Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LEVERAGING CLOUD COMPUTING FOR TELEMEDICINE: ADVANCES IN MEDICAL IMAGE COMPRESSION, SECURITY, AND SAFETY Ni Luh Bella Dwijaksara; Safrian Andromeda; Putri Alief Siswanto; Agrippina Waya Rahmaning Gusti; Bahar Amal; Nurani Masyita
Nusantara Hasana Journal Vol. 3 No. 4 (2023): Nusantara Hasana Journal, September 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v3i4.978

Abstract

Telemedicine has revolutionized healthcare delivery by providing remote medical consultations. This study explores the role of cloud computing in enabling telemedicine, with a particular focus on the utilization of medical image compression techniques and ensuring robust security and safety measures. The integration of cloud computing with telemedicine offers numerous advantages including scalable storage, flexible computing resources, and improved accessibility to medical data and applications. One critical aspect of telemedicine is the transmission and analysis of medical images such as X-rays, CT scans, and MRIs. However, the large size of these images can pose challenges in terms of the transmission speed and storage capacity. To address this, medical image are employed to reduce the size of images without a significant loss of diagnostic information. Security and safety are paramount in telemedicine systems, particularly when dealing with sensitive patient data and medical images. Cloud computing provides a robust infrastructure for ensuring data security and privacy, enabling the secure transmission and storage of medical images. This abstract discusses the implementation of encryption, access-control mechanisms, and authentication protocols to safeguard patient data during transmission and storage in the cloud. By leveraging cloud computing technologies, telemedicine can overcome geographical barriers and enhance healthcare accessibility for patients and healthcare professionals. Exploration of these topics will contribute to improving the efficiency, reliability, and quality of telemedicine services, ultimately leading to better patient outcomes and increased healthcare accessibility in both urban and rural settings.
MACHINE TO MACHINE (M2M) CONNECTIVITY BUSINESS FEASIBILITY ANALYSIS AND STRATEGY DEVELOPMENT CASE STUDY OF PT XYZ, A COMPANY IN INDONESIA, WITH SWOT ANALYSIS Safrian Andromeda; Bahar Amal; Ni Luh Bella Dwijaksara
Nusantara Hasana Journal Vol. 3 No. 8 (2023): Nusantara Hasana Journal, January 2024
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v3i8.1099

Abstract

From 2016 to 2018, the number of new Very Small Aperture Terminal (VSAT) customers at PT XYZ declined. According to Safrian (2018), VSAT is included in quadrant two of the (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) SWOT diagram, so it requires diversification to create new opportunities and increase revenue. This research was conducted to analyze the feasibility of using M2M as a form of diversification. M2M was compared with VSAT using the Return on Investment (ROI) method and performance testing. Alternative M2M business strategies are also using the SWOT analysis. From the ROI results, M2M had 74%. M2M connectivity can provide more benefits with more efficient investment. From the performance test, M2M latency of 33ms is in the outstanding category, while VSAT of 596ms is in the poor category. The SWOT analysis found that the company entered quadrant one, with the strategy chosen being the SO strategy, which focuses on developing M2M technology.
Peran AI dalam Mengatasi Tantangan Diagnosis Dini Autisme: Solusi Teknologi dan Implikasinya Ni Luh Bella Dwijaksara; Safrian Andromeda
Jurnal Kesehatan dan Kebidanan Nusantara Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan dan Kebidanan Nusantara (JKN)
Publisher : CV. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69688/jkn.v2i2.110

Abstract

Diagnosis dini gangguan spektrum autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD) merupakan langkah krusial dalam memastikan intervensi yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup individu yang terdampak. Namun, proses ini kerap menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses ke tenaga profesional, waktu yang diperlukan untuk evaluasi menyeluruh, dan risiko kesalahan diagnosis akibat keterbatasan subjektivitas penilaian manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi tantangan tersebut dengan mengeksplorasi peran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam mendukung diagnosis dini autisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tinjauan literatur sistematis dan analisis studi kasus implementasi teknologi AI dalam diagnosis medis, khususnya pada autisme. Berbagai teknik AI, seperti pembelajaran mesin (machine learning), analisis video, dan pengolahan bahasa alami (natural language processing), diidentifikasi dan dievaluasi untuk menilai keefektifannya dalam mendeteksi gejala autisme sejak dini. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan ahli medis dan pengembang teknologi untuk memahami tantangan dan peluang integrasi AI dalam praktik diagnosis.Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi dan keterbatasan AI dalam diagnosis dini autisme, serta menyusun rekomendasi strategis bagi pengembang teknologi dan tenaga medis dalam mengadopsi AI secara etis dan efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI dapat secara signifikan meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam diagnosis autisme, terutama dalam pengolahan data kompleks yang melibatkan pola perilaku dan interaksi sosial. Namun, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran tenaga medis, karena masih terdapat risiko bias algoritma dan kebutuhan akan penilaian holistik dari seorang profesional. Selain itu, penggunaan AI dalam diagnosis memerlukan regulasi yang ketat serta pelatihan khusus bagi tenaga medis untuk memastikan teknologi ini digunakan dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun AI menawarkan solusi yang menjanjikan untuk tantangan diagnosis dini autisme, implementasinya harus dilakukan dengan pendekatan yang terukur dan berbasis bukti, dengan memperhatikan dampak sosial, etika, dan profesional.
AI in Dermatology: A Systematic Review on Skin Cancer Detection Safrian Andromeda; Ni Luh Bella Dwijaksara
TIERS Information Technology Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/tiers.v5i1.5444

