<![CDATA[Kebangkrutan merupakan masalah yang sangat esensial yang harus diwaspadai oleh perusahaan, karena jika perusahaan terkena bangkrut, maka perusahaan tersebut benar-benar mengalami kegagalan usaha. Salah satu cara yang umumnya dilakukan perusahaan untuk mendeteksi dan meminimalisirkan terjadinya kondisi financial distress adalah dengan mengawasi kinerja keuangan dengan menggunakan analisis laporan keuangan. Untuk dapat memprediksi kebangkrutan perusahan biasanya menggunakan beberapa model yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara model Altman, Springate, Zmijewki dan Grover dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang di publikasikan di website Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2021 yang berjumlah 43 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana diolah menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara model Altman dengan model Springate, terdapat perbedaan signifikan antara model altman dengan Zmijewski, terdapat perbedaan signifikan antara model Altman dengan model Grover, terdapat perbedaan signifikan antara model springate dengan Zmijewski, terdapat perbedaan signifikan antara model Springate dan Grover dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model Zmijewski dan model Grover dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan perbankan umum, Sedangkan Model Grover merupakan model prediksi yang paling sesuai diterapkan pada perusahaan perbankan. Kata Kunci : Kebangkrutan, Altman, Springate, Zmijewski, Grover]]>
