Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENGARUH STRESOR RENJATAN LISTRIK PADA KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA SERUM TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR Dharmayanti, Agustin Wulan Suci
STOMATOGNATIC- Jurnal Kedokteran Gigi Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres caused homeostasis disturbance. Stres induced glucocorticoid and catecholamine releasing. These hormone influenced lipid metabolism. The aim of this study is to know effect electrical foot shock to total cholesterol level in serum of male rats (Rattus norvegicus) strain Wistar. This study was experimental laboratory with the post test only kontrol group design. This study used 14 male rats that divided into 2 groups, kontrol and treatment. The treatment group, samples got stres from electrical foot shock for 14 days. On the 15th day, blood of samples was taken from intracardial. Then, blood samples were tested cholesterol total level by CHOD-PAP in photometric system. The result was analyzed by t-test. The result showed there was significant different between kontrol and treatment group. The conclusion describe that cholesterol total level in treatment group is higher than kontrol group.
PENGARUH PEMBERIAN INFUSUM DAUN SALAM (Eugenia polyantha W) PADA EKSKRESI ASAM URAT TIKUS WISTAR JANTAN Dharmayanti, Agustin Wulan Suci; Apriono, Dwi Kartika
STOMATOGNATIC- Jurnal Kedokteran Gigi Vol 9, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

High degree of uric acid into blood or called hyperurecemia, could be caused by increasing of uric acid production, but excretion of uric acid that passed through renal decreased. Effort for overcoming, it was used drug that have diuretic effect. Bay leave was one of plant that can be used as diuretic. This study aimed to know ability bay leave (Eugenia polyantha W) to increase excretion of uric acid at male rats. This study was experimental laboratory study with pre and post control group design and used 30 sample male rats. The samples were divided into 6 groups. Before treatment urine of samples were taken in tubes for 24 hours. Then, samples were treated with high purin feeding and given bay leaves extract twice a day for 5 days. At 6th day, urine of samples were collected and centrifuged for getting urine sediment. They were observed and counted amount of uric acid sediment that use microscope. Result of anova test showed there are differences significantly amount of uric acid sediment for 24 hours at male rat urines, after they are given bay leaves extract in many dozes, aquadest sterile, and probenesid (p < 0,005). Bay leaves have ability to increase amount of uric acid excreation. Flavonoid that be contented in bay leaves can increase catch point in renal for producting urine and decrease reabsorbsion of uric acid through proximale kontortus tubule of renal, so excretion uric acid sediment increase. Flavonoid also had antioxidane effect that can inhibit xantine oxidase enzyme and reaction of superoxide, so formation uric acis is lower or inhibit. Conclution this study is infusa of bay leaves 100 % in many dozes cab increase excretion of uric acid sediment at male rats.
Review: Pyridinoline Cross Link as Biomarker Alveolar Bone Destruction Dharmayanti, Agustin Wulan Suci
The Indonesian Journal of Dental Research Proceeding Book
Publisher : The Indonesian Journal of Dental Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.124 KB)

