Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penyajian Peta Kualitas Udara Kota Banjarmasin (SO2 dan NO2) Nurul Inayah; Henyningtyas Suhel; Maya Andriani
POROS TEKNIK Vol. 11 No. 1 (2019)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v11i1.799

Abstract

Kota Banjarmasin sebagai ibu kota Kalimantan Selatan saat ini mengalami pertumbuhan kendaraan bermotor yang cukup tinggi sehingga menyebabkan kemacetan oleh kegiatan transportasi yang mengakibatkan pencemaran udara. Indeks Kualitas Udara dapat dipergunakan untuk menjembatani pemberian informasi tentang kualitas udara suatu perkotaan kepada komunitas masyarakat yang tidak mengenal betul tentang polusi udara dan merupakan salah satu metode tidak langsung yang digunakan untuk menginformasikan kondisi kualitas udara suatu perkotaan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Indeks Pencemaran Udara (IPU) Kota Banjarmasin dengan Parameter SO2 (Belerang Dioksida)dan NO2 (Nitrogen Dioksida) Berdasarkan rentang Indeks Kualitas Udara (IKU). Titik Pantau Udara terdiri dari 5 kawasan yaitu di Jalan Lambung Mangkurat, Jalan S. Parman, Perumahan Kayu Tangi, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan A. Yani Km.6 Kualitas udara Kota Banjarmasin dari hasil perhitungan dalam kategori sedang berdasarkan rentang indeks kualitas udara (51 – 100). Dengan nilai IPU yaitu : Jalan Lambung Mangkurat 97,469 ; Jalan S. Parman 97,674 ; Perumahan Kayu Tangi 98,013 ; Jalan Yos Sudarso 97,264 ; Jalan A. Yani Km.6 97,790.
Identifikasi Geospasial Cuaca dan Kelembapan Terhadap Penyebaran Virus COVID-19 Menggunakan Sistem Informasi Geografis Provinsi Kalimantan Selatan Faris Ade Irawan; Henyningtyas Suhel; Arif Eko Wibawanto
POROS TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2020)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v12i2.974

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan termasuk wilayah yang beriklim tropis. Suhu rata-rata selama tahun 2019 sebesar 27,2 oC. Suhu tertinggi mencapai 37,1oC pada bulan Oktober 2019. Rata-rata kelembapan udara selama tahun 2019 adalah sebesar 80%, dengan kelembapan udara tertinggi berada pada bulan Desember 2019 yaitu sebesar 87,0%. Perkembangan kasus covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) tergolong cepat. Terhitung tiga minggu sejak kasus pertama diumumkan Tim Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan (P3) covid-19 pada 22 Maret 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melakukan pengujian dan identifikasi hipotesis dari jurnal yang sebelumnya melalui pendekatan analisis geospasial dengan dua variabel cuaca dan kelembapan terhadap penyebaran virus covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan dengan memperhatikan faktor-faktor pendukung seperti keadaan topografi Kalimantan Selatan dengan memanfaatakan teknologi Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kasus positif covid-19 meningkat secara signifikan dibulan mei-juli dengan akumulasi sebanyak 2930 orang yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Suhu yang dihasilkan pada bulan tersebut berkisar (30ºC-33ºC) dan kelembapan yang dihasilkan pada bulan tersebut berkisar (77-87%), kemudian hasil uraian identifikasi terhadap hipotesis bahwa pernyataan dari keempat hipotesis tersebut tiga ditolak dan satu diterima.
Sistem Pendukung Keputusan Identifikasi Rumah Tangga Terindikasi Miskin Menggunakan Metode Simple Additive Ferry Sobatnu; Henyningtyas Suhel; Rahmi Hairidawati
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 17 No 1 (2017): Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 1, Mei 2017: 1 - 78
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/intekna.v17i1.488

Abstract

Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar pendidikan. Banjarmasin pada tahun 2014 memiliki jumlah penduduk sebanyak 666.223 jiwa. Angka ini meningkat pada tahun 2015 menjadi 675.440 jiwa. Berdasarkan sebaran jumlah penduduk kota Banjarmasin, dapat diketahui bahwa tingkat penduduk terbanyak berada di kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu sekitar 23,34 persen. Pertambahan jumlah penduduk tersebut secara tidak langsung berdampak pada jumlah rumah tangga terindikasi miskin di Kota Banjarmasin. Untuk Mengetahui kajian identifikasi rumah tangga terindikasi miskin di Kelurahan Kelayan Selatan dengan analisis spasial SIG. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survey dengan pengambilan data secara acak (Proportional Random Sampling) dan menggunakan metode analisis pembobotan (scoring) dengan (SAW) Simple Additive Weighting. Hasil dari pembuatan peta rumah tangga terindikasi miskin Kelayan Selatan mencapai 1.109.748 (28,91%) dan tingkat rumah tangga tidak terindikasi miskin mencapai 1.225.977 (31.94%) beserta dengan informasi didalamnya yaitu data sekunder dan data primer
Estimasi Volume Sampah Domestik Di Kota Banjarmasin Menggunakan Sistem Informasi Geografis: (Studi Kasus : Kecamatan Banjarmasin Selatan) Darmawani Darmawani; Ferry Sobatnu; Henyningtyas Suhel; Khairiya Hidayanti
POSITIF : Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Vol 3 No 2 (2017): POSITIF - Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/positif.v3i2.415

