Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ADA APA DENGAN KOMUNIKASI ORANG TUA-REMAJA?: PENGARUHNYA TERHADAP AGRESIVITAS REMAJA PADA SESAMA Diana Berlianti; Aida Vitalaya; Dwi Hastuti; Sarwititi Sarwoprasojdo; Diah Krisnatuti
Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen Vol. 9 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.024 KB) | DOI: 10.24156/jikk.2016.9.3.183

Abstract

There is a vague link between parent–adolescent communication and adolescents’ aggressiveness. Usually, the agressive perpetrators are the victims from their past experiences of abusive behavior from their surroundings. This present study aimed to examine influence among parent-adolescent communication pattern, parental physically and verbally harsh communication toward adolescents, parents-adolescents mutual avoidance, frequency of adolescents aggressivity toward others, and adolescents aggressiveness. Using Albert Bandura’s learning theoretical framework about violence messages reproduction, this study  have been conducted using 367 adolescents sample of  Bogor District and City. This report used quantitative and using cross sectional study design.  Researcher also employed  self-reported, survey methods in order to collect data. Result shown significant relation and influence among parental physically and verbally communication towards adolescents; parents-adolescents mutual avoidance; frequency of adolescents aggressivity toward others; and adolescents aggressiveness. Using Structural Equation Modelling (SEM) analyses, result proved that the victims of violence usually become perpetrators in future life.
Pengaruh Saluran Komunikasi Interpersonal terhadap Keputusan Adopsi Inovasi Pertanian Bioindustri Integrasi Seraiwangi–Ternak di Provinsi Jawa Barat nFN Rushendi; Sarwititi Sarwoprasdjo; Retno Sri Hartati Mulyandari
Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v34n2.2016.135-144

Abstract

EnglishCitronella-livestock bio-industry farming system is an innovative integrated farming model consisting of citronella farming, livestock, and other farming and product processing related activities in a biomass and material circular manner. Development of this innovation is still going on, but innovation delivery to the local community is still sub-optimal. The reason is presumably due to some determinants of adoption decision including communication form, delivery method, innovation recipients, and technological innovation. The objective of the study is to analyze the level of adoption decision and the influence of interpersonal communication media. The study used survey method with descriptive quantitative approach using multinomial logistic regression. The location was selected purposively. The survey was conducted in the period of March–May 2016 from 230 farmers who were selected using cluster random sampling technique. Results indicated that technology components adopted by farmers including plant citronella, use of dung manure for organic fertilizer and household biogas, and yoghurt processing. Factors influencing innovation adoption decision are interpersonal communication media through talk, dialogue, and results show. Credibility factors of information sources influencing adoption decision are confidence level and competency of information sources from fellow farmers, existing institutions, extension workers, and staff of the experimental station.IndonesianPertanian bioindustri integrasi serai wangi-ternak merupakan model pertanian terpadu yang terdiri atas usaha tani serai wangi, peternakan, dan kegiatan usatani maupun pengolahan hasil lainnya dalam bentuk siklus biomassa dan materi. Pengembangan inovasi tersebut masih berjalan, namun penyampaian inovasi kepada masyarakat sekitar belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penentu keputusan adopsi termasuk bentuk komunikasi yang disampaikan, metode penyampaian, penerima inovasi, dan teknologi inovasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keputusan adopsi dan pengaruh media komunikasi interpersonal. Penelitian menggunakan metode survei melalui pendekatan kuantitatif deskriptif dengan uji regresi multinomial logistic. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupatan Bandung Barat. Penelitian dilakukan selama bulan Maret–Mei 2016 dengan jumlah responden sebanyak 230 petani yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen teknologi yang diadopsi petani meliputi menanam serai wangi, pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik dan biogas rumah tangga, serta membuat yoghurt. Faktor yang memengaruhi keputusan adopsi inovasi adalah media komunikasi interpersonal melalui ceramah, dialog, dan demonstrasi hasil. Faktor kredibilitas sumber informasi yang memengaruhi keputusan adopsi adalah tingkat kepercayaan dan kompetensi sumber informasi dari sesama petani, kelembagaan yang ada, penyuluh, dan staf Kebun Percobaan.
Model Sistem Informasi Komunikasi Antarorganisasi pada Konsorsium Anggrek di Indonesia Dyah Gandasari; Sarwititi Sarwoprasodjo; Basita Ginting; Djoko Susanto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v33n1.2015.35-50

