Articles
Physical Rehabilitation Outcomes in Patients with Dementia Following Hip Fracture Surgery: A Review
Wantonoro, Wantonoro;
Dewi, Suarse;
Suryaningsih, Endang Koni;
Suprayitno, Edy
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 4, No 2 (2020): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (92.466 KB)
|
DOI: 10.18196/ijnp.v4i2.10240
Background: Dementia patients were reported of having high risk for hip fracture. Rehabilitation programs were still being debated for this vulnerable population and the recovery outcomes in this frail elderly population are varied, thus evidenced-based outcomes for this issue are needed.Objective: To investigate rehabilitation programs, especially on physical function outcomes in patients with dementia following hip fracture surgery.Method: PubMed, Scopus and MEDLINE (EBSCO) databases were searched from January 2000 to June 2020 concerning rehabilitation intervention program in dementia patients who received hip surgical treatment. The studies included have the following criteria, (1) investigating physical outcomes of rehabilitation programs (2) Randomized controlled trials (RCTs) study design, (3) study involving dementia patients following hip fracture surgery (4) English full-text journal.Results: Six studies were included in this review. Most study focused on interdisciplinary or multidisciplinary rehabilitation program. Physical outcomes of rehabilitation programs seem to improve physical function, maintaining physical ability for ambulation, and decrease the risk of falls in mild or moderate dementia patients following hip fracture surgery. However, the physical function of older persons with dementia confirmed to be lower than those without dementia.Conclusion: Rehabilitation may show benefit for physical function in elderlywith mild or moderate dementia following hip fracture surgery, and this population needs to be included in the clinical rehabilitation program. Investigating and establishing the strategies to improve outcomes for dementia population is needed for future study.Â
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Skor Maternal-Fetal Attachment pada Ibu Hamil
Wahidah Sukriani;
Endang Koni Suryaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (245.39 KB)
|
DOI: 10.26630/jk.v9i2.840
Maternal-Fetal Attachment (MFA) is a bond between mother and fetus during pregnancy. MFA plays an important role in maternal and fetal health and affects mothers' decisions in healthy behaviors during pregnancy. Several factors predicted to affect the MFA is the age of pregnancy, maternal age, gravida, pregnancy status, marital status, occupation, income and education of the mother. This study aims to determine the factors associated with maternal-fetal attachment scores in pregnant women in the Panarung Puskesmas Palangka Raya. This was an observational analytic study with a cross-sectional design. A sample in this research is a pregnant woman who does a pregnancy examination at Puskesmas Panarung Kota Palangka Raya. The instrument used in this research is the Indonesian version of prenatal attachment inventory (IPAI). Data analysis was done by logistic regression. The results of statistical tests showed a significant relationship between gestational age with MFA score (p<0.05). Mothers with a gestational age >28 weeks had a better MFA score because the mother already felt the presence of her fetus.
CONCEPT ANALYSIS OF MATERNAL-FETAL ATTACHMENT
Endang Koni Suryaningsih;
Meei-Ling Gau;
Wantonoro Wantonoro
Belitung Nursing Journal Vol. 6 No. 5 (2020): September - October
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33546/bnj.1194
Background: Knowing about prenatal attachment is crucial because it plays a significant role in pregnant women and their babies' health. Healthcare providers, particularly midwives, need to understand the concept of attachment between mother and unborn baby. However, surrogate terms to apply the concept of maternal-fetal attachment are found, and ambiguity on the definition remains. Objective: To provide a more precise definition of the concept of maternal-fetal attachment Method: The Walker and Avant's concept analysis approach was applied. Results: The attributes of maternal-fetal attachment include (i) having a positive emotion, (ii) paying attention to the physical progress of the fetus and mothers themselves, (iii) having a reciprocal interaction with the baby, (iv) monitoring and imaging the unborn baby, and (v) having a desire to protect her unborn baby from harm and increase her health practices. Maternal-fetal attachment is the affection relationship, desire for protection, building the interaction, and the emotional tie between the mother and her unborn baby during the pregnancy. This personal connection is developed, mainly when the quickening is present during the late stage of pregnancy. Maternal-fetal attachment creates an emotional relationship with the unborn baby and leads the mother to express it with behavior. Conclusion: This concept analysis provides new insight into the maternal-fetal attachment concept used for nurses and midwives in their practice.
PERAN SUAMI PADA MASA KEHAMILAN
Tamela Zahra;
Endang Koni Suryaningsih
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v13i2.706
Latar belakang : Peran suami pada masa kehamilan sangat penting untuk memberikan dampak yang positif yaitu menghindari outcomes yang buruk saat proses bersalin dan meningkatkan kualitas pelayanan kehamilan dengan tenaga kesehatan terlatih dan terampil.Tujuan : Untuk mereview dan memetakan bukti ilmiah tentang peran suami pada masa kehamilan.Metode: Desain yang digunakan adalah scoping review dengan panduan dari PRISMA- ScR checklist dan menggunakan framework PEO. Pencarian artikel dilakukan pada tiga database yaitu Pubmed, Science Direct dan Wiley. Seleksi artikel dengan prisma flowchart, mengindentifikasi artikel yang relevan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan, melakukan data charting, melakukan critical appraisal, melaporkan dan membahas hasil.Hasil : Berdasarkan 7 artikel yang dimasukkan dalam scoping review ini dihasilkan 2 tema yaitu Peran Suami pada Masa Kehamilan dan Faktor yang Menghambat Peran Suami pada Masa Kehamilan. Kesimpulan : Melibatkan laki-laki dari proses kehamilan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan dapat dijadikan strategi untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi.
