan pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya yaitu aquadest, etil asetat, dan n-heksana. Tahap kedua yaitu optimasi waktu ekstraksi berdasarkan perbedaan waktu ekstraksi, yaitu ekstraksi selama 10 menit dan 3x24 jam. Tahap ketiga yaitu uji stabilitas zat warna terhadap pH dengan dilakukan variasi pH dalam suasana asam (pH 4), netral (pH 7) dan basa (pH 10). Tahap keempat yaitu uji stabilitas zat warna terhadap suhu pemanasan yang dilakukan pada suhu 25oC, 30oC, 40oC, 50oC, 60oC, 70oC. Semua tahap diuji menggunakan spektrofotometer UV-Vis dilihat berdasarkan absorbansi tertinggi dari masing-masing pengujian. Berdasarkan dari hasil penelitian, kondisi optimum untuk mengekstraksi zat warna dari cabe merah adalah dengan menggunakan pelarut etil asetat, ekstraksi selama 10 menit pada pH 4 dan suhu 50oC.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TELAAH FITOKIMIA Sargassum crassifolium J. G. Agardh. RUMPUT LAUT ALAM ASAL PANTAI BATU KARAS KECAMATAN CIJULANG KABUPATEN CIAMIS Amin, Saeful
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.09 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v14i1.131

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan menguji aktivitas peredam radikal bebas dari rumput laut alam asal Pantai Batu Karas Kecamatan Cijulang Kabupaten Ciamis secara in vitro dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Rumput laut alam yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Sargassum polycystum C. A. Agardh., (2) Sargassum polycystum C. A. Agardh (Oseng; daun runcing seperti jarum), (3) Sargassum crassifolium J. G. Agardh., (4) Rhodymenia palmata (Linnaeus) Greville., (5) Grateloupia filicina (Wulfen) C. Agardh (berambut), (6) Grateloupia filicina (Wulfen) C. Agardh (berbintil), (7) Gelidium rigidum (Vahl.) Grev., dan (8) Laurencia splendens Holl.Pengujian aktivitas secara kualitatif dilakukan dengan kromatografi lapis tipis terhadap ekstrak metanol delapan spesies sampel dengan eluen CHCl3 : MeOH (8:2) kemudian kromatogram disemprot dengan DPPH 0,2%. Sampel yang memiliki aktivitas peredaman tertinggi difraksinasi dengan n-heksana-air (1:1) dan etil asetat kemudian fraksi diuji secara kuantitatif secara spektrofotmetri UV-Visibel pada panjang gelombang 517 nm.Hasil pengujian menunjukkan bahwa kedelapan sampel memiliki aktivitas peredaman terhadap radikal bebas DPPH yang ditandai dengan bercak berwarna kuning dengan latar belakang violet setelah disemprot dengan DPPH. Sargassum crassifolium J. G. Agardh memiliki aktivitas peredaman tertinggi dan diuji lanjut dengan variasi konsentrasi uji setiap fraksi, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air yaitu 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm dan 500 ppm. Fraksi air memiliki aktivitas peredaman radikal bebas DPPH paling tinggi dengan nilai IC50 13,38 ppm, sedangkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas peredaman rendah dengan nilai IC50 86,07 ppm dan fraksi n-heksan tidak menunjukkan memiliki aktivitas peredaman terhadap radikal bebas DPPH.Kata kunci : Radikal bebas, Rumput laut, DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)
FORMULASI DAN EVALUASI KOSMETIK DEKORATIF PERONA PIPI DARI EKSTRAK ANGKAK (Monascus purpureus) SEBAGAI PEWARNA DENGAN MENGGUNAKAN LESITIN SEBAGAI PELEMBAB KULIT Anna Yuliana; Lusi Nurdianti; Fitriani Fitriani; Saeful Amin
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v10i1.1673

Abstract

Perona pipi merupakan salah satu contoh kosmetik dekoratif fungsinya adalah untuk memberikan aksen tirus dan lebih segar pada wajah. Pewarna alami yang digunakan pada penelitian ini adalah angkak yang merupakan hasil fermentasi dari kapang (Monascus purpureus). Selain digunakan sebagai kosmetik, angkak juga bisa digunakan sebagai pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan perona pipi dari ekstrak angkak (Monascus purpureus) dalam bentuk compact powder dengan menggunakan lesitin sebagai pelembab. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Lesitin sebagai pelembab dalam formula perona pipi yang divariasikan dengan konsentrasi F0 0%, F1 1%, FII 2%, FIII 3% dan diperoleh formula terbaik yaitu pada formula II dengan konsentrasi lesitin 2% dengan hasil uji stabilitas sediaan, uji organoleptik, uji homogenitas warna, uji pH, uji iritasi, uji keretakan, uji kekerasan, uji kesukaan, dan uji kelembaban. Hasil kelembaban sediaan perona pipi selama 2 minggu menunjukkan bahwa formula II adalah formula terbaik dengan hasil 42,3%. Hasil pengamatan sediaan perona pipi compact powder yang didapat memenuhi persyaratan yang berlaku dengan menggunakan lesitin dalam formula perona pipi sebagai pelembab.
Synthesis and Characterization Molecularly Imprinted Polymers for Analysis of Dimethylamylamine Using Acrylamide as Monomer Functional Saeful Amin; Sophi Damayanti; Slamet Ibrahim
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.25 KB) | DOI: 10.22435/jki.v8i2.330

Abstract

A selective separation techniques with Molecularly Imprinted Polymer (MIP) for High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) has been developed for the assay of Dimethylamylamine (DMAA) doping compounds. Molecular imprinted polymer (MIP) is a technique to produce a polymer having the cavity due to the disposal of the templates, in which the cavity serves to recognize the molecules of the same size, structure, chemical and physical properties. The selectivity and affinity of the templates itself will increase, while the concentration value is increasing. MIP is made by DMAA as template, acrylamide as functional monomer, ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) as cross linking, azobisisobutyronitrile (AIBN) as the initiator and chloroform as a porogen solvent; using bulk method. The aim of research are conduct the MIP for the DMAA compound analysis, then the formed MIP is characterized by using Fourier Transform Infra Red (FTIR) and Scanning Electron Microscopy (SEM) to find out the polymer complexes formed and the morphological form of the MIP. The MIP formed then was analyzed by using High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) to know the amount of the DMAA, the adsorption capacity, and the adsorption condition found in the MIP. The result of analysis on the content of DMAA in the MIP by using UV-Vis Spectrophotometer is 1.957 mg. Scanning Electron Microscopy (SEM) shows that the MIP has irregular and rough morphological structure; while the NIP has irregular morphology structures and smooth surfaces shape