Abstract

EnglishConstraints of coordination process among stakeholders on organizational communication studies show inadequate external, interorganizational communication. Collective action of coordinated action among stakeholders will not be achieved if inter-organizational communication is ineffective. It shows importance of the research focusing on interorganizational communication applications to improve communication effectiveness among the stakeholders. Research on the application of inter-organizational communication theory is essential in order to improve communication effectiveness among orchid floriculture institutions. This study analyzed members of the consortium and messages on the orchid consortium mailing list. Objectives of the study were: (a) to analyze communication interaction process of the orchid consortium; (b) to analyze communication structure of the orchid consortium, and (c) to analyze the variables related with communication effectiveness in the orchid consortium. Results of this study showed that: (i) communication among group members focused on the task theme; (ii) information came from credible institutions, centrality indices were between 0.39 to 23.09%, density indices were 7.36 to 11.84%, and (iii) characteristics of connective and communal goods, alliance participants, social network process, and collective action are significantly correlated with alliance communication effectiveness.IndonesianPermasalahan tentang kendala yang menghambat proses koordinasi antarpemangku kepentingan pada beberapa penelitian komunikasi organisasi menggambarkan komunikasi eksternal dan antarorganisasi yang kurang memadai. Aksi kolektif dari tindakan terkoordinasi antarpemangku kepentingan tidak akan tercapai jika komunikasi antarorganisasi tersebut tidak efektif. Hal ini menunjukkan pentingnya penelitian komunikasi organisasi yang mengangkat tentang aplikasi teori khususnya komunikasi eksternal dan antarorganisasi yang dapat menghasilkan saran peningkatan efektivitas komunikasi. Penelitian aplikasi tentang kerja sama antarpemangku kepentingan dalam membangun florikultura anggrek penting untuk menghasilkan komunikasi yang berguna dalam meningkatkan efektivitas komunikasi antarorganisasi. Unit analisis penelitian ini adalah anggota konsorsium sebagai individu wakil dari para pemangku kepentingan dan pesan pada mailing list konsorsium anggrek. Tujuan penelitian ini adalah (a) menganalisis proses interaksi komunikasi konsorsium anggrek, (b) menganalisis struktur komunikasi konsorsium anggrek, dan (c) menganalisis variabel-variabel yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi konsorsium anggrek. Hasil penelitian ini adalah (i) proses komunikasi sudah berorientasi kepada tema tugas, (ii) analisis terhadap jaringan komunikasi menunjukkan bahwa sumber informasi berasal dari institusi yang kredibel, indeks sentralitas antara yaitu 0,39-23,09%, indeks densitas sebesar 7,36-11,84%, dan (iii) terdapat hubungan nyata antara karakteristik barang konektif komunal, individu wakil aliansi, proses jaringan sosial dan aksi kolektif dengan efektivitas komunikasi pada konsorsium anggrek.
Interaksi Politik Jawara dalam Pembangunan Perspektif Tindakan Komunikatif Neka Fitriyah; Sarwititi Sarwoprasodjo; Sofyan Sjaf; Endriatmo Soetarto
Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 02 (2019)
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.25008/wartaiski.v2i02.40