Dukungan Keluarga dan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Program Posyandu Lansia
Endang Koni Suryaningsih;
Sulistio Rini;
Wantonoro
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 1 No. 1 (2020): JANUARI- JUNI (JAHR)
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (660.567 KB)
|
DOI: 10.52103/jahr.v1i1.88
Latar belakang: Populasi lansia merupakan fenomena global. Posyandu lansia Indonesia dibentuk untuk mempertahankan kesehatan lansia. Budaya dan dukungan keluarga merupakan faktor yang penting dalam kegiatan posyandu lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara dukungan keluarga dan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan survey korelasi dengan pendekatan crosectional. 114 responden yang telah diambil menggunakan teknik accidental sampling dan mengikuti penelitian ini. Analisys statistic Chi-scuare digunakan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia dalam mengikuti program posyandu lansia.: Sebagian besar lansia dalam penelitian ini telah mendapat dukungan dari keluarga yaitu 72 responden (63.2%), namun terdapat sekitar 78 (68,4%) responden yang tidak aktif berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia. Secara statistic didapatkan hubungan yang significant antara dukungan keluarga dan keaktifan lansia dalam kegiatan posyandu lansia (p=0.001) Kesimpulan: Dukungan keluarga diharapkan terus dilakukan untuk dapat memberikan perhatian, motivasi dan dukungan kepada lansia. Keluarga dapat memberikan dukungan dengan mengingatkan dan memberikan fasilitas untuk berpastisipasi dalam kegiatan setiap bulannya. Memberdayakan keluarga dalam mendukung kegiatan lansia menjadi hal yang menarik untuk peneliatian selanjutnya.
Perubahan parenting self-efficacy pada ibu pasca sectio caesarea melalui edukasi postpartum dengan media booklet
Domas Nurchandra Pramudianti;
Abkar Raden;
Endang Koni Suryaningsih
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (462.283 KB)
|
DOI: 10.32536/jrki.v3i1.54
Latar belakang: Persalinan dipandang dari segi psikologis merupakan suatu kejadian penuh dengan stress yang menyebabkan peningkatan rasa nyeri, takut, dan cemas. Nyeri persalinan Nyeri persalinan dapat dikurangi dengan kompres hangat. Tujuan penelitian: Diketahuinya pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Metode : Desain penelitian menggunakan pre experimental design dengan rancangan one group pretest posttest design. Populasi seluruh ibu bersalin kala I fase aktif di RSM Surabaya pada tanggal 03-17 Juli 2016. Jumlah sampel 50 ibu bersalin yang diambil secara accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode wawancara dan observasi. Instrumen menggunakan buli-buli panas elektrik, timer, lembar checklist dan skala ukur nyeri FLACC. Data dianalisis dengan menggunakan uji t-Test dengan tingkat kesalahan (ɑ = 0,05). Hasil: Hampir seluruhnya nyeri persalinan pre tindakan adalah sangat tidak nyaman 84,0%. Setelah dilakukan kompres hangat 70% ibu mengalami nyeri sedang. Hasil uji t-Test menunjukkan ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif (p=0.000). Simpulan: Ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.
Peran suami selama masa kehamilan: berdasarkan perspektif ibu
Suesti Suesti;
Endang Koni Suryaningsih
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (524.088 KB)
|
DOI: 10.32536/jrki.v4i2.93
Latar belakang: Di Indonesia, selama sepuluh tahun terakhir, angka kematian ibu masih tinggi. Mengetahui peran suami selama hamil sangat penting terutama bagi bidan agar dapat menentukan komunikasi dan intervensi efektif bagi pasangan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran ayah selama kehamlan berdasarkan perspektif dari ibu. Metode: sample diambil dari ibu yang memeriksakan diri di puskesmas Mantrijeron Yogyakarta selama bulan Desember 2019 hingga bulan Februari 2020. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi yakni: ibu primigravida, kehamilan tanpa komplikasi, ibu hamil pada trimester ketiga dan ibu yang tinggal Bersama suami. Sampling akan dihentikan apabila peneliti menemukan adanya saturasi data dari hasil wawancara. Analisis data berdasarkan langkah-langkah Collaizi. Hasil: terdapat enam responden yang telah diwawancarai. Hasil: Terdapat empat tema yang ditemukan yaitu tema peran fisik, peran psikis, peran emosional, dan peran finansial. Tema peran fisik terdiri dari dua sub tema: memberikan pijatan ringan dan membantu pekerjaan domestic. Peran psikis terdiri dari satu sub tema yaitu memberikan perhatian verbal, sedangkan tema emosional terdiri dari dua sub tema yaitu penyeimbang rasa dan sebagai motivator, sedangkan untuk peran finansial terdiri dari dua sub tema yakni semangat berkerja dan merencanaan persalinan.Simpulan: menurut perspektif ibu, peran suami selama kehamilan sangat penting dan ikut menentukan keadaan psikologis ibu hamil. Saran: Saran ditujukan bagi bidan di Puskesmas, para suami yang memiliki istri yang sedang hamil, bagi institusi serta bagi peneliti selanjutnya.
