Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Melalui APE Bermuatan Kearifan Lokal di PAUD Madura Dias Putri Yuniar; Fajar Luqman Tri Ariyanto
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 16, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um041v16i1p21-33

Abstract

Masa golden age pada anak usia dini perlu distimulasi dengan beragam media yang ada untuk membantu enam aspek perkembangan anak secara optimal. Disisi lain, kemajuan zaman dan teknologi perlu diimbangi dengan penngenalan budaya agar tidak tergerus. Media pembelajaran berkearifan lokal yang berupa puzzle, serbuk jagung warna-warni dan kotak pintar digunakan sebagai Alat Permainan Edukatif (APE) yang diproses dari limbah jonggol jagung. Alat permainan edukatif berupa puzzle, serbuk jagung warna-warni dan kotak pintar digunakan pada anak usia dini saat belajar di sekolah (luring) pada lima lembaga PAUD yang ada di Bangkalan Madura. Penggunaan alat permaina edukatif digunakan untuk menstimulasi Enam aspek perkembangan meliputi nilai agama moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, motorik, dan seni agar dapat terstimulasi dengan baik melalui media hasil limbah jonggol jagung. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan cara pengelompokan hasil, deskripsi atau menganalisis data, penyajian dan pengambilan kesimpulan. Hasil dari kegiatan penelitian ini didapatkan tiga macam jenis media pembelajaran yang efektif yang dapat  menstimulasi enam aspek perkembangan pada anak usia dini dengan melihat tanggapan yang diambil ke ibu guru di lima Lembaga PAUD kota Bangkalan melalui G-form yaitu prosentase serbuk jagung warna-warni (sergunani) 78, 6%, kotak pintar 66, 7%, dan puzzle 78, 6%
Kepercayaan Diri Anak Usia 4-5 tahun yang Mengikuti Ekstrakurikuler Tari Melalui Tari Karapan Sapi Indira Irani; Dwi Nurhayati Adhani; Dias Putri Yuniar
PG-PAUD Trunojoyo Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v8i2.11558

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepercayaan diri anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri anak yang berusia 4-5 tahun melalui kegiatan tari karapan sapi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu 3 anak kelompok A berusia 4-5 tahun yang mengikuti ekstrakurikuler tari di TK Negeri Pembina Bangkalan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman ada tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian kepercayaan diri anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan tari karapan sapi yaitu keyakinan diri pada ketiga subjek sudah memiliki keyakinan dalam melakukan gerakan tari yang diberikan tetapi masih melihat anak lain di sampingnya dan masih dengan bantuan arahan pelatih tari, untuk keberanian pada ketiga subjek sudah berani mencoba gerakan-gerakan tari yang diberikan dan berani tampil didepan kamera tanpa bantuan arahan pelatih tari dan sikap positif pada ketiga subjek sudah pantang menyerah saat berlatih tari dengan mencoba dan mencoba lagi gerakan tari yang diberikan dengan sikap yang bersemangat tanpa bantuan arahan pelatih tari. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri anak yaitu konsep diri dan harga diri karena ketiga subjek sudah menyadari kelebihannya bahwa bisa menari dan menyadari kekurangannya dengan menerima kritik dan mau memperbaiki gerakan tarinya, dan juga pengalaman ketiga subjek sudah pernah menampilkan tari saat pentas seni sekolah, dan terakhir pendidikan ketiga subjek masih kurang pengetahuan dalam makna tari yang diberikan.
Analisis Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Bermuatan Kearifan Lokal Batik Madura Dias Putri Yuniar; Fajar Luqman Tri Ariyanto; Itmamatur Rizqiyah
PG-PAUD Trunojoyo Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v9i1.13797

Abstract

Penelitian ini fokus pada pengembangan panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk PAUD yang diintegrasikan dengan muatan kearifan lokal Madura yaitu Batik Tanjung Bumi yang ada di Kabupaten Bangkalan. Salah satu batik di Madura yang terkenal adalah batik Tanjung Bumi Bangkalan, batiknya dibuat dengan menggunakan teknik khusus yang biasa dikenal batik gentongan. Proses penelitian pengembangan ini melibatkan kolaborasi dengan pendidik PAUD, dosen dan mahasiswa dalam tahapan kegiatan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan PAUD. Pengembangan panduan KTSP untuk PAUD ini dilakukan menggunakan rangkaian penelitian pengembangan dari Plomp yang ditempuh melalui empat tahapan. Tahapan penelitian ini yaitu tahap analisis, tahap desain, tahap mengkonstruk dan tahap evaluasi. Hasil produk penelitian berupa panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk PAUD bermuatan kearifan lokal batik Madura yang telah diuji validasi dari ahli media dan materi menunjukkan bahwa prototipe panduan layak untuk digunakan. Uji coba skala kecil yang menunjukkan bahwa panduan yang dikembangkan layak digunakan dengan prosentase 73%. Uji coba skala besar mendapatkan hasil sebersar 69% yang diartikan panuan dapat digunakan guru PAUD sebagai acuan dalam menciptkan kegiatan pembelajaran yang bernuanasa kearifan lokal Batik Tanjung Bumi Bangkalan.
PERILAKU PEMAGANG PENGOBATAN SANGKAL PUTUNG Dias Putri Yuniar; Supriyono Supriyono; Zulkarnain Nasution
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 12: Desember 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.318 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i12.10324