Abstract

Jawara sebagai elite lokal di Pandeglang merupakan kekuatan kultural yang memiliki otoritas dalam menentukan sikap dan perilaku politik masyarakat. Aktivitas komunikasi Jawara dalam politik mengarah pada upaya-upaya dalam membangun konsensus politik. Karena kepentingan ini, tidak sedikit Jawara terjebak pada persoalan-persoalan pragmatis. Permasalahan ini kemudian menjadi krusial karena kesahihan dan validitas pesan yang disampaikan Jawara dalam membangun konsesnus politik memberi corak tersendiri dan dampak bagi pembangunan. Pendekatan teknokrasi, paternalistik dan clientism di Pandeglang mengakibatkan kesahihan dan validitas pesan yang disamapaikan sulit terwujud karena cenderung dipenuhi oleh praktik marginalisasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkonstruksi interaksi politik Jawara dalam pembangunan; (2) mendekatkan persoalan interaksi politik Jawara dalam perspektif teori tindakan komunikatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Pengamatan dilakukan pada level makro dan mikro, interaksi politik diamati baik dalam aktvitas politik informal maupun aktivitas politik formal yang didominasi oleh Jawara. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) konstruksi dari interaksi politik Jawara dalam pembangunan belum memberikan manfaat sepenuhnya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Banten; (2) teori tindakan komunikatif dalam penelitian ini tidak bisa secara an sich melihat pembangunan dalam konteks tujuan dari tindakan komunikatif itu sendiri tetapi perlu juga disandingkan dengan realitas struktur dan kultur masyarakat.
Peasant’s Movement Communication Strategies (Virtual Ethnography Study of Instagram Account @jogja_darurat_agraria) Aprilianti Pratiwi; Sarwititi Sarwoprasodjo; Endriatmo Soetarto; Nurmala K. Pandjaitan
Jurnal Pekommas Vol 4, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.875 KB) | DOI: 10.30818/jpkm.2019.2040207

Abstract

Issue of land grabbing and its relevation, such as violence, discrimination and criminalization of peasents, often escapes from the mainstream of the media. For this reason, a strategy is needed to make the people become aware of the issue of land grabbing. So far the strategy that has been done by activists, academics and related parties to defend the peasents who have been violence, discriminated and criminalized with conventionally. The purpose of this study is to analyze the communication strategies of peasant resistance movements on social media. The method used in this study is virtual etnography with participatory online observation techniques through two stages; studying and carrying out details the object. The researcher doing online partisipatif observation to the Instagram accounts @jogja_darurat_agraria by identifying elements of: communicators, communicants, messages, media, and effects. The results showed that the account already has carried out a well strategy communication, so that their ideological message well deliver to the communicant. The online activism of the peasant movement is the first step to mobilize the people to move in real terms.
Model Sistem Informasi Komunikasi Antarorganisasi pada Konsorsium Anggrek di Indonesia Dyah Gandasari; Sarwititi Sarwoprasodjo; Basita Ginting; Djoko Susanto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.217 KB) | DOI: 10.21082/jae.v33n1.2015.35-50