IbM Pembentukan Kader Kesehatan Remaja Di Wilayah Ranting Nasyiatul ‘Aisyiyah Patran, Tegal, Klisat Kelurahan Sumbersari Kecamatan Moyudan
Endang Koni Suryaningsih;
Tri Wahyuning Puji Astuti;
Esitra Herfanda
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (314.769 KB)
Fase remaja adalah fase penting dalam sebuah fase kehidupan. Sebab pada fase ini remaja memiliki tugas dan tanggungjawab dalam mempersiapkan diri pada fase berikutnya. Namun pada kenyataannya, remaja seringkali mengalami permasalahan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam emgemban tugas dan tanggungjawabanya. Kenakalan di masyarakat sering terjadi pada usia remaja. Fenomena pergaulan bebas, aborsi yang tidak aman pada usia remaja, kehamilan yang tidak diinginkan, dan pernikahan dini merupakan contoh kenakalan yang terjadi pada remaja. NA ranting Patran, Tegal, dan Klisat merupakan perkumpulan remaja ‘Aisyiyah yang belum memiliki kader kesehatan bagi remaja. Sedangkan telah ditemukan bberapa kasus di daerah tersebut adanya remaja yang menikah di usia dini dikarenakan kehamilan yang tidak diinginkan. Sehingga perlu adanya pembentukan kader kesehatan bagi remaja agar dapat menjadi penyampai informasi terkait kesehatan reproduksi bagi remaja setempat dnegan pendekatan yang terstruktur dan sistematis. Luaran dari pengabdian masyarakat ini diharapkan terbentuknya kader kesehatan reproduksi bagi remaja serta tersusunnya program kerja dari para kader kesehatan tersebut.
Indonesian mother’s feeling and thought during pregnancy: a qualitative study
Endang Koni Suryaningsih;
Shiang-Feng Wu;
Xuan-Yi Yan;
Hung-Ru Lin
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol 1, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (272.129 KB)
|
DOI: 10.31101/jhtam.606
During pregnancy, the mother may have a different experience based on many factors. The purpose of this study was to explore the experience of pregnant women in Indonesia. Some studies establish to explore experience during pregnancy in a particular area. However, limit number study underlined the experience in the general area. A descriptive phenomenological study was used to explore the experience of pregnant women during pregnancy. Purposive sampling, one-on-one, in-depth with semi-structural interviews were conducted to collect data. Narratives were analyzed by Colaizzi’s (1978) seven-step method. Data saturation was achieved after interviewing 3 pregnant women. Four themes and the sub-themes were : having feelings (happy for pregnancy coming true and worry about cannot have vaginal delivery), changes in physical condition (evening sickness, appetite changes, difficult sleep, and eating pattern have to change), deal with pregnant physical condition (lying down when vomiting and changing the meals time), ensure pregnancy safety (seeking help from husband, continuous monitoring of fetal head’s position, pay attention to changes in body weight, and pay attention to the data of hemoglobin). This finding presents the evidence for midwives to the importance of understanding the feeling and experience of the mother during pregnancy. Support and attention consider important for mother who experiences CS history and Placenta Previa in the current pregnancy.
Factor influence pre-marital pregnancy in Yogyakarta, Indonesia: a qualitative study
Endang Koni Suryaningsih;
Meei Ling Gau
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol 4, No 1 (2021): May
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (385.784 KB)
|
DOI: 10.31101/jhtam.1371
Getting pregnant before married will raise the multifaceted consequence that can affect to the maternal mental health. In Indonesia, the incident stigmatized as the negative event and particularly, female, will have insecure feeling in their own family as well as in the community. However, the studies have been recognized the predictors of getting pregnant before married among adult. This study aimed to explore the predictors of unwanted pregnancy among Indonesian adults. Qualitative approach has been established and in-depth interview has been applied.The researcher invited teenager who eligible such as female, aged under 18, and they got pregnant before married in Bantul Regency. The main resource of data was based on the local Civil Registry Office, and the secondary data based on headman of targeted districts. Sample sized is determined using snowball sampling. The researcher has assisted by health cadres for each districts for facilitating the process of data collection. To test the validity, triangulation has been used. The parents and partner of participants have participated in this study. The observation during interaction with participants also has been done to support the validity of the result. The researcher have found in relationship, lack of knowledge, and social, as well as lack of awareness from parents are the main factors influence to getting pregnant before married among teenager in Yogyakarta, Indonesia.The findings is important for parents to build positive communication with their adolescence children. The local Civil Registry Office need to consider to collaborate with health care provider to provide information on the consequence of pregnancy before married through the program of local Civil Registry Office goes to school. Nurse and midwives need to advocate an unexpected women to have access of health.