Abstract

One form of local wisdom that is derived through informal education in the form of life skills that is traditional treatment sangkal putung. The research was conducted using qualitative research method with case study approach. Learning stages found in the learning of sangkal putung are stage of tumut (follow), stage njajal (try), stage laku (ritual), stage ngetrapake (application) and stage jumeneng piyambak (independent). While the learning components found are teachers, learners, goals, time, place, methods, materials, media, tools, materials and learning evaluation. Behavior of the denier trader is seen from the motivation which includes attitude and situation, and ability consisting of skill and knowledge.Salah satu bentuk kearifan lokal yang diturunkan melalui pendidikan informal berupa kecakapan hidup (life skill) yaitu pengobatan tradisional sangkal putung. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tahapan belajar yang ditemukan dalam pembelajaran sangkal putung adalah tahap tumut (mengikuti), tahap njajal (mencoba), tahap laku (ritual), tahap ngetrapake (penerapan) dan tahap jumeneng piyambak (mandiri). Sedangkan komponen pembelajaran yang ditemukan adalah pengajar, pebelajar, tujuan, waktu, tempat, metode, materi, media, alat, bahan dan evaluasi pembelajaran. Perilaku pemagang sangkal putung dilihat dari motivasi yang meliputi sikap dan situasi, dan kemampuan yang terdiri atas kecakapan dan pengetahuan.
FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH PADA ANAK DI WILAYAH PEDESAAN (STUDI KASUS DI DESA SONOWANGI KABUPATEN MALANG) Dias Putri Yuniar
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v6i1.11428

Abstract

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH PADA ANAK DI WILAYAH PEDESAAN (STUDI KASUS DI DESA SONOWANGI KABUPATEN MALANG) Dias Putri Yuniar1Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Trunojoyo Madura1 dias.yuniar@trunojoyo.ac.id 1 ABSTRAK Indonesia telah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun dimulai tahun 2015, namun demikian tantangan di dunia pendidikan masih menjadi permasalahan yang perlu dicari penyebabnya agar dapat diberi solusi salah satunya adalah permasalahn putus sekolah pada usis wajib belajar (WA-JAR) di daerah pedesaan. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian studi kasus untuk mengetahui faktor-faktor penyebab anak putus sekolah usi remaja di wilayah pedesaan di Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil kajian pada Anak Putus Sekolah (APS) yang ada di Desa Sonowangi ini diketahui bahwa faktor-faktor penyebab anak putus sekolah adalah; (1) faktor keluarga, dimana keluarga merupakan role model bagi anak. pembiaran dan rendahnya motivasi yang diberikan oleh keluarga terutama orang tua dapat membuat anak tidak memiliki cita-cita dan mengandalkan orangtua dan warisan sebagai pegangan ekonomi kehidupannya. (2) faktor ekonomi, yang menjadi bagian dari faktor penyebab anak putus sekolah, bukan karena terbatasnya ekonomi orangtua namun karena merasa ekonominya cukup sehingga anak mengandalkan apa yang dimiliki oleh orang tua sebagai warisan secara turun temurun. Secara umum mansyarakat desa menganggap bahwa punya lahan atau toko sudah dapat menjadi pegangan untuk pekerjaan dan ekonominya. (3) faktor pernikahan dini, yaitu tradisi dimana menikah muda adalah solusi bagi remaja yang putus sekolah untuk memotivasi agar meraka bekerja setelah menikah dan masih tingginya persepsi manyarakat dalam menjudgment bahwa menikah usia 20an itu sudah terlambat. Alterntif kejar paket A, kejar paket B dan kejar paket C perlu diberikan dimana dirasa sesuai dengankebutuhan APS yang ada di wilayah pedesaan yang lebih membutuhkan skill untuk mengolah SDM yang ada di daerah tersebut. Kata kunci : anak putus sekolah, wilayah pedesaan
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MEMBATIK Itmamatur Rizqiyah; Dias Putri Yuniar; Fajar Luqman Tri Ariyanto
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 6, No 1 (2022): March-Agust
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v6i1.677

Abstract

motoric merupakan suatu kemampuan dengan mengkoordinasikan gerakan-gerakan fisik baik dengan mengkoordinasikan bagian-bagian tubuh tertentu yang dapat dilakukan oleh otot besar dan otot kecil. motoric halus ini merupakan suatu gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil dengan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi atau dapat diterapkan dalam meningkatkan kemampuan motoric halus anak adalah dengan kegiatan membatik. Kegiatan membatik dalam kajian ini adalah membatik atau memberikan warna pada kertas yang telah diberikan pola gambar batik. Cara yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah membatik dengan mewarnai kertas yang teah digamar pola batik Tanjung Bumi. Metode yang dilakukan dalam penelitan ini dengan pendekatan studi literatur (library research). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan kegiatan membatik dapat meningkatkan kemampuan motoric halus anak.
Implementasi Sekolah Ramah Anak di TK YKK 1 Bangkalan Najwa Aulia; Dias Putri Yuniar; Fajar Luqman Tri Arianto
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 7, No 1 (2023): March-Agust
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v7i1.1224

Abstract

Lembaga PAUD merupakan tempat yang seyogyanya menyediakan fasilitas pada peserta didi sebagai bentuk pengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, sehingga lembaga PAUD menjadi tempat yang dapat menjamin dan memenuhi hak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui merek indikator sekolah ramah anak di TK YKK 1 Bangkalan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan konsep Miles dan Huberman yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Untuk keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa TK YKK 1 Bangkalan sudah memenuhi kriteria kriteria sekolah ramah anak karena memiliki enam faktor yang merupakan indikator sekolah ramah anak yakni 1) mencibir kebijakan ramah anak 2) Pelaksanaan kurikulum sekolah ramah anak 3) Pendidik dan tenaga kependidikan 4) Pemenuhan sarana dan prasarana ramah anak 5) Partisipasi anak 6) Partisipasi orang tua. Kesimpulan dari penelitian ini untuk mewujudkan pembelajaran lingkungan yang mendukung perkembangan peserta didik, pendidik disarankan menerapkan program sekolah ramah anak.