Abstract

Background: In Indonesia, prevalence of periodontal diseases was very high about 46 %. Periodontal diseases caused alveolar bone destruction. When bacteria attacked, bacteria product and host response stimulate collagen degradation, especially type 1 collagen. Collagen type 1 consisted pyridinoline cross link. Collagen degradation product will be excreted in bloodstream and urine. These products have advantage to detect alveolar bone destruction in periodontal disease early, because clinical and rongentnologis examination can detect advanced stage of alveolar bone destruction in periodontal diseases. Objective: The aim of this review was to know pyridinoline cross link as biomarker alveolar bone destruction. Literature review: Alveolar bone tissue was mineralization connective tissue. Alveolar bone can be destructed by dental plaque bacteria and also by host response. Dental plaque bacteria stimulated PMN and MMP releasing at inflamed gingival area. They caused collagen fibers of alveolar bone was degradated and caused releasing of pyridinoline crosslink in blood. Conclusion: Pyridinoline crosslink can be used as biomarker of alveolar bone destruction.
Pengaruh Stressor Renjatan Listrik (Electrical Foot Shock) Terhadap Kadar Serum Alkalin Fosfatase Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Jantan Wulan Suci Dharmayanti, Agustin; Zata Hadyan, Farizan; Budirahardjo, Rudi
Insisiva Dental Journal Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres merupakan mekanisme kompensasi tubuh guna mempertahankan homeostasis walaupun dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan pada saat stres terjadi perubahan hormonal, terutama kortisol. Hormon kortisol dapat mempengaruhi kadar hormon estrogen atau androgen dimana kedua hormon tersebut berperan penting dalam proses metabolisme tulang. Pada metabolisme tulang, enzim alkalin fosfatase sangat dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stressor renjatanlistrik pada kadar serum alkalin fosfatase tikus wistar jantan. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi perlakuan berupa stresor rasa sakit renjatan listrik dengan mengalirkan arus listrik 5-30mA, tegangan 25V dan frekuensi 60Hz selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar serum alkalin fosfatase pada kelompok perlakuan lebih rendah dibanding kelompok kontrol. Hasil uji analisis Mann Whitney U menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermaknaantara kelompok kontrol dan perlakuan (p<0.05). Kesimpulan menunjukkan bahwa stresor renjatan listrik dapat mempengaruhi proses pembentukan tulang yang ditandai dengan penurunan kadar alkalin fosfatase.
Kadar Fosfor (P) dalam Cairan Sulkus Gingiva pada Penderita Penyakit Periodontal Phosphorus (P) Level of Gingival Crevicular Fluid of Peridontal Diseases Kusuma Ardiani, Deasy; Wulan Suci Dharmayanti, Agustin; Pujiastuti, Peni
Insisiva Dental Journal Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Prevalensi penyakit periodontal mencapai 60% pada masyarakat di Indonesia. Periodontitiskronis merupakan penyakit periodontal yang sering diderita masyarakat Indonesia. Penyebab utama daripenyakit periodontal adalah bakteri plak. Perlekatan dan akumulasi bakteri plak akan mengakibatkan inflamasidan kerusakan jaringan periodontal diikuti dengan peningkatan aliran cairan sulkus gingiva dan komponen cairansulkus gingiva, salah satunya yaitu fosfor yang akan dikeluarkan melalui sulkus. Fosfor yang larut bersamaaliran darah berasal dari cairan sulkus gingiva yang meningkat dan dikeluarkan melalui sulcular epithelium.Tujuan. Mengetahui kadar fosfor dalam cairan sulkus gingiva pada penderita periodontitis kronis. Metode.Subyek penelitian merupakan pasien yang datang ke RSGM Universitas Jember yang memenuhi kriteria inklusidan eksklusi. Subyek penelitian yang memiliki kriteria inklusi dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan hasilpemeriksaan intra oral, yaitu penderita gingivitis dan periodontitis kronis. Pengambilan sampel cairan sulkusgingiva dilakukan pada elemen gigi yang mengalami gingivitis atau periodontitis dengan paperpoint. Tahappengukuran kadar fosfor menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 883 nm. Hasilpenelitian dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Hasil. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar fosfor padapenderita penyakit periodontal. Kesimpulan. Kadar fosfor pada penderita periodontitis kronis lebih tinggidaripada penderita gingivitis.
Kadar Fosfor (P) dalam Cairan Sulkus Gingiva pada Penderita Penyakit Periodontal Phosphorus (P) Level of Gingival Crevicular Fluid of Peridontal Diseases Kusuma Ardiani, Deasy; Wulan Suci Dharmayanti, Agustin; Pujiastuti, Peni
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v3i1.1722