Abstract

EnglishConstraints of coordination process among stakeholders on organizational communication studies show inadequate external, interorganizational communication. Collective action of coordinated action among stakeholders will not be achieved if inter-organizational communication is ineffective. It shows importance of the research focusing on interorganizational communication applications to improve communication effectiveness among the stakeholders. Research on the application of inter-organizational communication theory is essential in order to improve communication effectiveness among orchid floriculture institutions. This study analyzed members of the consortium and messages on the orchid consortium mailing list. Objectives of the study were: (a) to analyze communication interaction process of the orchid consortium; (b) to analyze communication structure of the orchid consortium, and (c) to analyze the variables related with communication effectiveness in the orchid consortium. Results of this study showed that: (i) communication among group members focused on the task theme; (ii) information came from credible institutions, centrality indices were between 0.39 to 23.09%, density indices were 7.36 to 11.84%, and (iii) characteristics of connective and communal goods, alliance participants, social network process, and collective action are significantly correlated with alliance communication effectiveness.IndonesianPermasalahan tentang kendala yang menghambat proses koordinasi antarpemangku kepentingan pada beberapa penelitian komunikasi organisasi menggambarkan komunikasi eksternal dan antarorganisasi yang kurang memadai. Aksi kolektif dari tindakan terkoordinasi antarpemangku kepentingan tidak akan tercapai jika komunikasi antarorganisasi tersebut tidak efektif. Hal ini menunjukkan pentingnya penelitian komunikasi organisasi yang mengangkat tentang aplikasi teori khususnya komunikasi eksternal dan antarorganisasi yang dapat menghasilkan saran peningkatan efektivitas komunikasi. Penelitian aplikasi tentang kerja sama antarpemangku kepentingan dalam membangun florikultura anggrek penting untuk menghasilkan komunikasi yang berguna dalam meningkatkan efektivitas komunikasi antarorganisasi. Unit analisis penelitian ini adalah anggota konsorsium sebagai individu wakil dari para pemangku kepentingan dan pesan pada mailing list konsorsium anggrek. Tujuan penelitian ini adalah (a) menganalisis proses interaksi komunikasi konsorsium anggrek, (b) menganalisis struktur komunikasi konsorsium anggrek, dan (c) menganalisis variabel-variabel yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi konsorsium anggrek. Hasil penelitian ini adalah (i) proses komunikasi sudah berorientasi kepada tema tugas, (ii) analisis terhadap jaringan komunikasi menunjukkan bahwa sumber informasi berasal dari institusi yang kredibel, indeks sentralitas antara yaitu 0,39-23,09%, indeks densitas sebesar 7,36-11,84%, dan (iii) terdapat hubungan nyata antara karakteristik barang konektif komunal, individu wakil aliansi, proses jaringan sosial dan aksi kolektif dengan efektivitas komunikasi pada konsorsium anggrek.
Pengaruh Saluran Komunikasi Interpersonal terhadap Keputusan Adopsi Inovasi Pertanian Bioindustri Integrasi Seraiwangi–Ternak di Provinsi Jawa Barat nFN Rushendi; Sarwititi Sarwoprasdjo; Retno Sri Hartati Mulyandari
Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.586 KB) | DOI: 10.21082/jae.v34n2.2016.135-144

Abstract

EnglishCitronella-livestock bio-industry farming system is an innovative integrated farming model consisting of citronella farming, livestock, and other farming and product processing related activities in a biomass and material circular manner. Development of this innovation is still going on, but innovation delivery to the local community is still sub-optimal. The reason is presumably due to some determinants of adoption decision including communication form, delivery method, innovation recipients, and technological innovation. The objective of the study is to analyze the level of adoption decision and the influence of interpersonal communication media. The study used survey method with descriptive quantitative approach using multinomial logistic regression. The location was selected purposively. The survey was conducted in the period of March–May 2016 from 230 farmers who were selected using cluster random sampling technique. Results indicated that technology components adopted by farmers including plant citronella, use of dung manure for organic fertilizer and household biogas, and yoghurt processing. Factors influencing innovation adoption decision are interpersonal communication media through talk, dialogue, and results show. Credibility factors of information sources influencing adoption decision are confidence level and competency of information sources from fellow farmers, existing institutions, extension workers, and staff of the experimental station.IndonesianPertanian bioindustri integrasi serai wangi-ternak merupakan model pertanian terpadu yang terdiri atas usaha tani serai wangi, peternakan, dan kegiatan usatani maupun pengolahan hasil lainnya dalam bentuk siklus biomassa dan materi. Pengembangan inovasi tersebut masih berjalan, namun penyampaian inovasi kepada masyarakat sekitar belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penentu keputusan adopsi termasuk bentuk komunikasi yang disampaikan, metode penyampaian, penerima inovasi, dan teknologi inovasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keputusan adopsi dan pengaruh media komunikasi interpersonal. Penelitian menggunakan metode survei melalui pendekatan kuantitatif deskriptif dengan uji regresi multinomial logistic. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupatan Bandung Barat. Penelitian dilakukan selama bulan Maret–Mei 2016 dengan jumlah responden sebanyak 230 petani yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen teknologi yang diadopsi petani meliputi menanam serai wangi, pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik dan biogas rumah tangga, serta membuat yoghurt. Faktor yang memengaruhi keputusan adopsi inovasi adalah media komunikasi interpersonal melalui ceramah, dialog, dan demonstrasi hasil. Faktor kredibilitas sumber informasi yang memengaruhi keputusan adopsi adalah tingkat kepercayaan dan kompetensi sumber informasi dari sesama petani, kelembagaan yang ada, penyuluh, dan staf Kebun Percobaan.
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PEMERINTAHAN DAERAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT PEDESAAN Anna Gustina Zainal; Sarwititi Sarwoprasodjo
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.047 KB) | DOI: 10.20527/mc.v3i1.4700

