Nico Andrianto, Nico
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERIKSAAN KINERJA DI BPK DAN ANAO, SEBUAH KAJIAN PERBANDINGAN Andrianto, Nico
Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara 2015: JTAKEN Vol. 1 No. 1 Juli 2015
Publisher : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.59 KB) | DOI: 10.28986/jtaken.v1i1.21

Abstract

This study compares the performance audit capacity building in the BPK and the one conducted by the Australian National Audit Office (ANAO). To do so might not be equal because of their differences in terms of mandate, scale, and the jurisdiction area of audit, but the effort is intended to study the positive achievement by the ANAO to be applied in the BPK. The criteria used in this comparative study is the model developed based on capacity building guidelines issued by the INTOSAI. Analysis method applied in this study is the literature study, which is enriched by the analysis of the various documents obtained from the official website of both government auditor bodies. The results show that 14 of 15 elements of performance audit capacity bulding has been met by the ANAO, while only one is partially met. Meanwhile, in line with a relatively new level of performance audit development, BPK needs to improve continuously its performance audit capacity to meet the INTOSAI’s capacity building guidelines.ABSTRAKKajian ini membandingkan kondisi pengembangan kapasitas pemeriksaan kinerja di BPK dengan Australian National Audit Office (ANAO). Walaupun membandingkan institusi ANAO dan BPK tidak selalu memberikan gambaran yang setara karena berbedanya mandat, skala, dan luasan yurisdiksi pemeriksaan, namun upaya pembandingan ini dimaksudkan untuk mempelajari hal-hal positif yang telah dicapai oleh ANAO supaya bisa diterapkan di BPK. Kriteria yang digunakan dalam kajian ini adalah model capacity building guidelines yang dikembangkan oleh INTOSAI. Metode kajian yang digunakan adalah studi literatur yang diperkaya dengan hasil analisis berbagai dokumen yang diperoleh dari website resmi kedua lembaga auditor pemerintah tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa 14 dari 15 unsur pengembangan kapasitas pemeriksaan kinerja telah dipenuhi dan satu unsur belum sepenuhnya dipenuhi oleh ANAO. Sementara itu, sesuai dengan tingkat perkembangan pemeriksaan kinerja yang relatif masih baru, BPK masih perlu secara terus menerus meningkatkan kapasitas pemeriksaan kinerja agar memenuhi standar capacity building guidelines yang dikembangkan oleh INTOSAI 
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PEMERIKSAAN KINERJA Sendjaja, Denny Wahyu; Rismanto, Gregorius Yorrie; Andrianto, Nico
Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara 2015: JTAKEN Vol. 1 No. 1 Juli 2015
Publisher : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1551.623 KB) | DOI: 10.28986/jtaken.v1i1.20