Abstract

Skin cancer is the most common type of cancer worldwide and poses a significant public health challenge. Its visible nature often leads individuals to seek medical attention, highlighting the importance of early detection for better patient outcomes. In recent years, Artificial Intelligence (AI) has shown promise in improving the detection and diagnosis of skin cancer, offering the potential to enhance clinical outcomes. A systematic review was conducted, involving a comprehensive literature search to identify studies focused on AI techniques in detecting, diagnosing, or treating skin cancer. Strict inclusion and exclusion criteria were applied to assess the eligibility of scientific articles, resulting in the selection of nine relevant studies. These studies were analyzed to address predefined research questions about the effectiveness of AI in diagnosing skin cancer. The review found that AI-assisted clinicians achieved higher sensitivity and specificity in diagnosing skin cancer than those without assistance. Various AI algorithms demonstrated high sensitivity in detecting skin cancers, highlighting their potential to support primary care clinicians in evaluating suspicious lesions. The analysis also highlighted the effectiveness of smartphone applications designed for skin cancer risk assessment, which could facilitate self-examinations and enhance early detection rates. Despite these promising findings, the field of AI in skin cancer diagnosis is still in its early stages. Challenges remain, including developing robust algorithms, addressing data quality issues, and improving the interpretability of AI-generated results. Collaboration between AI developers and healthcare professionals is crucial to ensure these tools' clinical effectiveness and safety. The review emphasizes the need for continued validation of AI technologies and their integration into clinical practice to improve patient outcomes and alleviate the burden on healthcare systems.
Pelatihan pembuatan ecobrick sebagai solusi cerdas dan kreatif dalam mengurangi sampah plastik rumah tangga di desa Waluya Ibrahim Ibrahim; Nurani Masyita; Ni Luh Bella Dwijaksara; Lela Nurpulaela; Dian Budhi Santoso; Arnisa Stefanie; Riza Ibnu Adam; Reni Rahmadewi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21698

Abstract

AbstrakPelatihan Pembuatan Ecobrick sebagai Solusi Cerdas dan Kreatif dalam Mengurangi Sampah Plastik Rumah Tangga di Desa Waluya dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang, menjadi langkah praktis dalam menghadapi meningkatnya permasalahan sampah plastik. Desa Waluya menghadapi tantangan terkait manajemen sampah plastik di tingkat rumah tangga. Pelatihan ini memiliki tujuan yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat akan dampak negatif sampah plastik dan memberikan keterampilan praktis dalam pembuatan Ecobrick. Selain itu, pendekatan ini dirancang untuk membangkitkan sikap peduli lingkungan dan merangsang kreativitas dalam mengelola sampah plastik. Hasil yang diharapkan mencakup pengurangan signifikan sampah plastik di Desa Waluya. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan demikian, pelatihan Ecobrick di Desa Waluya ini menunjukkan bahwa penggunaan ecobrick dengan menggunakan botol berukuran 300-600 ml dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengelola sampah plastik secara kreatif dan ramah lingkungan. Dengan pendekatan yang tepat dalam komunikasi dan demonstrasi kepada masyarakat, praktik ini memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam praktik ramah lingkungan serta pengelolaan sampah plastik di lingkungan sekitar. Kata kunci: ecobrick; sampah plastik; pelatihan; pemberdayaan masyarakat; desa waluya. AbstractThe Ecobrick Making Training as a Smart and Creative Solution to Reduce Household Plastic Waste in Waluya Village was conducted in August 2023 with 35 participants, serving as a practical step in addressing the increasing problem of plastic waste. Waluya Village faces challenges related to plastic waste management at the household level. This training aims to increase community understanding of the negative impacts of plastic waste and provide practical skills in Ecobrick making. Additionally, this approach is designed to foster environmental concern and stimulate creativity in managing plastic waste. The expected outcomes include a significant reduction in plastic waste in Waluya Village. Empowering the community through this training is expected to create a cleaner, more sustainable environment and improve overall quality of life. Thus, the Ecobrick training in Waluya Village demonstrates that using Ecobricks with 300-600 ml bottles can be an effective solution for creatively and environmentally managing plastic waste. With the right approach to communication and demonstration to the community, this practice has the potential to increase awareness and participation in environmentally friendly practices and plastic waste management in the surrounding environment. Keywords: ecobricks; plastic waste; training; community empowerment; waluya village.