Abstract

ABSTRACT                 The purpose of this research is to know the implementation of communication strategy by government of Lampung Tengah Regency to increase knowledge and participation of rural community in socializing Bupati  RONDA program. This study uses a qualitative method. Leadership research results, local leaders have political leadership that concerns all aspects of community life in a region. A good leader is obtained from a long process, not appearing suddenly. Leadership is the ability to influence others to do what the leader voluntarily wants. A local head who has the capacity as a political official and a government leader in his or her region should have leadership in the field of organization and leadership in the social field. The leadership strategy of a local government official applied will have a significant effect on the public service that will be provided to the community. Government is an institution that has the obligation to provide public services for the welfare of its people, besides the state must serve every citizen and residents in fulfilling their basic rights and needs. The role of all stakeholders in the success of the development program is very necessary, especially how the program can be implemented in accordance with community needs. The community can enjoy the results of development in order to achieve development goals, namely the welfare of the community. Development can be achieved well when people can participate directly in all these developments. Participation is where villagers are invited to take part in decision-making in the village because they are the ones who better understand what the village needs for prosperity..Keywords:  communication strategy , Goverment, Participation, community.  ABSTRAK Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui implementasi strategi komunikasi oleh pemerintah Kabupaten Lampung Tengah untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat pedesaan dalam menyosialisasikan program Bupati RONDA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian  pemimpin daerah memiliki political leadership yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam suatu wilayah. Pemimpin yang baik diperoleh dari proses yang panjang, tidak muncul secara tiba-tiba. Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin secara sukarela. Seorang kepala daerah yang mempunyai kapasitas sebagai pejabat politik dan pemimpin pemerintahan di daerahnya, haruslah mempunyai kepemimpinan di bidang organisasi dan kepemimpinan di bidang sosial. Strategi kepemimpinan seorang pejabat pemerintah daerah yang diterapkan akan berpengaruh signifikan terhadap pelayanan publik yang akan diberikan kepada masyarakat. Pemerintah adalah institusi yang memiliki kewajiban menyediakan layanan publik bagi kesejahtraan rakyatnya, selain itu negara wajib melayani setiap warga dan penduduk dalam memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya. Peranan seluruh stakeholder dalam menyukseskan program pembangunan sangat diperlukan terutama bagaiman program tersebut dapat terlaksana sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan guna mencapai tujuan pembangunan, yaitu mensejahterakan masyarakat. Pembangunan dapat tercapai dengan baik ketika masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam semua pembangunan tersebut. Partisipasi tersebut adalah dimana warga desa diajak untuk ambil bagian dalam pengambilan keputusan di desa karena merekalah yang lebih memahami yang yang dibutuhkan desa demi kesejahteraan.Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Pemerintah, Partisipasi,  masyarakat.
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK OPINION LEADER DALAM DIFUSI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN LEMBAGA LOKAL DI PEDESAAN (Opinion Leader Political Communication Strategy in Diffusion Development Program and Development of Local Institutions in Rural) Selly Oktarina; Sarwititi Sarwoprasodjo
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.701 KB) | DOI: 10.20527/mc.v3i1.4687