Abstract

Latar Belakang. Prevalensi penyakit periodontal mencapai 60% pada masyarakat di Indonesia. Periodontitiskronis merupakan penyakit periodontal yang sering diderita masyarakat Indonesia. Penyebab utama daripenyakit periodontal adalah bakteri plak. Perlekatan dan akumulasi bakteri plak akan mengakibatkan inflamasidan kerusakan jaringan periodontal diikuti dengan peningkatan aliran cairan sulkus gingiva dan komponen cairansulkus gingiva, salah satunya yaitu fosfor yang akan dikeluarkan melalui sulkus. Fosfor yang larut bersamaaliran darah berasal dari cairan sulkus gingiva yang meningkat dan dikeluarkan melalui sulcular epithelium.Tujuan. Mengetahui kadar fosfor dalam cairan sulkus gingiva pada penderita periodontitis kronis. Metode.Subyek penelitian merupakan pasien yang datang ke RSGM Universitas Jember yang memenuhi kriteria inklusidan eksklusi. Subyek penelitian yang memiliki kriteria inklusi dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan hasilpemeriksaan intra oral, yaitu penderita gingivitis dan periodontitis kronis. Pengambilan sampel cairan sulkusgingiva dilakukan pada elemen gigi yang mengalami gingivitis atau periodontitis dengan paperpoint. Tahappengukuran kadar fosfor menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 883 nm. Hasilpenelitian dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Hasil. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar fosfor padapenderita penyakit periodontal. Kesimpulan. Kadar fosfor pada penderita periodontitis kronis lebih tinggidaripada penderita gingivitis.
Pengaruh Stressor Renjatan Listrik (Electrical Foot Shock) Terhadap Kadar Serum Alkalin Fosfatase Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Jantan Wulan Suci Dharmayanti, Agustin; Zata Hadyan, Farizan; Budirahardjo, Rudi
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v2i1.553

Abstract

Stres merupakan mekanisme kompensasi tubuh guna mempertahankan homeostasis walaupun dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan pada saat stres terjadi perubahan hormonal, terutama kortisol. Hormon kortisol dapat mempengaruhi kadar hormon estrogen atau androgen dimana kedua hormon tersebut berperan penting dalam proses metabolisme tulang. Pada metabolisme tulang, enzim alkalin fosfatase sangat dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stressor renjatanlistrik pada kadar serum alkalin fosfatase tikus wistar jantan. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi perlakuan berupa stresor rasa sakit renjatan listrik dengan mengalirkan arus listrik 5-30mA, tegangan 25V dan frekuensi 60Hz selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar serum alkalin fosfatase pada kelompok perlakuan lebih rendah dibanding kelompok kontrol. Hasil uji analisis Mann Whitney U menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermaknaantara kelompok kontrol dan perlakuan (p0.05). Kesimpulan menunjukkan bahwa stresor renjatan listrik dapat mempengaruhi proses pembentukan tulang yang ditandai dengan penurunan kadar alkalin fosfatase.
Status Kesehatan Rongga Mulut Wanita Suku Osing Agustin Wulan Suci Dharmayanti; Suhartini Suhartini; Banun Kusumawardani
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 6 No. 2 (2019): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.692 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v6i2.386

