Sugianto Sugianto
STABN Sriwijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Tantangan Profesi Guru Pendidikan Agama Buddha Di Tangerang Sugianto Sugianto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 5, No 2 (2018): December 2018
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan artikel ini untuk mendeskripsikan tantangan profesi guru agama Buddha di Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2018 kepada guru agama Budha di Tangerang. Data dikumpulkan melalui wawancara. Keabsahan data melalui uji kredibilitas, ketergantungan, konfirmabilitas dan transferbilitas. Analisis data menggunakan model Miles Huberman. Berdasarkan hasil penelitian tantangan profesi guru agama Buddha di Tangerang adalah terkait penggugah, kualitas siswa, pembentukan karakter, berkurangnya jumlah siswa, dan fasilitas pendidikan. Untuk mengungkap tantangan tersebut, guru akan melakukan pembelajaran yang berkualitas melalui metode pembelajaran kooperatif, penggunaan media pembelajaran kekinian, kesabaran dan kehati-hatian dalam menghadapi siswa, serta memberikan tugas tambahan untuk mengikuti Sekolah Minggu Budha atau kebaktian. 
Pengaruh Konsep Diri Dan Persepsi Siswa Tentang Peran Guru Terhadap Sikap Disiplin Siswa Boby Wicaksono; Sugianto Sugianto; Muawanah Muawanah
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 9, No 2 (2022): December 2022
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya pengaruh konsep diri dan persepsi peran guru terhadap sikap disiplin siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan persepsi siswa terhadap peran guru terhadap sikap disiplin siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain ex post facto. Teknik pengambilan sampel atau subjek yang digunakan adalah stratified cluster random sampling. Responden penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra yang berjumlah 137. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang terkumpul sebelum dianalisis dengan menggunakan regresi berganda harus memenuhi beberapa uji prasyarat antara lain uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. Berdasarkan hasil uji prasyarat diperoleh kesimpulan bahwa data telah memenuhi syarat sehingga analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis data penelitian dengan menggunakan SPSS versi 20.0 for windows versi evaluasi terdapat pengaruh konsep diri dan persepsi siswa terhadap peran guru terhadap sikap disiplin siswa kelas XI dan XII SMA Dharma Putra Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha. dengan Fhitung sebesar 98,063 dan nilai probabilitas signifikansi 98,063 sebesar 0,000. Persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah Y= 1,515+0,390X1+0,612X2. Sumbangan yang diberikan variabel konsep diri dan persepsi siswa terhadap peran guru terhadap kedisiplinan siswa adalah sebesar 58,4%. Hasil analisis regresi parsial adalah: (1) terdapat pengaruh konsep diri terhadap kedisiplinan siswa jika variabel persepsi siswa tentang peran guru dikontrol dengan thitung sebesar 4,569 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000; (2) ada pengaruh persepsi siswa terhadap peran guru terhadap sikap disiplin siswa jika variabel konsep diri dikontrol dengan thitung sebesar 9,903 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000.
Pembiasaan Meditasi Pada Siswa Sekolah Dasar Berciri Buddhis Di Jakarta Dan Tangerang Sugianto Sugianto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 5, No 1 (2018): June 2018
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebiasaan meditasi merupakan karakteristik dari pendidikan Buddhis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengenalan dan pembiasaan meditasi, teknik dan objek meditasi di sekolah Buddhis dasar. Ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian berada di Jakarta dan Tangerang dari Juli hingga Desember 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Validitas data diuji dengan uji kredibilitas, keterandalan, konfirmabilitas, dan transferabilitas. Analisis data menggunakan model Miles Huberman. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: pengenalan meditasi merupakan program yang berasal dari kebijakan yayasan, kepala sekolah, atau guru agama Buddhis; praktik meditasi dilakukan secara teratur setiap hari atau setiap minggu; guru agama Buddhis menjadi panduan langsung; praktik meditasi dilakukan di kelas, cetiya, ruang kelas Dhamma, aula, atau halaman sekolah; siswa berkonsentrasi pada objek meditasi atau mendengarkan kalimat-kalimat positif; durasi meditasi berkisar antara 3 - 15 menit sesuai dengan tingkat kelas dan tujuan meditasi. Guru menggunakan panduan meditasi audio, alat musik, lonceng, gambar slide. Objek meditasi adalah pernapasan, kasih sayang, dan kontemplasi.
Budaya Pembuatan Jubah Bhikkhu Menurut Buddh bane Theravada di Indonesia Sugianto Sugianto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 4, No 1 (2017): June 2017
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ubah merupakan kebutuhan utama bagi para bhikkhu. Di Indonesia, bhikkhu Theravada dapat dengan mudah mendapatkan jubah karena banyak umat awam yang sering mendanakan jubah. Meskipun demikian, upacara pembuatan jubah menurut tradisi Theravada tetap dipertahankan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Obyek penelitian melibatkan budaya pembuatan jubah dan Buddhisme Theravada. Subyek penelitian terdiri dari bhikkhu, pengurus vihara, dan umat awam. Penelitian dilakukan di Jakarta, Lembang, dan Tangerang. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Agustus hingga Desember 2016. Teknik pengumpulan data melibatkan wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diuji menggunakan uji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas hasil penelitian. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Upacara pembuatan jubah bhikkhu (Kathina Dusanz) diselenggarakan setelah akhir masa vassa di vihara yang menjadi tempat vassa, melibatkan lebih dari lima bhikkhu, dan berlangsung dari pagi sampai sore; Upacara pembuatan jubah menghasilkan satu set jubah yang terdiri dari sarung, angsa, jubah dalam, dan jubah luar; Proses pembuatan jubah melibatkan tahap-tahap seperti upacara penyerahan bahan jubah, pembuatan pola, penjahitan/melipat, mencelup, mengeringkan, dan upacara anumodana. Nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan ini meliputi tanggung jawab, bakti, kedermawanan, keyakinan, kebahagiaan, perjuangan, dan pendidikan; Makna dari upacara pembuatan jubah bhikkhu dalam momen Kathina Dusanz merupakan bentuk pelestarian kebudayaan Buddhisme yang mengandung unsur kebudayaan abstrak, aktivitas sosial, dan material.