Abstract

Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Wilayah perkotaan identik dengan permukiman padat. Dari tahun ke tahun kebutuhan akan lahan permukiman semakin banyak seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Tingginya jumlah penduduk berpengaruh juga terhadap volume sampah domestik yang dihasilkan. Sampah merupakan salah satu penyebab rusaknya lingkungan kota jika tidak dikelola dengan baik. Permasalahan mengenai sampah tidak dapat lepas dari kehidupan dan lingkungan kehidupan manusia. Untuk mengetahui estimasi volume sampah domestik di Kecamatan Banjarmasin Selatan menggunakan analisis spasial SIG (Sistem Informasi Geografis). Objek studi adalah Kecamatan Banjarmasin Selatan. Metode yang digunakan yaitu interpretsi citra dan Survei lapangan untuk mengetahui jumlah penduduk rata-rata perumah mukim yang kemudian di proses pada program ArcGIS 10.3 dan penyajian peta berserta informasinya. Dalam hasil survey lapangan dan proses pengolahan data menggunakan sistem informasi geografis menghasilkan peta kepadatan penduduk, estimasi volume sampah di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Total volume sampah yang di hasilkan seluruh kelurahan adalah 479,4 m3/hari. Untuk jumlah kelurahan yang paling banyak menghasilkan sampah ialah Keluarahan Pemurus Dalam sebanyak 74,9 m3 sedangkan untuk kelurahan yang paling sedikit menghasilkan sampah ialah Kelurahan Kelayan Barat sebanyak 23,6 m3.
PEMETAAN LAHAN DAN GEDUNG PONDOK PESANTREN AL-IHSAN BENTOK DENGAN MENGGUNAKAN FOTO UDARA (UAV) DESA BENTOK KAMPUNG Faris Ade Irawan; Arif Eko Wibawanto; Henyningtyas Suhel; Dewi Nur Indah Sari
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 3 No. 1: Jurnal Impact
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v3i1.985

Abstract

Pondok Pesantren Al-Ihsan Bentok di Desa Bentok Kampung Kecamtan Bat-Bati Kabupaten Tanah Laut merupakan cabang dari Pondok Pesantren Al-Ihsan Tahfizh yang ada di Banjarmasin, Pada akhir Tahun 2003, jumlah santri di Pondok Pesantren Banjarmasin tercatat mencapai 80-an orang. Maka sekitar tahun 2003 itu mulai didirikan cabang Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an di daerah-daerah. Sebagai Pondok Pesantren Tahfizh yang baru didirikan, terdapat beberpa permasalahan yang dihadapi salah satunya adalah perlunya peta batas wilayah atau lahan dan suatu inventori aset yang sah, jelas, tegas dan tidak ada sengketa. Sehingga perlu kiranya Perangkat pengurus Pondok Pesantren Al-Ihsan tersebut memiliki peta inventaris batas wilayah atau lahan dan aset yang sesuai dengan keadaan eksisiting (batas patok yang sudah diberikan). Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat dalam rangka tridharma perguruan tinggi 2019, Program Studi DIII Teknik Geodesi berkeinginan untuk membuat suatu Pemetaan Lahan Dan Gedung Pondok Pesantren Al-Ihsan Bentok Dengan Menggunakan Foto Udara (UAV) Desa Bentok Kampung. Penggunaan wahana drone (UAV) yang menghasilkan foto udara nantinya digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta yang informatif dan jelas.
PEMANFAATAN SIG UNTUK INDENTIFIKASI KETERSEDIAAN SANITASI PERMUKIMAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI Henyningtyas Suhel; Arif Eko Wibawanto; Noor Fadillah Gustia Putri
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 23 No 1 (2023): Jurnal INTEKNA, Volume 23, No. 1, Mei 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Kelayan Selatan merupakan salah satu area berisiko tinggi dalam permasalahan air limbah domestik. Permasalahan air limbah domestik yang masih dilakukan masyarakat ialah, masyarakat yang kurang peduli dengan cara pengelolaan limbah rumah tangga/permukiman. Kebiasaan masyarakat yang sulit dirubah yaitu bermukim di bantaran sungai, karena dirasa sudah menjadi kebiasaan dari turun temurun membuat kebiasaan ini sulit ditinggalkan. Pengelolaan air limbah yang seadanya merupakan pemahaman yang salah dalam pengelolaan limbah cair, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah. Metode yang digunakan dengan analisis deskriptif yang disajikan secara spasial dengan melihat beberapa faktor – faktor ketersediaan sanitasi seperti sarana air bersih, pengelolaan sampah, pembuangan kotoran, dan pembuangan limbah cair rumah tangga. Hasil menunjukkan bahwa ketersediaan sanitasi pada permukiman sekitar sempadan sungai pada kelurahan Kelayan Selatan yang memenuhi syarat adalah faktor sarana air bersih sebesar 97% dan pengelolaan sampah sebesar 76%, sedangkan faktor sanitasi yang tidak memenuhi syarat adalah sarana pembuangan kotoran (99%) dan limbah cari rumah tangga (100%), hal ini dikarenakan masyarakat mayoritas membuang kedua faktor tersebut langsung ke sungai.