Abstract

One of issues in performance audit is what method to be used if auditor wants to gain understanding of policies underlying entity’s activities. This study aims to provide an understanding regarding policy cycle and its development; to describe the relationship between governance system, understanding of public policy and performance audit; and to develop framework and scope of public policy analysis in the performance audit. The study prepared by Tim Litbang BPK using literature study, enriched by discussions with speakers from Vrije Universiteit, as well as field trips to ARK and other government entities inNetherlands. Furthermore, the team developed initial information and analysed i t using ISSAI 3000 perspective. Based on policydevelopment cycle, team has developed a framework for public policy analysis on performance audit. The study concluded that ideal entity’s performance evaluation would be to assess the policy before and after the policy implementation (ex-ante and ex-post). Ideally, performance audit over policy is held by entity other than the policy’s subject itself. BPK meets the criteria. ABSTRAKSalah satu isu dalam pemeriksaan kinerja yang memiliki urgensi tinggi yaitu metode apakah yang dapat digunakan pemeriksa untuk mendapatkan pemahaman atas kebijakan yang melatarbelakangi kegiatan utama entitas. Analisis kebijakan publik dalam pemeriksaan kinerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman khususnya mengenai siklus kebijakan dan pengembangannya; menjelaskan hubungan sistem tata kelola pemerintahan, pemahaman kebijakan publik dan pemeriksaan kinerja; serta mengembangkan kerangka kerja dan menjelaskan cakupan analisis kebijakan publik dalam pemeriksaan kinerja. Kajian ini disusun oleh Tim Litbang BPK dengan menggunakan studi literatur mengenai teori-teori kebijakan publik, diskusi dengan nara sumber dari Vrije Universiteit, serta kunjungan lapangan ke Algemene Rekenkamer (ARK) dan beberapa entitas pemerintah lainnya di Belanda. Selanjutnya, Tim mengembangkan informasi awal tersebut serta menganalisisnya dengan mempertimbangkan perspektif ISSAI 3000 Performance Audit Guidelines. Dengan menggunakan siklus pengembangan kebijakan, Tim telah menyusun kerangka kerja analisis kebijakan publik dalam pemeriksaan kinerja. Hasil kajian menyimpulkan bahwa penilaian kinerja entitas yang ideal adalah dengan mengukur suatu kebijakan pada tahap sebelum dan sesudah pelaksanaan kebijakan (ex-ante dan ex-post). Pemeriksaan atas kinerja suatu kebijakan pada tahap ex-ante dan ex-post (kecuali produk kebijakan itu sendiri) secara ideal dilakukan oleh entitas pengendali yang bukan merupakan subjek kebijakan itu sendiri. BPK sebagai badan pemeriksa eksternal pemerintah memenuhi syarat tersebut.
IDENTIFIKASI KUALITAS AIR SUNGAI CITARUM HULU MELALUI ANALISA PARAMETER HIDROLOGI DAN KANDUNGAN LOGAM BERAT (STUDI KASUS: SUNGAI CITARUM SEKTOR 7) Kirana, Kartika Hajar; Novala, Gesti Cita; Fitriani, Dini; Agustine, Eleonora; Rahmaputri, Maghfira Dwivani; Fathurrohman, Fahmy; Rizkita, Nabila Risty; Andrianto, Nico; Juniarti, Nita; Zaenudinna, Rayna Aulia; Nawawi, Muhamad Rovie; Mentari, Vanessa Zian; Nugraha, Muhamad Gina; Mulyadi, Yudi
Wahana Fisika Vol 4, No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v4i2.21907

Abstract

Sungai Citarum merupakan salah satu sungai yang menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat Jawa Barat. Akan tetapi, dampak kegiatan manusia telah membuat Sungai Citarum sebagai sungai yang tercemar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi wilayah hulu Sungai Citarum dengan melakukan pengukuran multi parameter terhadap kondisi air di Sungai Citarum Hulu dan air sumur warga sekitar, terutama Sektor 7. Wilayah penelitian ini secara administratif berada di Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Sampel yang diuji pada penelitian ini adalah sampel air sungai dan sampel air sumur milik warga yang tinggal di sekitar Sungai Citarum sebanyak masing-masing enam titik lokasi pengamatan. Hasil pengukuran parameter hidrologi dan kandungan logam berat pada sampel air sungai dan air sumur menunjukan bahwa nilai pH, suhu, dan TDS masih di bawah ambang batas tercemar, sedangkan nilai EC menunjukkan bahwa air sumur dan air sungai telah tercemar. Hal ini dibuktikan dengan analisa kandungan logam berat yang dapat dilihat bahwa terdapat kandungan logam besi (Fe) yang cukup tinggi di atas ambang batas air bersih sehingga air tersebut tidak dapat di konsumsi bagi warga, baik untuk air sungai maupun air sumur. Citarum River is one of the rivers that supports the lives of most of the people of West Java. However, the impact of human activities has made the Citarum River a polluted river in the world. This research was conducted to determine the condition of the upstream area of the Citarum River by conducting multi-parameter measurements to water conditions in the Upstream Citarum River Sector 7 and the wells of the surrounding residents. This research area is administratively located in Pangauban Village, Ketapang District, Bandung Regency.  The samples tested in this study were river water samples at six observation locations and well water samples belonging to the residents living around the Citarum River as many as six observation location points. The results of measurements of hydrological parameters and heavy metal content in river and well water samples indicate that the pH, temperature, and TDS values are still below the polluted threshold, while the EC values indicate that well water and river water have been polluted. This is evidenced by the analysis of heavy metal content which can be seen that there is a high metal content of iron (Fe) above the threshold of clean water so that the water cannot be consumed by residents, both for river water and well water.Kata kunci : hidrologi, logam berat, Sungai Citarum