Pengelolaan Pendidikan Keagamaan Buddha dengan Model Intensive Class (Study di Sekolah Minggu Buddha Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya) Sugianto Sugianto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 3, No 1 (2016): June 2016
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengurus Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya menyelenggarakan sekolah Minggu Buddha dengan model intensitas tinggi. Kelas ini diselenggarakan karena masih banyak anak yang tidak mendapatkan Pendidikan Agama Buddha di sekolah formal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses dan area yang dikelola oleh pengurus dalam menyelenggarakan pendidikan keagamaan Buddha di sekolah Minggu Buddha Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya dengan model intensitas tinggi. Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan mulai bulan Agustus hingga Desember 2015. Narasumber terdiri dari pengurus, guru, dan siswa sekolah Minggu Buddha. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan triangulasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman.Hasil penelitian dapat disimpulkan: proses pengelolaan pendidikan keagamaan Buddha dengan model intensitas tinggi dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dalam berbagai bidang, termasuk pembelajaran, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta pembiayaan.
Pengaruh Persepsi Tentang Peluang Karir Dan Religiusitas Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Agama Sugianto Sugianto
Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 2, No 1 (2015): June 2015
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengenai minat mahasiswa Buddha dari sekolah menengah dan sekolah kejuruan untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha. Banyak mahasiswa Buddha dari Sekolah Menengah di Tangerang, tetapi minat mereka untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha rendah. Rumusan masalahnya adalah: bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang peluang karir dan religiositas terhadap minat untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha? Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh persepsi mahasiswa tentang peluang karir dan religiositas terhadap minat untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha. Ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan eks post facto. Penelitian dilakukan dari Agustus hingga November 2014. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Buddha dari SMA Dharma Putra, Sekolah Kejuruan Perguruan Budhi, Sekolah Kejuruan Atisa Dipanikara, yang dipilih dengan metode simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini adalah: Ada pengaruh antara persepsi mahasiswa tentang peluang karir dan religiositas terhadap minat untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha; Tidak ada pengaruh antara persepsi mahasiswa tentang peluang karir terhadap minat untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha jika religiositas dikontrol; Ada pengaruh antara religiositas terhadap minat untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha jika persepsi mahasiswa tentang peluang karir dikontrol. Besarnya pengaruh persepsi mahasiswa dan religiositas secara bersama-sama terhadap minat untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Buddha adalah sebesar 25,1 persen.
Peran Meditasi Buddhis Center Pa Auk Tawya Vipassana Dhura Hermitage Beji dalam Pelestarian Ajaran Agama Buddha di Desa Wonoharjo, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah Dhidit Taruna Putra; Sugianto Sugianto; Saputro Edi Hartono
Jurnal Pelita Dharma Vol. 9 No. 2 Edisi Juni 2023
Publisher : STABN Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pentingnya pelestarian ajaran agama Buddha di desa Wonoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran Meditasi Center Pa Auk Tawya Vipassana Dhura Hermitage Beji dalam pelestarian ajaran agama Buddha di desa Wonoharjo.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data teknik non-tes, yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi disertai dengan pedoman wawancara di Pa Auk Tawya Vipassana Dhura Hermitage Beji pada Desember 2021 sampai Mei 2022. Objek penelitian ini terdiri dari guru meditasi, pengurus, peserta meditasi, dan umat sekitar. Teknik keabsahan data penelitian dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, konfirmabilitas. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pa Auk Tawya Vipassana Dhura Hermitage Beji memberikan peranan aktif dengan pelaksanaan program seperti retret meditasi, dhammatalk, pelatihan meditasi online maupun offline, Dhammayatra, Pindapatta, webinar tentang meditasi dan program lainnya yang bertujuan untuk pelestarian ajaran agama Buddha. Melalui program yang dilaksanakan masyarakat dapat meningkatkan Saddha (keyakinan) terhadap Buddha Dhamma dan menyadari tentang pentingnya melaksanakan meditasi. Pembangunan Pa Auk Tawya Vipassana Dhura Hermitage Beji yang menjadi salah satu pusat untuk belajar meditasi dan Buddha Dhamma memberikan dampak terhadap pelestarian ajaran agama Buddha. Dampak jangka panjang dari hal tersebut juga agama Buddha akan terus lestari hingga ke generasi mendatang.Dari hasil penelitian ini saran ditujukan kepada pengurus Pa Tawya Vipassana Dhura Hermitage Beji dapat menambahkan jadwal meditasi dalam bentuk cetak dan menambahkan buku yang berkaitan dengan Buddha Dhamma, umat sekitar dapat memanfaatkan pusat meditasi untuk berlatih meditasi, penyuluh dapat dijadikan bahan penyampaian kepada masyarakat, STABN Sriwijaya dapat dijadikan bahan pengajaran, dan lembaga pemerintahan dapat dijadikan wawasan atau pedoman dalam membuat program untuk masyarakat umum mengenai manfaat dari melaksanakan meditasi.