Abstract

ABSTRACT                 Politics has entered almost every level of society in urban and rural areas. Previously, rural people is very taboo with  "politics", but technological advances can be happen. Diffusion of development program, people in rural need  someone who can be trusted about the issue of  development. One of the political actors who have good credibility is the opinion leader in convincing about development program and development of local institution in rural. The aims of this research are to describe 1) public opinion of rural community, 2) opinion leader political communication strategy in diffusion of development program and  3) opinion leader communication strategy in the development of local institutions in rural. This study uses literature review that related to the topic and described in a descriptive. The results of this research indicate that people in rural areas consider that development programs still tend to be political because based on intervention and  interests in others that local institutions are formed still tend to be a formality. The political communication strategy of opinion leader in the diffusion of development program is  1) interactive communication, 2) political communication in propaganda, 3) communication of political awareness. Opinion leader communication strategy in local institution development is 1) conducting campaign of importance local institution, 2) forming and improving image of local institution, 3) keep harmony among stakeholders, 4) improving performance of change agents..Keywords:  interactive, propaganda, campaign, image, stakeholder.  ABSTRAK Politik sudah memasuki hampir setiap lapisan masyarakat dan berbagai isu yang ada baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebelumnya, bagi masyarakat pedesaan masih sangat tabu dengan namanya “politik”, akan tetapi dengan kemajuan teknologi hal ini dapat terjadi. Untuk meyakinkan masyarakat di pedesaan tentu saja membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya mengenai isu pembangunan yang sedang berkembang. Salah satu aktor politik yang memiliki kredibilitas baik adalah opinion leader (pemuka pendapat) dalam menyakinkan masyarakat di pedesaan mengenai program pembangunan dan pengembangan lembaga tani di pedesaan..  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan opini publik masyarakat pedesaan, strategi komunikasi  opinion leader dalam difusi  program pembangunan dan strategi komunikasi  opinion leader dalam pengembangan  lembaga tani di pedesaan. Penelitian ini menggunakan studi literatur yang berkaitan dengan topik dan diuraikan secara deskriftip. Hasil penelitian ini menununjukkan bahwa masyarakat di pedesaan menganggap bahwa program pemerintah masih cenderung bersifat politik karena berdasarkan intervensi dan kepentingan serta lembaga tani yang terbentuk masih cenderung bersifat formalitas saja. Strategi komunikasi politik opinion leader dalam difusi program pembangunan adalah dengan melakukan 1) komunikasi interaktif, 2) komunikasi politik berupa propaganda, 3) komunikasi penyadaran politik. Untuk strategi komunikasi opinion leader dalam pengembangan lembaga tani di pedesaan adalah dengan cara 1) melakukan kampanye pentingnya lembaga tani, 2) membangun dan memperbaiki citra lembaga tani, 3) menjaga keharmonisan antar stakeholder terkait, 4) meningkatkan kinerja agen perubahan..Kata Kunci: interaktif, propaganda, kampanye, citra, stakeholder.
Peasant’s Movement Communication Strategies (Virtual Ethnography Study of Instagram Account @jogja_darurat_agraria) Aprilianti Pratiwi; Sarwititi Sarwoprasodjo; Endriatmo Soetarto; Nurmala K. Pandjaitan
Jurnal Pekommas Vol 4, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2019.2040207

Abstract

Issue of land grabbing and its relevation, such as violence, discrimination and criminalization of peasents, often escapes from the mainstream of the media. For this reason, a strategy is needed to make the people become aware of the issue of land grabbing. So far the strategy that has been done by activists, academics and related parties to defend the peasents who have been violence, discriminated and criminalized with conventionally. The purpose of this study is to analyze the communication strategies of peasant resistance movements on social media. The method used in this study is virtual etnography with participatory online observation techniques through two stages; studying and carrying out details the object. The researcher doing online partisipatif observation to the Instagram accounts @jogja_darurat_agraria by identifying elements of: communicators, communicants, messages, media, and effects. The results showed that the account already has carried out a well strategy communication, so that their ideological message well deliver to the communicant. The online activism of the peasant movement is the first step to mobilize the people to move in real terms.