Abstract

Latar belakang Kualitas hidup manusia ditentukan oleh tingkat sosiodemografi, status kesehatan umum dan rongga mulut yang saling berkaitan. Ras dan suku menentukan genetika dalam merespon keradangan, kerentanan jaringan rongga mulut terhadap bakteri atau injuri, meregulasi hormon reproduksi, dan sindrom menopause. Akan tetapi hubungan faktor tersebut masih belum banyak terungkap, khususnya pada Suku Osing. Suku Osing merupakan salah satu suku yang masih memegang kuat adat istiadat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan rongga mulut wanita suku Osing. Metode Penelitian observasional dengan desain cross sectional.Subyek penelitian dikelompokan menjadi kelompok usia produktif dan menopause. Pada subyek penelitian dilakukan pemeriksaan status kesehatan rongga mulut meliputi jumlah gigi yang tersisa di rongga mulut, indeks periodontal, karies dan kebersihan rongga mulut. Semua data dikategorikan kemudian akan dilakukan uji korelasi non parametric (p?0,05). Hasil Kelompok wanita usia menopause pada penelitian ini sudah mengalami menopause dalam kurun waktu 5-10 tahun.Jumlah gigi wanita usia menopause lebih sedikit dibanding wanita usia produksif (p?0,05). Wanita usia menopause lebih banyak menderita penyakit periodontal yang bersifat irreversible (2,65 ± 0,35) daripada wanita usia produktif (1,16 ± 0,27). Indeks karies kelompok wanita usia menopause (D=166, M=570) lebih tinggi dibanding wanita usia produktif (D=247, M=162). Akan tetapi, kedua kelompok ini mempunyai tingkat kebersihan mulut yang sama. Selain itu terdapat hubungan antara tingkat kebersihan mulut, penyakit periodontal, karies dan lamanya menopause (R>0,3). Simpulan Status kesehatan rongga mulut wanita usia menopause suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi lebih buruk dibanding wanita usia produktif. Akan tetapi, perlu penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan rongga mulut tersebut. Background Social-demography, health status, and oral health specify a quality life, which all of them are correlated. Races and ethnic assign genetic aspect, especially in inflammation respond, oral tissue susceptibility to bacterial infection and injuries, hormone regulation, and menopause syndrome. However, the relationships are unexplored yet, especially in osingese. Osingese is one of ethnic which hold the customs strongly. The objective of this study was to know the oral health status of Osingese Women. Method This study was observational with a cross-sectional design. The subjects were classified into productive and menopause age. All of the subjects were examined their oral health, including remain teeth, periodontal index, caries index, and oral hygiene index. All of the data were categorized and analyzed by non-parametric correlation analysis (p?0.05). Result Menopause aged group experienced menopause period about 5-10 years. The number of teeth of the menopause group was less than productive group (p?0.05). The menopause group more sustained irreversible periodontal diseases (2.65 ± 0.35) than the productive group (1.16 ± 0.27). Caries index in the menopause group (D=166, M=570) was higher than the productive group (D=247, M=162). However, their oral hygiene index was the same. Moreover, there presented the relationship between oral hygiene, caries index, periodontal index, and menopause status (R>0.3). Conclusion Oral health status menopause aged osingese women was poorer than the productive group. However, it needed further study to investigate the other factor influencing oral health status. Keywords: caries, periodontal disease, oral hygiene, menopause, Osingese
Effect of Porphyromonas gingivalis infection on leukocyte count in rat model of diabetes mellitus Safira Niza Ulfita; Agustin Wulan Suci Dharmayanti; Budi Yuwono
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 4, No 1 (2018): April
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.254 KB) | DOI: 10.22146/majkedgiind.23067

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia and become the third cause of death in Indonesia. The most common oral complications occured in DM is periodontitis. Porphyromonas gingivalis (Pg) is the main etiology of periodontitis, one of periodonthopathogen relate to systemic disease. However this theory still controversial, DM and periodontitis have the same pathogenesis, thus are cellular changes. Pg is predicted affect the total leukocytes count in DM. The aim of this study was to determine the effect of Pg infection to total leukocytes count in DM rat model. The rat model of DM was obtained by injection of streptozotocin with different dosage for 5 days sequentially then injected by Pg on distobuccal and distopalatal sulcus of the maxillary first molars for 19 days with interval 3 days. The total leukocytes were calculated manually by Neubauer improved cell counting chamber. The results demonstrated that rat model of DM which injected by Pg has the lowest total leukocytes count. Therefore, Pg infection decreased the total leukocytesin DM rat model.
MANFAAT IKAN TERI SEGAR (Stolephorus sp) TERHADAP PERTUMBUHAN TULANG DAN GIGI Endah Aryati E; Agustin Wulan Suci Dharmayanti
ODONTO : Dental Journal Vol 1, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.1.2.52-56

Abstract

Background: Nutrition and diet intake are such related with growth and development of body organs, including growth and development of bone and teeth. High quality and concentration of protein and cancium in food have linier relationship with growth and development of bone and teeth. Anchovies are high quality protein and calcium source. Anchovies are cheap calcium and protein source that can be available in Indonesia. This review was aimed to review the benefits of anchovies to development of bone and teeth. Discussion : DisAnchovies are high quality food because all of the body can be consumed. Bone of anchovies contains protein and calcium. Per 100 gram of anchovies contain 77 kcal of energy; l6 gr protein; 1.0 gr fat; 500 mg calcium; 500 mg phosfor; 1.0 mg ferrum; 47 Vit A; and 0.1 mg Vit B. Protein and calcium were needed by body fore repairing process and structed the tissue. Protein was as bone matrix. Calcium of anchovies was good for bone, teeth and had calming effect. Moreover, vitamin A of anchovies was also important for bone and teeth development. Conclusion: anchovies could be used as essential nutrition to optimal of bone and teeth development.